Share

Bab 406

“Russel, nggak apa-apa kan?”

Setelah ibunya Roni melakukan hal itu, dia teringat dengan cucunya ketika pulang. Aiden yang demam sudah cukup membuat mereka sekeluarga khawatir dan tidak tenang. Demamnya yang naik dan turun terus membuat mereka kepikiran.

Russel lebih kecil satu tahun dibanding Aiden. Kalau dia tertular, tidak bisa dibayangkan bagaimana keadaannya.

“Aku nggak pulang jadi nggak lihat Russel. Harusnya nggak apa-apa. Tadi di sekitar rumah, aku ada lihat Odelina kerja.”

Odelina sudah memukul dia dan Yenny kemarin, bisa-bisanya perempuan itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan berangkat kerja. Roni jauh lebih mending dibanding Yenny yang masih di hotel karena tidak berani keluar untuk bertemu orang-orang. Wajahnya terdapat jejak lima jari yang masih belum pudar.

Kemarin malam setelah Odelina dan Olivia pergi, Yenny langsung menangis hebat sambil memeluknya dalam waktu yang cukup lama. Katanya dia seperti itu karena Roni, tangisan perempuan itu membuat Roni merasa hatin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status