Share

Bab 2602

“Kalau begitu, aku nggak sungkan.”

Chintya menyimpan uangnya ke dalam saku celananya. Kemudian, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon sebuah tempat makan. Perempuan itu meminta pemiliknya mengantarkan puluhan mi goreng ke Sanggar Bela Diri Keluarga Baruna. Dia ingin mentraktir semua orang makan malam.

“Nanti kita akan makan.”

Bram tertawa dan berkata, “Aku jarang makan camilan malam begini.”

“Kalau begitu nggak usah makan. Aku kadang-kadang nggak makan. Mungkin karena aku banyak berolahraga, jadi akan lapar kalau malam nggak makan. Kalau lapar, aku nggak bisa tidur. Tapi aku sering makan di rumah karena mamaku akan masak buat kami.”

Setelah Chintya selesai telepon, dia bangkit dan berkata, “Kita pergi saja, jangan ganggu mereka yang berlatih.”

Bram baru saja menang dalam pertandingan dengan Rama. Para murid lainnya masih terkejut karena curiga apakah ini semua hanya mimpi.

“Oke.”

Lelaki itu mengikuti Chintya pergi. Perempuan itu berkata pada kedua kakaknya, “Kak Rama, Kak Jerry, nanti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status