Share

Bab 2172

Penulis: Anggur
Olivia menceritakan nasihat neneknya kepada Odelina dan Tante Yuna. Namun, kedua orang itu mengatakan untuk melakukan adopsi setelah Olivia menikah selama 3 tahun dan tidak juga kunjung memiliki anak. Karena sekarang, belum saatnya bagi Olivia untuk mengadopsi anak sebagai alat pancingan. Namun, sekarang Olivia benar-benar gembira setelah Dokter Dharma mengatakan kalau ada tanda kehamilan di perut Olivia. Kegembiraan Olivia adalah sesuatu yang tidak bisa dirasakan oleh Stefan.

“Papa dan Mama bilang kalau mereka akan mentransfer uang 400 miliar untukku besok,” ujar Olivia tiba-tiba.

“Mereka bilang uang itu adalah hadiah untukku karena aku tidak takut bentuk tubuhku berubah karena mengandung cucu mereka. Mereka menganggapku sebagai seseorang yang sangat berjasa bagi keluarga Adhitama, makanya mereka bersikeras untuk memberikan uang itu padaku. Bukankah normal jika sepasang suami istri menginginkan anak? Kenapa mereka harus memberikan uang sebesar itu padaku setelah aku hamil?” ujar Oliv
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Aeiny Arbay Arbay
ayoooo cepat up lgi kk
goodnovel comment avatar
IRA DONAH
mengangumkan ceo udh tampan, keren, tanggung jawab, setia, penyayang banget tahur lagi semoga aja bayinya aman tidak sampai keguguran.. kapan besatnay perutnya sampai melahirkan
goodnovel comment avatar
Red Dragon
olivia, jaga kandunganmu dengan baik.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2173

    Olivia sadar kalau keluarga Stefan yang sangat kaya raya ini sangatlah berbeda dari keluarga biasa setelah mereka menikah selama satu tahun. Namun, dia tidak pernah menyangka kalau dia akan mengalami hal-hal di luar nalar ketika bergabung dengan keluarga kaya raya ini salah satunya adalah hadiah yang sangat banyak yang diberikan oleh tetua mereka atas kehamilannya. “Stefan,” panggil Olivia. Stefan masih terus menciumi kening Olivia lalu berkata, “Sayang, aku masih mau mendengar kamu memanggilku dengan sebutan sayang, loh.”“Aku lapar lagi,” balas Olivia dengan wajah yang tampak sedikit malu. Padahal dia sudah makan cukup banyak saat makan malam sampai dia merasa kenyang. Namun, entah mengapa sekarang dia sudah merasa lapar lagi. “Kamu mau makan apa? Aku akan ambil makanan di bawah untukmu,” ujar Stefan penuh kasih sayang. “Aku mau makan bihun dengan acar dan kol,” jawab Olivia. “Sepertinya di rumah nggak ada bihun, deh,” ujar Stefan. Olivia langsung duduk dengan tegak lalu berka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2174

    “Sebenarnya, ibu hamil perlu banyak bergerak. Kami tidak seharusnya berbaring di terus di tempat tidur tanpa melakukan apa pun. Hal itu justru tidak baik jika nantinya ibu hamil akan melahirkan,” jelas Olivia. Stefan sebenarnya tidak setuju dengan pernyataan Olivia, tapi dia juga tidak menyangkalnya dengan gamblang. Dia hanya berkata dengan lembut, “Kita akan pergi ke dokter besok untuk memeriksa keadaanmu. Kita akan membicarakan ini lagi setelah berbicara dengan dokter. Tapi, intinya kamu jangan melakukan kegiatan berat dulu.”“Memangnya kegiatan berat apa sih yang aku lakukan? Aku nggak naik gunung ataupun bekerja di ladang. Aku cuma mengurus usaha kecilku saja. Mungkin kegiatan beratnya cuma berjalan saja yang cukup banyak. Aku juga bukan orang yang sembrono dan nggak peduli sama kesehatan tubuhku sendiri. Aku pasti akan istirahat kalau aku merasa lelah,” balas Olivia berusaha membela diri. “Pokoknya, kamu nggak boleh kayak Reiki yang terus melarang Junia melakukan apa pun,” lanju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2175

