“Ternyata orang yang bisa berpikiran seperti itu nggak hanya aku sendiri saja.”“Perempuan yang terpikat oleh Pak Riko ada banyak sekali. Ternyata Pak Ricky juga ikut terpikat.”“Jangan-jangan Pak Ricky memang nggak normal makanya nggak pernah punya kekasih. Ketemu dengan Pak Riko yang tampan baru menyadari kalau dia menyimpang. Tapi keberanian Pak Ricky sangat luar biasa. Dia mengakui bahwa dia menyimpang dan langsung beraksi dengan mengejar Pak Riko terang-terangan.”“Biasanya kalian nggak mengikuti gosip di Mambera jadi harusnya nggak tahu kalau neneknya Pak Ricky sudah memilihkan calon istri. Katanya Pak Ricky nggak suka dan nggak mau mengejar calon istri pilihan neneknya.”Semua orang menatap ke arah orang yang berbicara tadi. Sedangkan orang tersebut tampak bangga berkata, “Saya sering mengikuti berita dan gosip di Mambera makanya tahu tentang ini. Kedatangan Pak Ricky ke Cianter kali ini katanya untuk dinas. Blanche Hotel sudah stabil di Cianter, bahkan kita juga nggak bisa mela
Rika mencoba menahan emosinya dan dengan dingin berkata, “Terima kasih atas niat baiknya Pak Ricky. Aku nggak suka apa pun. Kalau pun ada, aku juga bisa membelinya sendiri tanpa perlu diberikan olehmu.”“Itu kamu yang beli, sedangkan yang aku berikan itu sebagai bentuk niat tulusku. Pak Riko terima saja bunga pemberianku, jangan mengabaikan niatku begitu saja. Baru pertama kalinya aku memberikan bunga pada orang lain.”Raut wajah Rika kembali menggelap. Dia berkata, “Pak Ricky juga membuatku pertama kalinya menerima bunga dari seorang lelaki.”“Memangnya apa salahnya jika lelaki kasih lelaki? Lelaki juga manusia dan suka bunga.”Rika merasa dia tidak bisa melanjutkan percakapan ini dengan Ricky lagi. Lelaki di depannya ini sangat tidak tahu malu.“Pak Ricky, aku sangat sibuk, kamu pulang saja.” Ekspresi Rika berubah menjadi sangat dingin sekali.“Aku di sini nggak akan mengganggu Pak Riko kerja. Aku sangat tenang dan dijamin nggak akan buat keributan. Setelah Pak Riko pulang kerja, aku
Sekretarisnya mengantarkan Ricky keluar dengan sikap sopan. Ricky menggenggam bunga sambil tersenyum pada Rika dan mengikuti langkah sekretaris perempuan itu untuk keluar dari ruangan.Rika mendengar lelaki itu bertanya pada sekretarisnya, “Bunga ini cantik? Kenapa bos kamu nggak terima bunga pemberianku?”Rika membanting pintu ruangannya dengan kuat. Ketika dia baru duduk di kursinya, ponselnya berdering. Ternyata adiknya yang menghubunginya.“Kak, hari ini aku nggak rapat di kantor, tapi ternyata aku melewatkan sesuatu yang menyenangkan!”Ronald yang memang cepat mendapatkan informasi tahu bahwa Ricky memberikan bunga pada kakaknya dan dilihat oleh semua petinggi perusahaan.Ekspresi Rika kembali menggelap dan dengan dingin dia berkata, “Ronald, lidahmu akan kupotong kalau kamu bicara lagi!”“Iya, aku nggak ketawa lagi. Kakak juga jangan marah. Semua karena pesonanya Kakak yang membuat semua orang terpikat. Teman-temanku juga bilang kalau mereka nggak berani melihat Kakak lama-lama,
Tidak hanya Ronald yang mendapatkan informasi dari informan, Reiki juga sudah mengetahuinya. Sepanjang perjalanan tadi bibirnya melengkung ke atas. Dengan senyuman lebar, dia mengetuk pintu ruang kerja Stefan.“Stefan, aku kasih tahu kamu sebuah berita lucu yang membuatku tertawa sampai mau mati.”Stefan mendongak dan melirik lelaki itu sesaat kemudian menunduk lagi untuk membaca dokumennya sambil bertanya, “Berita apa yang bisa membuatmu merasa lucu sampai mau mati? Kamu harus jaga diri karena masih ada bayi di perut istrimu.”“Sial! Kamu sedang menyumpahiku?! Aku akan umur panjang dan sampai kakek nenek dengan Junia dan berusia seratus tahun! Eh, aku harus seratus tahun lebih karena aku lebih tua beberapa tahun dari Junia.”“Kamu benar-benar tamak. Aku merasa sudah cukup hidup sampai 90 tahun. Jarang sekali ada yang hidup sampai ratusan tahun.”Reiki duduk di kursi depan meja kerja lelaki itu dan berkata sambil terkekeh, “Aku baru terima satu berita. Coba kamu tebak berita tentang ap
