Dewi berkata, “Kalau didengar dari perkataanmu, anakmu nggak ada kelebihannya sama sekali.”Stefan adalah cucu tertua dan dibesarkan oleh mertuanya. Saat itu, dia baru menjadi seorang ibu dan belum tahu bagaimana cara merawat bayi. Mertuanya bersedia mengambil alih dan membantunya merawat Stefan, yang membuatnya sangat senang dan santai. Suaminya juga baru saja mengambil alih kepemimpinan di Adhitama Group waktu itu, dan sangat sibuk. Jadi, dia juga kerap menemani suaminya bersosialisasi dengan klien.Mertuanya yang mengasuh anak sulung mereka itu dan menganggap anak sulung mereka sebagai penerus Keluarga Adhitama. Tentu saja, karena putra tertua mereka dibesarkan oleh mertuanya, jadi anak itu secara alami lebih dekat dekat dengan mertuanya, dan paling mendengarkan mereka.Belakangan, ayah mertua Dewi meninggal dunia, dan satu-satunya orang yang bisa mengatur putra sulungnya adalah ibu mertuanya. Dewi sebagai seorang ibu bahkan tidak bisa mengatur putra sulungnya itu.Untungnya, mertua
“Olivia hamil?” Baik Handi maupun istrinya bertanya dengan heran.Stefan mengangguk dan berkata, “Saat di Vila Ferda, Oliv muntah-muntah. Kami meminta Dokter Dharma memeriksa denyut nadinya. Kata Dokter Dharma, Oliv sedang hamil, jadi aku segera membawa Oliv pulang untuk beristirahat.”“Wah, bagus, bagus!” Dewi sangat senang, memeluk suaminya dan berkata sambil tersenyum, “Handi, aku akan menjadi seorang nenek.”Handi juga sangat senang. Sesaat kemudian, Dewi mendorong suaminya menjauh, juga mendorong Stefan yang hendak membantu Olivia keluar dari mobil ke samping. Dia membantu Olivia turun dari mobil dengan hati-hati.Olivia sangat malu dan berkata, “Ma, aku baik-baik saja. Aku nggak lelah, sama sekali nggak.”Dia hanya mengantuk di pesawat dan hanya ingin tidur, tapi Stefan bersikeras bilang kalau dia kelelahan, sampai menggendongnya turun dari pesawat. Sampai semua orang ketakutan dan mengira sesuatu telah terjadi padanya. Sekarang, ibu mertuanya juga sama saja dengan Stefan.“Kamu
Olivia hamil! Setelah mencerna maksud perkataan Stefan, Odelina berteriak kegirangan. Saat ini, dia sedang berada di ruang tengah rumah keluarga Sanjaya bersama putranya. Tante Yuna merindukan Russel.Setelah Russel pulang dari sekolah, dia menjemputnya dan datang ke keluarga Sanjaya. Dia berencana untuk makan malam di sini, kemudian menginap satu malam, dan kemudian mengantar Russel ke TK dari sini besok. Dia tidak menyangka akan menerima kabar baik dari adik iparnya.“Ada apa?”Odelina tiba-tiba berteriak, jadi Yuna dan suaminya, serta Tiara dan juga Russel langsung memandang ke arah Odelina.“Kabar baik, kabar baik.” Odelina tersenyum dan berkata, “Tante, Om, Kak, ada kabar baik yang ingin kuberitahukan pada kalian. Oliv hamil. Stefan baru saja menelepon untuk memberitahuku kabar baik itu.”Begitu dia selesai berbicara, ponsel Yuna berdering. Aksa yang menelepon. Yuna tersenyum dan bertanya pada Odelina sambil menjawab telepon dari anaknya, “Apa kamu yakin?”“Ma, kata Stefan, Dokter
“Russel, kamu seharusnya bilang, bayi yang ada di dalam perut Tante Oliv itu adik perempuan.” Odelina mengajari putranya.Mata Russel berbinar besar dan dia berkata dengan kekanak-kanakan, “Kenapa harus bilang adik perempuan?”Reaksi naluriahnya adalah, bibinya akan memberinya seorang adik laki-laki.“Russel nggak mau punya adik perempuan? Dulu kamu sering minta tantemu untuk memberimu adik perempuan.”Russel berkata, “Liam punya adik perempuan. Aku juga suka adik perempuan. Kalau begitu, aku akan bilang ke Tante, aku nggak mau adik laki-laki lagi. Aku maunya adik perempuan.”“Mau adik laki-laki, ataupun adik perempuan, semuanya sama baiknya.” Yuna tersenyum dan berkata, “Oliv baru hamil anak pertama, jadi nggak masalah mau laki-laki atau perempuan. Asalkan anaknya sehat. Odelina, ayo kita pergi ke Vila Permai sekarang, antar suplemen untuk Oliv.”“Ma, bukannya Oliv dan Stefan pergi ke Vila Ferda di Aldimo? Jonas juga sudah pulang, tuh. Amelia juga bilang, dia akan berusaha meluangkan
“Halo, saya Odelina,” sapa Odelina ramah sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Felicia. Odelina masih bisa mengenali Felicia, sekalipun gadis itu mengenakan masker dan kacamata hitam. Karena Felicia bukan hanya memiliki wajah yang mirip dengannya, tapi juga bentuk tubuh yang mirip satu sama lain. Felicia bergegas mengulurkan tangannya setelah mendengar nama Odelina. Kemudian dia juga melepas kacamata dan maskernya.“Halo, Bu Odelina! Saya Felicia,” balas Felicia ramah. Odelina membalas Felicia dengan senyuman seraya kembali berkata, “Senang berkenalan dengan Bu Felicia.”Kemudian Felicia membungkuk sambil menatap Russel lalu menyentuh kepala anak kecil itu seraya berkata, “Anak ini ganteng sekali. Dia pasti anak Bu Odelina, ya?”“Halo, Bu Felicia! Oh iya, kenapa Bu Felicia kelihatan mirip sekali sama mamaku?” tanya Russel polos. “Karena aku dan mamamu memang ditakdirkan mirip satu sama lain. Russel sama Tante Felicia juga mirip, loh,” jawab Felicia ramah. “Aku mema
Yuna tidak ingin mengatakan kepada Felicia kalau dia sudah pernah melihat Felicia sebelumnya. Jadi, dia menganggap kalau hari ini adalah pertemuan mereka yang pertama kalinya. Felicia memandang Yuna lalu berkata tanpa banyak basa-basi, “Saya adalah Felicia Gatara dari keluarga Gatara di Cianter. Putri keluarga Gatara yang sebelumnya adalah putri palsu. Saya sempat mendengar tentang sejarah keluarga Gatara sebelumnya. Jadi, saya datang ke sini karena saya merasa sedikit curiga kalau Bu Yuna adalah anggota keluarga Gatara kami yang sempat hilang. Saya ingin mengonfirmasi secara langsung tentang hal ini kepada Bu Yuna.”Yuna hanya terdiam sambil menunggu Felicia untuk kembali berkata, “Saya ingin melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi kecurigaan saya ini.”Dia dan Yuna adalah saudara sepupu kalau memang benar Bu Yuna adalah putri dari bibinya yang sudah tiada. Mereka berdua harus melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi hubungan darah di antara mereka. Namun, Yuna sedikit terkejut dengan pe
“Bu Yuna, Ibu tidak perlu lagi meragukan niat saya ini. Saya benar-benar ingin mengetahui kebenaran tentang hubungan darah di antara kita,” ujar Felicia yang bisa memahami arti dari tatapan Yuna kepadanya. Yuna dan Felicia seharusnya memiliki hubungan permusuhan jika dilihat dari sejarah ibu kandung mereka. Felicia juga bisa memaklumi kalau Yuna curiga padanya ketika Felicia tiba-tiba saja mengajukan tes DNA untuk mengetahui hubungan darah di antara mereka. “Apa yang akan Bu Felicia lakukan kalau sampai rumor itu benar adanya?” tanya Yuna tenang. Felicia langsung terdiam. Bagaimanapun juga, Felicia tetaplah putri dari keluarga Gatara, sekalipun dia baru kembali ke dalam keluarga itu selama setahun belakangan. Dia juga tidak tahu, apa mungkin dia bisa bersikap adil terhadap apa yang mungkin terjadi ke depannya?Felicia sempat terdiam selama beberapa saat lalu dia pun berkata, “Kalian bisa melakukan apa pun kepada keluarga Gatara kalau memang Bu Yuna memiliki buktinya. Saya hanya bis
Walaupun anak laki-laki dari kepala keluarga Gatara tetap menggunakan nama belakang keluarga Gatara, mereka tidak bisa mengambil alih posisi kepala keluarga. Selain itu, kepala keluarga Gatara juga masih sangat menyayangi ketiga putranya dan tidak tega menekan mereka. Namun, bagaimanapun juga kepala keluarga Gatara harus fokus kepada pewarisnya kelak dan tidak boleh membiarkan siapa pun bersaing untuk mendapatkan takhta kepala keluarga Gatara. Oleh karena itu, Felicia harus membunuh serigala yang dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri. Lagi pula, semua kakak laki-lakinya sama sekali tidak memperlakukan Felicia layaknya adik mereka. Bagi mereka, Fanilah yang menjadi adik perempuan mereka. Bahkan, mereka bekerja sama dengan Fani untuk membuat jebakan guna menjatuhkan Felicia. Sebenarnya, Felicia dengan senang hati melawan semua serangan yang dilancarkan oleh Fani dan saudara laki-lakinya. Namun, mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk menjatuhkan Felicia. Oleh karena itu, Felicia jug
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela