“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Reiki pada Stefan.Stefan tersadar dari lamunannya dan berkata dengan datar, “Yang jelas nggak memikirkanmu.”Reiki tertawa, “Jika kamu memikirkanku, aku harus berhenti dari pekerjaanku ini. Aku masih ingin menikah dan punya anak.”Stefan memelototi pria itu“Aku akan kembali bekerja. Beberapa hari ini kamu kerjanya cepat banget. Aku jadi ikut kelelahan karenamu.”Setelah meminum segelas air, Reiki bangkit, “Akhirnya, hari kembali cerah.”Stefan hanya salah paham, mengira ada sesuatu di antara Olivia dan Albert dan cemburu tanpa sebab. Itu saja sudah membuat mereka menderita seperti ini. Suatu hari nanti kalau mereka ada konflik yang lebih serius, mereka mungkin akan sengsara.Menyadari hal tersebut, Reiki hanya bisa berdoa dalam hati agar kedua orang itu selalu saling mencintai.Oh, saling mencintai sih belum, tapi cepat atau lambat akan begitu.Stefan sudah menyukai Olivia, tapi masih keras kepala dan menolak untuk mengakuinya. Di saat perasaannya sema
Beberapa mobil datang dan berhenti di depan toko buku Olivia.Dua orang yang baru saja memasuki toko memandangi mobil-mobil itu. Mata Olivia juga tajam, menyadari bahwa mobil-mobil itu milik sepupunya. Raut mukanya seketika berubah masam. Orang-orang ini tidak ada habisnya!Sepupu-sepupu Olivia, dipimpin oleh Yoga, masuk ke dalam toko.Pria itu membawa dua keranjang buah di tangannya.“Olivia.”Yoga meletakkan keranjang buah di tangannya di atas meja kasir sambil tersenyum, lalu berkata kepada Olivia, “Aku membeli sedikit buah segar untukmu dan kakakmu.”Melihat Russel, dia bertanya, “Ini anak kakakmu, ‘kan? Dia agak mirip dengan kakakmu.”Setelah mengatakan itu, dia ingin menyentuh kepala Russel, tetapi Russel menghindarinya dan tidak membiarkan pria itu menyentuhnya.Yoga tersenyum, “Hei, jangan takut. Aku ini pamanmu.”Yang lain juga meletakkan keranjang buah di tangan mereka di meja kasir. Ketika meja kasir sudah tidak muat lagi, mereka meletakkannya di lantai.Olivia bertanya deng
Setelah terdiam sejenak, Bobby bertanya pada Olivia, “Lalu, kamu maunya kami bagaimana?”“Olivia.” Sebagai sepupu tertua, Yoga berkata dengan nada menegur pada Olivia, “Nggak peduli seberapa banyak konflik antara kita di masa lalu, kita semua masih satu keluarga. Papamu sudah nggak ada, tapi itu nggak bisa menghapus fakta bahwa dia adalah paman kandungku.”“Iya, kami memang salah sebelumnya, dan kami tahu kami salah. Kamu orangnya pemaaf. Maafkanlah kami. Kami janji nggak akan bersikap seperti itu lagi padamu dan kakakmu.”Dengan bantuan Internet, mau melakukan sesuatu di zaman sekarang itu sangat mudah.Namun, keadaannya juga gampang berubah.Hari ini, dia bisa menggunakan internet untuk mengekspos adik-adik sepupunya. Namun, besoknya bisa jadi giliran mereka yang ikut.Kalau tidak pernah merasakannya, pasti tidak tahu rasanya. Tidak akan tahu rasanya di-bully di internet, dimaki-maki netizen dan disalah-salahkan oleh semua orang.Sejak Olivia memposting untuk membantah, mereka sekelu
“Kalau kita terus bermusuhan, apa kamu pikir kamu akan mendapat keuntungan dari situasi ini? Jangan sampai tokomu ini kami buat jadi nggak bisa jualan lagi. Toko online-mu juga. Aku bisa menyuruh orang untuk menulis komentar buruk di sana, sampai toko online-mu juga tutup.“Olivia, siapa yang berani menyuruhmu untuk tidak membuka toko lagi? Siapa yang berani memberi komentar buruk di toko online-mu?”Amelia datang mencari Olivia. Begitu turun dari mobil, belum lagi masuk ke toko, dia sudah mendengar suara angkuh Bobby yang mengancam. Amelia dari sananya sedang tidak mood, jadi dia seketika langsung kesal.Apa orang-orang ini tidak tahu kalau Olivia itu penasihat cintanya?Dia tidak akan memaafkan orang yang berani mengancam penasihat cintanya. Dia bisa membuat orang-orang sombong dan tidak tahu malu ini untuk berubah dalam waktu singkat.Amelia masuk dengan dagu terangkat, sambil membawa beberapa kotak makanan ringan yang telah dibungkusnya dari Avana Coffeehouse dan kunci mobilnya.Ya
Di seberang telepon, Aksa benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa pada adiknya ini.Dia bertanya tanpa daya, “Apa yang Bobby lakukan sampai membuatmu marah seperti ini?”“Olivia adalah temanku dan penasihat cintaku. Dia mau berbuat jahat pada Olivia, bilang mau membuat toko Olivia tutup, mau menyuruh orang untuk memberikan komentar buruk di toko online Olivia sampai akhirnya harus tutup. Bukankah itu sama dengan berbuat jahat padaku?”“Apa mereka semua itu masih manusia? Sanjaya Group punya karyawan eksekutif seperti itu membuat kita dikritik orang. Memang orang itu tidak bisa ditebak. Yang kelihatannya baik, ternyata jahat.”Aksa tercekat, tak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar perkataan adiknya.CEO Aaron Circuit Board Company sudah melapor ke kantor pusat. Mengingat Bobby memang orang yang cakap, yang bekerja setahap demi setahap dari karyawan kecil di Aaron Circuit Board Company hingga menjadi akhirnya menjadi wakil CEO saat ini, CEO itu tidak ingin kehilangan orang yang cakap
Bahkan buah dan keranjang yang dilempar Amelia pun diambil oleh Yoga dan dibawa pergi.Satu keranjang buah harganya 400-an ribu.Kalaupun mereka harus membawa pulang dan makan sendiri semuanya, mereka juga tidak boleh meninggalkannya di sini untuk Olivia.Bobby datang ke sini naik mobil kakak tertuanya. Setelah masuk ke dalam mobil, dia segera menelepon bosnya dan menjelaskan kepada bosnya apa yang baru saja terjadi.Namun, bosnya telah menerima pemberitahuan dari kantor pusat. Sebelum Bobby selesai menjelaskan, dia berkata dengan kaget, “Bobby, masalahmu dengan kedua adikmu itu sebenarnya sangat sederhana dan mudah diselesaikan, asalkan kamu meminta maaf pada mereka dengan tulus, lalu meminta maaf secara publik di internet. Itu tidak hanya akan membuat kedua adikmu memaafkanmu, tapi para netizen juga akan berhenti meneror kita karena melihat kamu tahu salahmu dan mau berubah.”“Tapi, apa yang kalian lakukan? Aku sudah menyuruhmu untuk cuti dulu selama ini, tapi kamu bisa-bisanya nggak
Bobby diam saja.Seperti yang dikatakan Olivia, kalau bukan masalah ini sudah mempengaruhi kepentingan mereka secara serius, mereka tidak akan mengalah. Kalaupun mengalah, mereka juga tidak mengalah sepenuhnya. Setiap kali datang, mereka masih dengan mudah bisa menyinggung perasaan Olivia.Akibatnya, seperti yang dikatakan bosnya, masalah yang sederhana dibuat jadi sangat rumit oleh mereka, sampai belum terselesaikan sampai sekarang.“Bagaimana Olivia bisa mengenal Amelia Sanjaya? Apa maksudnya penasihat cinta.”Bobby mengerutkan bibirnya dan berkata, “Bu Amelia sangat menyukai tuan muda keluarga Adhitama. Mungkin Olivia mengajarinya cara mengejar pria itu. Kalau pria itu tahu Olivia membantu Olivia untuk mendapatkannya dari belakang dan membuat Olivia terus mengganggunya, Olivia akan mendapat masalah.”“Maksudku, bagaimana mereka bisa saling mengenal? Bu Amelia dengan identitas seperti itu, seharusnya kedua orang itu nggak saling kenal selama hidup mereka.”Yoga sangat iri Olivia bisa
“Bu Amelia, Olivia, kalian ngobrol dulu. Aku mau bawa Russel ke pasar untuk beli sayuran.”Di dalam kulkas ada banyak sekali makanan daging laut segar yang dibawa oleh Amelia tadi. Hari ini mereka akan pesta seafood dan kurang lauk sayuran.Junia menggendong Russel pergi dari sana. Bocah mungil itu menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Amelia dan membuat perempuan itu terkikik kemudian berkata, “Olivia, keponakan kamu lucu sekali.”“Dia nakal dan bandel.”“Anak zaman sekarang semuanya bandel. Lain kali aku bawain keponakan kamu mainan.”“Bu Amelia, nggak perlu. Russel sudah punya banyak mainan. Suami aku membelikan dia banyak sekali mainan.”“Yang kalian beli itu punya kalian, aku beli untuk diriku sendiri. Aku suka anak kecil dan aku mau kasih dia banyak sekali mainan. Kalau Russel keponakanku, dia minta bintang pun akan aku berikan.”Olivia menilai Amelia sebagai seseorang yang sangat menyayangi anak kecil. Setelah Junia membawa Russel pergi, Olivia masuk ke dapur dan bersiap memas