Ekspresi Stefan tiba-tiba kembali dingin.Dia berjalan keluar dari belakang mesin kasir dengan ekspresi tenang.Olivia berdiri tegak dan merapikan rambutnya yang acak-acakan. Melihat Stefan yang bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, Olivia memaki pria itu ratusan kali di dalam hatinya.Kemudian, dia duduk dan menunggu orang aneh itu masuk.Orang yang bisa memanggilnya dengan seperti itu pasti kerabat-kerabatnya yang super baik dari kampung halamannya itu.Tak sampai satu menit kemudian, Andri dan istrinya masuk ke toko dengan agresif.Diikuti oleh dua paman dan dua bibi Olivia.Olivia tersenyum. Lengkap juga yang datang.Andri dan istrinya bergegas masuk. Ketika melihat Olivia duduk di meja kasir, mereka hendak langsung menghampirinya. Namun, Stefan menghalangi jalan mereka.Stefan orangnya tinggi dan tampan, namun sangat dingin. Pria itu berdiri di sana dan seluruh tubuhnya memancarkan aura yang membuat orang takut, serta aura dingin yang membuat orang tanpa sadar melangkah mundur.
Mochtar terdiam.Olivia sendiri sudah sangat sulit dihadapi, tapi tak disangka dia malah menikah dengan orang yang juga sulit dihadapi.Stefan bersandar ke mesin kasir, dengan kedua tangan di saku celananya.Olivia mengerjapkan mata. Wow. Posturnya itu sangat menawan!Ahem. Sekarang bukan waktunya lihat cowok ganteng.Olivia dengan cepat menatap paman dan bibinya dengan serius.“Katakan. Untuk apa kalian memanggil Olivia keluar? Mentang-mentang kalian ramai, mau memukulnya? Atau mentang-mentang kalian ramai, mau memaksanya untuk memberi kalian uang untuk membayar pengobatan neneknya? Juga membantu kalian membayar uang rumah, uang bensin mobil, dan uang tol?”“Memangnya kami bisa memukul wanita liar seperti dia itu?” kata Lenny dengan marah. Dia datang untuk memberi pelajaran pada Olivia.Setelah mengetahui putra mereka, Hendra, dipenjara, mereka semua setuju untuk mengeluarkan Hendra dari penjara dulu, kemudian memberi pelajaran pada Olivia.Namun, tak disangka, Ketika mereka ingin men
Andri yang tersadar lebih dahulu. Dia berbalik badan dan langsung berlari keluar untuk melihat istrinya.“Sayang, apa kamu baik-baik saja?”Lenny ditarik dan diseret oleh Stefan, lalu didorong sampai jatuh ke tanah. Dia tidak kesakitan karena jatuh, tapi dia sangat malu. Dia merasa dirinya diinjak-injak oleh Stefan.“Kamu nggak punya hati, ya? Gimana kamu bisa jadi suamiku? Kamu nggak bisa menghentikan pria itu waktu melihat istrimu diseret keluar? Nggak bisa membantuku, hanya melihatku diseret dan didorong ke tanah. Ini penindasan!”Lenny langsung mendorong suaminya Ketika suaminya membantunya berdiri, menunjuk dan memaki suaminya.“Setelah menindas putraku, mereka mulai menindasku. Apa ini adil? Tuhan, bukalah mata-Mu lebar-lebar. Mereka itu orang yang nggak berbakti pada orang yang lebih tua. Cepat sambar mereka dengan petir!”Andri adalah anak bungsu di antara kakak beradiknya dan selalu disayang oleh orang tua dan kakak-kakaknya. Setelah menikah dengannya, istrinya juga mendapatka
Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah dimanjakan dan jadi gemuk. Bergerak sedikit pasti akan terengah-engah dan kehabisan napas. Mereka benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk berkelahi dengan Olivia dan suaminya. Olivia bisa bela diri.Entah bagaimana cara Odelina membesarkan adiknya dulu. Bisa-bisanya dia membiarkan Olivia belajar seni bela diri.Untung saja, waktu itu mereka sudah melihat jauh ke depan dan mengambil uang kompensasi dari kematian saudara mereka. Kalau tidak, mereka pasti akan babak belur melawan Odelina dan adiknya ini.“Olivia, jangan terlalu menindas orang, ya. Aku beri tahu kamu. Kalau kamu nggak mengeluarkan Hendra dan terjadi apa-apa pada putraku di sana, aku nggak akan memaafkanmu! Jangan kira aku takut denganmu karena kamu punya suami!” maki Lenny sambil menunjuk Olivia.Setelah mencuci tangan, Stefan menolehkan kepala. Tatapannya yang tajam menyapu Lenny, sehingga suara wanita itu seketika langsung mengecil.Lenny cukup takut pada pria yang dingin da
“Tante, cepat, berterima kasihlah padaku. Sebaiknya kalian belikan aku hadiah dan berterima kasih banyak padaku karena telah menyelamatkan putra kalian.”Perkataan Olivia ini membuat paman-paman dan bibi-bibinya sangat geram.Lenny memelotot dengan marah, sampai urat di dahinya timbul dan ekspresinya sangat galak.Hanya saja, dia tidak berani main tangan.Stefan tersenyum melihat Olivia bisa membuat orang-orang itu tidak bisa membantah tanpa main tangan. Wanita ini cerdas juga!“Olivia.” Bibinya Olivia akhirnya berkata, “Kami nggak bilang kamu salah. Hendra memang salah. Hanya saja, kalian itu sepupu, masih ada hubungan darah yang dekat. Kita satu keluarga. Ada masalah sedikit kita selesaikan dalam keluarga saja. Asalkan kamu bilang pada kami, kami pasti akan memarahi Hendra. Kamu benar-benar nggak perlu membawanya ke kantor polisi.”“Kami ingin menebusnya keluar dari penjara, tapi ditolak. Apa ini karena ada orang yang membantumu dari belakang dan nggak membiarkan kami menebus Hendra
Olivia orangnya sebenarnya bisa diajak bicara baik-baik dan sangat menghormati orang yang lebih tua. Tentu saja, dia hanya akan menghormati orang yang memang bisa dianggap sebagai orang yang lebih tua.“Olivia, orang-orang tadi itu keluargamu dari kampung? Apa mereka datang mengganggumu lagi? Apa mereka memintamu untuk membayar biaya pengobatan nenekmu? Orang-orang itu benar-benar nggak tahu malu. Mereka bawa mobil dan tinggal di vila, bahkan punya tabungan miliaran, tapi nggak mau mengeluarkan uang untuk pengobatan ibu mereka sendiri dan malah memaksa dua keponakan mereka yang orang tuanya sudah meninggal untuk membayarnya.”“Aku pernah melihat orang yang nggak tahu malu, tapi belum pernah melihat yang nggak tahu malunya seperti mereka. Benar-benar pertama kali lihat.”“Iya, orang tua Olivia meninggal karena kecelakaan. Uang kompensasinya saja dibagi-bagi oleh mereka. 15 tahun lalu, yang 1,2 miliar itu sangat besar. Mereka bisa punya hidup yang berkecukupan seperti sekarang ini semua
Sambil tersenyum malu, Olivia berkata, “Lain kali, kalau ada masalah yang nggak bisa aku selesaikan, aku pasti akan memberimu kesempatan untuk membantuku.”Stefan tidak perlu turun tangan menyelesaikan masalah yang bisa dia selesaikan sendiri.Supaya dia tidak perlu berhutang budi pada pria ini.Stefan berkata padanya, “Masalah apa yang nggak bisa kamu selesaikan sendiri?”Olivia menyeringai dan berkata, “Ada banyak. Banyak. Aku nggak bisa memikirkannya sekarang. Pak Stefan, pergilah bekerja.”Setelah menatap Olivia dalam diam beberapa saat, Stefan berkata dengan dingin, “Aku balik ke kantor untuk lembur dulu. Jam berapa kamu tutup toko malam ini? Aku akan ke sini untuk menunggumu dan kita pulang bersama. Aku takut orang-orang itu akan datang menghentikan mobilmu lagi.”“Nggak akan, kok. Itu juga karena Hendra masih muda, makanya bisa melakukan hal seperti itu. Setelah dipenjara kali ini, dia nggak akan berani melakukan untuk kedua kalinya. Jangan lihat mereka sepertinya sangat berani,
Kalau parah, penyakit perlemakan hati bisa berubah menjadi sirosis. Dia tidak ingin menjadi penderita sirosis.Setelah keluar dari kompleks, Odelina mendorong anaknya ke toko susu.Dulu, adiknya yang selalu membantunya membawakan susu pulang ke rumah.Jalan ke toko itu cukup jauh, jadi dia anggap ini sebagai jalan-jalan.“Papa.” Russel tiba-tiba memanggil “Papa”.Odelina cepat-cepat melihat sekeliling, tetapi tidak melihat Roni.Dia bertanya pada putranya, “Russel, kamu melihat papamu?”Russel menunjuk ke sebuah mobil yang diparkir di pinggir jalan dan memanggil “Papa”.Maksudnya adalah, mobil itu adalah mobil ayahnya.Odelina melihat mobil yang ditunjuk anaknya itu. Memang modelnya sama dengan mobil suaminya, tapi plat nomornya bukan milik pria itu.Dia tersenyum dan berkata, “Russel, itu bukan mobil Papa. Itu hanya mobil yang modelnya sama dengan mobil papamu, dengan nomor plat yang berbeda. Jadi, itu bukan mobil papamu.”Russel jarang bermain dengan ayahnya, tapi bisa mengingat mobi