Di seberang telepon, Aksa benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa pada adiknya ini.Dia bertanya tanpa daya, “Apa yang Bobby lakukan sampai membuatmu marah seperti ini?”“Olivia adalah temanku dan penasihat cintaku. Dia mau berbuat jahat pada Olivia, bilang mau membuat toko Olivia tutup, mau menyuruh orang untuk memberikan komentar buruk di toko online Olivia sampai akhirnya harus tutup. Bukankah itu sama dengan berbuat jahat padaku?”“Apa mereka semua itu masih manusia? Sanjaya Group punya karyawan eksekutif seperti itu membuat kita dikritik orang. Memang orang itu tidak bisa ditebak. Yang kelihatannya baik, ternyata jahat.”Aksa tercekat, tak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar perkataan adiknya.CEO Aaron Circuit Board Company sudah melapor ke kantor pusat. Mengingat Bobby memang orang yang cakap, yang bekerja setahap demi setahap dari karyawan kecil di Aaron Circuit Board Company hingga menjadi akhirnya menjadi wakil CEO saat ini, CEO itu tidak ingin kehilangan orang yang cakap
Bahkan buah dan keranjang yang dilempar Amelia pun diambil oleh Yoga dan dibawa pergi.Satu keranjang buah harganya 400-an ribu.Kalaupun mereka harus membawa pulang dan makan sendiri semuanya, mereka juga tidak boleh meninggalkannya di sini untuk Olivia.Bobby datang ke sini naik mobil kakak tertuanya. Setelah masuk ke dalam mobil, dia segera menelepon bosnya dan menjelaskan kepada bosnya apa yang baru saja terjadi.Namun, bosnya telah menerima pemberitahuan dari kantor pusat. Sebelum Bobby selesai menjelaskan, dia berkata dengan kaget, “Bobby, masalahmu dengan kedua adikmu itu sebenarnya sangat sederhana dan mudah diselesaikan, asalkan kamu meminta maaf pada mereka dengan tulus, lalu meminta maaf secara publik di internet. Itu tidak hanya akan membuat kedua adikmu memaafkanmu, tapi para netizen juga akan berhenti meneror kita karena melihat kamu tahu salahmu dan mau berubah.”“Tapi, apa yang kalian lakukan? Aku sudah menyuruhmu untuk cuti dulu selama ini, tapi kamu bisa-bisanya nggak
Bobby diam saja.Seperti yang dikatakan Olivia, kalau bukan masalah ini sudah mempengaruhi kepentingan mereka secara serius, mereka tidak akan mengalah. Kalaupun mengalah, mereka juga tidak mengalah sepenuhnya. Setiap kali datang, mereka masih dengan mudah bisa menyinggung perasaan Olivia.Akibatnya, seperti yang dikatakan bosnya, masalah yang sederhana dibuat jadi sangat rumit oleh mereka, sampai belum terselesaikan sampai sekarang.“Bagaimana Olivia bisa mengenal Amelia Sanjaya? Apa maksudnya penasihat cinta.”Bobby mengerutkan bibirnya dan berkata, “Bu Amelia sangat menyukai tuan muda keluarga Adhitama. Mungkin Olivia mengajarinya cara mengejar pria itu. Kalau pria itu tahu Olivia membantu Olivia untuk mendapatkannya dari belakang dan membuat Olivia terus mengganggunya, Olivia akan mendapat masalah.”“Maksudku, bagaimana mereka bisa saling mengenal? Bu Amelia dengan identitas seperti itu, seharusnya kedua orang itu nggak saling kenal selama hidup mereka.”Yoga sangat iri Olivia bisa
“Bu Amelia, Olivia, kalian ngobrol dulu. Aku mau bawa Russel ke pasar untuk beli sayuran.”Di dalam kulkas ada banyak sekali makanan daging laut segar yang dibawa oleh Amelia tadi. Hari ini mereka akan pesta seafood dan kurang lauk sayuran.Junia menggendong Russel pergi dari sana. Bocah mungil itu menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Amelia dan membuat perempuan itu terkikik kemudian berkata, “Olivia, keponakan kamu lucu sekali.”“Dia nakal dan bandel.”“Anak zaman sekarang semuanya bandel. Lain kali aku bawain keponakan kamu mainan.”“Bu Amelia, nggak perlu. Russel sudah punya banyak mainan. Suami aku membelikan dia banyak sekali mainan.”“Yang kalian beli itu punya kalian, aku beli untuk diriku sendiri. Aku suka anak kecil dan aku mau kasih dia banyak sekali mainan. Kalau Russel keponakanku, dia minta bintang pun akan aku berikan.”Olivia menilai Amelia sebagai seseorang yang sangat menyayangi anak kecil. Setelah Junia membawa Russel pergi, Olivia masuk ke dapur dan bersiap memas