    “Aku juga suka baik anak laki-laki maupun perempuan. Tapi, aku akan jauh lebih bahagia kalau punya anak perempuan,” ujar Stefan sambil memperhatikan istrinya menghabiskan makanan. Stefan merasa kalau dirinya sudah memberikan tekanan pada Olivia untuk memiliki anak perempuan setelah dia selesai bicara. Oleh karena itu, Stefan kembali berkata, “Olivia, kamu nggak perlu merasa tertekan untuk mendapatkan anak perempuan. Kamu lihat saja ibu dan nenekku yang tidak bisa melahirkan anak perempuan. Jadi, kenapa mereka harus menekanmu kalau mereka saja tidak bisa melakukannya?”Olivia langsung tersenyum seraya berkata, “Aku nggak merasa tertekan, kok. Para tetua di keluargamu bukanlah orang yang suka pilih-pilih. Bagi mereka, hal terpenting adalah aku bisa hamil dan memberikan keturunan untuk mereka.”Olivia yakin para tetua keluarga Adhitama pastinya resah karena Olivia belum juga hamil setelah satu tahun menikah. Mereka sudah cukup lama menunggu kehamilan ini, jadi mereka tidak lagi mengharap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2176

    Stefan menatap Olivia yang tampak tersipu malu sambil terus mendesaknya. Perempuan ini sudah memasang sabuk pengaman sebelum Stefan melajukan mobilnya. Akhirnya, mereka kembali ke Lotus Residence setelah berkeliling sebentar. Walaupun mereka sudah lama tidak tinggal di Lotus Residence, keadaan rumah masih tampak rapi dan bersih karena Bi Lesti selalu datang setiap hari untuk membersihkan rumah dan merawat tanaman Olivia. Olivia menyalakan lampu setelah masuk ke dalam rumah lalu berjalan ke ayunan kursi yang berada di balkon dan duduk seraya berkata, “Ayunan ini adalah impianku.”Di Villa Puncak Bukit juga terdapat kursi ayunan seperti ini. Namun, kursi ayunan di Lotus Residence adalah kursi ayunan yang menjadi favoritnya dan yang paling dia rindukan. Mungkin karena di rumah inilah dia dan Stefan saling terikat dan mengembangkan perasaan mereka sampai seperti saat ini. Stefan pergi mengambilkan segelas air hangat untuk Olivia lalu menyalakan lampu balkon dan duduk di samping istrinya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2177

    Olivia dan Stefan terus mengobrol sampai separuh malam. Sampai akhirnya, Olivia tidak lagi bisa menahan rasa kantuknya lalu tertidur dengan sangat cepat yang langsung mengakhiri obrolan mereka malam ini. Keesokan paginya, Olivia terbangun karena suara ketukan pintu. Ketukan itu terdengar sama seperti ketukan satu tahun yang lalu. Dia mengunci pintu karena mengira kalau Stefan tidak akan pulang. Sampai akhirnya, dia terbangun karena Stefan terus mengetuk pintu dengan kerasnya. Olivia bergegas membuka matanya dan menemukan Stefan tidak ada lagi di sampingnya. Dia menebak kalau Stefan pasti sedang menyiapkan sarapan untuknya. Ketukan itu langsung berakhir ketika pintu masuk rumah dibuka. Stefan langsung melihat neneknya berdiri di depan pintu ketika dia membuka pintu. Stefan segera menyapa neneknya, tapi nenek langsung melewatinya begitu saja dan berkata, “Di mana Olivia?”“Olivia masih tidur. Nenek pulang tadi malam, ya? Nenek sudah datang pagi-pagi sekali ke sini. Nenek kok bisa tah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2178

    Namun, pintu masuk kembali ada yang mengetuk ketika Stefan baru saja masuk ke dalam dapur. Nenek bergegas berdiri lalu berkata, “Biar Nenek saja yang bukakan.”Nenek dengan cepat membuka pintu lalu menemukan Odelina sedang berdiri di depan pintu. Dia memegang kantung belanja berukuran kecil dan besar di tangannya. Sekilas melihat saja, semua orang pasti tahu kalau Odelina baru saja kembali dari pasar. “Nenek, kapan kembali ke Mambera?” tanya Odelina sambil tersenyum ketika melihat Nenek. “Aku baru saja tiba. Aku langsung buru-buru pulang ketika mendengar kalau Olivia sudah hamil. Nenek khawatir si Stefan ini nggak bisa merawat Olivia. Aku harus merawat Olivia dengan tanganku sendiri agar aku merasa lebih yakin,” jawab Nenek. Nenek tersenyum bahagia ketika dia berbicara dengan Odelina. Kemudian dia sedikit menggeser tubuhnya untuk mempersilakan Odelina masuk. Nenek memperhatikan Odelina dari atas sampai bawah ketika perempuan itu berjalan masuk lalu berkata, “Odelina, kamu kelihatan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2179

    Odelina tersenyum lalu berkata, “Nenek kan sudah berumur, jadi lebih baik Nenek nggak sering terbang ke mana-mana. Nenek lebih baik tinggal di rumah agar cucu-cucu Nenek bisa lebih sering bertemu dengan Nenek. Mereka semua mengatakan kalau Nenek adalah harta yang paling berharga di keluarga mereka.”Nenek membalas senyuman Odelina dengan berkata, “Aku akan tetap di sini, sekalipun kalian semua mengusirku. Aku akan tinggal di rumah dan merawat Olivia. Aku nggak yakin si Stefan ini bisa menjaga Olivia dengan baik.”Wajah Stefan langsung memerah lalu dia pun berkata, “Nek, aku mungkin nggak punya pengalaman dalam mengurus ibu hamil. Tapi, aku bisa belajar, kok. Aku bisa pergi ke toko buku dan membeli buku yang diperlukan. Aku akan membacanya perlahan sampai aku mengerti. Ada yang mengatakan kalau anak pertama harus dibesarkan sesuai buku.”Selain itu, ada juga yang mengatakan anak kedua akan dibesarkan seperti hewan peliharaan. Namun, Stefan dan Olivia masih terlalu senang dengan kehamila

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2180

    Odelina berkata kepada adiknya, “Aku nggak tahu kalau kalian berdua sudah pulang sampai aku melihat postinganmu di media sosial. Stefan juga sempat meneleponku kemarin dan aku baru mengerti maksud perkataannya setelah dia menutup telepon. Tapi, dia juga nggak bilang kalau kalian sudah pulang.”“Padahal aku sama Tante Yuna tadinya mau datang menemuimu. Tapi karena kami pikir kamu masih ada di Vila Ferda, jadi kami memutuskan untuk menemuimu setelah kamu kembali.”“Lagi pula, kemarin kami juga ada urusan penting, makanya cuma bisa mengirim pesan singkat saja padamu. Kamu juga nggak kasih tahu aku kalau kamu sudah pulang.”Felicia datang ke rumah keluarga Sanjaya kemarin. Yuna langsung membawa darah yang Felicia berikan kepadanya ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA. “Kami juga bertingkah konyol karena kami terlalu gembira. Bahkan kami sampai lupa bilang kalau kami sudah pulang,” ujar Olivia malu-malu. “Kamu temani Nenek ngobrol, ya. Aku mau bantuin Stefan di dapur. Sekarang, apa yang

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3376

    Nando tidak tahu mengapa Odelina datang. Oleh karena itu, dia menjamu Odelina dengan hati-hati.“Ada sedikit urusan, jadi terlambat.” Felicia memberikan penjelasan dengan suara pelan.Kemudian, Felicia berjalan ke ruang VIP. Dia pun melihat Odelina dan rombongan pengawalnya duduk di sana, dengan secangkir teh di depan mereka. Namun, mereka tampaknya sama sekali tidak menyentuh cangkir teh tersebut.Begitu melihat Felicia datang, Odelina tersenyum dan berkata, “Kalau kamu sibuk, kamu nggak perlu datang ke sini. Kita bisa bicara lewat telepon.”Felicia juga tersenyum. “Manusia boleh berencana, Langit yang menentukan. Baru mau keluar, kakakku datang ke ruanganku. Ada dokumen yang perlu aku tandatangani. Habis itu, dia ngomong ini ngomong itu. Terus telepon mamaku sebentar. Makanya aku terlambat, buat kamu menunggu lama.”“Nggak apa-apa. Aku nggak menunggu lama.”Odelina berdiri. Setelah Felicia mendekat, mereka berdua duduk kembali. Nando juga menuangkan secangkir teh untuk Felicia. Felic

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3375

    Orang yang berani menyerang Felicia hanyalah ketiga kakak dan juga ayahnya. Selain mereka, tidak akan ada yang berani sembarang menyerangnya.“Baik. Saya akan selesaikan pekerjaan saya lebih cepat. Nanti saya pergi jemput Bu Felicia.”Felicia tidak menolak. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Felicia terdiam sejenak. Dia merasa dirinya semakin tergantung pada Vandi. Dia semakin tidak bisa meninggalkan pria itu. Selain itu, Vandi adalah satu-satunya orang yang bisa dia percayai.Felicia mengirim pesan kepada Odelina dan bertanya apakah Odelina sudah tiba. Dia juga memberitahu Odelina kalau dia akan segera tiba. Odelina segera membalas pesan. Odelina bilang dia sudah sampai di perusahaan Felicia. Seorang manajer yang menyambutnya. Felicia membalas dengan emotikon oke. Setelah menyimpan kembali ponselnya, Felicia menyalakan kembali mobilnya dan segera melaju pergi.Empat puluh menit kemudian, mobil Felicia tiba di perusahaannya sendiri. Perusahaannya berkembang dengan baik dan telah men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3374

