Ronald masih berani tidak menyukai Felicia, padahal Felicia sendiri sama sekali tidak menyukainya.Namun, apa yang dikatakan Felicia benar. Ronald dekat dengan terlalu banyak wanita, dan wanita-wanita yang dekat dengannya berasal dari semua lapisan masyarakat. Kalaupun dia bilang dia hanya berteman dengan mereka, siapa yang akan percaya padanya? Kalau dia punya pacar nanti, apa pacarnya bisa menerimanya?Felicia berkata, “Pak Riko bilang, Pak Ronald kalau benar-benar jatuh cinta juga akan setia. Aku percaya dengan hal ini, tapi membuat pria seperti itu jatuh cinta sangat sulit. Mereka sudah terbiasa memiliki banyak wanita, nggak suka kalau punya satu saja.”Felicia tidak tertarik pada Ronald, jadi Rika juga tidak bisa terus-menerus membicarakan adiknya. Siapa suruh adiknya selalu berkelakuan seperti playboy? Sejak saat itu, Rika pun akhirnya menyerah untuk menjodohkan adiknya dengan Felicia.Mereka berdua berjalan mengelilingi halaman beberapa kali. Setelah Rhoma dan yang lainnya kemba
Orang yang Felicia sukai adalah kakaknya. Dipikir dia tidak tahu? Sayangnya, kakaknya itu bukanlah kakak laki-laki, melainkan kakak perempuan. Haha. Felicia pasti akan kecewa.Rhoma tiba-tiba berdiri dan berkata kepada anak-anaknya, “Riko, Ronald, kalian temani Ricky dulu. Papa mau mengajak Mama kalian jalan-jalan.”“Pa, aku juga mau ikut,” ujar Ronald. Dia tidak ingin menjadi nyamuk di sini.Rhoma melototi putranya dan berkata, “Papa dan Mama mau pergi jalan-jalan. Untuk apa kamu ikut? Kalau kamu mau jalan-jalan, pergi sendiri. Jangan ikut kami.”Ronald berkata, “ .... Pa, aku ini anak Papa. Anak kandung Papa.”Rhoma menggumam mengiyakan dan berkata, “Justru karena kamu anak Papa, makanya Papa masih mau bicara padamu. Kalau orang lain, Papa akan langsung mengusirmu pergi.”Ronald tidak bisa berkata-kata. Dia pasti dipungut di tempat sampah dulu. Kurang dari sepuluh menit kemudian, Rhoma dan istrinya pergi. Ronald juga mencari alasan untuk menyelinap keluar.Rika melihat keluarganya s
Ricky terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara rendah, “Kamu punya jalan rahasia, begitu juga aku. Aku jamin nggak akan ada yang menyadari kalau kamu mengikutiku ke hotel.”Ricky berharap suatu saat nanti Rika akan mengungkapkan identitasnya sebagai seorang perempuan ke publik karena kemauannya sendiri. Itu artinya, Rika menerimanya dan bersedia kembali menjadi wanita untuknya.Oleh karena itu, meskipun Ricky sudah lama mengetahui bahwa Rika adalah seorang wanita, dia tetap membantu wanita ini menutupi rahasia itu di depan orang lain, agar orang-orang tidak curiga bahwa dia adalah seorang wanita.“Kalau kamu mau, kita bisa pergi sekarang.”“Aku pertimbangkan dulu,” ujar Rika. Kalau dia bilang dia tidak tertarik, namanya bohong. Dia juga ingin menikmati sejuknya air kolam di cuaca panas. Hanya saja, kalau dia turun ke air sekali ini, setelah selesai berenang nanti, dia harus kembali mengubah penampilannya menjadi pria. Itu memakan waktu.Biasanya setiap malam, setelah pulang ke rumah
Pak Riko membiarkan Ricky mengganggunya tanpa henti. Itu artinya Pak Riko sebenarnya tidak membenci Pak Ricky.Kepala pelayan berkata dengan sedih, “Yang paling memilukan adalah sikap Pak Rhoma, Bu Cathy dan Pak Ronald terhadap hal ini. Pak Riko adalah orang yang begitu hebat, tapi …. Kalau Pak Riko itu perempuan, atau Pak Ricky Adhitama itu perempuan, aku sangat setuju mereka berdua bersama. Tapi, mereka berdua itu laki-laki!”Benar-benar aneh. Orang tua Riko tidak sedih melihatnya, malah dia yang hanya kepala pelayan yang sedih. Para pengawal tidak mengatakan apa-apa. Mereka pikir, mungkin putra majikan mereka itu memang suka sesame jenis. Hanya saja, sudah disembunyikan lama sekali, sehingga tidak ada yang tahu.Ada banyak wanita yang menyukai Pak Riko, tapi tidak ada yang bisa menaklukkannya. Bukankah itu menegaskan fakta bahwa Pak Riko tidak menyukai wanita? Kalau dia tidak menyukai wanita, bukankah itu artinya dia menyukai pria?***Setelah pulang dari rumah keluarga Arahan, Feli
Fani tercengang. Dia hanya bilang seperti itu, tapi bisa-bisanya Felicia yang biasanya galak padanya di rumah merasa sedih mendengarnya? Bahkan sampai berlari ke rumah. Apa dia mau mengadu ke Mama?Memikirkan hal itu, Fani buru-buru berlari masuk ke dalam rumah. Dia tidak boleh membiarkan Felicia mendapatkan kesempatan untuk mengadu. Apa gadis desa itu mengubah cara mainnya agar mendapatkan simpati dari ibu mereka?Saat Fani masuk ke dalam rumah, dia melihat Felicia duduk di samping ibunya sambil membicarakan sesuatu. Ketika melihatnya masuk, Felicia berhenti bicara. Tak perlu ditanyakan lagi, dia sudah tahu kalau Felicia sedang mengadu pada ibu mereka. Ekspresi orang tua, kakak dan kakak iparnya juga agak berbeda.“Ma.” Fani berjalan cepat menghampiri Patricia, menyelip di antara Felicia dan ibunya, memaksa Felicia untuk menyingkir. Dia memegang lengan ibunya dengan penuh kasih sayang dengan kedua tangannya, lalu berkata, “Ma, jangan dengarkan perkataan Felicia. Aku nggak melakukan ap
Di keluarga Gatara, suara anak perempuan-lah yang paling didengar. Sebagai putri tunggal Patricia, Felicia yang berstatus sebagai pewaris saat ini dan akan mengambil alih posisi kepala keluarga di masa depan, sangat didengar suaranya. Hal itu karena para kakak laki-lakinya tidak memiliki hak waris. Apalagi para menantu perempuan keluarga itu, tak perlu dibahas lagi. Meski keluarga ini dikuasai oleh wanita, tetapi hanya wanita yang ber-marga Gatara-lah yang berhak untuk didengar. Bukan para menantu.“Sudah, aku saja masih terengah-engah sekarang. Ngapain kalian ribut?” Patricia angkat bicara, “Aku sudah janji akan ganti mobil baru untuk Felicia. Aku nggak akan ingkar janji. Kalau ada yang keberatan, telan sendiri.”“Felicia adalah pewaris keluarga kita. Malu-maluin kalau dia bawa mobil tua kemana-mana. Dia yang sekarang jadi wajah keluarga Gatara. Kalau dia memalukan, keluarga Gatara juga malu. Ganti mobil buat dia juga demi menjaga wajah keluarga Gatara,” tambah Patricia lagi.“Fani,
Patricia menikah dengan seorang pria bermarga Vikar, yang dalam keluarga Gatara dikenal sebagai Pak Cakra Vikar atau Pak Cakra. Anak-anak laki-laki mereka juga mengambil nama belakang dari sang ayah. Sejak muda, sejak hari Cakra memutuskan untuk menjadi menantu laki-laki dari keluarga Patricia, sudah ditakdirkan bahwa dia tidak akan pernah bisa berdiri tegak di hadapan Patricia; Cakra selalu berada di bawah tekanan sang istri. Namun, Cakra beruntung karena Patricia memang mencintainya pada awalnya. Mereka berdua memiliki ikatan emosional yang kuat. Di hadapan anak-anak dan para pelayan, Patricia selalu berusaha menjaga martabat suaminya untuk membangun kewibawaannya. Hanya di depan anak-anaklah Pak Cakra merasa menjadi kepala keluarga yang sebenarnya.Felicia, mendengar ucapan ayahnya, tersenyum sinis dan berkata, "Aku nggak pernah berpikir untuk menjadikan Pak Riko sebagai menantu keluarga kita, kok. Aku ‘kan sudah jelaskan dengan sangat jelas bahwa aku ke sana untuk mengunjungi Pak
Hati Fani terasa hancur saat memikirkan pujaan hatinya harus berubah menjadi gay gara-gara Ricky. "Mana mungkin Pak Rhoma mikir gitu, sih? Apa mereka ingin mendekati keluarga Adhitama? Seberapa pun keluarga Adhitama berkuasa dan kaya, mereka ‘kan ada di Mambera, jauh dari sini. Meski keluarga Adhitama punya bisnis di Cianter, tapi memangnya mereka bisa sebanding sama Aurora Group? Nggak ada alasan bagi Pak Rhoma untuk merendahkan diri demi menyenangkan Ricky.""Faktanya, Ricky itu menjengkelkan, loh. Berapa banyak wanita di Cianter yang benci dia? Kalau saja membunuh itu legal, dia mungkin sudah mati berkali-kali." Fani benar-benar mengutuk Ricky dalam hatinya.Setelah diam sejenak, Patricia berkata, "Urusan seperti ini, kita sebagai orang luar nggak bisa ikut campur. Semua tergantung sama apa yang diinginkan Riko. Kalau misalnya dia benar-benar menyukai Ricky dan ingin melawan norma untuk terus bersama dengannya, ya nggak ada yang bisa menariknya kembali.""Pak Rhoma dan istrinya mem
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela