Reiki menunggu kedatangan Stefan di depan pintu gedung. Senyumnya merekah ketika dia melihat sosok Stefan.“Aku pikir hari ini kamu nggak ke kantor.”Reiki mengikuti Stefan yang melangkah masuk dengan para bodyguards lelaki itu yang berdiri di sisi pintu masuk gedung.“Kalau aku nggak ke kantor dan biarkan kamu yang mimpin rapat, kamu bakalan berisikin aku sepanjang hari dan bilang kamu hutang sama aku di masa lalu makanya sekarang menderita untukku.”“Kamu lumayan tahu diri karena tahu selama ini kamu selalu mempekerjakan aku.”Stefan meliriknya sekilas dan berkata, “Aku itu sedang memberikan tempat buat kamu unjuk diri. Kalau bukan karena aku, memangnya kamu bakalan dihargai sama keluargamu?”Keluarga Ardaba yang masih berusia muda tidak kalah dengan para keturunan keluarga Adhitama. Reiki bisa lebih unggul dibandingkan para saudaranya yang lain karena kemampuannya dan juga dia menjalin hubungan baik dengan Stefan. Dia menjadi salah satu orang penting di Adhitama Group.Reiki merupak
Stefan terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Dia menatap Reiki dengan sorot datar.Reiki hanya mengelus hidungnya dengan ekspresi malu dan berkata, “Aku mendadak jadi berharap pada perjodohan aku dengan Junia.”“Sudah aturin pertemuan kalian di sabtu sore. Tempatnya kamu yang tentuin dan setelah itu kasih tahu aku. Aku minta Olivia buat kasih tahu Junia ke sana.”“Berarti lusa. Stefan, coba kamu lihat aku yang sekarang ganteng nggak? Di wajahku ada jerawat? Kumis aku panjang?”Keduanya tiba di lantai paling atas gedung. Stefan bergegas melangkah keluar ketika pintu lift terbuka. Reiki buru-buru mengikuti langkah lelaki itu.“Pak Stefan, Pak Reiki,” sapa Shelvi sambil berdiri ketika melihat kedua atasannya. Kedua lelaki itu mengangguk sebagai respons untuk sapaan asistennya itu.Setelah masuk ke ruang kerja Stefan, lelaki itu menunjuk pintu ruang istirahatnya dan berkata, “Di kamar itu ada cermin, kamu ngaca saja sendiri.”Reiki menarik kursi dan duduk di depan meja kerja milik Ste
“Yang paling penting itu dia terlalu gemuk. Aku minta dia setiap hari lari di taman lima putaran sebelum mulai kerja. Kalau nggak sampai lima putaran, dia nggak boleh ke kantor. Aku paksa dia diet dengan cara seperti itu, kalau Cuma satu bulan hasilnya nggak akan kelihatan makanya aku bilang tiga bulan.”Stefan terdiam lagi. Ternyata Daniel ikut campur cukup banyak. Setelah memberikan pekerjaan, dia masih memperhatikan masalah berat badan Odelina. Benar-benar majikan paling baik.“Daniel, masa uji coba satu bulan saja. Setelah satu bulan naikkan gaji dia. Kalau kamu merasa kemampuan dia nggak sebanding dan nggak mau tambah gaji, tambahan dia aku yang keluarkan.”“Sekarang dia hanya staff akunting biasa, mau tambah seberapa pun tetap nggak akan bisa terlalu banyak. Palingan hanya tambah dua juta saja. Memangnya uang segitu bisa untuk apa memangnya?”Dengan suara berat Stefan berkata, “Dua juta buat kamu nggak ada apa-apanya, tapi buat karyawan biasa itu sangat berguna sekali. Kakak aku
“Russel, nggak apa-apa kan?”Setelah ibunya Roni melakukan hal itu, dia teringat dengan cucunya ketika pulang. Aiden yang demam sudah cukup membuat mereka sekeluarga khawatir dan tidak tenang. Demamnya yang naik dan turun terus membuat mereka kepikiran.Russel lebih kecil satu tahun dibanding Aiden. Kalau dia tertular, tidak bisa dibayangkan bagaimana keadaannya.“Aku nggak pulang jadi nggak lihat Russel. Harusnya nggak apa-apa. Tadi di sekitar rumah, aku ada lihat Odelina kerja.”Odelina sudah memukul dia dan Yenny kemarin, bisa-bisanya perempuan itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan berangkat kerja. Roni jauh lebih mending dibanding Yenny yang masih di hotel karena tidak berani keluar untuk bertemu orang-orang. Wajahnya terdapat jejak lima jari yang masih belum pudar.Kemarin malam setelah Odelina dan Olivia pergi, Yenny langsung menangis hebat sambil memeluknya dalam waktu yang cukup lama. Katanya dia seperti itu karena Roni, tangisan perempuan itu membuat Roni merasa hatin
Roni sudah benar-benar yakin ingin cerai. Dia dan Yenny juga sudah berjalan terlalu jauh dan akhirnya ketahuan oleh Odelina. Dengan sifat yang dimiliki oleh Odelina, dia tidak mungkin diam dan terima begitu saja.“Roni, setelah kamu dan Odelina menikah, kamu yang kerja dan mencari uang sedangkan Olivia nggak ada penghasilan sama sekali. Kalau mau cerai, kalian tinggal urus administrasi perceraian dan langsung minta dia bereskan pakaiannya dan pergi. Barang lainnya jangan izinkan dia bawa pergi.”Perceraian sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti. Kalau begitu maka sebaiknya mengurangi kerugian dari perceraian tersebut.“Ma, nggak mungkin kalau dia nggak bawa pergi apa pun, kecuali dia sendiri yang nggak mau. Setelah menikah dia nggak kerja, tapi semua penghasilan aku jadi harta bersama. Begitu dia mengajukan cerai, maka aku harus bagi setengah harta ke dia.”“Meski rumah itu aku yang bayar setelah menikah, karena penghasilan kami jadi harta bersama jadi dia juga ada bagian. Setelah meni
“Kamu bilang sama dia kalau akan hapus sistem bagi dua. Selanjutnya kamu akan kasih uang bulanan sedikit lebih banyak dan kalian nggak cerai. Kamu usahakan jangan ketahuan sama dia kalau lagi bersama dengan Yenny.”“Ma, aku mau cerai! Yenny itu nggak pernah menikah dan dia memilih aku. Aku harus tanggung jawab sama dia, aku nggak mau dia menderita lagi karena aku,” kata Roni.“Sebelum Odelina menikah denganmu, dia juga perempuan cantik kan? Kenapa kamu nggak tanggung jawab penuh sama dia? Kamu malah buat dia tersakiti demi perempuan lain,” kata ibunya dengan sebal.“Ma, Mama belain siapa sebenarnya?!”Ibunya mencibir saja. Yenny memang pintar menarik perhatian mereka dan membuat mereka semua menyukai perempuan itu. Akan tetapi ibunya merasa Odelina jauh lebih bisa menjaga keluarga dibanding Yenny. Odelina merupakan perempuan yang bersedia hidup susah dan juga kuat. Yenny merupakan anak paling kecil di keluarganya dan kerap dimanja oleh keluarganya.Perempuan seperti itu umumnya tidak a
“Nggak masalah kasih uang ke Odelina karena kita nggak boleh terlalu kejam. Setidaknya kasih dia jalan pintas biar hubungan kita ke depannya nggak rusak. Tapi Russel harus tetap di kita.”Russel merupakan satu-satunya penerus keluarganya!“Pa, aku jamin sama Papa kalau aku pasti akan mendapatkan hak asuh Russel.”“Sebelum kalian cerai, Papa nggak akan percaya dengan jaminan kamu. Sebaiknya bawa Russel ke sini dan biarkan Papa dan Mama yang jagain dia. Papa jauh lebih tenang kalau Russel ada di sini.”Roni dengan tidak berdaya berkata, “Pa, Papa dan Mama nggak pernah bawa Russel. Kalau bawa dia ke sini dan dia nggak betah, gimana kalau rewel dan nangis?”“Karena nggak pernah makanya harus bawa ke sini buat bangun hubungan. Setelah kamu menikah lagi, memangnya Yenny mau rawat Russel? Russel pasti bakalan ikut Mama dan Papa, bagaimanapun kami kakek dan nenek kandungnya.”“Memangnya ada mama tiri mana yang baik? Lagian Yenny masih sangat muda, kalian akan punya anak sendiri dalam waktu yan
Stefan menerima telepon tersebut dalam waktu yang sangat singkat.“Pak Stefan, pagi tadi kamu ok? Tahan nggak? Kalau nggak tahan kamu izin pulang saja setelah rapat.”Mendengar perhatian Olivia membuat Stefan merasa senang. Dia menyandarkan punggungnya di kursi dan memutar-mutar kursi kerjanya sambil berkata, “Aku minum kopi lagi di kantor, makanya bisa tahan sampai sekarang. Sudah mau istirahat, aku bisa tidur sebentar lagi.”“Kamu nggak makan?”“Ngantuk sekali, jadi nggak selera makan dan nggak ingin makan.”“Nggak boleh nggak makan. Kamu sudah sibuk pagi tadi, kalau nggak makan siang bakalan kena maag. Susah kalau sudah sakit maag.”“Aku hanya nggak ingin makan,” ujar Stefan dengan suara lembut.“Istirahat nanti kamu tidur dulu, aku antar makan siang ke kantormu. Nanti aku telepon waktu sudah sampai depan kantor.”Lelaki itu tidak tidur karena sibuk mengurus masalah Odelina. Oleh karena itu Olivia tidak akan membiarkan Stefan tidak makan siang.“Baiklah, aku tidur di kantor dulu seb