Share

Bab 3007

Penulis: Anggur
Kemudian Daniel berkata dengan penuh kasih sayang, “Aku melakukan terapi untukmu. Aku juga hanya mengurus masalah-masalah penting saja di perusahaan.”

“Kakak-kakakku selalu membantuku dan nggak akan membiarkanku kelelahan.”

“Odelina, aku mungkin nggak akan mau terapi dan nggak akan bisa berdiri lagi kalau bukan karenamu.”

“Dasar bodoh.”

“Aku nggak bodoh. Aku sangat menyayangimu dan Russel. Orang-orang bilang kalau kamu hanyalah seorang janda gemuk ketika aku bertemu denganmu pertama kali. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta padamu?”

“Tapi, cinta nggak butuh alasan dan aku pun nggak perlu mencarinya.”

“Bisa jadi, aku menyukaimu karena kamu sudah meningkatkan dirimu menjadi lebih baik. Hal itu yang mungkin membuatku menyukaimu.”

“Selain itu, aku juga sangat menyayangi Russel. Padahal aku biasanya nggak suka sama anak kecil. Aku selalu menganggap mereka berisik. Tapi entah mengapa, aku langsung menyukai Russel ketika melihatnya pertama kali.”

Odelina langsung tertawa seraya berka
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3008

    “Ma, izinkan aku membeli satu mainan saja, ya?” tawar Russel. “Nggak boleh! Nanti, mainanmu akan menumpuk semakin banyak. Lagi pula, kamu kadang nggak membereskan mainanmu setelah kamu mainkan dan Mama terpaksa membantumu membereskannya.”“Ma, aku janji akan membereskan mainanku sendiri,” ucap Russel yang terkadang lupa untuk membereskan mainannya. “Bukannya kamu bawa mainan ke sini?”Odelina tidak akan mengizinkan anaknya untuk membeli terlalu banyak mainan. Karena mainan Russel memang sudah sangat banyak. Russel langsung cemberut lalu berkata, “Pokoknya aku mau beli mainan baru agar aku bisa memainkannya sama adikku.”“Adikmu itu masih bayi, jadi dia belum bisa main mainan.”“Kalau begitu, aku mau beli buku saja agar aku bisa menulis dan menggambar, boleh kan?”Russel berusaha mencari benda lainnya yang bisa dia beli. Di dalam toko mainan, juga terdapat banyak sekali alat tulis dan buku yang dijual di sana. Russel sudah mengunjungi toko mainan itu terlebih dahulu sebelum dia kemba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3009

    Odelina langsung menyentil dahi anaknya seraya berkata, “Russel, kamu ngomong apa, sih?”Russel menyentuh dahinya lalu berkata kepada Daniel, “Om, dahiku sakit karena disentil Mama. Tolong tiupin!”Daniel langsung meniup dan membelainya lembut lalu berkata kepada Odelina, “Odelina, jangan menyentil dahi Russel begitu. Kamu bisa membuat anak pintar ini bodoh kalau begitu terus.”“Sentilan itu nggak ada hubungannya dengan bodoh atau pintar. Dia akan tetap bodoh kalau dasarnya memang sudah bodoh.”“Russel itu pintar dan nggak bodoh!” seru Russel sambil menatap Odelina kesal lalu membenamkan kepalanya dalam pelukan Daniel. Akhirnya, Daniel membawa Russel masuk ke dalam toko mainan. Anak itu langsung turun setibanya di toko mainan lalu mengambil beberapa buku belajar menulis.Kemudian dia kembali menghampiri Odelina seraya berkata, “Ma, aku sudah memilih buku menulisnya. Apa sekarang aku boleh memilih mainan?”Walaupun Om Daniel bilang kalau dia akan membelikan mainan untuk Russel, anak it

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3010

    Russel ingin segera kembali ke hotel agar bisa bermain dengan mainan barunya. Namun, Odelina enggan untuk kembali ke hotel karena dia masih ingin berjalan-jalan di pasar malam. “Russel, kamu pulang sama Om Dimas, ya. Mama masih mau jalan-jalan dulu sama Om Daniel.”Russel berpikir sejenak lalu setuju dengan perkataan ibunya. Dimas pun membawa Russel kembali ke hotel. Odelina dan Daniel akan terus berjalan-jalan seakan mereka sedang berkencan. “Daniel, kita nonton saja, yuk. Ada bioskop di dekat sini dan aku selalu melewatinya setiap hari. Tapi, nggak pernah sempat nonton di sana.”Daniel sama sekali tidak menolaknya. Dia meminta pengawalnya untuk membeli tiket terlebih dahulu agar Odelina dan dirinya bisa jalan perlahan dan santai. Sepuluh menit kemudian, pasangan itu sudah sampai di depan pintu masuk bioskop. Pengawal sudah yang membelikan tiket untuk mereka sudah menunggu mereka di sana. Pengawal itu juga membelikan mereka banyak sekali camilan. Mereka akan menikmati camilan ketik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3011

    Daniel mengangkat tangan Odelina lalu menciumnya ketika tidak ada orang yang memperhatikan. Odelina dengan cepat menarik tangannya dengan wajah yang memerah. Untung saja, lampu bioskop redup, jadi Daniel tidak bisa melihat wajah Odelina yang memerah. “Daniel, biasa saja, dong,” bisik Odelina. Odelina dikenal dengan sifat keras dan murah hatinya. Wajah dan telinganya juga mudah memerah kalau dia merasa malu. Odelina sekarang bersikap layaknya seorang gadis remaja di hadapan Daniel. Bahkan Olivia pernah mengatakan kalau kakaknya sekarang sedang mengalami masa pubertas kedua. Daniel langsung tersenyum tipis seraya berkata, “Aku biasa saja, kok. Memangnya apa yang kulakukan?”“Odelina, kamu katakan saja apa yang kamu inginkan. Kamu mau berjalan-jalan, menonton film, atau liburan sekalipun, aku akan menemanimu dan mengesampingkan semua pekerjaanku hanya untukmu.”“Pekerjaanku memang penting, tapi kamu jauh lebih penting bagiku.”“Aku sama sekali nggak kekurangan uang, justru uangku terl

