Ricky belum tahu kabar bahwa Roni sudah melewati masa kritis. Dia juga tak peduli dengan nasib Roni. Yang Ricky tahu hanyalah bahwa semua anggota keluarga Pamungkas sangat menyesal. “Ibu dan kakak Roni masih sering berharap Roni dan Odelina bisa rujuk lagi. Kak Odelina nggak bodoh. Mana mau dia masuk ke lubang yang sama. Mereka menyesal karena melihat kehidupan Kak Odelina semakin lama semakin baik saja. “Setelah selingkuhan Roni itu resmi menjadi istrinya, mereka tidak punya anak. Tadinya dia hamil, tapi keguguran karena terpeleset jatuh. Menurutku itu sih karma.”Ricky menyaksikan sendiri bagaimana Roni dan keluarganya mendapatkan balasan kontan setelah mereka menyia-nyiakan Odelina. Rika menghela napas panjang setelah mendengar cerita Ricky, berkata, “Baguslah kalau mereka sudah bercerai. Saya tadinya khawatir Odelina akan bertahan demi anaknya. Banyak pasangan suami istri yang meski suaminya ketahuan selingkuh, istrinya tetap bertahan demi anak. Saya nggak suka melihat hasil yan
Ricky langsung berbinar kegirangan dan berkata, "Rika, kamu memang punya selera yang bagus. Para pria di keluarga Adhitama memang luar biasa, jauh berbeda dengan pria-pria tak bertanggung jawab itu. Kamu mengagumi kami itu sah-sah saja, tapi aku tetap berharap kamu lebih mengagumi aku."Rika menatap Ricky, lalu tiba-tiba bertanya, "Ricky, apa aku calon istri yang dipilih oleh nenekmu itu?" Pertanyaan ini sudah lama ada di pikiran Rika. Dia merasa hanya itu penjelasan yang masuk akal mengapa semua orang di keluarga Adhitama bereaksi serupa. Selain itu, Ricky sepertinya terlalu mudah mengetahui bahwa dia seorang wanita. Itu juga sangat mencurigakan. Jika dikatakan bahwa Ricky memiliki intuisi yang tajam dan bisa langsung menyadari Rika adalah wanita hanya dengan sekali lihat, itu tidak bisa dipercaya. Mereka tidak terlalu lama mengenal satu sama lain, dan Ricky, secerdas apa pun dia, tidak mungkin memiliki kemampuan supernatural. Rika sudah menyamar sebagai pria selama lebih dari dua
Rika berdiri lalu menghapus senyumnya. Wajahnya kembali serius. Dia berkata pada Ricky dengan suara rendah, “Ricky, kalau kamu sampai membocorkan rahasiaku, habis kamu!”Ricky sama sekali tidak mengindahkan ancaman Rika. Dia menjawab, “Mana mungkin aku membocorkan rahasiamu sama orang-orang. Kalau sampai orang-orang di luar sana tahu kamu perempuan, lalu mereka ada yang suka sama kamu, aku yang rugi. Dapat saingan!“Sekarang saja sainganku banyak banget. Nggak mau lagi aku punya saingan baru. Kayaknya aku adalah laki-laki paling menyedihkan, deh. Sainganku perempuan semua!”Rika menjawab, “Salahmu sendiri!” Kemudian Rika menarik kursinya dan bersipa hendak pergi. Toh, bukan Rika yang menyuruh Ricky untuk mendekatinya. Ricky tidak mengejar Rika. Dia justru berbicara dengan sedikit berteriak, “Nanti malam jangan lupa pulang makan ikan bakar, ya. Panggil juga calon adik iparku.”“Siapa calon adik iparmu? Ricky, tolonglah tahu malu sedikit!” Rika mendengus kesal. Para pengawalnya sudah
Sorot mata Patricia terasa dingin. Kalimat yang dia ucapkan asal-asalan saja, ternyata dipercaya oleh Fani. Bagaimana pun juga, Felicia adalah anak kandungnya. Meski Fani tidak bersalah, tetapi kesalahan ayahnya, dia yang harus membayarnya. Patricia menyimpan kembali tatapan mata itu, dengan nada yang lebih hangat mencoba menghibur Fani, "Sudah, jangan nangis lagi. Dia ‘kan dari keluarga Adhitama, ya wajar kalau dia nggak ngasih kamu muka.""Sudah berhenti nangisnya, nanti make-up mu luntur, loh. Mending nanti ke ruang istirahat touch-up lagi sana."Dengan napas panjang, Patricia menambahkan, "Fani, keluarga Gatara di Cianter ini memang termasuk keluarga kaya, tapi bukan juga yang paling kaya. Kita bahkan masih harus hormat kepada keluarga Arahan. Sedangkan keluarga Arahan itu sendiri masih di bawah keluarga Adhitama. Keluarga sekelas keluarga Adhitama itu jarang ada loh.""Mama ‘kan sudah bilang, kamu jangan neko-neko sama Ricky, kamu malah kayak nggak dengar. Kalau orang lain, mung
Setelah Patricia menghapus air mata Fani, ia berbicara dengan suara lembut, "Pak Riko itu muda dan berbakat, keluarga Arahan lebih kaya dan berpengaruh di Cianter dibandingkan keluarga Gatara. Mustahil Pak Riko akan menjadi menantu di keluarga kita."Kecuali kalau kamu bisa membuat dia jatuh cinta sama kamu, sampai-sampai dia bersedia menjadi menantu keluarga Gatara. Sekarang Felicia sudah kembali, dan menurut aturan keluarga Gatara, posisi itu harus diberikan kepada Felicia. Meskipun Mama nggak senang melihat dia berada di posisi itu, tapi aturan keluarga nggak bisa diubah."Tapi begini juga baik. Felicia dan Pak Riko itu mustahil jadi. Kamu justru sekarang bisa dengan terang-terangan mengejar Pak Riko. Kamu suka Pak Riko, kalau mau mengejar dia, kamu harus pakai cara yang benar. Kamu nggak boleh mengintimidasi. Sainganmu sekarang sangat kuat."Kamu harus memikirkan bagaimana cara mendapatkan perhatian Pak Riko. Ingat, selama kamu bisa membuat Pak Riko jatuh cinta sama kamu, seberapa
"Felicia, kamu cepat keluar, jangan di sini merusak mood Mama, deh. Lihat, kamu sudah membuat Mama marah seperti apa, cepat keluar sana." Fani berperan sebagai orang baik, membujuk Felicia untuk keluar. Dia bahkan mendekat, mendorong-dorong Felicia agar segera pergi. Felicia tidak lagi menjelaskan atau melawan. Dia membiarkan saja Fani mendorongnya keluar. Setelah Fani mendorong Felicia keluar dari ruangan, dia dengan keras menutup pintu ruangan dengan hati yang berbunga-bunga.Ternyata bisnis kecil dan anak perusahaan yang diserahkan Mama kepada Felicia untuk diurus, yang terlihat dikelola dengan sangat baik oleh Felicia, sebenarnya dibantu oleh orang lain.Fani merasa lega. Jika Felicia tidak bisa membuat ibunya puas, maka meskipun dia adalah putri kandung Patricia, Felicia tetap tidak akan bisa menduduki posisi kepala keluarga. Siapa tahu, Patricia malah menyerahkan posisi kepala keluarga kepada Fani, karena sejak kecil dia sudah dilatih untuk itu. Meski tidak sehebat Patricia,
Felicia juga paham tentang apa yang dipikirkan oleh orang-orang. “Kring … Kring … Kring ….”Felicia menerima telepon saat sedang berada di lift. Dia melihat terlebih dahulu nama yang muncul di layar, baru kemudian menerimanya. “Bu, saya baru dapat info. Kepala keluarga yang sebelumnya, Bibimu, memang benar punya dua anak perempuan. Kedua anak itu hilang beberapa puluh tahun yang lalu. Sekarang sepertinya ada di Mambera.”Mambera?Felicia bertanya dengan suara rendah, “Tahu mereka di Mambera sebelah mana? Gimana kehidupannya sekarang? Apa mereka masih ingat asal usul keluarga mereka?”“Putri pertamanya menjadi nyonya besar keluarga Sanjaya. Ibu kandung CEO Sanjaya Group. Putri keduanya meninggal enam belas tahun yang lalu karena kecelakaan. Tapi dia punya dua anak perempuan. Salah satunya jadi menantu pertama keluarga Adhitama, Olivia namanya.”Mendengar nama itu, raut wajah Felicia segera berubah. Sedari pertama kali Felicia kembali ke keluarga Gatara, dia sudah mendengar desas-desu
"Bu, sepertinya ini sudah nggak bisa disembunyikan lagi. Saya dapat info ini juga dari mereka. Sekarang mereka sudah mengirim orang ke Mambera untuk bertemu dengan Yuna."Felicia terdiam sejenak sebelum berkata, "Oke. Sementara ini, sembunyikan dulu dari Bu Patricia, ya."Hal-hal yang sudah ibunya rampas dulu, kemungkinan besar harus dikembalikan lagi. Tinggal lihat bagaimana Patricia akan memilih.Setelah berakhirnya panggilan, Felicia menyadarkan diri dinding lift, menatap ke atas. Keluarga ini benar-benar kacau, pikirnya. Jika gosip-gosip itu benar, ibu kandungnya telah merusak keluarga sendiri, bahkan mengambil nyawa kedua bibinya. Bagaimana dia harus memilih? Apa yang harus dilakukannya? Felicia tidak mau ikut campur dalam kejahatan.Meskipun Felicia dibesarkan di desa, pandangannya tentang hal benar dan salah tetap utuh. Felicia tahu mana kebaikan dan kejahatan.Setelah memastikan bahwa Yuna adalah putri dari bibinya, dia akan membuat rencana.Sekarang, yang harus Felicia lakuka