Share

Bab 229

Penulis: Anggur
Nenek Sarah benar-benar sangat marah dengan pemikiran cucunya ini. Perempuan tua itu langsung duduk di sebuah kursi batu di pinggir jalan.

Dirinya sudah mengeluarkan berbagai cara untuk membujuk cucunya menyetujui pernikahan ini. Namun hasilnya ….

Stefan terdiam sesaat, kemudian berjalan mendekati Neneknya dan duduk di atas kursi batu di samping sang nenek. Dengan tenang, pria itu berkata, “Nenek, Nenek juga tahu, semua hal yang terlalu dipaksakan nggak akan pernah berakhir bahagia. Aku adalah anak yang dibesarkan oleh Nenek, Nenek mau aku membantu membalas budi dengan menikahinya, sudah aku lakukan.”

“Aku sudah mengatakan hal ini sama Nenek, Nenek juga jangan ikut campur dalam urusan pernikahan kami. Di hari pernikahan kami, aku juga pernah bilang kalau aku harus menyelidiki karakter dia terlebih dahulu, apakah dia pantas untuk di sisiku seumur hidup? Kalau nggak pantas, pernikahan kami akan selesai dalam setengah tahun.”

Nenek Sarah langsung berkata dengan nada yang penuh emosi, “Den
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Judika Gambur
Stefan belum sedar perasaannya pada olivia
goodnovel comment avatar
River Lyn E Kilik
dasar bego Stefan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 230

    “Nenek di luar lagi siap-siap pergi sarapan bareng kamu. Oh ya, Liv, kamu nggak usah bungkusin makanan. Nenek sudah bungkus tiga porsi tadi buat makan bareng sama Junia.”“Oke, kalau begitu Nenek tunggu di dalam saja, sebentar lagi aku ke sana. Tapi, lain kali Nenek nggak usah bangun sepagi ini. Tidur saja lamaan. Aku nggak lapar, kok.”“Usia Nenek sudah tua, jadi nggak perlu tidur lama-lama. Hari terang Nenek langsung kebangun sendiri, sudah kebiasaan. Nenek bukannya takut kamu kelaparan, Nenek cuma suka makan bareng sama kamu, jadi nafsu rasanya.”Olivia tersenyum mendengarnya. Beberapa bulan terakhir dia memang sering makan bersama dengan neneknya. Sarah tahu banyak tempat makan nan otentik dan terkenal enak di Mambera, jadi dia sering mengajak Olivia dan Junia untuk mencobanya. Spontan ini membuat Olivia dan Junia merasa sewaktu muda, Sarah pasti adalah seorang foodie. Namun, usianya yang sudah uzur membuat Sarah tidak bisa makan banyak. Ditambah lagi hidupnya juga semakin mapan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 231

    Sepasang nenek dan cucu itu saling bertatapan satu sama lain. Beberapa kali Sarah menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, dan akhirnya dia pun hanya tertawa terbahak-bahak.Wajah Stefan langsung memuram melihat neneknya tertawa lepas tak terkendali. Sarah tertawa sambil memukul bahu Stefan, sedangkan Stefan sibuk memegangi neneknya karena takut dia akan terjatuh.Setelah beberapa saat kemudian, barulah akhirnya Sarah berhenti tertawa, dan dia pun berkata, “Stefan, Nenek salah sudah nuduh kamu yang nggak-nggak. Nenek baru ingat Olivia pernah belajar bela diri. Dia memang jago. Jangankan satu preman, ada banyak juga dia bakal tetap menang. Nenek saranin kalau lain kali kamu lihat dia lagi dalam masalah, jangan cuma mikir kalau dia nggak butuh bantuan. Kamu harus tetap bantu dia, lebih bagus lagi kalau kamu sampai terluka biar dia merasa bersalah. Ngejar cewek itu harus punya perhitungan. Tapi tetap saja yang paling penting itu hati kamu.”“Nek, aku bukan lagi ngej

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 232

    “Siap.”Si sopir dan Dimas pun turun untuk melaksanakan perintahnya. Si pemilik mobil yang mogok itu sangat berterima kasih atas bantuan yang mereka berikan. Setelah diperiksa, sopirnya Stefan berkata, “Ini mobilnya harus diservis, kayaknya bisa makan waktu beberapa jam. Kami lagi buru-buru, jadi nggak bisa bantu banyak. Aku panggilin yang lain buat dorong mobilmu ke pinggir jalan saja, ya, biar nggak ganggu mobil yang di belakang. Nanti kamu panggil derek saja.”Mobil sedan yang mogok itu pun dipindahkan dari posisi awal setelah didorong oleh beberapa orang bersamaan, setidaknya agar tidak mengganggu mobil yang mau lewat.“Oke, terima kasih banyak buat bantuan kalian, tapi majikanku ini ada urusan penting, apa bisa kalian tolong antar majikanku juga sekalian?” kata si pengemudi mobil mogok itu.Dimas dan sopirnya Stefan tidak berani sembarang menyanggupi permintaannya, jadi Dimas kembali ke mobilnya untuk meminta izin kepada sang majikan.“Pak Stefan, mobil yang di depan itu ada satu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 233

    “Stefan, Stefan ….”Amelia berlarian mengejar mobil Stefan, tapi dia menyerah juga karena sudah terlalu jauh. Stefan bersikeras tidak mengizinkan Amelia untuk naik ke mobilnya. Bahkan sampai Amelia tiduran di depan mobilnya pun, Stefan tidak akan berhenti dan lebih memilih untuk melindasnya.Melihat mobilnya Stefan memacu gas dan pergi meninggalkan dirinya begitu saja, Amelia jadi kesal dan menghentakkan kakinya ke lantai. Dia sudah bangun pagi-pagi dan bergegas kemari untuk memblokir jalan Stefan. Cara ini memang membuahkan hasil, dan Stefan juga sudah membantunya, dengan cara meminta para pengawalnya untuk mendorong mobil ke pinggir jalan agar tidak menghalangi mobil-mobil yang di belakang, tapi dia gagal untuk naik ke mobilnya Stefan.Namun, tentu saja Amelia tidak menyerah begitu saja. Sudah berapa lama waktu berlalu semenjak dia menyatakan perasaannya kepada Stefan? Dia tidak akan menyerah sampai setidaknya satu setengah tahun berlalu. Amelia harus terus berjuang karena suatu hari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 234

    Sarah melirik ke arah perut Olivia yang rata. Cucu sulungnya yang angkuh dan socially awkward itu pernah bilang kalau dia belum pernah menyentuh Olivia. Hubungan suami istri antara mereka berdua masih polos-polos saja, padahal Sarah sudah berharap punya cicit.Olivia tidak suka dengan sifat Stefan yang dingin, selain itu Stefan juga tidak berani untuk menerkam Olivia di ranjang ataupun tidur telanjang. Di tengah rasa khawatirnya itu, Sarah bahkan sempat berpikir apakah mungkin Stefan penyuka sesama pria atau memiliki penyakit tertentu seperti yang dibicarakan oleh banyak orang di luar sana. Kalau rumor itu tidak benar, mengapa dia tidak tinggal bersama Olivia meski sudah menikah selama satu bulan lebih?Sarah meminta koki di rumahnya untuk membuatkan sup herbal dan eminta Olivia untuk memberikannya kepada Stefan. Dengan memperkuat tubuhnya, Sarah ingin melihat apakah mereka Stefan akan memberikan seorang cicit untuknya. Dia harus mengambil langkah agar mereka berdua dia terus-terusan p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 235

    Sarah mulai panik dan berniat untuk melarikan diri, tapi … melarikan diri pun sudah tidak bisa karena Amelia sudah berada di depan pintu masuk toko. Kalau Sarah masih nekat melarikan diri, Amelia pasti akan menyadarinya. Mau tidak mau dia harus mengganti rencana, jadi dia memilih untuk bersembunyi di dalam. Lantas, Sarah meletakkan alat makannya dan berkata kepada Olivia dan Junia, “Nenek sudah kenyang Nenek mau ke toilet dulu, ya. Umur sudah tua, sekali jongkok saja bisa sampai setengah jam.”Olivia dan Junia, “.…”“Liv, kamu ada di dalam,” tanya Amelia seketika Sarah baru saja pergi ke toilet. Tangan kiri Amelia menenteng sekantung udang, dan di tangan kanannya menenteng sekantung kepiting.“Liv, ambil, nih. Berat banget.”Amelia adalah anak manja yang setiap hari kerjanya hanya bersantai-santai di rumah. Karena tidak pernah melakukan aktivitas fisik, menenteng dua kantung besar berisi kepiting dan udang saja rasanya berat setengah mati.Melihat itu, Olivia dan Junia pun bergegas mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 236

    “Baru saja kelar,” kata Junia sambil merapikan peralatan makan.“Ini ada empat mangkuk, masih ada orang lain?” tanya Amelia penasaran.“Tadi nenek suaminya Olivia datang, sekarang dia lagi di toilet.”Mendengar itu, Amelia hanya menyahut singkat dan tidak bertanya lebih jauh lagi. Dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Dia juga meminta kakaknya untuk memecat Bobby. Amelia yang paling tahu tentang keributan antara Olivia dengan keluarganya, jadi tentu saja dia tahu kalau Olivia sudah menikah. Namun karena dia tidak suka ikut campur dengan masalah orang lain, apalagi terhadap kehidupan Olivia, dia pun tidak banyak bertanya lagi.Setelah Junia merapikan alat makan, Olivia menuangkan segelas air untuk Amelia.“Mel, kok cepat banget sudah pulang dari liburan?”“Akucuma menemani orang tuaku main di pantai dua hari, kemarin malam baru saja pulang. Liv, tadi pagi aku cegat mobilnya Stefan sesuai arahan kamu.”Amelia sudah tidak sabar ingin menceritakan keberhasilannya.“Oh ya? Terus, kalian berd

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 237

    Olivia tidak tahu kalau Stefan adalah anak sulung keluarga Adhitama dan juga sosok pria yang diidamkan oleh Amelia selama ini. Olivia tidak sadar kalau pria yang selama ini disebut-sebut oleh Amelia sebenarnya adalah Stefan, jadi dia mengira orang yang dimaksud itu adalah orang yang berbeda.“Mampus!” ujar Sarah terkekeh dari dalam toilet. “Dramanya jadi makin seru saja, nih.”Sarah yang sangat menantikan drama itu terus mendengar percakapan mereka berdua dengan sepenuh hati. Olivia tiba-tiba teringat kalau Sarah masih di toilet. Setelah mengobrol sebentar dengan Amelia, dia pun berkata kepada Junia, “Jun, coba tanya Nenek lagi ngapain sekarang. Dia sudah lama banget di toilet.”Junia mengikuti arahan Olivia dan pergi ke toilet untuk mengecek keadaan Sarah. Sementara itu Russel sedang sibuk dengan mainannya. Dia hanya bermain di dalam area toko ketika tidak ada orang dewasa yang menemani. Tadinya Amelia merasa semua rencananya tidak membuahkan hasil, tapi setelah mendengar nasihat Oliv

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3533

    "Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3532

    Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3531

    “Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status