“Kamu lanjutkan saja kesibukanmu.”Sarah tidak mengganggu waktu Stefan lebih banyak lagi dan keduanya mengakhiri percakapan mereka. Stefan meletakkan ponselnya di atas meja dan menyandarkan tubuhnya di kursi. Tangannya mengelus dagunya sendiri dan merasa ada yang menusuk di sana. Sepertinya dia harus bercukur lagi.Amelia dan istrinya semakin lama semakin dekat. Apakah dia harus memikirkan cara untuk merusak hubungan mereka berdua?Kalau keduanya semakin dekat dan menjadi sahabat, ketika dia jujur pada Olivia mengenai identitasnya dan Amelia tahu bahwa Olivia adalah saingannya maka mereka pasti akan marah besar. Amelia tidak akan terima dan pasti akan balas dendam pada istrinya. Selama ada Stefan, dia tidak akan membiarkan Amelia menyakiti Olivia.Stefan berpikir sesaat kemudian memutuskan untuk mengenyahkan idenya tadi. Dia ada kemampuan untuk menjaga istrinya sendiri dan tidak perlu takut dengan Amelia. Biarkan saja mereka menjalin hubungan baik, ada baiknya juga bagi Olivia karena u
“Begitu gemuknya kamu, hati-hati suami kamu mengatakan kamu terlalu jelek. Dia akan mencari perempuan muda dan cantik lainnya! Sampai saat itu tiba, kamu akan menangis darah!”Kalimat tersebut tepat mengenai luka hati Odelina. Dia buru-buru mencari pekerjaan karena suaminya tidak terima dengan dirinya dan akhirnya selingkuh. Dia bekerja demi mendapatkan hak asuh anaknya! Bahkan posisi karyawan biasa saja dia juga datang melamar! Ternyata dia mendapatkan hinaan dari orang lain.“Coba kamu katakan aku gemuk sekali lagi!”Perempuan itu keluar dari balik mejanya dan melangkah ke hadapan Odelina dan mendorongnya keluar dari ruangan. Mulutnya sambil berseru, “Perempuan gemuk! Jelek! Berapa kali pun aku bersedia mengatakan kamu gemuk! Cepat keluar!”Kelebihan Odelina dengan tubuhnya yang gemuk adalah, dia tidak akan jatuh meski didorong oleh perempuan di depannya dengan kuat.“Minta maaf sama aku! Harus minta maaf! Kalau nggak, aku nggak mau pergi!”Emosi perempuan itu memuncak, dia berbali
“Ini kantor kamu?” Odelina tercengang. Dia tidak curiga karena nama perusahaan ini terdapat nama keluarga lelaki itu. Stefan pernah bilang kalau Daniel adalah salah satu klien penting di perusahaannya. Odelina hanya tidak menyangka ternyata lelaki itu adalah direktur Lumanto Group.Ketika perusahaan ini mulai didirikan, Odelina masih berkecimpung dalam dunia perkantoran dan tahu kalau perusahaan ini memiliki kemampuan yang hebat. Selama ini Odelina tidak menyangkutpautkan keberadaan Daniel dengan Lumanto Group.“Pak, saya nggak berniat membuat keributan karena saya datang untuk melamar pekerjaan. Tapi HRD kalian bilang penampilan saya nggak memenuhi kualifikasi dan saya hanya menanyakan alasannya saja. Dia justru bilang saya terlalu gemuk dan menghina saya. Saya marah dan dia justru membalas saya dengan mengatakan saya perempuan gemuk dan mengusir saya.”“Pak, Lumanto Group merupakan salah satu perusahaan besar di Mambera. Selama ini saya pikir karyawan di perusahaan ini merupakan oran
Ucapan Daniel membuat wajah Andien pucat pasi. Akan tetapi dia tidak berani membantah dan berkata, “Pak, saya tahu saya salah. Saya jamin nggak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi.Setelah itu dia berjalan ke hadapan Odelina dan berkata, “Bu Odelina, maaf saya sudah menyinggung kamu. Saya minta maaf atas sikap saya.”Amarah Odelina juga sudah surut dan dengan sungkan berkata, “Bu Andien, saya juga salah karena ucapanku yang keterlaluan dan membuatmu marah. Maaf juga ya.” Keduanya saling berminta maaf dan setelah itu Andien menanyakan kapan Odelina bisa mulai bekerja.Setelah Odelina berhasil mendapatkan pekerjaan, perasaannya terasa ringan dan senang. Wajahnya terpatri senyum lebar dan berkata, “Aku siap kapan pun mulai bekerja.”“Kalau gitu besok datang ke kantor saja.”“Baik, terima kasih Bu Andien, Pak Daniel.”Setelah mengucapkan terima kasih, Odelina mengambil surat lamarannya dan melangkah keluar dengan bahagia.“Odelina,” panggil Daniel.Odelina buru-buru menghentikan langk