“Halo, saya Odelina,” sapa Odelina ramah sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Felicia. Odelina masih bisa mengenali Felicia, sekalipun gadis itu mengenakan masker dan kacamata hitam. Karena Felicia bukan hanya memiliki wajah yang mirip dengannya, tapi juga bentuk tubuh yang mirip satu sama lain. Felicia bergegas mengulurkan tangannya setelah mendengar nama Odelina. Kemudian dia juga melepas kacamata dan maskernya.“Halo, Bu Odelina! Saya Felicia,” balas Felicia ramah. Odelina membalas Felicia dengan senyuman seraya kembali berkata, “Senang berkenalan dengan Bu Felicia.”Kemudian Felicia membungkuk sambil menatap Russel lalu menyentuh kepala anak kecil itu seraya berkata, “Anak ini ganteng sekali. Dia pasti anak Bu Odelina, ya?”“Halo, Bu Felicia! Oh iya, kenapa Bu Felicia kelihatan mirip sekali sama mamaku?” tanya Russel polos. “Karena aku dan mamamu memang ditakdirkan mirip satu sama lain. Russel sama Tante Felicia juga mirip, loh,” jawab Felicia ramah. “Aku mema
Yuna tidak ingin mengatakan kepada Felicia kalau dia sudah pernah melihat Felicia sebelumnya. Jadi, dia menganggap kalau hari ini adalah pertemuan mereka yang pertama kalinya. Felicia memandang Yuna lalu berkata tanpa banyak basa-basi, “Saya adalah Felicia Gatara dari keluarga Gatara di Cianter. Putri keluarga Gatara yang sebelumnya adalah putri palsu. Saya sempat mendengar tentang sejarah keluarga Gatara sebelumnya. Jadi, saya datang ke sini karena saya merasa sedikit curiga kalau Bu Yuna adalah anggota keluarga Gatara kami yang sempat hilang. Saya ingin mengonfirmasi secara langsung tentang hal ini kepada Bu Yuna.”Yuna hanya terdiam sambil menunggu Felicia untuk kembali berkata, “Saya ingin melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi kecurigaan saya ini.”Dia dan Yuna adalah saudara sepupu kalau memang benar Bu Yuna adalah putri dari bibinya yang sudah tiada. Mereka berdua harus melakukan tes DNA untuk mengonfirmasi hubungan darah di antara mereka. Namun, Yuna sedikit terkejut dengan pe
“Bu Yuna, Ibu tidak perlu lagi meragukan niat saya ini. Saya benar-benar ingin mengetahui kebenaran tentang hubungan darah di antara kita,” ujar Felicia yang bisa memahami arti dari tatapan Yuna kepadanya. Yuna dan Felicia seharusnya memiliki hubungan permusuhan jika dilihat dari sejarah ibu kandung mereka. Felicia juga bisa memaklumi kalau Yuna curiga padanya ketika Felicia tiba-tiba saja mengajukan tes DNA untuk mengetahui hubungan darah di antara mereka. “Apa yang akan Bu Felicia lakukan kalau sampai rumor itu benar adanya?” tanya Yuna tenang. Felicia langsung terdiam. Bagaimanapun juga, Felicia tetaplah putri dari keluarga Gatara, sekalipun dia baru kembali ke dalam keluarga itu selama setahun belakangan. Dia juga tidak tahu, apa mungkin dia bisa bersikap adil terhadap apa yang mungkin terjadi ke depannya?Felicia sempat terdiam selama beberapa saat lalu dia pun berkata, “Kalian bisa melakukan apa pun kepada keluarga Gatara kalau memang Bu Yuna memiliki buktinya. Saya hanya bis
Walaupun anak laki-laki dari kepala keluarga Gatara tetap menggunakan nama belakang keluarga Gatara, mereka tidak bisa mengambil alih posisi kepala keluarga. Selain itu, kepala keluarga Gatara juga masih sangat menyayangi ketiga putranya dan tidak tega menekan mereka. Namun, bagaimanapun juga kepala keluarga Gatara harus fokus kepada pewarisnya kelak dan tidak boleh membiarkan siapa pun bersaing untuk mendapatkan takhta kepala keluarga Gatara. Oleh karena itu, Felicia harus membunuh serigala yang dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri. Lagi pula, semua kakak laki-lakinya sama sekali tidak memperlakukan Felicia layaknya adik mereka. Bagi mereka, Fanilah yang menjadi adik perempuan mereka. Bahkan, mereka bekerja sama dengan Fani untuk membuat jebakan guna menjatuhkan Felicia. Sebenarnya, Felicia dengan senang hati melawan semua serangan yang dilancarkan oleh Fani dan saudara laki-lakinya. Namun, mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk menjatuhkan Felicia. Oleh karena itu, Felicia jug
