Share

Bab 2142

Penulis: Anggur
Pak Petrus benar-benar merasa kecewa kepada anak perempuannya. Selama lebih dari dua dekade, Petrus telah menghabiskan waktu dan tenaga untuk membesarkan anak satu-satunya itu. Petrus berharap Stella dapat meneruskan estafet kepemimpinan di Krama Group.

Dulu, putrinya selalu bisa membuatnya bangga. Akan tetapi, segalanya berubah sejak Stella bertemu dengan Stefan. Kini, Stella mulai mengecewakannya.

Shenny, sang ibu, sama sekali tidak mengetahui perihal Stella yang berhasil menemukan seorang pria untuk berpura-pura menjadi Stefan. Semuanya Stella lakukan tanpa sepengetahuan ibunya.

Bagi Stella, pria tersebut hanyalah pengganti; hatinya sebenarnya masih tertuju pada Stefan.

Setelah mengirimkan foto-foto tersebut kepada Olivia, Stella tidak mendengar kabar apa pun lagi.

Stella berpikir foto-foto itu kurang menggugah. Dia berencana untuk mengambil foto yang lebih intim dan mengeditnya agar terlihat seperti foto skandal, kemudian mengirimkannya lagi ke Olivia.

Jika Olivia masih memilih
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2143

    Stella menutupi wajahnya yang terasa panas terkena pukulan. Dia menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya. Bagaimana mungkin sang ayah memukulnya! Sebagai satu-satunya anak dari orang tuanya, Stella selalu dimanja sejak kecil. Meski pun ayahnya mendidik dengan sangat ketat, tapi Petrus tidak pernah memukul Stella sebelumnya.Sekarang, hanya karena Stella menyukai seorang pria, ayahnya sampai memukulnya. Air mata kekecewaan Stella pun berjatuhan.Shenny yang merasa kasihan, segera bangkit dan mencoba melepaskan tangan Stella dari wajahnya sambil berkata kepada suaminya, "Kamu nggak bisa bicara baik-baik apa, ya? Kenapa sampai harus memukul Stella?”"Stella, kalau sampai tamparan Papa ini nggak bisa bikin kamu sadar, kamu nggak perlu lagi masuk ke Krama Group. Papa nggak bakal menyerahkan Krama Group kepada orang yang akan malah merusak perusahaan. Bahkan jika orang itu adalah anakku sendiri!""Stella, Papa tetap pada pendirian Papa. Buang jauh-jauh harapanmu itu. Stefan bahkan nggak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2144

    Shenny berlari keluar rumah. Sebelum naik mobil, Pak Petrus meninggalkan pesan kepada istrinya, "Cobalah kamu bujuk Stella, apa dia mau terus jadi orang ketiga dan menanggung celaan seumur hidupnya, atau tetap seperti biasanya? Biar dia pikir-pikir dulu sebelum berbicara padaku. Kalau belum bisa memutuskan dengan benar, nggak usah hubungi aku. Anggap saja aku nggak punya anak itu.”Shenny hanya bisa terdiam. Petrus memerintahkan sopir untuk mengemudi. Tak lama, dia meninggalkan rumahnya. Shenny kembali ke dalam dengan perasaan tak berdaya. Saat melihat putrinya duduk di sofa sambil menangis diam-diam, Shenny merasa sangat kasihan. Dia mendekati dan menegur Stella dengan menunjuk-nunjuk, "Stella, kamu ini sudah dididik baik-baik sama orang tua dari kecil, kok bisa-bisanya kamu berbuat seperti itu?”"Pak Stefan dari Mambera itu, ya? Dia memang pria yang sangat baik, tapi sebaik apa pun dia, dia sudah punya istri. Dengan kamu mengejarnya sampai mengirimkan foto-foto tak senonoh kepada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2145

    "Kami yang nggak mendidikmu dengan baik. Kami nggak bisa menanamkan nilai-nilai yang benar padamu, membuatmu terjerumus ke jalan yang salah. Ini semua salah Mama.”"Ma, maaf, aku salah." Stella bukanlah orang yang bodoh. Ketika ayahnya dengan tegas memintanya untuk memilih, jelas dia tidak boleh memilih Stefan. Stella tidak bisa kehilangan segala yang ia miliki saat ini.Stefan, pada akhirnya hanya menjadi orang lewat dalam hidupnya, seseorang yang dia inginkan tetapi tidak bisa dipertahankan lagi.Shenny menghela nafas, "Papa dan mama nggak mau cuma denger kamu minta maaf. Kamu harus buktikan dengan tindakan. Stella, kami harap kamu nggak bikin kami kecewa lagi. Mama mau naik ke atas. Kamu istirahat saja dan pikirkan baik-baik.”Setelah berkata demikian, Shenny pergi naik ke atas. Stella ditinggalkan sendiri di sofa, dia terkadang menangis sedih, terkadang dipenuhi kemarahan.Shenny sangat mengerti putrinya. Tidak mudah bagi putrinya untuk benar-benar melangkah keluar dari situasi ini

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2146

    "Belum," jawab Odelin."Sebentar lagi kita makan sama-sama, yuk. Aku yang traktir, deh,” kata Olivia.Odelina tersenyum, "Oke."Junia berjalan mendekat, sambil tersenyum dan berkata, "Akhirnya kamu pulang, Kak Odelina. Russel selalu sebut-sebut namamu setiap hari, loh. Aku dan Oliv sampai bosan dengarnya. Sampai-sampai telinga kami panas.”Russel dengan santainya berkata, "Aku ‘kan cuma kangen sama Ibu. Memangnya salah kalau kangen Mama?”Junia tersenyum sambil mencubit pipinya.Toko masih sibuk, jadi mereka tidak banyak berbincang. Sampai akhirnya para siswa masuk jam malam, suasana sekolah menjadi tenang.Olivia menuangkan segelas air hangat untuk kakaknya dan bertanya, "Jadi Tante sudah pulang?""Iya, Tante mengajakku makan bersama, tapi aku kangen sama Russel, jadi aku nggak ikutan."Olivia tampak ingin mengatakan sesuatu, namun hanya bisa menahan keinginan itu dengan pura-pura menguap.Melihat Olivia menguap, Russel berkata kepada ibunya, "Tiap malam, setelah aku tidur, tante sela

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2147

    Ketika Olivia terbangun, sudah pagi hari keesokannya. Dia membuka matanya dan mendapati dirinya berbaring di atas tempat tidur, sedikit bingung. Bukankah dia berada di dalam mobil? Berapa lama dirinya telah tertidur?Olivia menoleh dan melihat pria yang sedang tertidur di sampingnya, lalu bergeser sedikit. Olivia diam-diam memandangi Stefan. Semakin lama Olivia menatap, semakin dia tidak bisa menahan diri untuk menyentuh wajahnya. Pria hebat ini adalah miliknya! Pikiran itu membuat hati Olivia terasa hangat.Olivia mendekat untuk mencium pipinya, tetapi tiba-tiba Stefan membuka matanya. Stefan menebak apa yang ingin dia lakukan, lalu menutup mata lagi. Olivia tertawa pelan, "Kamu sudah bangun, ya?""Belum, aku masih mimpi. Bermimpi mau dicium istriku. Aku mau tunggu dicium istriku dulu, baru bisa bangun,” jawabnya.Olivia tertawa lagi. "Kamu sudah bicara gitu, masih saja bilang belum bangun.""Aku bicara dalam mimpi," jawab Stefan.Sebagai pasangan yang sudah lama menikah, mencium adal

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2148

    Meskipun Stefan sangat baik dan kekayaannya takkan habis walau digunakan beberapa generasi, Olivia tetap bersikukuh untuk menghasilkan uang sendiri. Olivia punya prinsip bahwa menggunakan uang yang dia sendiri hasilkan akan terasa lebih menyenangkan, tanpa beban psikologis. Meskipun semua harta sudah Stefan serahkan kepadanya, Olivia tetap jarang sekali menggunakan uang Stefan."Aku nggak apa-apa, kok. Aku masih muda, sehat, energik. Tidur semalam bikin aku merasa sangat segar sekarang." Sambil berbicara, Olivia bangun dan tersenyum, "Sepertinya sudah lama aku nggak bikinin kamu sarapan, ya. Hari ini mumpung aku bangun pagi, aku buatkan kamu sarapan, deh.”Stefan juga tersenyum, "Aku tiba-tiba kangen sama kehidupan kita yang sederhana saat masih pengantin baru dulu. Kamu bangun pagi-pagi kadang masak bubur atau mie, atau keluar beli sarapan. Itu pertama kali aku mencicipi sarapan yang kamu bawa pulang.”"Aku juga kangen masa-masa itu. Gimana kalau kita menginap di Garden Estate malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2149

    Dua hari kemudian.Di Kota Aldimo, Villa Ferda.Sebuah pesawat pribadi mendarat di bandara pribadi Villa Ferda.Pasangan Mulan dan Yose sudah menunggu di sana.Melihat Stefan dan Olivia turun dari pesawat, pasangan itu menyambut mereka dengan senyuman. Bersama pasangan itu, ada juga Jonas.Sebenarnya, Jonas ingin pulang lebih awal, tapi ia tidak tega meninggalkan Amelia. Amelia harus pergi dinas dalam dua hari ini, dia berkata akan berusaha datang pada hari pesta seratus hari itu.Mengetahui pasangan Stefan akan datang beberapa hari lebih awal, Jonas pun nebeng pesawat pribadi Stefan untuk pulang bersama."Olivia."Mulan memanggil Olivia dengan senyuman.Lalu menunjukkan hormat pada Stefan, "Pak Stefan, sudah lama tidak bertemu."Stefan membalas dengan senyuman, "Memang sudah lama."Ia dan Yose bersalaman, dua CEO itu bahkan berpelukan sejenak, sebelum Stefan berjabat tangan dengan Mulan.Jonas yang terakhir turun dari pesawat melihat kejadian itu, sengaja berseru, "Kak, kakak, kalian apa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2150

    Jonas berkata pada Olivia, “Bahkan kalaupun kamu pergi, Amelia akan tetap pergi bersamamu. Dia sangat fokus pada karier-nya sekarang.”“Mereka sama saja. Kalau aku nggak mengajak Oliv untuk datang ke sini lebih awal, dia mungkin akan terlalu sibuk untuk datang, sampai pesta 100 hari,” ujar Stefan.Mulan tersenyum dan berkata, “Ayo pulang ke vila dulu, di sini anginnya besar.”“Amelia cepat atau lambat akan menjadi bagian dari keluarga Junaidi. Kapan saja bisa bertemu.”Wajah Jonas sedikit memerah, tapi dia sangat senang. Dia dan Amelia sudah bisa melihat sedikit harapan. Asalkan ibunya Amelia tidak mempermasalahkannya lagi dan tidak “mengirim musuh” untuknya, dia yakin dia akan bisa segera menikahi Amelia.Jonas berpikir terlalu indah. Dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan segera meminta bantuan pada orang tua dan kakak iparnya. Orang tuanya harus terbang ke Mambera terlebih dahulu, baru pernikahannya dengan Amelia bisa direalisasikan.Mulan mengaitkan tangannya di lengan Olivia. M

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status