Share

Bab 222

Author: Anggur
Mungkinkah Stefan benar-benar cemburu seperti yang dikatakan Reiki? Bagaimana mungkin?

Sambil duduk di kursi putar berwarna hitam, Stefan mengeluarkan ponselnya lagi. Setelah berpikir lama, dia baru memutuskan untuk mengesampingkan harga dirinya dan membalas pesan Olivia. Begitu dia buka Whatsapp, dia baru ingat kalau dia sudah hapus nomor Olivia.

Untung saja, dia masih ingat nomor ponsel Olivia. Setelah mengalami pergulatan batin selama beberapa saat, Stefan baru mengumpulkan keberanian untuk menelepon Olivia.

“Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif.”

Stefan, “....”

Apakah Olivia mematikan ponselnya? Atau perempuan itu telah memblokirnya? Stefan segera menggunakan telepon kantornya untuk menelepon Olivia dan masuk. Tanpa menunggu Olivia mengangkat telepon, Stefan langsung menutup telepon. Karena dia yakin akan satu hal. Olivia benar-benar memblokir nomor ponselnya.

Padahal Stefan sudah memutuskan untuk mengalah dan memperbaiki hubungannya dengan Olivia. Namun, setelah Olivia membloki
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 223

    Sopir secara naluriah menoleh ke arah Stefan yang duduk di kursi belakang. Begitu melihat ekspresi Stefan yang dingin, sopir itu cepat-cepat melihat kembali ke depan dan fokus mengendalikan kecepatan mobil. Dia terus mengikuti mobil Olivia dari jarak yang tidak jauh juga tidak dekat.Dimas teringat masalah yang paling penting. Dia pun menoleh dan bertanya pada Stefan, “Pak Stefan, malam ini pulang ke mana?”Stefan kembali ke Grand Yard Residence kemarin. Sekarang mereka mengikuti Olivia, mungkin saja Stefan akan kembali ke Lotus Residence.Stefan diam seribu bahasa. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Pulang ke Grand Yard, tapi ....”Pria itu melihat mobil di depannya. Keinginan Stefan terpapar jelas tanpa harus Stefan mengucapkannya sendiri.Mereka diam-diam mengawal mobil Olivia kembali ke Lotus Residence. Setelah itu, Stefan baru kembali ke vilanya.Dimas adalah orang yang cerdas. Dia segera menangkap maksud Stefan. Setelah itu, dia langsung memberi tahu sopir secara detail.Olivia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 224

    Setelah larut malam, saat hanya ada sedikit mobil dan orang di jalan, mereka menunggu Olivia lewat. Kemudian, mereka mencegat mobil perempuan itu.“Dia mau habiskan berapa banyak uang nggak ada hubungannya denganku. Sejak dulu mereka sudah pakai uang untuk memutuskan hubungan dengan kami. Mereka sudah bilang mereka nggak butuh kami rawat mereka ketika mereka masih hidup, juga nggak butuh kami menguburkan mereka ketika mereka mati. Saat itu kamu belum tahu apa-apa, kamu nggak tahu apa yang terjadi. Pulang dan lihat postingan aku, atau tanya saja pada orang tuamu.”“Tapi orang tuamu sepertinya nggak akan mau mengakuinya. Kalian sekeluarga sudah menghabiskan uang santunan peninggalan orang tuaku yang ditukar dengan nyawa mereka. Kalau nggak, kamu kira kalian bisa hidup enak seperti sekarang?”Ekspresi wajah Olivia begitu dingin, dia pun membalas kata-kata Hendra dengan nada sinis.“Aku nggak mau tahu. Kamu keluar dari mobil sekarang. Aku hitung sampai tiga. Kalau kamu masih nggak mau kelu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 225

    Salah perhitungan, ini adalah tempat yang salah untuk bertindak.Di sini sangat dekat dengan lampu merah, dimana-mana terdapat kamera pengawas.Memang benar meraka yang telah menyerang lebih dahulu, Olivia hanya membela dirinya saja.Awalnya Hendra mengira, dengan membawa 7 sampai 8 temannya untuk melawan Olivia yang hanya seorang perempuan lemah merupakan hal yang sangat mudah. Tidak disangka Olivia bisa bela diri, kenapa orang rumah tidak ada yang pernah memberitahunya kalau Olivia bisa bela diri?“Apa yang kamu inginkan?”Hendra sangat ingin memohon untuk mendapatkan kembali telinganya, sementara Olivia semakin mengencangkan tenaganya, membuat pria itu berteriak kesakitan.“Olivia, cepat lepaskan! Kamu berani melukai telingaku, Papa Mama aku nggak akan melepaskanmu!” raung Hendra setengah mengumpat.“Panggil aku Kakak.”“Cih! Kamu Kakak apanya?”“Benar juga, kamu bukan Kakakku, aku juga nggak ingin punya adik sepupu seperti kamu!”Olivia menambah kekuatannya, membuat rasa sakit di t

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 226

    “Benar sekali! Hatiku sangat gelap! Nggak ada belas kasih sedikit pun, lalu kalian apa punya belas kasih? Bagaimana Papa dan Mama kamu memperlakukan aku waktu itu, kamu kemarin nggak tahu, sampai sekarang juga nggak tahu? Jangan kira karena sudah lewat bertahun-tahun aku sudah melupakannya. Aku masih ingat dengan jelas bagaimana mereka memperlakukan aku waktu itu, Aku mengingat semua perlakuan mereka seumur hidupku!”Hendra membuka mulut mencoba untuk berbicara, tapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.Akhirnya pria itu merangkak dan berdiri, lalu membalikkan badan dan lari.Olivia langsung berlari mengejar pria itu. Hanya dengan satu tendangan, Hendra langsung jatuh tersungkur ke tanah. Perempuan itu menarik baju Hendra ke belakang, hingga pria itu terseret di atas tanah, sementara Hendra hanya bisa berteriak kesakitan ketika badannya mengenai tanah yang kasar.Olivia melempar Hendra ke arah teman—temannya yang sedang ketakutan, lalu berkata dengan nada memperingati, “A

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 227

    Ketika sampai di rumah, waktu sudah menunjukkan pukul 1.00 pagi. Perempuan itu membuka pintu rumah dan mendapati ruangan yang gelap gulita. Paling Stefan saat ini masih belum pulang, atau hanya berada di dalam kamarnya saja.Olivia menutup dan mengunci pintu rumah dengan sangat perlahan. Perempuan itu kemudian menyalakan lampu di ruang tengah, lalu terdiam selama satu menit sebelum akhirnya memutuskan untuk mengetuk pintu kamar Stefan. Baru saja perempuan itu mengangkat tangan ingin mengetuk pintu kamar Stefan, detik berikutnya, perempuan itu langsung membatalkan niatnya. Berhubung saat ini sudah masuk tengah malam dan Olivia kembali teringat ucapan Nenek, yang mengatakan suasana hati Stefan yang diganggu dalam tidurnya sangatlah buruk. Memangnya kenapa kalau pria itu ada di rumah? Mereka berdua saat ini tetap saja dalam perang dingin.Olivia akhirnya memutuskan untuk langsung kembali ke kamarnya sendiri tanpa mengatakan apa pun. Satu malam berlalu dengan sepi.Keesokan paginya, b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 228

    “Apa yang sudah dilakukan oleh Olivia, hingga membuat kamu nggak ingin pulang ke Lotus Residence?”“Nggak melakukan apa-apa.”“Stefan, kamu tumbuh besar di samping Nenek, di rumah nggak ada orang lain yang lebih mengerti kamu selain Nenek. Kalau kalian suami istri nggak bertengkar, kamu nggak mungkin akan tinggal di sini. Sebenarnya apa yang sudah dilakukan oleh Olivia? Kalau kamu masih nggak mau berbicara, ya sudah, nggak apa-apa. Nenek nanti pergi ke tokonya saja dan bertanya apa yang terjadi.”Stefan langsung menghentikan langkah kakinya, menatap Nenek Sarah dengan tatapan yang sangat terganggu, “Nenek, ‘kan kita sudah setuju, Nenek nggak akan ikut campur urusan apapun terkait pernikahanku dengan Olivia.”“Nenek nggak ikut campur, Nenek hanya khawatir dan ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua? Kamu adalah orang yang begitu angkuh dan mementingkan harga diri, lalu berpura-pura miskin di dalam pernikahan, Olivia sama sekali nggak mengetahui status kamu yang s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 229

    Nenek Sarah benar-benar sangat marah dengan pemikiran cucunya ini. Perempuan tua itu langsung duduk di sebuah kursi batu di pinggir jalan.Dirinya sudah mengeluarkan berbagai cara untuk membujuk cucunya menyetujui pernikahan ini. Namun hasilnya ….Stefan terdiam sesaat, kemudian berjalan mendekati Neneknya dan duduk di atas kursi batu di samping sang nenek. Dengan tenang, pria itu berkata, “Nenek, Nenek juga tahu, semua hal yang terlalu dipaksakan nggak akan pernah berakhir bahagia. Aku adalah anak yang dibesarkan oleh Nenek, Nenek mau aku membantu membalas budi dengan menikahinya, sudah aku lakukan.”“Aku sudah mengatakan hal ini sama Nenek, Nenek juga jangan ikut campur dalam urusan pernikahan kami. Di hari pernikahan kami, aku juga pernah bilang kalau aku harus menyelidiki karakter dia terlebih dahulu, apakah dia pantas untuk di sisiku seumur hidup? Kalau nggak pantas, pernikahan kami akan selesai dalam setengah tahun.”Nenek Sarah langsung berkata dengan nada yang penuh emosi, “Den

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 230

    “Nenek di luar lagi siap-siap pergi sarapan bareng kamu. Oh ya, Liv, kamu nggak usah bungkusin makanan. Nenek sudah bungkus tiga porsi tadi buat makan bareng sama Junia.”“Oke, kalau begitu Nenek tunggu di dalam saja, sebentar lagi aku ke sana. Tapi, lain kali Nenek nggak usah bangun sepagi ini. Tidur saja lamaan. Aku nggak lapar, kok.”“Usia Nenek sudah tua, jadi nggak perlu tidur lama-lama. Hari terang Nenek langsung kebangun sendiri, sudah kebiasaan. Nenek bukannya takut kamu kelaparan, Nenek cuma suka makan bareng sama kamu, jadi nafsu rasanya.”Olivia tersenyum mendengarnya. Beberapa bulan terakhir dia memang sering makan bersama dengan neneknya. Sarah tahu banyak tempat makan nan otentik dan terkenal enak di Mambera, jadi dia sering mengajak Olivia dan Junia untuk mencobanya. Spontan ini membuat Olivia dan Junia merasa sewaktu muda, Sarah pasti adalah seorang foodie. Namun, usianya yang sudah uzur membuat Sarah tidak bisa makan banyak. Ditambah lagi hidupnya juga semakin mapan

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3408

    “Aku dengar dari Daniel, mereka berencana daftar pernikahan mereka setelah Tahun Baru. Tunggu Odelina lebih senggang baru adakan resepsi. Aku dan papanya Daniel sudah siapkan mas kawin untuk Odelina, juga sedang pilih-pilih hari.”Mereka juga harus menunggu Odelina ada waktu senggang dan pulang ke Kota Mambera. Setelah itu, mereka baru memilih hari untuk mengantarkan mas kawin. Sekarang Odelina sangat sibuk, anaknya saja diurus Olivia. Sejak pergi ke Kota Cianter, Odelin belum kembali ke Kota Mambera. Biasanya Daniel yang bawa Russel ke sana. Tentu saja, mereka tidak akan melangsungkan resepsi pernikahan dalam waktu dekat.“Odelina nggak mau adakan resepsi. Dia bilang ini pernikahan keduanya. Buat resepsi atau nggak, nggak masalah baginya. Nggak bisa begitu. Kami nggak boleh begitu pada Odelina. Nggak hanya harus adakan resepsi, kami akan berikan resepsi pernikahan yang meriah untuk Odelina.”Yanti tidak hanya tidak ingin mengecewakan Odelina, dia juga tidak mau mengecewakan putranya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3407

    Setengah jam kemudian, Yuna membawa Olivia ke tempat yang telah disepakati untuk bertemu Yanti. Yanti dan suaminya sudah datang. Mereka tiba lebih dulu. Setelah menunggu beberapa menit, Yuna dan Olivia tiba.“Bu Yuna.”Begitu melihat Yuna dan Olivia datang, Yanti langsung berdiri dan menyambut dengan wajah tersenyum.“Bu Yanti, maaf buat kalian menunggu.”Olivia menyapa Yanti dengan sebutan tante. Yanti tersenyum dan berkata, “Kami juga baru sampai. Baru saja duduk, belum juga minum, kalian sudah datang. Nggak lama, kok.”Yanti meraih tangan Olivia dan menanyakan keadaan Olivia. Dia melihat perut Olivia dan berkata, “Kalau pakai mantel, nggak kelihatan kalau kamu sedang hamil.”“Iya, nggak terlalu kelihatan.”Olivia mengelus perutnya sendiri. Kemudian, dia bergelayut di lengan Yuna dan berjalan ke arah Darius. Darius berdiri dan menyapa mereka sambil tersenyum ramah.Setelah semua orang duduk, Yanti memesan beberapa makanan dan minuman untuk semua orang. Kemudian, dia memuji Yuna karen

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3406

    Amelia dan Jonas berpapasan dengan Olivia di luar. Keduanya menghentikan mobil dan saling menyapa. Jonas membiarkan Olivia lewat lebih dulu.Kemudian, Jonas mengemudikan mobil sambil bertanya, “Para tetua sudah pergi ke Vila Permai. Olivia pagi-pagi malah ke sini. Aku dengar Mama mau pergi bertemu Bu Yanti. Jadi sebentar lagi ada kabar baik dari Kak Odelina dan Pak Daniel?”“Bukan soal itu. Ada hubungannya dengan keluarga Gatara. Kakek Setya masih hidup. Dia dan yang lainnya adalah saksi terbaik yang bisa membuktikan kalau Patricia yang bunuh nenekku.”“Setelah tahu kebenarannya, keluarga Gatara pasti akan menentang Patricia jadi kepala keluar mereka lagi. Patricia sudah jadi kepala keluarga selama puluhan tahun. Dia nggak baik pada yang lain, terlalu mendominasi dan suka memaksakan kehendak. Banyak nggak dapat perlindungan darinya. Jadi banyak yang nggak suka dengannya.”“Kak Odelina pergi ke Kota Cianter. Sekarang sudah ada beberapa yang diam-diam berpihak padanya. Mereka diam-diam s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3405

    “Semoga anak-anak kita juga imut dan penurut seperti Audrey. Kita punya anak perempuan saja. Aku suka anak perempuan seperti Audrey.”Jangankan Amelia, semua orang yang pernah bertemu dan menjaga Audrey pasti akan suka dengan Audrey. Anak itu benar-benar semakin menggemaskan. Setiap kali bangun, dia akan main sendiri di kasur. Dia akan duduk di sana, atau melihat ke sana-sini.Bayi yang sudah berusia enam hampir tujuh bulan itu sangat pendiam, tidak berisik. Tidak seperti kakaknya, Archie. Begitu bangun, Archie akan menangis sampai semua orang yang ada di rumah tahu.Jonas menggenggam tangan Amelia dan tersenyum. “Keluarga kami kurang lebih seperti keluarga Adhitama. Kemungkinan punya anak perempuan sangat kecil. Kak Yose sudah punya anak perempuan. Kami-kami mungkin hanya akan punya anak laki-laki. Sepertinya setiap generasi hanya ada satu anak perempuan.”“Nggak ada pengecualian?” tanya Amelia.Jonas berpikir sejenak, lalu berkata, “Pokoknya selama beberapa generasi, sekalipun ada an

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3404

    Orang-orang hanya tahu kalau murid mereka tersebar di mana-mana, bos besar di berbagai bidang dan sangat hebat. Hanya sedikit orang yang bisa bertemu para tetua itu. Mereka tiba-tiba datang ke Kota Mambera. Sarah saja jadi begitu bersemangat. Dia cepat-cepat datang ke rumah keluarga Sanjaya untuk mengundang mereka bertamu ke rumahnya. Apalagi keluarga Ardaba.“Benar juga. Tante siapkan bubur untuk kamu dulu. Nanti begitu sampai, kamu bisa langsung makan. Nggak terlalu panas,” kata Yuna.“Tante perhatian banget. Terima kasih, Tante.” Olivia mengucapkan terima kasih dengan sikap manis. Yang membuat Yuna spontan tersenyum lebar.Amelia menyenggol Jonas yang ada di sampingnya dan berbisik, “Sejak mamaku temukan keponakannya, senyum lembut dan cerahnya itu hanya milik keponakannya.”“Memangnya Mama nggak sayang kamu? Nggak punya hati nurani. Mama paling sayang sama kamu. Masih saja cemburu sama Oliv.”Selesai menelepon, Yuna mendengar perkataan Amelia. Dia memelototi putrinya sambil merasa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3403

    “Si tua bangka ini selalu saja seperti ini. Setiap kali aku omeli dia, dia langsung tutup telepon. Sudah tua, masih makan yang panggang dan minum minuman keras. Sudah bilang berkali-kali tetap saja nggak mau dengar,” omel Nana.Nana lupa kalau setiap kali dia dan kakak-kakak seperguruannya mengunjungi Rubah Perak, mereka pasti akan membawakan anggur dan makanan yang enak-enak. Orang yang sudah tua akan menjadi seperti anak kecil. Jadi suka makan dan minum. Namun, masih ada Kellin. Jadi mereka tidak perlu mengkhawatirkan kondisi kesehatan guru-guru mereka.Keesokan paginya, keluarga Adhitama mengatur beberapa mobil mewah untuk datang dan menjemput Dokter Panca dan yang lainnya. Hanya Setya yang kurang sehat tetap tinggal di rumah keluarga Sanjaya.Tadi malam Yuna menelepon Yanti, ibunya Daniel, dan membuat janji untuk bertemu hari ini. Setelah sarapan bersama Setya, Yuna menelepon Olivia. Yuna ingin bertemu Yanti karena ingin membicarakan Odelina dan Daniel. Meskipun Olivia adik Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3402

    Setibanya tiba di Mambera Hotel, Samuel membawa Nana ke dalam dan membantunya menyelesaikan prosedur check in. Samuel juga membayar semua pengeluaran Nana di Mambera Hotel. Neneknya bilang, Nana adalah tamu keluarga mereka. Tentu saja, dia harus bermurah hati pada tamu.Setelah mendapatkan kartu kamar, Samuel menyerahkannya kepada Nana dan berkata, “Perlu aku temani ke atas?”Nana tersenyum, “Nggak perlu. Terima kasih sudah antar aku. Aku mau ke hotel tempat sebelumnya aku menginap, mau ambil barang-barangku.”“Mau ke sana sekarang juga? Perlu aku antar kamu ke sana?”“Nggak perlu juga. Terima kasih. Nanti kamu bilang saja ke nenekmu kalau kamu sudah antar aku ke hotel. Jadi dia nggak akan khawatir.”Karena Nana menolak terus, Samuel pun tidak memaksa. Dia berkata kepada Nana kalau dia masih ada urusan, lalu dia pun pergi. Nana menatap punggung Samuel yang menjauh, entah apa yang sedang dipikirkannya.Hingga sosok Samuel menghilang dari pandangannya, Nana baru melangkahkan kakinya kelu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3401

    Samuel menoleh dan melirik Nana sekilas, lalu lanjut mengemudikan mobilnya dengan fokus.“Dulu, Kakek Danu merampok orang kaya untuk diberikan kepada orang miskin. Tapi sekarang mencuri adalah tindakan yang melanggar hukum. Kalau tertangkap harus masuk penjara,” kata Samuel.“Dulu juga termasuk melanggar hukum. Cuma waktu itu semua masih kacau. Nggak ada yang bisa tangkap mereka.”“Sekarang di mana-mana ada kamera CCTV. Kalau polisi mau tangkap kamu, mereka bisa tangkap kamu dengan segala cara. Kamu masih muda, cantik lagi. Lebih baik nggak usah lanjutkan pekerjaan Kakek Danu.”Nana tertawa pelan. “Aku hanya asal ngomong. Aku nggak akan lakukan perbuatan ilegal. Guru-guruku bilang sekarang sudah beda dengan dulu. Mereka ajari kami harus patuhi hukum. Nggak boleh bunuh orang atau kejahatan lainnya.”“Guru-gurumu memang layak untuk dihormati,” kata Samuel.“Kalau mereka sudah berkumpul, nggak akan ada hal baik. Mereka hanya akan terus desak kami untuk menikah. Padahal mereka sendiri ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3400

    Namun, Samuel tidak bicara. Dia hanya menggerutu dalam hati kalau Nana tertawa seperti orang bodoh. Entah mengapa Rubah Perak mau terima murid seperti Nana. Karena menurut Samuel, Nana terlihat biasa-biasa saja, tidak ada yang menonjol kecuali wajahnya yang cantik.Samuel tidak pernah menyaksikan kehebatan Dokter Panca dan yang lainnya. Dia hanya pernah mendengar legenda mereka. Neneknya juga bilang kalau mereka sangat hebat. Murid mereka juga sangat hebat.Samuel pernah bertemu Kellin. Kellin sangat hebat. Samuel akui kalau Kellin yang menyembuhkan mata Rosalina. Lantas, apa keunggulan Nana?“Pak Samuel, antar aku sampai di luar saja sudah cukup. Aku bisa naik taksi sendiri. Aku juga nggak akan menginap di Mambera Hotel. Hotel kalian terlalu mahal. Jutaan per malam. Akhir-akhir ini aku nggak ada pekerjaan, nggak ada uang. Nggak sanggup tinggal di hotel semahal itu.”Nana bicara dengan Samuel sambil menonton video di ponselnya. Samuel tentu saja sangat senang. Namun, dia harus melakuka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status