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3012

    Daniel juga terus memberikan Odelina makanan ringan sampai film selesai. “Perutku penuh sekali dengan camilan malam ini. Sepertinya, aku harus berjalan-jalan dulu sebentar untuk menurunkan makanan,” ujar Odelina.Daniel pun berdiri dan Odelina serta para pengawalnya langsung membantu Daniel berjalan. Daniel pun tersenyum lalu berkata, “Kalau begitu, tolong dorong kursi rodaku sampai ke hotel, ya. Anggap saja kita sedang berjalan-jalan menurunkan makanan.”Olivia tersenyum lalu berkata, “Oke, ayo kita berjalan-jalan. Tapi, aku nggak tahu jalan kalau kita jalan kaki begini. Jadi, jangan salahkan aku kalau kita tersesat dan berkeliling Kota Cianter sepanjang malam.”“Nggak akan.”Sekarang, malam sudah semakin gelap. Keadaan di jalanan setelah mereka keluar bioskop juga tidak ramai. Rasanya sepi dan damai. Odelina terus mendorong Daniel sambil berjalan perlahan dan diikuti oleh para pengawal mereka dari belakang. Tidak lama setelah mereka berjalan, salju tiba-tiba saja turun. “Daniel, t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3013

    “Olivia, sudah malam. Kamu tidurlah agar besok kita bisa sarapan bersama,” ujar Daniel pelan. “Selamat malam, Daniel,” ujar Odelina lalu berinisiatif mencium pipi Daniel. “Malam,” balas Daniel lalu Odelina mendorong kursi roda Daniel kembali ke kamar laki-laki itu. Daniel tidak bisa menahan senyuman di wajahnya. Semua ini terasa sangat manis baginya. Suasana berubah hening dan mereka tidak lagi bicara sepanjang malam. Pagi hari di akhir pekan, cuaca tiba-tiba saja berubah dingin dan membuat Stefan malas untuk bangun di pagi hari. Dia hari ini tidak berniat untuk bangun pagi dan tetap berada di atas kasur sebagai penghangat alami bagi istrinya. Suhu di Mambera sekarang sudah mulai dingin dengan suhu rata-rata 10 derajat. Walaupun sebenarnya suhu ini terhitung tidak terlalu rendah, warga Mambera merasa kalau suhu ini sangatlah dingin. Mereka semua langsung bergegas membeli berbagai macam mantel dan baju tebal untuk menghadapi suhu dingin di Mambera. Para pedagang dengan cepat mengi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3014

    Russel menganggap Ricky sudah membohonginya. Olivia menanggapi keponakannya dengan berkata, “Russel beruntung bisa melihat salju. Padahal Russel baru datang.”“Russel juga beruntung bisa bermain manusia salju. Tante saja nggak pernah melakukannya.”“Gimana sarapannya tadi? Kamu harus pakai baju yang tebal, ya. Jangan sampai masuk angin.”“Om Ricky sedang pergi berlibur selama 2 minggu. Kamu kan masih harus sekolah, jadi mana mungkin kamu bisa ikut Om Ricky?”Ricky pasti bersyukur karena dirinya tidak sempat bertemu dengan Russel. Tidak lama kemudian, Russel melakukan panggilan video kepada Olivia dan mereka berdua mengobrol selama setengah jam. Stefan bergumam setelah Olivia mengakhiri panggilan videonya, “Aku baru sadar kalau Russel ternyata sangat bawel. Dia bisa mengobrol denganmu sampai setengah jam lamanya.”Olivia tersenyum lalu berkata, “Dia akan menjadi laki-laki yang suka mengobrol dan hangat.”“Sekarang, sudah jam 9 lebih. Nenek, Papa dan Mama pasti sudah bangun. Kita haru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3015

    Olivia hanya mengatakan oh lalu kembali berkata kepada suaminya, “Stefan, gimana kalau kita menginap di Vila Permai selama dua hari ini?”“Lagi pula, kita kan nggak bekerja di akhir pekan ini. Toko bukuku juga nggak buka, kok.”Sebelumnya, Olivia sering membuka toko bukunya di akhir pekan ketika dia hanya memiliki bisnis toko buku saja untuk mendapatkan sedikit uang. Namun sekarang, bisnisnya sudah berjalan dengan baik. Dia dan Junia juga sepakat untuk tidak lagi membuka toko buku di akhir pekan. Mereka tidak lagi peduli tentang pendapatan toko buku mereka banyak ataupun sedikit. Namun, Stefan tiba-tiba saja mendapat pesan dari Reiki sebelum dia bisa menjawab Olivia. Dia memutuskan untuk membaca pesan terlebih dahulu. Setelah itu, dia tersenyum dan berkata kepada Olivia, “Oke, kita akan menginap di Vila Permai akhir pekan ini.”“Kita juga bisa mengundang Reiki dan Junia untuk makan siang bersama. Bagaimana kalau kita makan hot pot saja? Aku sudah lama nggak makan hot pot.”Handi sama

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status