Share

Bab 418

Author: Anggur
Jangan bicarakan delapan adiknya Stefan yang lain. Hanya Stefan seorang saja sudah membuatnya pusing. Ketika suaminya belum meninggal, dia pernah mendeskripsikan kesembilan cucunya. Katanya Stefan merupakan cucu yang paling berbakti pada Sarah, tetapi juga yang paling membuat Sarah khawatir.

Dengan sifat yang dimiliki Stefan, kalau Sarah tidak ikut campur maka dia akan lajang selamanya!

Dilihat dari keadaan sekarang, ternyata apa yang dikatakan suaminya memang benar!

“Nyonya, masalah perasaan tidak bisa buru-buru. Ini masalah penting dalam hidup dan butuh waktu seumur hidup. Kalau Olivia nggak mengenali seseorang dengan baik, nggak hanya masa mudanya yang habis, tapi ada harga yang lebih mahal yang harus dia bayar.”

Terdengar suara pintu terbuka dari arah luar.

“Den Stefan dan Non Olivia sudah pulang.”

“Ingat dengan panggilanmu!” peringat Sarah lagi.

Bi Lesti mengangguk dengan cepat. Kedua suami istri itu masuk dan melihat Bi Lesti tengah menemani Sarah menonton.

“Pak Stefan, Bu Olivia
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina Yulia
gmn sih aku pikir dgn nenek tunggal dsana, nenek tinggal di kmr oliv, trus oliv bareng di kamar suami nya... biarcpt bareng tdr nya aja kemajuan cepet kek cerita ini gini2 aja kesel lama2 baca nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 419

    Di dalam kamarnya Olivia, perempuan itu tengah membantu nenek mengeluarkan barang dari dalam koper. Neneknya bahkan membawa gelas minumnya kemari.“Nenek, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Nenek mau pindah keluar dari rumah?”“Huft, jangan diungkit lagi. Semua karena anak dan cucu yang nggak berbakti. Setiap hari kerjaannya buat Nenek khawatir dan nggak ada yang mau perhatian sama Nenek. Lebih baik Nenek lepas tangan dan pindah dengan kalian selama beberapa waktu aja. Biarkan Nenek hilang dari hidup mereka.”Setelah Olivia meletakkan barang-barang milik neneknya, dia masuk ke kamar mandi dan bantu untuk mengisi air mandi sambil berseru, “Nenek, air mandinya sudah siap. Nenek mandi air hangat dulu.”Sarah menyahut dan bergegas mengambil baju tidurnya untuk masuk ke kamar mandi. “Selama ini Nenek ingin anak atau cucu perempuan karena perempuan lebih perhatian. Kamu lihat setelah Nenek datang, Stefan nggak datang dan perhatian sama Nenek. Tetap Olivia yang paling perhatian.”Olivia tert

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 420

    Baru saja berjalan beberapa langkah, pintu kamar tiba-tiba terbuka. Bukan kamarnya melainkan kamar Stefan. Lelaki itu mengenakan baju tidur yang tebal dan nyaman dan keluar sambil memegang gelas. Sepertinya dia ingin mengambil air minum.Kedua suami istri itu bertatapan sejenak. Kemudian Stefan menyalakan lampu sambil bertanya, “Masih belum tidur?”Dengan malu Olivia berkata dengan suara kecil, “Stefan, nenek kamu tidur mendengkur dan suaranya keras sekali. Aku nggak bisa tidur sama sekali.”Stefan berjalan ke depan kamar Olivia dan membuka pintu kamarnya. Dia melongokkan kepala dan melirik sejenak. Memang terdengar suara dengkuran neneknya yang sangat nyaring. Stefan langsung bisa menebak itu bohongan. Dia menutup pintu kamar dengan perlahan dan berbalik ke arah Olivia sambil berkata,“Lalu kamu mau tidur dimana?”“Aku ingin tidur sama Bi Lesti, tapi dia sudah tidur dan nggak mau bangun. Pintu kamarnya juga sudah dikunci dan aku nggak bisa masuk. Makanya aku Cuma bisa tidur di sofa.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 421

