Share

Bab 401

Penulis: Anggur
Olivia masuk ke kamarnya dan menutup pintu. Dia bersandar di balik pintu dan mengelus wajahnya yang terasa panas. Dia juga tidak mengerti kenapa wajahnya harus berubah merah. Mungkin dia kesurupan ketika kemarin menemani sang kakak menangkap perselingkuhan.

Sesaat kemudian Olivia langsung memutuskan untuk mandi karena nanti harus buat sarapan untuk Stefan. Dia teringat dengan Bi Lesti dan langsung menghubunginya. Ketika Bi Lesti menerima sambungan telepon, Olivia berkata, “Bi Lesti, nanti Bibi langsung bawa Russel ke toko aku aja. Nggak perlu pulang ke rumah.”

“Baik.”

“Gimana dengan kakak aku?”

“Bersikap seperti nggak terjadi apa-apa. Katanya setelah sarapan dia harus bergegas ke kantor. Saya siapkan kopi buat dia karena kemarin nggak begitu tidur. Kopi bisa buat dia lebih semangat untuk lanjut kerja.”

Olivia merasa iba dengan sang kakak, tetapi dia tahu tidak memungkinkan bagi Odelina untuk cuti karena baru masuk beberapa hari saja.

“Bilang sama dia buat hati-hati di jalan.”

“Baik.”

O
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
syamsu rizal
Stefan lucu bgt deh. JD gemes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 402

    Kenapa Olivia tidak ada bayangan sama sekali? Dia hanya minum dua botol bir yang memang bisa membuatnya terlelap, tetapi dia jamin tidak akan muntah. Tidak mungkin Olivia muntah karena kekenyangan bukan?Olivia sedikit curiga, tetapi tidak mungkin Stefan membohonginya karena sebuah gambar saja. Dia mengangguk dan memutuskan untuk tidak melanjutkan ucapannya lagi. Sebaiknya dia mengikuti ucapan sang kakak yang memintanya mengurangi alkohol.“Mau dicari lagi?”“Memangnya kamu bisa menemukannya lagi? yang ada sudah rusak dan nggak bisa dipakai lagi. Nggak apa-apa, aku buat yang baru saja.”Stefan tampak bersalah dan berkata, “Aku nggak tahu gambar itu sangat penting buatmu. Aku benar-benar refleks dan mengambil kertas gambar kamu. Lain kali kalau kamu sudah selesai gambar, jangan letak di meja rias, terlalu dekat dengan ranjang.”“Iya.”Olivia berpikir kalah kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi setiap hari. Dia juga tidak mungkin setiap hari minum alkohol.“Pak Stefan, kamu nggak pe

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 403

    Reiki menunggu kedatangan Stefan di depan pintu gedung. Senyumnya merekah ketika dia melihat sosok Stefan.“Aku pikir hari ini kamu nggak ke kantor.”Reiki mengikuti Stefan yang melangkah masuk dengan para bodyguards lelaki itu yang berdiri di sisi pintu masuk gedung.“Kalau aku nggak ke kantor dan biarkan kamu yang mimpin rapat, kamu bakalan berisikin aku sepanjang hari dan bilang kamu hutang sama aku di masa lalu makanya sekarang menderita untukku.”“Kamu lumayan tahu diri karena tahu selama ini kamu selalu mempekerjakan aku.”Stefan meliriknya sekilas dan berkata, “Aku itu sedang memberikan tempat buat kamu unjuk diri. Kalau bukan karena aku, memangnya kamu bakalan dihargai sama keluargamu?”Keluarga Ardaba yang masih berusia muda tidak kalah dengan para keturunan keluarga Adhitama. Reiki bisa lebih unggul dibandingkan para saudaranya yang lain karena kemampuannya dan juga dia menjalin hubungan baik dengan Stefan. Dia menjadi salah satu orang penting di Adhitama Group.Reiki merupak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 404

    Stefan terdiam dan tidak tahu harus berkata apa. Dia menatap Reiki dengan sorot datar.Reiki hanya mengelus hidungnya dengan ekspresi malu dan berkata, “Aku mendadak jadi berharap pada perjodohan aku dengan Junia.”“Sudah aturin pertemuan kalian di sabtu sore. Tempatnya kamu yang tentuin dan setelah itu kasih tahu aku. Aku minta Olivia buat kasih tahu Junia ke sana.”“Berarti lusa. Stefan, coba kamu lihat aku yang sekarang ganteng nggak? Di wajahku ada jerawat? Kumis aku panjang?”Keduanya tiba di lantai paling atas gedung. Stefan bergegas melangkah keluar ketika pintu lift terbuka. Reiki buru-buru mengikuti langkah lelaki itu.“Pak Stefan, Pak Reiki,” sapa Shelvi sambil berdiri ketika melihat kedua atasannya.  Kedua lelaki itu mengangguk sebagai respons untuk sapaan asistennya itu.Setelah masuk ke ruang kerja Stefan, lelaki itu menunjuk pintu ruang istirahatnya dan berkata, “Di kamar itu ada cermin, kamu ngaca saja sendiri.”Reiki menarik kursi dan duduk di depan meja kerja milik Ste

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 405

    “Yang paling penting itu dia terlalu gemuk. Aku minta dia setiap hari lari di taman lima putaran sebelum mulai kerja. Kalau nggak sampai lima putaran, dia nggak boleh ke kantor. Aku paksa dia diet dengan cara seperti itu, kalau Cuma satu bulan hasilnya nggak akan kelihatan makanya aku bilang tiga bulan.”Stefan terdiam lagi. Ternyata Daniel ikut campur cukup banyak. Setelah memberikan pekerjaan, dia masih memperhatikan masalah berat badan Odelina. Benar-benar majikan paling baik.“Daniel, masa uji coba satu bulan saja. Setelah satu bulan naikkan gaji dia. Kalau kamu merasa kemampuan dia nggak sebanding dan nggak mau tambah gaji, tambahan dia aku yang keluarkan.”“Sekarang dia hanya staff akunting biasa, mau tambah seberapa pun tetap nggak akan bisa terlalu banyak. Palingan hanya tambah dua juta saja. Memangnya uang segitu bisa untuk apa memangnya?”Dengan suara berat Stefan berkata, “Dua juta buat kamu nggak ada apa-apanya, tapi buat karyawan biasa itu sangat berguna sekali. Kakak aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 406

    “Russel, nggak apa-apa kan?”Setelah ibunya Roni melakukan hal itu, dia teringat dengan cucunya ketika pulang. Aiden yang demam sudah cukup membuat mereka sekeluarga khawatir dan tidak tenang. Demamnya yang naik dan turun terus membuat mereka kepikiran.Russel lebih kecil satu tahun dibanding Aiden. Kalau dia tertular, tidak bisa dibayangkan bagaimana keadaannya.“Aku nggak pulang jadi nggak lihat Russel. Harusnya nggak apa-apa. Tadi di sekitar rumah, aku ada lihat Odelina kerja.”Odelina sudah memukul dia dan Yenny kemarin, bisa-bisanya perempuan itu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa dan berangkat kerja. Roni jauh lebih mending dibanding Yenny yang masih di hotel karena tidak berani keluar untuk bertemu orang-orang. Wajahnya terdapat jejak lima jari yang masih belum pudar.Kemarin malam setelah Odelina dan Olivia pergi, Yenny langsung menangis hebat sambil memeluknya dalam waktu yang cukup lama. Katanya dia seperti itu karena Roni, tangisan perempuan itu membuat Roni merasa hatin

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 407

    Roni sudah benar-benar yakin ingin cerai. Dia dan Yenny juga sudah berjalan terlalu jauh dan akhirnya ketahuan oleh Odelina. Dengan sifat yang dimiliki oleh Odelina, dia tidak mungkin diam dan terima begitu saja.“Roni, setelah kamu dan Odelina menikah, kamu yang kerja dan mencari uang sedangkan Olivia nggak ada penghasilan sama sekali. Kalau mau cerai, kalian tinggal urus administrasi perceraian dan langsung minta dia bereskan pakaiannya dan pergi. Barang lainnya jangan izinkan dia bawa pergi.”Perceraian sudah menjadi sesuatu yang sudah pasti. Kalau begitu maka sebaiknya mengurangi kerugian dari perceraian tersebut.“Ma, nggak mungkin kalau dia nggak bawa pergi apa pun, kecuali dia sendiri yang nggak mau. Setelah menikah dia nggak kerja, tapi semua penghasilan aku jadi harta bersama. Begitu dia mengajukan cerai, maka aku harus bagi setengah harta ke dia.”“Meski rumah itu aku yang bayar setelah menikah, karena penghasilan kami jadi harta bersama jadi dia juga ada bagian. Setelah meni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 408

    “Kamu bilang sama dia kalau akan hapus sistem bagi dua. Selanjutnya kamu akan kasih uang bulanan sedikit lebih banyak dan kalian nggak cerai. Kamu usahakan jangan ketahuan sama dia kalau lagi bersama dengan Yenny.”“Ma, aku mau cerai! Yenny itu nggak pernah menikah dan dia memilih aku. Aku harus tanggung jawab sama dia, aku nggak mau dia menderita lagi karena aku,” kata Roni.“Sebelum Odelina menikah denganmu, dia juga perempuan cantik kan? Kenapa kamu nggak tanggung jawab penuh sama dia? Kamu malah buat dia tersakiti demi perempuan lain,” kata ibunya dengan sebal.“Ma, Mama belain siapa sebenarnya?!”Ibunya mencibir saja. Yenny memang pintar menarik perhatian mereka dan membuat mereka semua menyukai perempuan itu. Akan tetapi ibunya merasa Odelina jauh lebih bisa menjaga keluarga dibanding Yenny. Odelina merupakan perempuan yang bersedia hidup susah dan juga kuat. Yenny merupakan anak paling kecil di keluarganya dan kerap dimanja oleh keluarganya.Perempuan seperti itu umumnya tidak a

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 409

    “Nggak masalah kasih uang ke Odelina karena kita nggak boleh terlalu kejam. Setidaknya kasih dia jalan pintas biar hubungan kita ke depannya nggak rusak. Tapi Russel harus tetap di kita.”Russel merupakan satu-satunya penerus keluarganya!“Pa, aku jamin sama Papa kalau aku pasti akan mendapatkan hak asuh Russel.”“Sebelum kalian cerai, Papa nggak akan percaya dengan jaminan kamu. Sebaiknya bawa Russel ke sini dan biarkan Papa dan Mama yang jagain dia. Papa jauh lebih tenang kalau Russel ada di sini.”Roni dengan tidak berdaya berkata, “Pa, Papa dan Mama nggak pernah bawa Russel. Kalau bawa dia ke sini dan dia nggak betah, gimana kalau rewel dan nangis?”“Karena nggak pernah makanya harus bawa ke sini buat bangun hubungan. Setelah kamu menikah lagi, memangnya Yenny mau rawat Russel? Russel pasti bakalan ikut Mama dan Papa, bagaimanapun kami kakek dan nenek kandungnya.”“Memangnya ada mama tiri mana yang baik? Lagian Yenny masih sangat muda, kalian akan punya anak sendiri dalam waktu yan

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3462

    Ekspresi Vandi serius dan tegas. “Bu Felicia anak kandung Bu Patricia!” ujar Vandi.Patricia memberi perintah dengan dingin, “Lepas, Vandi. Jangan lupa, sekarang aku masih kepala keluarga. Kamu harus dengar perintahku!”“Sejak aku ditugaskan untuk kerja bersama Bu Felicia, tugasku adalah melindungi Bu Felicia selamanya. Aku hanya akan setia padanya, hanya dengar perintahnya. Itulah tugas kami sebagai asisten. Kami juga hanya punya satu majikan. Majikanku adalah Bu Felicia, bukan Bu Patricia. Tugasku adalah melindungi Bu Felicia. Aku nggak akan biarkan siapa pun sakiti dia, termasuk Bu Patricia.”Wajah Patricia menjadi semakin buram. Memang, sejak Vandi kerja bersama Felicia, dia hanya setia kepada Felicia dan hanya akan melayani Felicia. Sekalipun Patricia masih berstatus kepala keluarga, Patricia bukan majikan Vandi. Dia tidak berhak menyuruh Vandi melakukan apa pun.Patricia hendak memukul Felicia langsung di depan Vandi. Tentu saja, Vandi harus menghentikannya.Felicia berkata kepad

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3461

    Odelina bergumam pelan. “Aku percaya kehidupan aku dan Olivia akan semakin membaik.”Belum lagi Odelina sendiri. Setelah menikah dengan Stefan, kehidupan Olivia menjadi sangat baik. Olivia juga sangat baik terhadap Odelina.“Kak Aksa buru-buru datang ke sini tadi malam, pasti sudah capek. Kak Aksa istirahat di hotel saja dulu. Aku rasa untuk sementara waktu Patricia nggak akan lakukan apa pun pada kita.” Odelina meminta Aksa untuk kembali ke hotel dan beristirahat.“Memang benar Patricia ingin bunuh aku. Tapi dia masih takut. Atau, dia punya ambisi yang lebih besar, ingin bunuh kita semua sekaligus.”Odelina cukup memahami jalan pikiran Patricia. Aksa sendiri memang sudah merasa lelah dan ingin beristirahat.“Oke, kalau begitu aku kembali ke hotel dulu. Kalau ada apa-apa, kamu telepon saja.”“Oke, Kak.”Tidak lama setelah Aksa pergi, Rika datang. Setelah sekretaris menelepon Odelina, Odelina langsung keluar untuk menyambut Rika. Namun, baru saja Odelina membuka pintu kantor, sosok Rika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3460

    “Silakan pergi, kami nggak antar, ya!” Aksa dan Odelina berkata hampir bersamaan.Patricia yang sudah berjalan sampai di depan pintu langsung berhenti. Dia menoleh dan menatap Odelina, lalu berkata dengan dingin, “Ingat, di sini Kota Cianter. Di Kota Cianter, keluarga Gatara masih lebih kuat dari kamu, Odelina.”Odelina tertawa pelan dan mengakui, “Aku nggak bilang Bu Patricia nggak sebaik aku. Kalau aku ngomong begitu, itu akan menjadi pukulan yang besar dan akan menghancurkan harga diri Bu Patricia.”“Aku pendatang baru di sini, baru beberapa bulan di Kota Cianter. Kalau Bu Patricia bahkan nggak sebaik aku, lebih baik Bu Patricia benturkan kepala ke tembok saja. Tapi jauh-jauh, ya. Jangan di tembok perusahaanku. Mengotori tempatku saja.”Patricia sangat marah sehingga dia benar-benar ingin segera membunuh kedua orang ini. Namun, dia tetap berusaha menahan emosinya. Dia sudah berusia 70 tahun. Jika dia bahkan tidak sanggup menahan diri, maka dia benar-benar harus membenturkan kepalany

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3459

    Odelina tersulut emosi ketika mendengar hal itu. Aksa menggunakan tatapan matanya untuk menenangkan Odelina, memberi isyarat agar Odelina tidak marah. Patricia memang sengaja membuat mereka marah. Semakin marah mereka, semakin senang Patricia.Sekarang Patricia ingin menyingkirkan mereka semua. Namun, dia belum memiliki rencana yang sempurna. Jadi dia hanya bisa mengatakan sesuatu yang dapat memancing amarah mereka.“Apakah Bu Patricia bisa melakukan hal itu? Kami sangat menantikannya,” kata Aksa dengan tenang.“Bu Patricia bahkan nggak bisa urus kekacauan di keluarga Gatara. Aku nggak tahu bagaimana cara kamu mengelola Gatara Group selama beberapa puluh tahun terakhir. Keluarga lain makin lama jadi makin besar. Nggak perlu sampai di seluruh negeri. Hanya di provinsi atau kota saja. Seenggaknya mereka dapat pertahankan status mereka sebagai bos besar. Bu Patricia coba lihat ada di posisi apa Gatara Group di Kota Cianter?”Aksa sengaja mengejek kemampuan Patricia. Patricia bisa membuat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3458

    Patricia sama sekali tidak menyangka. Setelah puluhan tahun, kebenaran akan terungkap juga. Dia juga tidak menyangka kedua keponakannya masih bisa bangkit sendiri tanpa dukungan dari keluarga Gatara. Mereka bisa masuk ke keluarga kaya dan mendapatkan lebih banyak dukungan dari keluarga besar lainnya. Yang bernasib baik pada akhirnya tetap bernasib baik.“Ada urusan apa Bu Patricia datang ke sini?”Saat Patricia tetap diam, Aksa bertanya dengan suara berat. Mata Patricia bertemu dengan mata Odelina yang penuh kebencian. Dia merasa Odelina memiliki sedikit bayangan dari Sofia. Apakah Patricia harus hidup di bawah bayang-bayang kakaknya sepanjang hidupnya?“Odelina, kalau aku bilang aku datang untuk bunuh kamu, apakah kamu akan takut?” Mata Odelina berkedip, lalu dia menjawab dengan jujur, “Tentu saja takut. Siapa yang nggak takut mati? Memangnya Bu Patricia nggak takut mati? Tapi aku tahu kamu nggak suka bisnis yang merugikan. Sekalipun kamu sangat ingin bunuh aku sekarang juga, kamu ma

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3457

    Aksa tidak menanggapi. Dia berdiri dan segera menuangkan segelas air hangat untuk Patricia. Kemudian, dia meletakkan gelas berisi air hangat di depan Patricia dan berkata dengan suara berat, “Bu Patricia berani minum air yang aku tuangkan?”Patricia mendongak dan menatap Aksa. Ada rasa cemburu di hatinya. Mengapa putra orang lain bisa begitu hebat? Putranya tidak pernah bisa dibandingkan dengan putra orang lain.Meskipun Patricia lebih sayang anak perempuan, dia juga menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalam mendidik ketiga putranya. Namun pada akhirnya, mereka semua tetap hanya bisa bertahan hidup dengan bergantung pada keluarga Gatara. Saat mereka memulai usaha, mereka lebih banyak merugi. Mereka sering meminta Patricia untuk menutupi kerugian mereka.“Aku nggak minum air putih. Tawar, nggak ada rasa.”Patricia menarik kembali pandangannya dan berkata dengan tenang, “Kalian berdua coba panggil aku Bibi Nenek.”“Apakah Bu Patricia sudah tempatkan posisi sebagai bibi nenek kami? Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3456

    Tadi malam, Patricia jatuh ke tangan putrinya sendiri. Felicia jelas-jelas minum air itu, walau hanya seteguk. Jumlah obat yang Patricia masukkan ke dalam air cukup banyak, cukup untuk membuat Felicia tidur selama beberapa hari.Namun siapa sangka, tidak lama setelah Vandi membawa Felicia pergi, Odelina sudah mendapatkan kabar. Segera setelah itu, Aksa juga langsung terbang ke Kota Cianter malam itu juga. Patricia tahu kalau Felicia yang memberitahu Odelina.Setelah Vandi membawa Felicia pergi, dia tidak membawa Felicia pulang ke rumah, melainkan ke rumah sakit. Begitu dokter tahu obat apa yang diminum Felicia, dokter segera memberikan obat penawar yang tepat dan Felicia segera pulih.Patricia menyuruh suami dan anak-anaknya yang lain pergi menjenguk Felicia, sekalian membawakan sarapan untuk Felicia. Patricia sudah menaruh obat tidur di dalam sarapan mereka. Akan tetapi, Felicia tidak tertipu. Dia tidak menyentuh sama sekali makanan yang mereka bawakan.Patricia menghela napas dalam h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3455

    "Ivan, meskipun saat ini belum terjadi apa-apa, Papa yakin tebakan Papa nggak salah. Kalian lebih baik segera meninggalkan kota dan kembali ke kampung halaman kita," kata Cakra dengan serius. "Nanti beri tahu mamamu," tambahnya. Cakra sudah malas menebak apa yang direncanakan istrinya. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan anak dan cucunya terlebih dahulu. "Papa, Papa ini terlalu khawatir. Nggak ada kejadian apa pun," kata Ivan. Baik dia maupun kedua adiknya tidak ingin meninggalkan kota. "Papa bukan khawatir berlebihan. Nanti kalian akan tahu sendiri," ujar Cakra tegas. "Kalau kalian masih menganggap Papa sebagai Papa kalian, dengarkan ucapan Papa!" "Baiklah, Papa. Aku akan pulang dulu untuk berbicara dengan Mama soal perceraianku. Aku pergi dulu," ujar Ivan, mencari alasan untuk pergi lebih dulu. Kedua adiknya pun masing-masing mencari alasan lain untuk meninggalkan tempat itu. Cakra sangat marah, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa terhadap ketiga anaknya. Karena mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3454

    "Sekarang melihatmu baik-baik saja, kami pun merasa lega. Mulai sekarang, kalau mamamu menyuruhmu makan sesuatu, jangan pernah sentuh, bahkan secangkir air pun jangan diminum. Mamamu itu orang yang berhati sangat kejam, bahkan dia juga tega dengan kakak kandung yang membesarkannya.""Dia adalah orang yang sangat egois, sebenarnya dia hanya mencintai dirinya sendiri." "Selama kalian, anak-anaknya, menurut dan selalu mendengarkannya, dia masih akan menunjukkan sedikit kasih sayang sebagai seorang ibu. Tapi begitu kalian menentangnya, dia nggak akan segan-segan bertindak kejam." Cakra terus-menerus membicarakan keburukan Patricia di depan anak-anaknya. Namun, ini sebenarnya bukan hanya sekadar keburukan, melainkan fakta. Patricia memang seorang wanita yang sangat egois, hanya mencintai dirinya sendiri. "Papa, aku baik-baik saja. Papa dan Kakak-kakak pulang saja. Papa jaga kesehatan baik-baik, jangan sering-sering mengganggu Mama," kata Felicia. Dia sangat paham bahwa kedua orang tuan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status