    Sekalipun Felicia tidak ikut serta dalam persaingan keluarga Gatara, dia tetap terlibat dalam pertarungan dunia bisnis. Orang yang terjun ke dunia bisnis hanya sedikit yang benar-benar baik. Orang yang berbisnis pasti licik, yang tidak licik tidak bisa berbisnis.Setelah Felicia memulai bisnisnya sendiri, dia sudah bekerja keras sampai ke titik dia berada saat ini. Dia juga sudah melewati berbagai pertarungan. Banyak pabrik dan perusahaan kecil yang tidak dapat bersaing dengan perusahaannya. Pada akhirnya, mereka tidak mendapat pesanan dan bangkrut. Banyak perusahaan-perusahaan kecil ditutup. Di dunia ini, hanya mereka yang kuat yang akan bertahan hidup.“Saya akan cari tahu. Kalau Bu Yuna benar-benar temukan asisten itu, saya rasa dia akan segera datang ke sini,” kata Vandi.Jika kepala keluarga sebelumnya benar-benar dibunuh oleh Patricia, bagaimana mungkin Yuna tidak membalaskan dendam orang tuanya? Itu kejadian puluhan tahun yang lalu. Patricia mungkin tidak akan dijatuhi hukuman m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3373

    Setelah terdiam sejenak, Vandi berkata, “Ada penemuan baru di Kota Mambera. Sekarang saya belum tahu jelas. Coba lihat apakah Odelina akan ungkapkan sedikit informasi ke Bu Felicia.”“Nggak masalah dia ungkapkan atau nggak. Bagaimanapun juga, kami berdua saingan. Jujur saja, aku berani percaya dia, tapi dia nggak berani percaya padaku sepenuhnya. Jika dia berani percaya padaku sepenuhnya, dia nggak cocok untuk ambil alih keluarga Gatara.”Sebelum kebenaran tentang kematian kakak dan adik ibunya terungkap, Felicia tidak akan menyerahkan keluarga Gatara kepada siapa pun. Dia pernah bilang, jika benar ibunya yang membunuh kedua tantenya, dia akan kerja sama dengan Odelina dan mengembalikan semuanya kepada keturunan tantenya. Felicia akan pergi jauh dan tidak akan memberikan masalah atau ancaman apa pun terhadap Odelina.Kalau kedua tantenya meninggal murni karena kecelakaan, maka Odelina harus bersaing dengan Felicia untuk mendapatkan posisi sebagai kepala keluarga. Jika Odelina bisa mele

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3372

    Kalau bukan karena campur tangan Odelina, Fani tidak akan mati. Sekalipun kematian Fani disebabkan oleh banyak faktor, Ivan juga tidak bisa dan tidak berani melakukan apa pun pada ibu serta adiknya. Oleh karena itu, dia hanya bisa melampiaskannya kepada Odelina.Di belakang Odelina ada tiga keluarga besar. Namun, keluarga Adhitama, keluarga Lumanto dan keluarga Sanjaya berada di Kota Mambera. Di sini Kota Cianter. Selama Ivan tidak melakukannya secara terang-terangan, maka tidak akan ada masalah.Felicia tidak tahu apa yang dipikirkan kakaknya. Dia berjalan keluar dari gedung kantor. Baru saja masuk ke mobil, Felicia menerima hasil penyelidikan yang dikirim oleh Vandi. Setelah melihat hasil penyelidikan, Felicia bersikap seperti biasa saja. Dia mengemudikan mobilnya keluar dan meninggalkan perusahaan.Beberapa menit kemudian, Vandi menelepon. Felicia menepikan mobilnya dan mengangkat telepon dari Vandi.“Bu Felicia, Pak Ivan adalah dalang dibalik kejadian dua mobil yang menabrak Bu Ode

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3371

    Felicia menatap Ivan sejenak, lalu berkata, “Baguslah kalau nggak ada. Sekarang aku sangat sibuk. Mama nggak ada di sini juga. Kalau Kak Ivan buat masalah, aku nggak ada waktu untuk bantu Kak Ivan.”“Tenang saja, nggak akan. Aku kerja setiap hari. Kalau nggak kerja juga pergi ke rumah mama mertuaku. Urusan dengan kakak iparmu saja nggak kelar-kelar, mana ada waktu untuk pergi buat masalah. Lagi pula, aku sudah tua. Kalau aku benar-benar buat masalah, aku akan bereskan sendiri. Aku mana berani minta kamu bantu aku.”“Baguslah kalau begitu. Kak Ivan kembali saja. Aku juga mau keluar,” kata Felicia.Usai berkata, Felicia berdiri dan berjalan keluar dari meja kerjanya. Keduanya keluar dari ruangan bersama-sama. Ivan ingin cari tahu apa yang Felicia lakukan di luar, tapi Felicia menutup rapat mulutnya. Alhasil, Ivan tidak mendapatkan informasi apa pun.Setelah masuk ke dalam lift, Felicia berdiri tegak di depan. Sedangkan Ivan di belakangnya. Dia yang mengenakan setelan formal benar-benar m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3370

    “Memangnya kenapa kalau dia punya banyak pendukung? Toh mereka semua ada di Kota Mambera. Mereka hanya punya bisnis kecil di Kota Cianter. Kamu kira mereka bisa ikut campur urusan keluarga kita?”“Memangnya kenapa kalau dia keturunan Tante? Tante sudah meninggal puluhan tahun yang lalu. Kepala keluarga yang sekarang adalah mama kita. Kalau kamu nggak mampu, wajar saja posisi kepala keluarga dikembalikan ke mereka. Tapi kamu mampu. Mana mungkin posisi ini dikembalikan ke mereka?”“Apakah Odelina punya kemampuan itu? Memangnya kenapa kalau dia buka perusahaan di Kota Cianter? Keluarga Gatara nggak ada yang kenal dia. Saat kamu baru pulang pun, banyak orang yang nggak anggap kamu bagian dari keluarga. Apalagi Odelina. Banyak orang yang nggak senang dengan Mama. Tapi mereka bisa apa?” ujar Ivan panjang lebar.Usai berkata, Ivan bergumam pelan, “Mungkin saja Odelina juga orang yang berumur pendek, seperti neneknya, meninggal di usia paruh baya.”Ivan sudah menyuruh orang untuk menabrak Odel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3369

    Felicia menatap dan berkata, “Keponakanku usianya hanya sepuluh tahun lebih muda dariku, nggak cocok jadi anakku. Kalau memang mau adopsi, keponakan yang paling kecil baru berusia beberapa tahun, dia lebih cocok.”Keponakan Felicia yang paling kecil adalah anak dari Erwin, kakak ketiga Felicia. Anak itu baru berusia enam tahun. Tentu saja, Felicia hanya asal bicara saja. Dia tidak akan benar-benar mengadopsi keponakannya untuk menjadi anaknya. Felicia ingin punya anak sendiri.Jika tidak ada pria lain, dengan Vandi pun tidak masalah. Nanti Felicia tinggal melakukan program bayi tabung dengan menggunakan benih dari Vandi. Dengan kecerdasan dan kemampuan Vandi, anak mereka pasti akan jadi anak yang pintar juga.Sebenarnya bakat beberapa keponakan Felicia boleh dibilang rata-rata, sulit untuk dilatih menjadi penerus keluarga. Kalau bisa, Patricia juga tidak akan terburu-buru untuk melatih Felicia. Begitu tahu Fani bukan anak kandungnya, perhatian Patricia sudah tertuju pada cucu-cucunya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3368

    Patricia tidak ingin melanjutkan pembicaraannya dengan Ivan. Dia pun berkata, “Kalau nggak ada urusan lain, aku tutup dulu teleponnya.”“Ma, aku akan bantu Felicia. Nggak ada apa-apa, Ma. Mama lanjut kerja saja.”Patricia menutup telepon. Ivan spontan menghela napas lega setelah ibunya menutup telepon. Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk menyeka keringat dingin di dahinya. Setelah bertindak impulsif dengan menuding ibunya, Ivan langsung berkeringat dingin. Di cuaca yang begitu dingin, dia masih bisa berkeringat. Itu membuktikan kalau dia sangat ketakutan.Felicia mengambil tisu dan memberikannya kepada Ivan. Ivan meletakkan ponsel dan mengambil tisu dari adiknya, lalu menyeka keringat di wajahnya sambil berkata, “Aku ketakutan setengah mati tadi. Aku bahkan nggak tahu kenapa aku berani ngomong seperti itu.”“Salah makan obat kali, makanya jadi berani.”Ivan memelototi Felicia dan menyalahkannya. “Gara-gara kamu. Kamu telepon sama Mama, kenapa pula kasih ponselmu ke aku. Sekarang a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status