Felicia berencana untuk melukai tangannya lalu meneteskan beberapa tetas darah merah. Luka yang dibuatnya pasti tidak akan terlalu dalam, jadi keluarganya pasti tidak akan menyadari luka itu. Lagi pula, keluarganya juga sangat tidak peduli padanya, jadi mereka pastinya tidak akan menyadari luka-luka yang ada di tangan Felicia sekalipun gadis itu melukai tangannya berkali-kali. “Bu Felicia tidak perlu buru-buru. Bagaimanapun juga, Bu Felicia adalah tamu di rumah ini. Jadi, mari kita makan terlebih dahulu,” ajak Yuna lembut. “Terima kasih atas tawarannya, Bu Yuna. Tapi, saya harus segera kembali ke rumah sebelum pukul 10 malam ini. Jadi, saya tidak akan sempat untuk makan bersama di sini,” balas Felicia. “Kalau begitu, saya tidak akan menahanmu,” ujar Yuna setelah terdiam selama beberapa saat. Kemudian dia meminta pengurus rumah untuk mengambilkan sebuah pisau buah dan menyerahkannya kepada Felicia. Selain itu, si pengurus rumah juga memberikan wadah sekali pakai kepada Felicia. Feli
Yuna bergegas menelepon Aksa anak pertamanya ketika Odelina sedang mengantar Felicia. Aksa dengan cepat mengangkat telepon dari ibunya. “Felicia tadi ke sini. Kamu utus orang untuk membuntutinya. Selain itu, kamu hapus semua jejak kedatangannya di Mambera setelah dia tiba di Cianter,” ujar Yuna tegas. “Baik, Ma! Aku mengerti,” jawab Aksa cepat tanpa banyak bertanya lagi. “Kamu cepatlah pulang dan temani Tiara setelah pulang kantor,” ujar Yuna lagi.”“Oke, Ma,” jawab Aksa cepat diikuti dengan Yuna yang menutup panggilan teleponnya. Di saat yang bersamaan dengan kunjungan Felicia ke kediaman keluarga Sanjaya, Olivia sama sekali tidak tahu tentang semua masalah ini. Karena sekarang, dia sudah menjadi sosok favorit di Vila Permai. Dia baru bisa kembali ke kamarnya dan Stefan tepat pukul 9 malam. “Sayang,” panggil Stefan yang sudah berada di dalam kamar sebelum Olivia.Dia baru mengetahui tentang kehamilan Olivia setelah mereka kembali ke rumah. Olivia terus dikelilingi oleh mertua dan
“Apa kamu sudah kasih tahu Kak Odelina dan Tante Yuna?” tanya Olivia. Dia terus dikelilingi oleh mertua dan para tetua keluarga Adhitama sampai dia tidak punya waktu untuk memberitahu kerabat dan teman-teman terdekatnya. Namun, dia tahu kalau suaminya pasti akan memamerkan kehamilannya kepada orang-orang di sekitar mereka seperti apa yang dilakukan Reiki. Reiki memberitahu semua orang tentang kehamilan Junia ketika dia tahu kalau Junia sedang hamil. Saat itu, Stefan merasa sedikit tertekan di dalam hatinya. Bagaimanapun juga, Stefan dan Olivia menikah jauh lebih dulu daripada Reiki dan Junia. Mereka juga sudah saling menyayangi satu sama lain setelah melalui beberapa fase dalam pernikahan mereka. Namun, Olivia tetap saja tidak kunjung hamil. Bahkan, Junia dan Reiki yang baru saja menikah selama satu bulan sudah hamil lebih dulu dari mereka. Jadi, bagaimana mungkin Stefan tidak merasa tertekan dengan hal itu?“Aku sudah memberitahu mereka semua. Aku sudah bilang sama Kak Odelina dan A
Olivia menceritakan nasihat neneknya kepada Odelina dan Tante Yuna. Namun, kedua orang itu mengatakan untuk melakukan adopsi setelah Olivia menikah selama 3 tahun dan tidak juga kunjung memiliki anak. Karena sekarang, belum saatnya bagi Olivia untuk mengadopsi anak sebagai alat pancingan. Namun, sekarang Olivia benar-benar gembira setelah Dokter Dharma mengatakan kalau ada tanda kehamilan di perut Olivia. Kegembiraan Olivia adalah sesuatu yang tidak bisa dirasakan oleh Stefan.“Papa dan Mama bilang kalau mereka akan mentransfer uang 400 miliar untukku besok,” ujar Olivia tiba-tiba. “Mereka bilang uang itu adalah hadiah untukku karena aku tidak takut bentuk tubuhku berubah karena mengandung cucu mereka. Mereka menganggapku sebagai seseorang yang sangat berjasa bagi keluarga Adhitama, makanya mereka bersikeras untuk memberikan uang itu padaku. Bukankah normal jika sepasang suami istri menginginkan anak? Kenapa mereka harus memberikan uang sebesar itu padaku setelah aku hamil?” ujar Oliv
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela