“Tapi aku benar-benar nggak bisa temukan celah sedikit pun untuk dapat bukti kalau kamu seorang perempuan. Setelah itu, Kak Calvin dan kakak iparku sarankan aku langsung kejar kamu saja. Aku rasa waktuku sudah hampir habis, jadi aku pun ikuti saran mereka. Tepat di hari aku buat lautan bunga untukmu itu, aku resmi mulai kejar kamu.”“Ternyata reaksi kamu malah buat aku jadi sangat tertarik. Kemudian, aku jadi lakukan hal-hal seperti ini. Sekarang aku nggak tahu apakah aku benar-benar jatuh cinta padamu. Tapi keinginan untuk kejar kamu bahkan nikahi kamu benar-benar tulus dari dalam hatiku.”Rika, “....”Ternyata Olivia dan Calvin yang membuat Ricky mulai mengejar Rika secara terang-terangan. Mereka berdua benar-benar telah mengacaukan hidupnya. Kehidupan Rika yang damai hancur dengan begitu saja.Jika mengikuti rencana Ricky, yaitu dengan menemukan celah untuk mengungkapkan kalau Rika adalah seorang perempuan, maka Ricky mungkin tidak dapat menemukannya bahkan setelah menghabiskan wakt
“Kak, aku telepon ke ponselmu, tapi kenapa kamu nggak angkat?” tanya Ronald.“Aku atur ke mode senyap. Ricky sialan!”Rika langsung memarahi Ricky. Kemudian, dia bertanya pada adiknya, “Kenapa kamu bisa pakai telepon interkom hotel padahal kamu di rumah?”“Aku lagi di hotel, di bagian resepsionis. Si Permen Karet juga ada di sini. Kami berdua datang ke sini untuk jemput kamu pulang ke rumah untuk makan siang. Selain itu, kamu dan Si Permen Karet lagi-lagi masuk pencarian populer di Kota Cianter. Kalau kamu mau lihat, lihat saja. Nggak tahu bakal jadi pencarian teratas, nggak.”Rika langsung menutup telepon. Setelah meletakkan telepon, dia pun duduk di tempat tidur. Kemudian, dia mengambil ponselnya dan mematikan mode senyap dulu, lalu mengubahnya kembali menjadi berdering.Setelah itu, Rika baru melihat pencarian populer di Kota Cianter. Benar saja, lagi-lagi mereka muncul di pencarian populer. Foto itu diambil tadi malam, saat dia dan Ricky sedang jalan-jalan.Paparazzi itu sungguh lu
“Kakakku datang.” Ronald ingin mengingatkan Ricky, tapi siapa sangka Ricky sudah berdiri lebih dulu dan berjalan ke arah Rika dengan dua kantong di tangannya.“Matanya sangat tajam, gerakannya juga sangat cepat,” gumam Ronald.Pantas saja Ricky berani mengejar Rika, juga bisa membuat Rika menolerirnya. Orang lain melihat Rika terus diganggu Ricky, mereka pun bertanya-tanya kapan mereka berakhir bersama. Namun, adik kembarnya justru merasa kalau kakaknya membiarkan Ricky mengganggunya.Ronald tahu jelas orang seperti apa kakaknya. Orang sehebat kakaknya bagaimana mungkin dia tidak mampu menyingkirkan Ricky? Jelas-jelas kakaknya juga sangat mengagumi Ricky, jadi dia memasang sikap seperti tidak berdaya diganggu oleh Ricky dan membiarkan Ricky terus mengganggunya.Oh, tentu saja Ronald hanya bisa mengatakan kata-kata seperti itu di dalam hati, jangan sampai dia mengatakannya dengan lantang. Kalau dia berani melakukannya, kakaknya pasti akan memukulinya habis-habisan.Rika melihat Ricky be
Ricky juga sangat menyukai calon adik iparnya ini.***Kota Mambera.Tadi malam Odelina memberitahu putranya kalau dia akan membawa Russel ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya hari ini.Russel tidur sampai siang baru bangun. Kemudian, dia makan sedikit dulu. Saat dia keluar, matahari sudah begitu tinggi, di luar terasa sangat panas.Russel membawa tas kecil sambil mengikuti ibunya ke bawah. Tasnya berisi beberapa makanan ringan. Russel bilang makanan ringan itu untuk ayahnya.“Mama, kita mau pergi beli bunga, nggak?” tanya Russel sambil berjalan.Odelina tiba-tiba berhenti, menunggu Russel mendekat. Setelah itu, dia menggandeng tangan Russel dan bertanya, “Kamu mau beli bunga untuk Papa?”“Mau, aku juga bawa uang. Orang-orang di TV selalu bawa bunga saat pergi ke rumah sakit.”Sekarang Russel sudah masuk TK. Sebelumnya dia tidak begitu aktif. Namun setelah masuk TK, dia menjadi lebih pengertian dan sok dewasa. Dia tahu harus membeli bunga ketika pergi menjenguk ayahnya.“Berapa banya
Odelina menghampiri mereka dan menyapa, “Pak Daniel.”Daniel menatapnya dengan lekat, “Odelina, hari ini aku juga mau ke rumah sakit sebentar. Begitu tahu kamu mau bawa Russel jenguk papanya, aku datang ke sini tunggu kalian. Ayo, kita pergi bareng.”Sebenarnya Daniel tidak perlu kembali ke rumah sakit. Waktu untuk pemeriksaan ulang bahkan belum tiba. Hanya saja, dia butuh alasan. Dia tidak bisa membiarkan Odelina dan putranya pergi ke rumah sakit berdua saja.Daniel khawatir keluarga Pamungkas akan mencuci otak Odelina lagi, membujuk Odelina untuk menikah lagi dengan Roni. Setelah mengalami kejadian hingga membuat dirinya di ambang kematian, Roni pasti sudah mengerti siapa yang cocok untuknya. Siapa tahu Roni akan mendengar bujukan keluarganya dan mendekati Odelina lagi.Dulu Roni tidak suka dengan Odelina yang menjadi gemuk dan jelek. Roni yang berselingkuh dan mengkhianati Odelina. Bagaimana mungkin dia masih punya muka untuk meminta Odelina menikah lagi dengannya?Odelina juga berk
Setelah beberapa hari pemulihan, kondisi mental Roni sedikit lebih baik dibandingkan saat pertama kali sadar. Akan tetapi, dia masih belum bisa turun dari tempat tidur dan berjalan sendiri.Roni mengalami terlalu banyak luka tusuk. Sungguh ajaib dia bisa selamat setelah ditusuk secara membabi buta seperti itu oleh Yenny. Dokter bilang akan memakan waktu lebih lama sampai Roni bisa turun dari tempat tidur.Setelah berada di ambang kematian, Roni baru tahu siapa yang baik dan siapa yang jahat. Namun, dia tidak menyalahkan Yenny. Pada akhirnya, dialah yang telah mencelakakan Yenny.Seperti kata Yenny, awalnya Roni sendiri yang mulai menggoda Yenny. Jika Roni tidak menggodanya, Yenny hanya akan menjadi sekretarisnya. Mereka berdua tidak akan pacaran, juga tidak akan mengalami begitu banyak hal.Roni telah melepaskan istri terbaiknya. Setelah menikahi Yenny, dia juga tidak bisa memberikan kehidupan yang Yenny inginkan. Mereka menjalani kehidupan yang tidak bahagia sama sekali. Mereka berten
Shella membantu ibunya menyalahkan adiknya, “Roni, kali ini kamu harus ceraikan dia apa pun yang terjadi. Kamu nggak boleh bersama perempuan jahat itu lagi. Kamu tahu nggak bagaimana kehidupan keluarga kita setelah dia tikam kamu?”“Kamu nggak bisa hanya pikirkan perasaan kamu dan perempuan itu. Kamu juga harus pikirkan perasaan kami. Demi menyelamatkan kamu, aku juga terluka sampai harus diopname di rumah sakit selama beberapa hari. Kita saudara kandung, jadi aku nggak minta ganti rugi biaya rumah sakit sama kamu.”“Tapi kamu harus dengarkan kami, cepat ceraikan perempuan jahat itu. Selain itu, kamu juga jangan kasih surat damai. Dia hampir saja bunuh kamu, kamu tetap maafkan dia. Untuk apa coba?! Sekalipun kamu yang goda dia lebih dulu, kalau dia nggak ada perasaan apa pun padamu, kalian berdua juga nggak akan bersama. Semuanya nggak akan terjadi kalau hanya kamu yang punya perasaan.”“Saat kamu goda dia, kenapa dia nggak undurkan diri? Kenapa dia nggak menjauh darimu? Dia malah main
Hanya Aiden yang masih tidak mengerti apa-apa. Dia paling bungsu, usianya juga masih kecil. Terlebih lagi dia yang paling dimanjakan di keluarganya. Dulu, dia selalu menindas Russel, merebut barang-barang Russel.Kemudian, saat pergi ke rumah pamannya, dia tidak melihat Russel lagi. Aiden pun tidak memiliki target untuk ditindas. Dia juga tidak bisa mengambil apa pun dari Russel lagi. Sekian lama tidak bertemu, begitu bertemu, sifat Aiden yang ingin merebut semua milik Russel pun muncul kembali. Dia bahkan merasa pakaian yang dikenakan Russel sangat bagus, dia juga mau.“Anak-anak sudah terbiasa panggil kamu seperti itu.”Shella mengambil sekantong buah apel dari tangan Odelina dan berkata, “Kamu datang saja sudah cukup, nggak usah repot-repot beli apa-apa. Kamu ini terlalu sungkan.”Sekali lihat isi dalam kantong itu hanya ada apel. Shella ingat harga apel sekarang beberapa puluh ribu per kilogram. Sekantong buah apel ini harganya puluhan ribu sampai seratus ribu. Meskipun Shella mer