Share

Bab 2599

Penulis: Anggur
Semua orang serempak melihat ke arah Willy. Yang dilihat hanya terkekeh lalu berkata, “Lagi pula, Kak Chintya nggak punya pacar. Kalau Pak Bram bisa kalahkan Pak Rama, nggak kasih aku uang, aku juga mau jodohkan Pak Bram dan Kak Chintya.”

Di mata anak ini, Chintya dan Bram adalah pasangan yang serasi, sama-sama memiliki penampilan yang menarik. Ini pertama kalinya Willy melihat pria yang begitu tampan. Lebih tampan dari idola yang digemari gadis-gadis di kelasnya. Selain itu, Bram juga menebarkan semacam ... aura-aura orang terhormat. Pokoknya, Willy merasa Bram pria yang sangat baik.

Selama Bram bisa mengalahkan Rama, Willy dan Chintya bisa bagi rata uang 20 juta lebih itu. Kalau begitu, Bram akan jadi lebih baik lagi.

Jerry berkata sambil tertawa, “Dasar anak ini. Bram, kamu harus semangat. Anak ini sudah bilang. Kalau kamu buat dia menang, dia akan jodohkan kamu dan adikku secara gratis.”

“Kak Jerry, Willy omong kosong, kamu juga ikut omong kosong.”

Chintya tertawa terbahak-bahak. D
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2600

    Jerry dan semua pelatih yang ada di sana bisa melihat kalau Bram telah menggunakan trik untuk menang tipis dari Bram. Namun, menang tipis tetaplah sebuah kemenangan. Rama tidak sengaja kalah dari Bram. Bram benar-benar telah mengalahkan Rama.Bram mengulurkan tangannya untuk menarik Rama, lalu memberi hormat. “Kak Rama, terima kasih sudah mengalah.”Rama tertawa. “Aku nggak mengalah. Kamu yang temukan kelemahanku dan menang secara mengejutkan. Bram, aku terima kekalahanku.”Bram tetap merendah. Suasana arena tiba-tiba menjadi hening. Suara percakapan mereka yang membuat semua orang sadar dari lamunan mereka.“Aaarrrggghhh!”Willy seketika melompat kegirangan, lalu menepuk bahu Chintya dan berteriak, “Kak, Kak Chintya. Kita menang. Pak Bram kalahkan Pak Rama. Kita menang, Kak. Uang 20 juta itu milik kita. Hahaha. Aku punya uang untuk jajan selama setengah tahun!”Murid-murid lain serempak memandang Willy yang melompat kegirangan. Setelah mendengarkan teriakan gembira Willy, mereka pun m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2601

    Rama tertawa dan berkata, “Kalau aku kalah, aku akan mengaku kalah dan nggak akan mencari alasan. Kalian nggak bisa menerima kekalahan? Biasanya kalian yang menang, sesekali kalian coba rasakan bagaimana rasanya kekalahan. Namanya bertaruh pasti ada yang menang dan kalah. Kalau nggak bisa menerima kekalahan, jangan bertaruh.”Jerry hanya diam saja. Chintya berjalan ke samping dan duduk untuk menghitung uang. Setelah selesai menghitung, dia memberikan setengahnya pada Willy dan tersenyum sambil berkata, “Willy, ini uangmu.”Lelaki itu menerimanya, tetapi sesaat kemudian dia mengembalikan setengahnya lagi dan berkata, “Kak Chintya, aku hanya mengeluarkan 200 ribu, nggak berani bagi rata denganmu. Aku hanya butuh segini saja sudah cukup untuk makan camilan malam selama setengah tahun.”“Ini kasih kamu, kamu ambil saja. Simpan sendiri dan jangan sampai ibu tirimu tahu.”Ketika Willy masih sangat kecil, kedua orang tuanya cerai dan dia tinggal dengan ayahnya. Ayahnya adalah lelaki yang sang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2602

    “Kalau begitu, aku nggak sungkan.”Chintya menyimpan uangnya ke dalam saku celananya. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon sebuah tempat makan. Perempuan itu meminta pemiliknya mengantarkan puluhan mi goreng ke Sanggar Bela Diri Keluarga Baruna. Dia ingin mentraktir semua orang makan malam.“Nanti kita akan makan.”Bram tertawa dan berkata, “Aku jarang makan camilan malam begini.”“Kalau begitu nggak usah makan. Aku kadang-kadang nggak makan. Mungkin karena aku banyak berolahraga, jadi akan lapar kalau malam nggak makan. Kalau lapar, aku nggak bisa tidur. Tapi aku sering makan di rumah karena mamaku akan masak buat kami.”Setelah Chintya selesai telepon, dia bangkit dan berkata, “Kita pergi saja, jangan ganggu mereka yang berlatih.”Bram baru saja menang dalam pertandingan dengan Rama. Para murid lainnya masih terkejut karena curiga apakah ini semua hanya mimpi.“Oke.”Lelaki itu mengikuti Chintya pergi. Perempuan itu berkata pada kedua kakaknya, “Kak Rama, Kak Jerry, nanti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2603

    Bram tertawa dan berkata, “Chintya, kalau kamu menatapku seperti itu, aku bisa merasa sombong.”“Kamu punya modal dasar untuk sombong.”Tiba-tiba ponsel Chintya berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan ternyata ibunya yang menghubunginya. Dia berkata pada Bram, “Mamaku menghubungiku di waktu seperti ini pasti mau bilang kalau kencan besok dibatalkan.”Setelah dia menerima teleponnya, terdengar suara ibunya berkata, “Orang yang dikenalkan itu nggak berkualitas! Nggak punya pendirian dan mudah dipengaruhi. Aku saja nggak mengeluhkan dia yang gemuk, bisa-bisanya dia bilang anakku perempuan kasar.”“Dia yang kasar! Semua keluarganya kasar! Memangnya nggak ada pria lain selain dia? Menyebalkan! Chintya, kamu harus berusaha lagi! Cari kekasih yang muda, tampan dan berprestasi. Bawa dia pulang dan buat mereka malu.”“Ma, jangan marah. Aku sudah tahu hasilnya akan seperti ini. Jadi aku nggak berharap banyak. Lagi pula, aku baru 24 tahun dan nggak perlu buru-buru. Beberapa tahun lagi, aku akan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2604

    Bram tersenyum dan menjawab, “Benar juga. Pernikahan nggak bisa dipaksakan. Aku hanya ingin membantu karena melihat Tante selalu khawatir tentang kehidupan pernikahanmu dengan semua saudaramu.”Sekarang Bram bisa pastikan bahwa Chintya membutuhkan pendekatan waktu untuk bisa jatuh cinta padanya. Dia harus secara perlahan masuk ke dalam kehidupan perempuan itu agar membuatnya terbiasa dengan keberadaan Bram dan tidak bisa hidup tanpanya. Hanya dengan begitu baru bisa membuat perempuan itu menyadari bahwa itu adalah cinta.Bram sudah memilihnya sehingga dia akan mendekatinya dengan perlahan. Tidak ada gunanya jika terburu-buru.“Chintya, sebenarnya aku sakit.”Perempuan itu tercenung sesaat dan bertanya dengan nada khawatir, “Kamu sakit apa? Nggak kelihatan. Kamu terlihat jauh lebih sehat dibandingkan orang yang lainnya.”“Aku ada penyakit tanpa emosi.”“Penyakit tanpa emosi? Aku nggak pernah dengar penyakit ini.”Bram menjelaskan sedikit pada perempuan itu.“Berarti kamu nggak bisa meni

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2605

    Calvin mencoba menghibur Rosalina yang sedang kesal dengan berkata, “Sayang, kamu lanjut tidur. Aku akan turun dan menyiapkan sarapan untukmu. Setelah itu, baru memanggilmu bangun. Setelah makan, kamu tidur lagi.”Rosalina mendelik dan berkata, “Jordan pulang. Hari ini kami mau mengunjungi penjara.”“Itu urusannya Jordan. Nggak masalah kalau kamu nggak pergi. Tidurlah di rumah, aku janji malam ini nggak lagi. Biar kamu istirahat sehari.”Calvin tersenyum dan menambahkan, “Aku baru menikah di usia 30 tahun. Karena terlalu senang jadi sedikit menggila.”Kemarin malam dia terlalu cepat dan membuatnya frustasi. Bahkan dia sempat berpikir apakah dirinya bermasalah. Bahkan Rosalina menenangkan Calvin dan mengajaknya untuk periksa ke dokter bersama. Namun ternyata, hal itu justru membuatnya semakin tertekan.Dia yang tampan dan gagah serta muda ternyata ada kendala dalam urusan tersebut. Dia frustasi hingga rasanya ingin menangis. Dia sangat mencintai Rosalina hingga susah payah bisa menikah.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2606

    “Kamu sudah dewasa, harus ada keberanian untuk menghadapi semuanya dan juga memikul tanggung jawab. Kakak tahu kamu dan kakakmu itu sehati. Tapi, Rosalina nggak pernah berpikir untuk mengambil keuntungan darimu. Tenang saja, yang seharusnya jadi milikmu akan tetap milikmu. Yang bukan milikmu, jangan pernah diharapkan. Jangan seperti Giselle.”Jordan mengangguk dan berkata, “Kak, aku tahu. Aku dan Kak Rosalina hanya ingin menjaga semua milik keluarga Siahaan. Kak Giselle sudah mulai mencari pengacara dan siap untuk menggugat Kak Rosalina.”Ini adalah salah satu alasan dia mengambil cuti untuk pulang. Dia harus membela Rosalina. Meski Giselle menang, dia juga tidak boleh mendapatkan banyak harta warisan.Apa gunanya mereka meributkan harta warisan ketika orang tuanya masih ada?Yang paling penting adalah kedua orang tuanya bekerja sama dengannya untuk memindahkan seluruh harta ke nama Jordan. Apakah Giselle akan mendapatkan harta melalui gugatan?Selain harta paman keduanya, sisanya adal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2607

    Beberapa peliharaan yang diikat di halaman belakang biasanya dibebaskan ketika malam. Karena sekarang pagi hari dan pelayan yang mengurusnya belum mengikat kembali peliharaan tersebut, mereka berlari ketika mendengar suara teriakan Giselle.Giselle hampir merobohkan pintu vila. Ketika dia melihat keempat ekor peliharaan tersebut, dia terkejut hingga melangkah mundur tanpa berani berteriak lagi. Wajahnya tampak ketakutan sekali.Meski pengurus rumah memberikan uang untuk menyuntikkan vaksin rabies, bekas gigitan tersebut masih terasa sakit.Dalam hatinya dia sangat membenci Giselle. Dia sendiri tidak pernah melepaskan peliharaan untuk menyerang Rosalina. Lagi pula, setiap dia mencoba menindas Rosalina, dia tidak pernah benar-benar berhasil.Meski perempuan itu tamak pendiam dan lemah, sebenarnya dia licik sekali. Setiap Giselle jatuh dalam perangkap Rosalina, dia akan mengadu pada ibunya. Meski ibunya lebih berpihak pada Giselle dan membantunya balas dendam, ibunya tetap akan memarahiny

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status