Share

Bab 411

Author: Anggur
Neneknya menarik koper dan berhenti di depan sofa kemudian menjatuhkan bokongnya untuk duduk di sana sambil berkata, “Stefan, Nenek mau pindah ke rumah kamu dan Olivia.”

Wajah Stefan menggelap dan berkata, “Nenek pernah janji sama aku-“

“Nenek juga nggak rusakin apa pun, kenapa kamu gugup? Apa yang kamu khawatirkan?” potong neneknya.

Setelah itu dengan nada kesal dia berkata, “Nenek sudah diusir sama papa dan om kamu, sekarang nggak ada tempat buat tidur sama sekali. Nggak boleh kalau Nenek cari cucu sendiri? Kamu juga mau ikut jejak papa dan om kamu buat usir Nenek dari rumah?”

“Orang tua ternyata ke mana pun bakalan dianggap beban dan diusir. Nggak ada gunanya ada anak laki-laki. Nggak ada gunanya juga punya cucu laki-laki. Lebih baik ada cucu perempuan yang pengertian.”

“Nenek, papa dan om nggak mungkin usir Nenek.”

Kalau mau pindah dan tinggal bareng dengannya, seharusnya neneknya tidak boleh melimpahkan semua kesalahan pada papa dan juga om. Neneknya terkekeh dan berkata, “Nggak m
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
ahahah nenek sarah. ampun dah. menghibur x
goodnovel comment avatar
Hema Birayang
ha ha ha kelakar nenek nya
goodnovel comment avatar
Efa Ramli
bab kasi lebih.. tak puas baca
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 412

    “Nenek pernah dengar ada yang bilang ‘Aku nggak cemburu! Aku nggak mau istri!’ Stefan, kamu tahu siapa yang bilang?”Wajah Stefan semakin keruh dan sudah sangat merah. Mulutnya menipis dan dia berusaha menahan untuk tidak berkata apa pun. Neneknya hanya tertawa dan setelah puas dia mengalihkan topik,“Amelia nggak tunggu di sana?”“Dia nggak akan datang mengganggu aku lagi.”Selama dua hari ini Amelia sudah tidak datang ke sini. Dia juga memberitahu Olivia bahwa selama Stefan sudah memiliki kekasih atau sudah menikah maka perempuan itu tidak akan mengganggunya lagi. Poin ini membuat pandangan Stefan terhadap Amelia sedikit berubah.Amelia tidak akan merusak hubungan pernikahan orang lain karena mementingkan perasaannya sendiri. Sifat perempuan itu dalam hal ini jauh lebih unggul dibandingkan perempuan kaya yang lainnya.“Dia tahu tentang kamu dan Olivia?”“Nggak, aku hanya menunjukkan tanganku dan dia langsung tahu dan mundur teratur.”Neneknya Stefan hanya terkekeh dan berpikir, “Kamu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 413

    Calvin membawa neneknya turun ke lantai dasar dan bersiap-siap berangkat ke hotel untuk makan. Begitu keluar dari gedung, mata tajam Calvin langsung menangkap sosok Olivia.“Nenek, sekarang aku mengerti kenapa kakak minta aku bawa Nenek pergi makan.”Lelaki itu menunjuk pintu masuk kantor dan berkata, “Kakak iparku datang dan membawa bekal. Dia pasti bawain buat kakak.”Pantas saja kakaknya buru-buru memintanya untuk membawa nenek pergi. Bahkan dia mengatakan neneknya menjadi obat nyamuk saja. Neneknya menghentikan langkah kaki dan menyipitkan matanya sambil berkata,“Beneran Olivia! Buruan telepon kakakmu dan minta dia pindah ruangan. Pindah ke ruangan kamu saja, jangan sampai Olivia tahu.”Calvin mengangguk dan menghubungi kakaknya. Tanpa perlu dia memberitahu Stefan, lelaki itu sudah mengetahuinya lebih dulu. Di dalam lacinya terdapat teropong. Setelah Neneknya pergi, dia mengeluarkan teropong dan melihat ke lantai bawah dari jendela ruangannya. Setelah melihat mobil Olivia muncul,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 414

    “Aku sudah makan.”Olivia langsung menjawab dan kemudian berpikir sejenak sambil berkata lagi, “Gimana kalau aku temani kamu makan, setelah selesai baru aku pulang.”Dengan mata berbinar Stefan berkata, “Ke ruangan aku saja.”Olivia melirik ke orang-orang sekitar sambil bertanya, “Aku bukan orang di kantor kamu, memangnya aku bisa sembarangan masuk?”“Nggak akan masalah kalau aku bawa kamu masuk.”Dia mengulurkan tangan ke arah Olivia dan disambut oleh perempuan itu dengan ragu-ragu. Senyuman di bibir Stefan semakin lebar ketika dia menggenggam tangan perempuan itu. Senyuman itu tidak disadari oleh Olivia sama sekali.Sebelah tangannya memegang kotak bekal yang diantar oleh Olivia, dan sebelah lagi menggandeng tangan Olivia. Dia membawa Olivia melewati tatapan terkejut setiap orang yang dia lewati.“Pak Stefan.”“Pak Stefan.”Setiap orang yang melihat Stefan akan menyapanya dengan santun. Semua orang juga akan tersenyum dan mengangguk pada Olivia serta menyapa perempuan itu. Banyak sek

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 415

    Stefan membuka kotak bekal dan berkata, “Kalau kamu masuk ke dalam kantorku, kamu akan tahu kalau di kantorku ada banyak sekali kedudukan. Banyak sekali wakil direktur yang memegang divisi berbeda. Pokoknya di kantor aku nggak ada membedakan atasan atau bawahan.”Olivia memeletkan lidahnya dan berkata, “Untung saja aku nggak ada kemampuan untuk kerja di kantor kalian. Kalau nggak, aku pasti nggak akan bisa ingat atasan sebanyak itu.”Stefan meliriknya sekilas dan berkata, “Kamu yang sekarang sudah sangat baik, bebas dan penghasilannya juga nggak rendah. Kamu nggak tahu ada berapa banyak orang yang mengagumi pekerjaan kamu yang bebas.”“Aku hanya nggak terbiasa diatur sama orang lain, makanya begitu tamat aku langsung buka toko bersama dengan Junia. Toko ini juga bantuan keluarga Junia yang bantu, kalau nggak kami juga nggak mungkin bisa dapat hak usaha toko itu.” Tidak mudah membuka usaha di depan sekolahan.“Pohon itu dibeli dari toko online aku?”Olivia melihat pohon yang diletakkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 416

    “Dia bakalan lebih nggak bahagia lagi kalau aku yang temani dia. Nenek selalu bilang aku seperti patung yang nggak bisa ngobrol. Dia jauh lebih suka denganmu.”“Kalau gitu kita berdua bawa nenek jalan-jalan saja,” kata Olivia.”Tepat sekali sesuai dengan keinginan Stefan, dengan cepat dia berkata, “Iya.”“Di daerah barat ada resort, besok aku bawa kamu dan nenek ke sana.” Lusa merupakan hari di mana kakak iparnya dan Roni membicarakan perihal perceraian mereka. Sebagai keluarga dari pihak Odelina, mereka harus ikut datang membantu. Oleh karena itu dia hanya memiliki satu hari di besok hari saja untuk jalan dengan istrinya.Resort itu merupakan salah satu aset di keluarga Adhitama. Dibangun untuk publik dan setiap tahunnya memiliki pengunjung yang menggunung.“Katanya di sana sangat indah dan seru.”“Aku nggak pernah pergi, jadi nggak tahu gimana.”Olivia mengeluarkan ponselnya dan mencari tahu foto resort yang dimaksud oleh Stefan. Setelah melihatnya, dia mulai tidak sabar menunggu hin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 417

    Akan tetapi meja riasnya tidak ada kontrak itu lagi. Sepertinya dia menggambar aksesoris rambut itu di kontrak perjanjian itu ….Mata Olivia melebar seketika. Dia melotot pada Stefan yang tertidur karena lelaki itu membuang hasil gambarnya tanpa sengaja dan kertas itu juga merupakan kontrak mereka. Lebih tepatnya kontrak yang ada di tangannya saja yang sudah lenyap. Stefan pasti masih menyimpannya seperti harta karun.Jari tangannya menusuk wajah Stefan yang tidak ada reaksi sama sekali. Telunjuknya menusuk pipi lelaki itu lagi dan berkata, “Punya aku sudah kamu lenyapkan tanpa sengaja, sedangkan punyamu masih ada sama kamu. Nggak adil! Aku nggak ada jaminan sama sekali.”Apakah dia perlu mencuri kontrak milik Stefan dan melenyapkannya? Begitu jauh lebih adil, tidak ada satu orang pun yang memiliki kontrak tersebut sehingga tidak ada yang bisa mengakhirinya. Begitu jauh lebih tenang bagi Olivia.Teringat bahwa Olivia tidak memiliki kesempatan untuk masuk ke kamar lelaki itu membuat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 418

    Jangan bicarakan delapan adiknya Stefan yang lain. Hanya Stefan seorang saja sudah membuatnya pusing. Ketika suaminya belum meninggal, dia pernah mendeskripsikan kesembilan cucunya. Katanya Stefan merupakan cucu yang paling berbakti pada Sarah, tetapi juga yang paling membuat Sarah khawatir.Dengan sifat yang dimiliki Stefan, kalau Sarah tidak ikut campur maka dia akan lajang selamanya!Dilihat dari keadaan sekarang, ternyata apa yang dikatakan suaminya memang benar!“Nyonya, masalah perasaan tidak bisa buru-buru. Ini masalah penting dalam hidup dan butuh waktu seumur hidup. Kalau Olivia nggak mengenali seseorang dengan baik, nggak hanya masa mudanya yang habis, tapi ada harga yang lebih mahal yang harus dia bayar.”Terdengar suara pintu terbuka dari arah luar.“Den Stefan dan Non Olivia sudah pulang.”“Ingat dengan panggilanmu!” peringat Sarah lagi.Bi Lesti mengangguk dengan cepat. Kedua suami istri itu masuk dan melihat Bi Lesti tengah menemani Sarah menonton.“Pak Stefan, Bu Olivia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 419

    Di dalam kamarnya Olivia, perempuan itu tengah membantu nenek mengeluarkan barang dari dalam koper. Neneknya bahkan membawa gelas minumnya kemari.“Nenek, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Nenek mau pindah keluar dari rumah?”“Huft, jangan diungkit lagi. Semua karena anak dan cucu yang nggak berbakti. Setiap hari kerjaannya buat Nenek khawatir dan nggak ada yang mau perhatian sama Nenek. Lebih baik Nenek lepas tangan dan pindah dengan kalian selama beberapa waktu aja. Biarkan Nenek hilang dari hidup mereka.”Setelah Olivia meletakkan barang-barang milik neneknya, dia masuk ke kamar mandi dan bantu untuk mengisi air mandi sambil berseru, “Nenek, air mandinya sudah siap. Nenek mandi air hangat dulu.”Sarah menyahut dan bergegas mengambil baju tidurnya untuk masuk ke kamar mandi. “Selama ini Nenek ingin anak atau cucu perempuan karena perempuan lebih perhatian. Kamu lihat setelah Nenek datang, Stefan nggak datang dan perhatian sama Nenek. Tetap Olivia yang paling perhatian.”Olivia tert

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3457

    Aksa tidak menanggapi. Dia berdiri dan segera menuangkan segelas air hangat untuk Patricia. Kemudian, dia meletakkan gelas berisi air hangat di depan Patricia dan berkata dengan suara berat, “Bu Patricia berani minum air yang aku tuangkan?”Patricia mendongak dan menatap Aksa. Ada rasa cemburu di hatinya. Mengapa putra orang lain bisa begitu hebat? Putranya tidak pernah bisa dibandingkan dengan putra orang lain.Meskipun Patricia lebih sayang anak perempuan, dia juga menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mendidik ketiga putranya. Namun pada akhirnya, mereka semua tetap hanya bisa bertahan hidup dengan bergantung pada keluarga Gatara. Saat mereka memulai usaha, mereka lebih banyak merugi. Mereka sering meminta Patricia untuk menutupi kerugian mereka.“Aku nggak minum air putih. Tawar, nggak ada rasa.”Patricia menarik kembali pandangannya dan berkata dengan tenang, “Kalian berdua coba panggil aku Bibi Nenek.”“Apakah Bu Patricia sudah tempatkan posisi sebagai bibi nenek kami? Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3456

    Tadi malam, Patricia jatuh ke tangan putrinya sendiri. Felicia jelas-jelas minum air itu, walau hanya seteguk. Jumlah obat yang Patricia masukkan ke dalam air cukup banyak, cukup untuk membuat Felicia tidur selama beberapa hari.Namun siapa sangka, tidak lama setelah Vandi membawa Felicia pergi, Odelina sudah mendapatkan kabar. Segera setelah itu, Aksa juga langsung terbang ke Kota Cianter malam itu juga. Patricia tahu kalau Felicia yang memberitahu Odelina.Setelah Vandi membawa Felicia pergi, dia tidak membawa Felicia pulang ke rumah, melainkan ke rumah sakit. Begitu dokter tahu obat apa yang diminum Felicia, dokter segera memberikan obat penawar yang tepat dan Felicia segera pulih.Patricia menyuruh suami dan anak-anaknya yang lain pergi menjenguk Felicia, sekalian membawakan sarapan untuk Felicia. Patricia sudah menaruh obat tidur di dalam sarapan mereka. Akan tetapi, Felicia tidak tertipu. Dia tidak menyentuh sama sekali makanan yang mereka bawakan.Patricia menghela napas dalam h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3455

    "Ivan, meskipun saat ini belum terjadi apa-apa, Papa yakin tebakan Papa nggak salah. Kalian lebih baik segera meninggalkan kota dan kembali ke kampung halaman kita," kata Cakra dengan serius. "Nanti beri tahu mamamu," tambahnya. Cakra sudah malas menebak apa yang direncanakan istrinya. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan anak dan cucunya terlebih dahulu. "Papa, Papa ini terlalu khawatir. Nggak ada kejadian apa pun," kata Ivan. Baik dia maupun kedua adiknya tidak ingin meninggalkan kota. "Papa bukan khawatir berlebihan. Nanti kalian akan tahu sendiri," ujar Cakra tegas. "Kalau kalian masih menganggap Papa sebagai Papa kalian, dengarkan ucapan Papa!" "Baiklah, Papa. Aku akan pulang dulu untuk berbicara dengan Mama soal perceraianku. Aku pergi dulu," ujar Ivan, mencari alasan untuk pergi lebih dulu. Kedua adiknya pun masing-masing mencari alasan lain untuk meninggalkan tempat itu. Cakra sangat marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap ketiga anaknya. Karena mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3454

    "Sekarang melihatmu baik-baik saja, kami pun merasa lega. Mulai sekarang, kalau mamamu menyuruhmu makan sesuatu, jangan pernah sentuh, bahkan secangkir air pun jangan diminum. Mamamu itu orang yang berhati sangat kejam, bahkan dia juga tega dengan kakak kandung yang membesarkannya.""Dia adalah orang yang sangat egois, sebenarnya dia hanya mencintai dirinya sendiri." "Selama kalian, anak-anaknya, menurut dan selalu mendengarkannya, dia masih akan menunjukkan sedikit kasih sayang sebagai seorang ibu. Tapi begitu kalian menentangnya, dia nggak akan segan-segan bertindak kejam." Cakra terus-menerus membicarakan keburukan Patricia di depan anak-anaknya. Namun, ini sebenarnya bukan hanya sekadar keburukan, melainkan fakta. Patricia memang seorang wanita yang sangat egois, hanya mencintai dirinya sendiri. "Papa, aku baik-baik saja. Papa dan Kakak-kakak pulang saja. Papa jaga kesehatan baik-baik, jangan sering-sering mengganggu Mama," kata Felicia. Dia sangat paham bahwa kedua orang tuan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status