Daniel juga terus memberikan Odelina makanan ringan sampai film selesai. “Perutku penuh sekali dengan camilan malam ini. Sepertinya, aku harus berjalan-jalan dulu sebentar untuk menurunkan makanan,” ujar Odelina.Daniel pun berdiri dan Odelina serta para pengawalnya langsung membantu Daniel berjalan. Daniel pun tersenyum lalu berkata, “Kalau begitu, tolong dorong kursi rodaku sampai ke hotel, ya. Anggap saja kita sedang berjalan-jalan menurunkan makanan.”Olivia tersenyum lalu berkata, “Oke, ayo kita berjalan-jalan. Tapi, aku nggak tahu jalan kalau kita jalan kaki begini. Jadi, jangan salahkan aku kalau kita tersesat dan berkeliling Kota Cianter sepanjang malam.”“Nggak akan.”Sekarang, malam sudah semakin gelap. Keadaan di jalanan setelah mereka keluar bioskop juga tidak ramai. Rasanya sepi dan damai. Odelina terus mendorong Daniel sambil berjalan perlahan dan diikuti oleh para pengawal mereka dari belakang. Tidak lama setelah mereka berjalan, salju tiba-tiba saja turun. “Daniel, t
“Olivia, sudah malam. Kamu tidurlah agar besok kita bisa sarapan bersama,” ujar Daniel pelan. “Selamat malam, Daniel,” ujar Odelina lalu berinisiatif mencium pipi Daniel. “Malam,” balas Daniel lalu Odelina mendorong kursi roda Daniel kembali ke kamar laki-laki itu. Daniel tidak bisa menahan senyuman di wajahnya. Semua ini terasa sangat manis baginya. Suasana berubah hening dan mereka tidak lagi bicara sepanjang malam. Pagi hari di akhir pekan, cuaca tiba-tiba saja berubah dingin dan membuat Stefan malas untuk bangun di pagi hari. Dia hari ini tidak berniat untuk bangun pagi dan tetap berada di atas kasur sebagai penghangat alami bagi istrinya. Suhu di Mambera sekarang sudah mulai dingin dengan suhu rata-rata 10 derajat. Walaupun sebenarnya suhu ini terhitung tidak terlalu rendah, warga Mambera merasa kalau suhu ini sangatlah dingin. Mereka semua langsung bergegas membeli berbagai macam mantel dan baju tebal untuk menghadapi suhu dingin di Mambera. Para pedagang dengan cepat mengi
Russel menganggap Ricky sudah membohonginya. Olivia menanggapi keponakannya dengan berkata, “Russel beruntung bisa melihat salju. Padahal Russel baru datang.”“Russel juga beruntung bisa bermain manusia salju. Tante saja nggak pernah melakukannya.”“Gimana sarapannya tadi? Kamu harus pakai baju yang tebal, ya. Jangan sampai masuk angin.”“Om Ricky sedang pergi berlibur selama 2 minggu. Kamu kan masih harus sekolah, jadi mana mungkin kamu bisa ikut Om Ricky?”Ricky pasti bersyukur karena dirinya tidak sempat bertemu dengan Russel. Tidak lama kemudian, Russel melakukan panggilan video kepada Olivia dan mereka berdua mengobrol selama setengah jam. Stefan bergumam setelah Olivia mengakhiri panggilan videonya, “Aku baru sadar kalau Russel ternyata sangat bawel. Dia bisa mengobrol denganmu sampai setengah jam lamanya.”Olivia tersenyum lalu berkata, “Dia akan menjadi laki-laki yang suka mengobrol dan hangat.”“Sekarang, sudah jam 9 lebih. Nenek, Papa dan Mama pasti sudah bangun. Kita haru
Olivia hanya mengatakan oh lalu kembali berkata kepada suaminya, “Stefan, gimana kalau kita menginap di Vila Permai selama dua hari ini?”“Lagi pula, kita kan nggak bekerja di akhir pekan ini. Toko bukuku juga nggak buka, kok.”Sebelumnya, Olivia sering membuka toko bukunya di akhir pekan ketika dia hanya memiliki bisnis toko buku saja untuk mendapatkan sedikit uang. Namun sekarang, bisnisnya sudah berjalan dengan baik. Dia dan Junia juga sepakat untuk tidak lagi membuka toko buku di akhir pekan. Mereka tidak lagi peduli tentang pendapatan toko buku mereka banyak ataupun sedikit. Namun, Stefan tiba-tiba saja mendapat pesan dari Reiki sebelum dia bisa menjawab Olivia. Dia memutuskan untuk membaca pesan terlebih dahulu. Setelah itu, dia tersenyum dan berkata kepada Olivia, “Oke, kita akan menginap di Vila Permai akhir pekan ini.”“Kita juga bisa mengundang Reiki dan Junia untuk makan siang bersama. Bagaimana kalau kita makan hot pot saja? Aku sudah lama nggak makan hot pot.”Handi sama
Olivia dan Stefan memang ingin memiliki anak perempuan. Terlebih lagi, setelah melihat status media sosial Yose setiap harinya. Laki-laki itu selalu memamerkan putri kecilnya yang lucu dengan mata bulat yang menggemaskan. Yose memosting beberapa hal di status media sosialnya, termasuk putrinya. Tentu saja, tidak ada banyak orang yang bisa melihat status itu. Yose tidak akan mungkin sebodoh itu memamerkan putri kecilnya yang berharga di hadapan publik tanpa terkecuali. Bahkan orang-orang di Kota Aldimo saja tidak tahu bagaimana rupa putri kecil Yose yang berharga itu. Anak itu masih terlalu kecil dan membutuhkan banyak perlindungan dari kedua orang tuanya. Stefan bisa masuk ke dalam lingkar pertemanan di media sosial Yose karena hubungan Olivia yang baik dengan Mulan. Jika tidak, Stefan tidak mungkin bisa melihat banyak status Yose di media sosialnya. Stefan merasa Yose sengaja memosting putri kecilnya terus-menerus. Dia tahu kalau keluarga Adhitama sangat sulit untuk memiliki keturu
“Sayang, pakailah perhiasan yang kuberikan padamu malam ini.”“Tidak masalah aku mau pakai perhiasan yang mana, selama perhiasan itu adalah pemberianmu.”Calvin mencium bibir istrinya lalu berkata, “Oke, aku akan menyerahkanmu pada Mama.”“Oh iya, istri dari kepala keluarga Brata yang sempat kamu ceritakan itu juga akan datang malam ini,” ujar Calvin tiba-tiba. Senyuman Rosalina seketika menghilang setelah Calvin menyebut perempuan yang perawakan dan suaranya mirip dengan Giselle lalu dia pun berkata dengan tenang, “Ini adalah saat yang tepat untuk mengamatinya. Pastinya ada celah kalau memang dia hanya menyamar.”“Aku akan menyuruh orang untuk mencari tahu apakah benar kalau perempuan itu berasal dari keluarga Brata.”“Oke,” balas Rosalina sambil mengangguk. Dia mencurigai kalau perempuan yang berasal dari keluarga Brata itu adalah Giselle. Namun sayangnya, dia tidak memiliki bukti apa pun. Kalau memang perempuan itu adalah Giselle yang menyamar pastinya ada orang di balik dari semu
Ronny dengan cepat memprotes neneknya dengan berkata, “Bukannya Nenek memintaku untuk menemani Nenek?”“Kenapa Nenek tiba-tiba saja memanggil teman-teman Nenek untuk mengobrol dan bermain kartu ketika kita baru saja sampai?”Kemudian Olivia ikut berkata, “Nenek bisa saja menghabiskan uang tabungan yang teman-teman Nenek kumpulkan dengan susah payah karena taruhan kartu kalian.”Nenek langsung tertawa seraya berkata, “Nenek nggak akan mengambil uang mereka. Orang yang kalah akan dicoret wajahnya sampai mereka berubah menjadi kucing.”Semua orang langsung terdiam. Mereka semua tidak memahami dunia orang-orang usia senja, jadi biarkan saja mereka sibuk dengan dunia mereka. Tidak lama kemudian, Reiki datang bersama Junia dan diikuti oleh kedua orang tua Reiki. Kedatangan mereka semua membuat suasana di vila semakin ramai. “Rizal, apa kakakmu dan keluarganya sudah pulang dari Malinjo?” tanya Nenek setelah melihat Rizal Ardaba. “Kakakku bilang, mereka akan pulang sebelum tahun baru,” jawa
“Nenek mau ke mana?” tanya Reiki setelah melihat Nenek berjalan keluar rumah. “Aku sudah lama nggak pulang ke sini, makanya aku mau ke kaki gunung untuk bertemu teman-teman lamaku. Aku mau mengobrol dan bermain kartu bersama mereka.”Nenek selalu memberikan aura muda di mana pun dia berada. Dia juga berteman dengan para pekerja tua di kaki gunung. Para perempuan tua itu senang bergosip bersama Nenek. “Kalian mengobrollah, Nenek mau keluar dulu. Kalian juga nggak usah memanggilku kalau hot potnya sudah jadi. Kalian suruh orang saja untuk membawa hot potnya ke kaki gunung. Aku mau memakannya bersama teman-temanku di sana. Kalau bisa kalian tambahkan barbeque juga agar terasa lebih lezat.”Olivia kemudian berkata, “Nenek sudah tua, jadi harus mengurangi masakan yang dibakar.”“Oke, aku nggak akan makan apa yang kamu larang,” balas Nenek. “Kenapa kalau aku yang melarang Nenek marah? Tapi, Nenek justru patuh ketika Olivia yang melarang Nenek,” keluh Stefan dengan sengaja. Ada yang bilan
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela