Share

Bab 258

Author: Anggur
“Kalau mau, kita juga bisa pergi ke pantai untuk liburan akhir pekan dan makan seafood yang segar.”

Ini pertama kalinya Stefan menyarankan mereka pergi liburan akhir pekan.

“Ini sudah bulan November.”

“Asalkan matahari masih bersinar seperti biasa, bulan November di Mambera masih panas di siang hari. Cocok untuk liburan ke pantai. Nggak terlalu dingin dan nggak terlalu panas.”

Olivia mengelus perutnya, “Kita bahas lagi saja nanti. Aku juga nggak bisa bilang iya sekarang, takutnya ada urusan lain di akhir pekan.”

Stefan menggumam mengiyakan.

Setelah membereskan meja, dia pergi ke dapur untuk mencuci piring. Dia mendengar istrinya mengingatkan, “Jangan pakai terlalu banyak sabun cuci piring. Nanti satu baskom busa semua.”

Stefan mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa.

Stefan mencuci piring selama sepuluh menit.

Dia sempat membuka kulkas tadi, jadi tahu di dalam kulkas ada sedikit buah-buahan.

Dia mencuci piring buah, lalu mengeluarkan beberapa buah dari kulkas, mencucinya dan me
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Da Yeti
monoton ceritax tidak ada seru2x
goodnovel comment avatar
Thatie Fachruddin
benar sekali... makin ke sini makin mahal ...
goodnovel comment avatar
eunwo
yah makin mahal aja koin nya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 259

    Melihat mata Olivia tertuju pada ponselnya, Stefan rasanya memiliki dorongan untuk melangkah maju dan merebut ponsel itu.Untungnya, dia memiliki pengendalian diri yang kuat dan tidak benar-benar melakukan itu.Jangan sampai hubungan mereka memburuk lagi.Dia berjalan mendekat, berdiri di hadapan Olivia dan memanggil dengan suara pelan, “Istriku.”“Buk!”Olivia sangat terkejut dengan kata “Istriku” itu, sehingga dia menjatuhkan ponselnya ke lantai.Dia buru-buru membungkuk untuk mengangkat ponselnya itu, dan ketika dia melihat layarnya lecet, dia langsung berkata dengan sedih, “Case ponselku ini 200 ribu.”Stefan mengambil ponsel istrinya itu dan melihatnya. Retak dan jadi jelek. Mendengar istrinya menyayangkan case ponselnya, dia pun berkata, “Aku ganti sepuluh buah.”“Lebih banyak lagi, deh. Aku takutnya kalau sarafmu ada yang error dan kamu panggil aku ‘Istriku’ lagi, case ponselku ini masih harus dijatuhkan beberapa kali.”Sudut mulut Stefan berkedut. Dia memandang wanita itu dalam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 260

    Stefan berkata, “Kamu nggak melihat cinta di mataku? Albert melihatmu seperti aku melihatmu sekarang. Aku ini pria. Aku mengerti pria. Dia naksir kamu dan sudah naksir lama.”Hanya saja, wanita bodoh ini yang dengan bodohnya menganggap pria itu seperti adiknya.Albert tidak ingin menjadi adik Olivia. Pria itu ingin menjadi suaminya.Stefan tidak menghentikan Olivia yang sedang menggodanya.“Apa ada cinta di matamu? Aku hanya merasakan kedinginan.”Stefan jadi bingung. Aktingnya sia-sia.Olivia tersenyum malu, “Mungkin karena kamu mencontohkannya dengan nggak pas. Cinta di mata itu berasal dari hati. Kamu kan nggak mencintaiku, jadi tentu saja nggak ada cinta di matamu.”Stefan mengangkat tangannya.Akhirnya, dia menepuk kedua tangan Olivia yang meraba wajahnya dengan lancang.“Pak Stefan.”“Apa.”“Aku, um, kurasa, aku benar-benar ingin menciummu.”Stefan menatap Olivia dengan ekspresi masam.Olivia berkata dengan malu lagi, “Kamu terlihat sangat tampan.”Setelah ciuman itu, dia jadi se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 261

    Ekspresi Stefan tiba-tiba kembali dingin.Dia berjalan keluar dari belakang mesin kasir dengan ekspresi tenang.Olivia berdiri tegak dan merapikan rambutnya yang acak-acakan. Melihat Stefan yang bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, Olivia memaki pria itu ratusan kali di dalam hatinya.Kemudian, dia duduk dan menunggu orang aneh itu masuk.Orang yang bisa memanggilnya dengan seperti itu pasti kerabat-kerabatnya yang super baik dari kampung halamannya itu.Tak sampai satu menit kemudian, Andri dan istrinya masuk ke toko dengan agresif.Diikuti oleh dua paman dan dua bibi Olivia.Olivia tersenyum. Lengkap juga yang datang.Andri dan istrinya bergegas masuk. Ketika melihat Olivia duduk di meja kasir, mereka hendak langsung menghampirinya. Namun, Stefan menghalangi jalan mereka.Stefan orangnya tinggi dan tampan, namun sangat dingin. Pria itu berdiri di sana dan seluruh tubuhnya memancarkan aura yang membuat orang takut, serta aura dingin yang membuat orang tanpa sadar melangkah mundur.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 262

    Mochtar terdiam.Olivia sendiri sudah sangat sulit dihadapi, tapi tak disangka dia malah menikah dengan orang yang juga sulit dihadapi.Stefan bersandar ke mesin kasir, dengan kedua tangan di saku celananya.Olivia mengerjapkan mata. Wow. Posturnya itu sangat menawan!Ahem. Sekarang bukan waktunya lihat cowok ganteng.Olivia dengan cepat menatap paman dan bibinya dengan serius.“Katakan. Untuk apa kalian memanggil Olivia keluar? Mentang-mentang kalian ramai, mau memukulnya? Atau mentang-mentang kalian ramai, mau memaksanya untuk memberi kalian uang untuk membayar pengobatan neneknya? Juga membantu kalian membayar uang rumah, uang bensin mobil, dan uang tol?”“Memangnya kami bisa memukul wanita liar seperti dia itu?” kata Lenny dengan marah. Dia datang untuk memberi pelajaran pada Olivia.Setelah mengetahui putra mereka, Hendra, dipenjara, mereka semua setuju untuk mengeluarkan Hendra dari penjara dulu, kemudian memberi pelajaran pada Olivia.Namun, tak disangka, Ketika mereka ingin men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 263

    Andri yang tersadar lebih dahulu. Dia berbalik badan dan langsung berlari keluar untuk melihat istrinya.“Sayang, apa kamu baik-baik saja?”Lenny ditarik dan diseret oleh Stefan, lalu didorong sampai jatuh ke tanah. Dia tidak kesakitan karena jatuh, tapi dia sangat malu. Dia merasa dirinya diinjak-injak oleh Stefan.“Kamu nggak punya hati, ya? Gimana kamu bisa jadi suamiku? Kamu nggak bisa menghentikan pria itu waktu melihat istrimu diseret keluar? Nggak bisa membantuku, hanya melihatku diseret dan didorong ke tanah. Ini penindasan!”Lenny langsung mendorong suaminya Ketika suaminya membantunya berdiri, menunjuk dan memaki suaminya.“Setelah menindas putraku, mereka mulai menindasku. Apa ini adil? Tuhan, bukalah mata-Mu lebar-lebar. Mereka itu orang yang nggak berbakti pada orang yang lebih tua. Cepat sambar mereka dengan petir!”Andri adalah anak bungsu di antara kakak beradiknya dan selalu disayang oleh orang tua dan kakak-kakaknya. Setelah menikah dengannya, istrinya juga mendapatka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 264

    Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah dimanjakan dan jadi gemuk. Bergerak sedikit pasti akan terengah-engah dan kehabisan napas. Mereka benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk berkelahi dengan Olivia dan suaminya. Olivia bisa bela diri.Entah bagaimana cara Odelina membesarkan adiknya dulu. Bisa-bisanya dia membiarkan Olivia belajar seni bela diri.Untung saja, waktu itu mereka sudah melihat jauh ke depan dan mengambil uang kompensasi dari kematian saudara mereka. Kalau tidak, mereka pasti akan babak belur melawan Odelina dan adiknya ini.“Olivia, jangan terlalu menindas orang, ya. Aku beri tahu kamu. Kalau kamu nggak mengeluarkan Hendra dan terjadi apa-apa pada putraku di sana, aku nggak akan memaafkanmu! Jangan kira aku takut denganmu karena kamu punya suami!” maki Lenny sambil menunjuk Olivia.Setelah mencuci tangan, Stefan menolehkan kepala. Tatapannya yang tajam menyapu Lenny, sehingga suara wanita itu seketika langsung mengecil.Lenny cukup takut pada pria yang dingin da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 265

    “Tante, cepat, berterima kasihlah padaku. Sebaiknya kalian belikan aku hadiah dan berterima kasih banyak padaku karena telah menyelamatkan putra kalian.”Perkataan Olivia ini membuat paman-paman dan bibi-bibinya sangat geram.Lenny memelotot dengan marah, sampai urat di dahinya timbul dan ekspresinya sangat galak.Hanya saja, dia tidak berani main tangan.Stefan tersenyum melihat Olivia bisa membuat orang-orang itu tidak bisa membantah tanpa main tangan. Wanita ini cerdas juga!“Olivia.” Bibinya Olivia akhirnya berkata, “Kami nggak bilang kamu salah. Hendra memang salah. Hanya saja, kalian itu sepupu, masih ada hubungan darah yang dekat. Kita satu keluarga. Ada masalah sedikit kita selesaikan dalam keluarga saja. Asalkan kamu bilang pada kami, kami pasti akan memarahi Hendra. Kamu benar-benar nggak perlu membawanya ke kantor polisi.”“Kami ingin menebusnya keluar dari penjara, tapi ditolak. Apa ini karena ada orang yang membantumu dari belakang dan nggak membiarkan kami menebus Hendra

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 266

    Olivia orangnya sebenarnya bisa diajak bicara baik-baik dan sangat menghormati orang yang lebih tua. Tentu saja, dia hanya akan menghormati orang yang memang bisa dianggap sebagai orang yang lebih tua.“Olivia, orang-orang tadi itu keluargamu dari kampung? Apa mereka datang mengganggumu lagi? Apa mereka memintamu untuk membayar biaya pengobatan nenekmu? Orang-orang itu benar-benar nggak tahu malu. Mereka bawa mobil dan tinggal di vila, bahkan punya tabungan miliaran, tapi nggak mau mengeluarkan uang untuk pengobatan ibu mereka sendiri dan malah memaksa dua keponakan mereka yang orang tuanya sudah meninggal untuk membayarnya.”“Aku pernah melihat orang yang nggak tahu malu, tapi belum pernah melihat yang nggak tahu malunya seperti mereka. Benar-benar pertama kali lihat.”“Iya, orang tua Olivia meninggal karena kecelakaan. Uang kompensasinya saja dibagi-bagi oleh mereka. 15 tahun lalu, yang 1,2 miliar itu sangat besar. Mereka bisa punya hidup yang berkecukupan seperti sekarang ini semua

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3408

    “Aku dengar dari Daniel, mereka berencana daftar pernikahan mereka setelah Tahun Baru. Tunggu Odelina lebih senggang baru adakan resepsi. Aku dan papanya Daniel sudah siapkan mas kawin untuk Odelina, juga sedang pilih-pilih hari.”Mereka juga harus menunggu Odelina ada waktu senggang dan pulang ke Kota Mambera. Setelah itu, mereka baru memilih hari untuk mengantarkan mas kawin. Sekarang Odelina sangat sibuk, anaknya saja diurus Olivia. Sejak pergi ke Kota Cianter, Odelin belum kembali ke Kota Mambera. Biasanya Daniel yang bawa Russel ke sana. Tentu saja, mereka tidak akan melangsungkan resepsi pernikahan dalam waktu dekat.“Odelina nggak mau adakan resepsi. Dia bilang ini pernikahan keduanya. Buat resepsi atau nggak, nggak masalah baginya. Nggak bisa begitu. Kami nggak boleh begitu pada Odelina. Nggak hanya harus adakan resepsi, kami akan berikan resepsi pernikahan yang meriah untuk Odelina.”Yanti tidak hanya tidak ingin mengecewakan Odelina, dia juga tidak mau mengecewakan putranya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3407

    Setengah jam kemudian, Yuna membawa Olivia ke tempat yang telah disepakati untuk bertemu Yanti. Yanti dan suaminya sudah datang. Mereka tiba lebih dulu. Setelah menunggu beberapa menit, Yuna dan Olivia tiba.“Bu Yuna.”Begitu melihat Yuna dan Olivia datang, Yanti langsung berdiri dan menyambut dengan wajah tersenyum.“Bu Yanti, maaf buat kalian menunggu.”Olivia menyapa Yanti dengan sebutan tante. Yanti tersenyum dan berkata, “Kami juga baru sampai. Baru saja duduk, belum juga minum, kalian sudah datang. Nggak lama, kok.”Yanti meraih tangan Olivia dan menanyakan keadaan Olivia. Dia melihat perut Olivia dan berkata, “Kalau pakai mantel, nggak kelihatan kalau kamu sedang hamil.”“Iya, nggak terlalu kelihatan.”Olivia mengelus perutnya sendiri. Kemudian, dia bergelayut di lengan Yuna dan berjalan ke arah Darius. Darius berdiri dan menyapa mereka sambil tersenyum ramah.Setelah semua orang duduk, Yanti memesan beberapa makanan dan minuman untuk semua orang. Kemudian, dia memuji Yuna karen

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3406

    Amelia dan Jonas berpapasan dengan Olivia di luar. Keduanya menghentikan mobil dan saling menyapa. Jonas membiarkan Olivia lewat lebih dulu.Kemudian, Jonas mengemudikan mobil sambil bertanya, “Para tetua sudah pergi ke Vila Permai. Olivia pagi-pagi malah ke sini. Aku dengar Mama mau pergi bertemu Bu Yanti. Jadi sebentar lagi ada kabar baik dari Kak Odelina dan Pak Daniel?”“Bukan soal itu. Ada hubungannya dengan keluarga Gatara. Kakek Setya masih hidup. Dia dan yang lainnya adalah saksi terbaik yang bisa membuktikan kalau Patricia yang bunuh nenekku.”“Setelah tahu kebenarannya, keluarga Gatara pasti akan menentang Patricia jadi kepala keluar mereka lagi. Patricia sudah jadi kepala keluarga selama puluhan tahun. Dia nggak baik pada yang lain, terlalu mendominasi dan suka memaksakan kehendak. Banyak nggak dapat perlindungan darinya. Jadi banyak yang nggak suka dengannya.”“Kak Odelina pergi ke Kota Cianter. Sekarang sudah ada beberapa yang diam-diam berpihak padanya. Mereka diam-diam s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3405

    “Semoga anak-anak kita juga imut dan penurut seperti Audrey. Kita punya anak perempuan saja. Aku suka anak perempuan seperti Audrey.”Jangankan Amelia, semua orang yang pernah bertemu dan menjaga Audrey pasti akan suka dengan Audrey. Anak itu benar-benar semakin menggemaskan. Setiap kali bangun, dia akan main sendiri di kasur. Dia akan duduk di sana, atau melihat ke sana-sini.Bayi yang sudah berusia enam hampir tujuh bulan itu sangat pendiam, tidak berisik. Tidak seperti kakaknya, Archie. Begitu bangun, Archie akan menangis sampai semua orang yang ada di rumah tahu.Jonas menggenggam tangan Amelia dan tersenyum. “Keluarga kami kurang lebih seperti keluarga Adhitama. Kemungkinan punya anak perempuan sangat kecil. Kak Yose sudah punya anak perempuan. Kami-kami mungkin hanya akan punya anak laki-laki. Sepertinya setiap generasi hanya ada satu anak perempuan.”“Nggak ada pengecualian?” tanya Amelia.Jonas berpikir sejenak, lalu berkata, “Pokoknya selama beberapa generasi, sekalipun ada an

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3404

    Orang-orang hanya tahu kalau murid mereka tersebar di mana-mana, bos besar di berbagai bidang dan sangat hebat. Hanya sedikit orang yang bisa bertemu para tetua itu. Mereka tiba-tiba datang ke Kota Mambera. Sarah saja jadi begitu bersemangat. Dia cepat-cepat datang ke rumah keluarga Sanjaya untuk mengundang mereka bertamu ke rumahnya. Apalagi keluarga Ardaba.“Benar juga. Tante siapkan bubur untuk kamu dulu. Nanti begitu sampai, kamu bisa langsung makan. Nggak terlalu panas,” kata Yuna.“Tante perhatian banget. Terima kasih, Tante.” Olivia mengucapkan terima kasih dengan sikap manis. Yang membuat Yuna spontan tersenyum lebar.Amelia menyenggol Jonas yang ada di sampingnya dan berbisik, “Sejak mamaku temukan keponakannya, senyum lembut dan cerahnya itu hanya milik keponakannya.”“Memangnya Mama nggak sayang kamu? Nggak punya hati nurani. Mama paling sayang sama kamu. Masih saja cemburu sama Oliv.”Selesai menelepon, Yuna mendengar perkataan Amelia. Dia memelototi putrinya sambil merasa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3403

    “Si tua bangka ini selalu saja seperti ini. Setiap kali aku omeli dia, dia langsung tutup telepon. Sudah tua, masih makan yang panggang dan minum minuman keras. Sudah bilang berkali-kali tetap saja nggak mau dengar,” omel Nana.Nana lupa kalau setiap kali dia dan kakak-kakak seperguruannya mengunjungi Rubah Perak, mereka pasti akan membawakan anggur dan makanan yang enak-enak. Orang yang sudah tua akan menjadi seperti anak kecil. Jadi suka makan dan minum. Namun, masih ada Kellin. Jadi mereka tidak perlu mengkhawatirkan kondisi kesehatan guru-guru mereka.Keesokan paginya, keluarga Adhitama mengatur beberapa mobil mewah untuk datang dan menjemput Dokter Panca dan yang lainnya. Hanya Setya yang kurang sehat tetap tinggal di rumah keluarga Sanjaya.Tadi malam Yuna menelepon Yanti, ibunya Daniel, dan membuat janji untuk bertemu hari ini. Setelah sarapan bersama Setya, Yuna menelepon Olivia. Yuna ingin bertemu Yanti karena ingin membicarakan Odelina dan Daniel. Meskipun Olivia adik Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3402

    Setibanya tiba di Mambera Hotel, Samuel membawa Nana ke dalam dan membantunya menyelesaikan prosedur check in. Samuel juga membayar semua pengeluaran Nana di Mambera Hotel. Neneknya bilang, Nana adalah tamu keluarga mereka. Tentu saja, dia harus bermurah hati pada tamu.Setelah mendapatkan kartu kamar, Samuel menyerahkannya kepada Nana dan berkata, “Perlu aku temani ke atas?”Nana tersenyum, “Nggak perlu. Terima kasih sudah antar aku. Aku mau ke hotel tempat sebelumnya aku menginap, mau ambil barang-barangku.”“Mau ke sana sekarang juga? Perlu aku antar kamu ke sana?”“Nggak perlu juga. Terima kasih. Nanti kamu bilang saja ke nenekmu kalau kamu sudah antar aku ke hotel. Jadi dia nggak akan khawatir.”Karena Nana menolak terus, Samuel pun tidak memaksa. Dia berkata kepada Nana kalau dia masih ada urusan, lalu dia pun pergi. Nana menatap punggung Samuel yang menjauh, entah apa yang sedang dipikirkannya.Hingga sosok Samuel menghilang dari pandangannya, Nana baru melangkahkan kakinya kelu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3401

    Samuel menoleh dan melirik Nana sekilas, lalu lanjut mengemudikan mobilnya dengan fokus.“Dulu, Kakek Danu merampok orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin. Tapi sekarang mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum. Kalau tertangkap harus masuk penjara,” kata Samuel.“Dulu juga termasuk melanggar hukum. Cuma waktu itu semua masih kacau. Nggak ada yang bisa tangkap mereka.”“Sekarang di mana-mana ada kamera CCTV. Kalau polisi mau tangkap kamu, mereka bisa tangkap kamu dengan segala cara. Kamu masih muda, cantik lagi. Lebih baik nggak usah lanjutkan pekerjaan Kakek Danu.”Nana tertawa pelan. “Aku hanya asal ngomong. Aku nggak akan lakukan perbuatan ilegal. Guru-guruku bilang sekarang sudah beda dengan dulu. Mereka ajari kami harus patuhi hukum. Nggak boleh bunuh orang atau kejahatan lainnya.”“Guru-gurumu memang layak untuk dihormati,” kata Samuel.“Kalau mereka sudah berkumpul, nggak akan ada hal baik. Mereka hanya akan terus desak kami untuk menikah. Padahal mereka sendiri ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3400

    Namun, Samuel tidak bicara. Dia hanya menggerutu dalam hati kalau Nana tertawa seperti orang bodoh. Entah mengapa Rubah Perak mau terima murid seperti Nana. Karena menurut Samuel, Nana terlihat biasa-biasa saja, tidak ada yang menonjol kecuali wajahnya yang cantik.Samuel tidak pernah menyaksikan kehebatan Dokter Panca dan yang lainnya. Dia hanya pernah mendengar legenda mereka. Neneknya juga bilang kalau mereka sangat hebat. Murid mereka juga sangat hebat.Samuel pernah bertemu Kellin. Kellin sangat hebat. Samuel akui kalau Kellin yang menyembuhkan mata Rosalina. Lantas, apa keunggulan Nana?“Pak Samuel, antar aku sampai di luar saja sudah cukup. Aku bisa naik taksi sendiri. Aku juga nggak akan menginap di Mambera Hotel. Hotel kalian terlalu mahal. Jutaan per malam. Akhir-akhir ini aku nggak ada pekerjaan, nggak ada uang. Nggak sanggup tinggal di hotel semahal itu.”Nana bicara dengan Samuel sambil menonton video di ponselnya. Samuel tentu saja sangat senang. Namun, dia harus melakuka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status