    Stefan tahu kalau Olivia bukan perempuan yang akan histeris ketika melihat lelaki buka baju. Dia hanya akan diam dan tetap menikmatinya. Bahkan mungkin berniat menyentuhnya.Lelaki itu bangkit dan menghentikan sikap menggodanya tadi. Tidak akan gunanya bagi Olivia.“Kalau sumpelin pakai kapas bisa tidur nggak?”Olivia menggeleng dan berkata, “Nggak nyaman.”Tidur di sofa tidak ada selimut, Stefan juga tidak mungkin meminta dia tidur lesehan dengan karpet di kamar tamu yang tidak ada tempat tidur. Malam ini memang lebih dingin dari biasanya. Setelah hening sejenak, dia mengangkat gelas dan berjalan masuk ke kamarnya lagi.“Tidur di kamarku.”Ucapan itu membuat Olivia tercenung. Ternyata ada gunanya juga dia marah. Stefan melangkah ke depan pintu kamar dan kemudian melihat ke arah Olivia yang masih tidak bergerak. Wajahnya menggelap dan berkata dengan nada dingin, “Kalau nggak mau, kamu tidur sofa saja!”Setelah itu dia masuk kamar dan hendak menutup pintu. Olivia bergegas mengambil bant

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 422

    Lelaki itu menghela napas berat dan akhirnya tidur di samping Olivia. Dia mau memiliki perempuan itu tetapi harus Olivia yang dengan suka rela dan dalam keadaan sadar.Olivia tetap tidur dengan lelap meski pindah tempat tidur. Sedangkan Stefan berbeda dari perempuan itu, dia tidak pernah berbagi tempat tidur dengan orang lain apalagi perempuan cantik yang berstatus istrinya. Dia sungguh tidak terbiasa.Setelah tertidur, Olivia malah mendekat ke sisinya dan menjadikan Stefan sebagai penghangat. Stefan yang terpancing akhirnya mengulurkan tangan hendak membuka kancing baju Olivia, baru satu kancing saja lelaki itu sudah menyerah.Melihat Olivia yang tidur dengan lelap membuat Stefan mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir perempuan itu. Hingga akhirnya dia memasukkan tubuh Olivia dalam pelukannya dan terus berdoa dalam hati untuk tidak melakukan aneh-aneh.Stefan yang sudah mulai ngantuk berat akhirnya jatuh tertidur dengan Olivia yang ada dalam peluknya. Keduanya tidak tahu kalau saat i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 423

    Setelah hujan semalaman, akhirnya awan hujan pun berlalu dan langit kembali menjadi terang.Olivia bangun di jam yang biasanya.Begitu perempuan itu membuka mata, wajah Stefan yang tampan langsung masuk ke dalam penglihatannya. Olivia tertegun sejenak, dirinya teringat kembali tentang kejadian semalam. Perempuan itu buru-buru duduk dan hendak pergi diam-diam.Perempuan itu berpikir sejenak, lalu menoleh dan melihat Stefan yang tengah tertidur dengan pulas. Dirinya kembali teringat Stefan yang kemarin seharian mengandalkan kopi tapi sekarang bisa tidur dengan begitu pulasnya. Apalagi hari ini pria itu juga sedang mengambil cuti, jadi biarkan saja dia tidur.Olivia tidak ingin mengganggu Stefan, tapi hal yang dilakukan malah sebaliknya.Perempuan itu tidak kuasa menahan diri untuk mencuri cium wajah tampan Stefan, lalu berbisik, “Wajah ini lebih cantik daripada wajahku, kalau bukan karena wajah ini selalu cemberut dan dingin seharian, aku dari dulu pasti sudah memakannya. Tunggu hatiku s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 424

    Ketika bangun, Stefan langsung menyadari bahwa Olivia sudah tidak berada di dalam kamarnya lagi. Pria itu pun langsung bergumam dengan nada yang kesal, “Sudah meniduri aku, apa nggak bisa tunggu aku bangun dulu, baru pergi?”Olivia : Tuan besar, mulut boleh sembarang makan, tapi jangan sampai sembarang berbicara. Aku tidak meniduri kamu, aku hanya tidur di atas kasur kamu saja.Stefan : ….Begitu Stefan keluar dari kamarnya, selain anjing dan kucing peliharaannya, bayangan ketiga perempuan itu tidak ditemukan di dalam rumahnya.Tanpa perlu bertanya, Stefan langsung tahu bahwa mereka bertiga sedang pergi membeli sayur di pasar.Stefan duduk di atas kursi bulan sabit di depan balkon rumahnya.Mengingat kembali perasan dan aroma malam tadi ketika mereka tidur bersama.Singkat kata, rasanya seperti : Tidak terbiasa, tapi juga sangat menanti-nantikan.Tidak lama kemudian, ketiga perempuan itu telah pulang dari pasar.Selain membeli sayur, Olivia juga membeli satu set seprai. Toko perabotan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 425

    Olivia ikut bergidik mendengar hal ini, begitu banyak contoh pasangan yang diam-diam memindahkan asetnya setelah bercerai.Mengingat karakter keluarga Pamungkas, Roni memindahkan asetnya sangatlah besar.“Nenek, aku akan membicarakan hal ini kepada kakakku.”Nenek Sarah bergumam mengiyakan, “Kalau perlu bantuan bilang saja ke Stefan, dia pasti akan membantu kamu untuk menyelidikinya.”“Nenek tenang saja, kalau nanti aku benar-benar perlu bantuan, aku pasti nggak akan segan untuk mencari bantuan Stefan.”Nenek Sarah sangat puas dengan sikap Olivia yang tidak sungkan terhadap cucunya ini.Sepasang alis mata Stefan terlihat sedikit membengkok naik. Namun, ketika Nenek Sarah melihat ke arahnya, kedua alis mata itu kembali menjadi normal. Nenek Sarah pun tak kuasa mengumpat di dalam hatinya : Terus saja berpura-pura, aku ingin melihat kamu bisa berpura-pura sampai mana?Setelah selesai sarapan, mereka sekeluarga pun pergi ke Astute Residence.Olivia sudah bersama dengan keponakannya menungg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 426

    Odelina tidak sempat lagi berbicara banyak kepada adiknya. Setelah dia menyerahkan Russel ke adiknya, lalu melambaikan tangan ke arah Nenek Sarah dan adik iparnya, perempuan itu pun langsung mengendarai motornya pergi meninggalkan mereka semua.Ketika Odelina sampai di kantor, jaraknya hanya tersisa 15 menit dari waktu jam kerja.Biasanya perempuan itu akan menghabiskan waktu 20 menit untuk berlari sebanyak lima putaran, tapi beberapa hari ini dia sudah mulai terbiasa, larinya pun semakin lebih cepat.Waktu masih keburu untuk dia lari pagi.Perempuan itu langsung memarkirkan motor dan menguncinya, lalu mulai berlari pagi.Setiap hari sebelum mulai bekerja, biasanya Odelina akan berlari sebanyak lima putaran di taman depan gedung kantornya. Semua orang yang bekerja di Lumanto Group sudah mengetahui hal ini, awalnya mereka semua melihat Odelina seperti menonton sebuah pertunjukkan yang menarik.Namun tidak sampai dua hari, ada beberapa orang yang juga ikut bergabung lari pagi.Mereka sem

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3466

    Anak muda yang tidak mau bekerja biarkan saja mereka kelaparan. Biaya hidup untuk anak muda harus dihapuskan. Saat mereka tidak memiliki siapa-siapa untuk diandalkan, mereka akan keluar untuk mencari pekerjaan dan menjadi mandiri. Hanya dengan begitu baru bisa dipilih yang mana yang bagus untuk diambil dan dilatih jadi penerus. Akomodasi untuk orang lanjut usia tidak diubah juga tidak masalah.“Di keluarga banyak orang yang nggak berguna, hanya bisa andalkan kita untuk cari uang dan hidupi mereka. Mama ingin ubah keluarga ini dan jadi miliki keluarga kita saja. Tapi Mama butuh kerja samamu.”“Felicia, Mama sudah berkorban banyak untuk dapatkan posisi kepala keluarga ini. Mama juga sudah kerja keras selama puluhan tahun. Meskipun kemampuan Mama terbatas dan gagal bawa keluarga kembali ke puncak kejayaan, seenggaknya Mama sudah memusatkan kekuasaan dan kepentingan sedikit demi sedikit. Sekarang para tetua susah mau menggoyahkan kekuasaan kepala keluarga.”“Kalau mereka berani bicara, Mam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3465

    “Sekalipun aku dapatkan dengan cara yang nggak benar, kamu bisa ambil dengan cara yang baik dan benar. Kalau posisi kepala keluarga kembali ke tangan keturunan tantemu, bukankah aku akan jadi bahan tertawaan semua orang? Aku juga sudah kehilangan banyak hal karena ini,” kata Patricia dengan tegas.Usai berkata, Patricia mengulurkan tangannya dan menyentuh wajah Felicia yang bengkak. Dia menghela napas, lalu berkata, “Felicia, aku lakukan semua ini benar-benar demi kebaikan kamu sendiri. Mama harap semua yang ada di keluarga Gatara bisa diberikan ke kamu.”Felicia membalas tatapan ibunya. Dia percaya perkataan ibunya tentang keinginannya untuk mewariskan segalanya di keluarga Gatara kepadanya. Namun, keluarga Gatara bukan milik ibunya seorang.Patricia ingin menjadikan semua milik keluarga Gatara menjadi miliknya sendiri. Setelah Felicia kembali ke keluarga Gatara, Felicia menyadari banyak orang yang tidak senang dengan ibunya karena ibunya secara bertahap berusaha menghapuskan aturan k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3464

    Felicia tahu Vandi khawatir. Dia menyuruh Vandi keluar dulu sambil menenangkannya, “Tenang saja, Mama nggak akan benar-benar bunuh aku. Aku anak kandungnya. Aku sudah rusak rencananya. Aku pantas ditampar olehnya.”Patricia tidak benar-benar membunuh Felicia. Felicia merasa ibunya masih peduli dengan hubungan di antara mereka.Vandi menatap Patricia sejenak, lalu menatap kembali wajah Felicia yang bengkak dengan ekspresi tidak tega. Setelah itu, dia keluar dari ruangan. Vandi pergi minta es pada perawat dan meminta Felicia mengompres wajahnya terlebih dahulu.Felicia mengambil es dari Vandi dan berkata, “Aku akan kompres. Kamu keluar saja.”Vandi mengerutkan bibir. Pada akhirnya, dia keluar dari ruangan lagi. Setelah di dalam ruangan tinggal mereka berdua, Felicia mengompres wajahnya dengan es sambil berkata, “Mama capek berdiri terus, kan? Mama ambil sendiri kursi dan duduk dulu.”Patricia memelototi Felicia sejenak, lalu menarik kursi dan duduk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.“La

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3463

    “Aku sudah alami banyak hal. Pandangan dan perspektifku sudah lama terbentuk. Aku nggak bisa lagi jadi orang seperti yang Mama inginkan.”“Kamu katakan semua ini untuk buat aku merasa bersalah?” tanya Patricia.Felicia tertawa pelan. “Aku mana berani? Lagi pula, apakah Mama akan merasa bersalah? Mama masih punya hati?”Begitu Felicia selesai berkata, Patricia menamparnya lagi. Kali ini, tamparan mengenai sisi wajah Felicia yang lain. Kedua sisi wajah Felicia merah dan bengkak. Lebih banyak darah mengalir dari sudut mulutnya.“Bu Felicia!” teriak Vandi yang tidak tega melihat Felicia ditampar.Vandi tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Jika Patricia memukul Felicia lagi, dia mungkin akan mengusir Patricia. Felicia adalah orang yang ingin dia lindungi seumur hidupnya. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan Patricia terus menyakiti Felicia?Patricia menatap Vandi dan berakta, “Kamu keluar, Vandi. Ini masalah kami berdua, nggak ada hubungannya sama kamu!”Patricia benar-benar takut Vandi ak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status