“Bahkan keluarganya saja juga pasti mengira dia lelaki.”Seluruh keluarga jauh keluarga Arahan ingin mengenalkan perempuan pada Rika.“Semua orang sudah terbiasa memandang Riko itu sebagai seorang lelaki. Aku tiba-tiba juga lupa,” ujar Reiki. Dia tidak mau mengakui kalau kecerdasannya sudah berkurang.“Ricky tetap mengejar istrinya meski harus mendapat predikat pecinta sesama jenis. Aku kagum sama dia.“Yang penting dia tahu kalau dia nggak seperti itu. Apa yang dia lakukan merupakan cara paling cepat dan nggak perlu menghabiskan waktu serta tenaga untuk membongkar penyamaran Rika,” ujar Stefan.“Rika sendiri juga tahu kalau dia itu perempuan atau lelaki. Meski sejak kecil sudah menyamar menjadi lelaki dan sudah berjalan selama 20 tahun, dia nggak pernah melakukan operasi plastik atau perubahan jenis kelamin. Penyamaran seumur hidup juga nggak akan bisa menutupi kenyataan bahwa dia seorang perempuan.”“Sikap Ricky akan membuat dia nggak tahan dan kembali menjadi perempuan. Kalau dia bi
Sesaat kemudian, Reiki berkata, “Aku ingin sekali ke Cianter dan menyaksikan langsung.”“Kamu di Mambera saja sudah bisa tahu informasinya. Dia baru satu jam yang lalu kasih bunga ke Rika, tapi kamu sudah tahu dengan jelas dan lengkap. Untuk apa ke Cianter lagi?”Reiki terkekeh dan berkata, “Tapi kalau menonton langsung lebih seru.”“Masih ada 20 menit lagi baru pulang kerja,” ujar Stefan secara tiba-tiba.“Lalu kenapa? Setelah pulang kerja aku masih harus menemani istriku makan. Aku harus membagikannya pada istriku! Dia paling suka mendengar gosip. Stefan, aku nggak takut kamu menertawaiku, tapi aku selalu curiga Junia menikah denganku demi mengetahui gosip-gosip terkini.”“Kamu cukup tahu diri juga,” balas Stefan.“Enak aja! Junia pasti mencintaiku karena kecerdasanku dan kebaikanku. Bukan karena dia mau tahu tentang gosip! Tapi memang lebih seru berbagi gosip dengan pasangan sendiri. Aku izin lebih cepat 20 menit untuk pulang kerja, mau menemani istriku makan. Jalanan sekarang lebih
Saat ini sudah waktunya pulang kerja. Ada begitu banyak orang yang keluar masuk perusahaan. Begitu Rika melihat lautan bunga yang disiapkan Ricky, dia benar-benar merasa tidak bisa menghindar lagi.Rika benar-benar tidak menyangka dalam waktu semalam, Ricky akan melancarkan serangan padanya seperti kerasukan hantu.Ricky ingin mengejarnya? Sekarang Rika berpenampilan sebagai pria. Ricky mengejarnya secara terbuka seperti ini, bukankah sama saja dengan memberitahu seluruh dunia kalau Ricky seorang gay?“Pak Riko, Pak Ricky mendatangkan banyak orang. Takutnya nggak enak hancurkan bunganya dengan begitu saja,” kata si sekretaris yang merasa serba salah.Apalagi Ricky bukanlah orang biasa. Ricky adalah putra ketiga keluarga Adhitama, sekaligus penanggung jawab Blanche Hotel. Meskipun Kota Cianter bukan wilayah kekuasaan keluarga Adhitama, mereka masih memiliki pengaruh di kota ini.“Banyak orang yang lewat sedang mengambil foto.”Raut wajah Rika menjadi muram, dia pun berkata dengan dingin
Sesaat kemudian, ketua tim satpam Aurora Group keluar bersama sekelompok satpam untuk menghancurkan bunga. Tentu saja, orang-orang suruhan Ricky segera menghentikan mereka.Suasana seketika menjadi ribut. Namun, Ricky tidak tergesa-gesa. Dia masih sempat memotret hasil “kerja kerasnya” dengan kamera ponselnya. Setelah mengambil beberapa foto, dia tidak sengaja melihat Ronald di tengah kerumunan. Dia pun berjalan ke arah Ronald.Sementara itu, Ronald berjongkok dan mengambil sekuntum bunga dari lautan bunga di depannya. Pada saat Ricky mendekat, dia langsung menyerahkan bunga itu kepada Ricky. Seulas senyum tipis merekah di wajahnya. “Kalau Pak Ricky suka pria, kenapa nggak kejar aku saja? Aku rasa aku lebih cocok untuk Pak Ricky. Kakakku nggak cocok untuk Pak Ricky. Kakakku seorang pria normal, dia nggak akan suka sama Pak Ricky,” kata Ricky.Ricky mengapit bunga itu dengan kedua jarinya. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium bunga itu. “Baunya segar,” katanya.Seg
Karena dia melahirkan dua putra dan satu putri, akhirnya ibu mertuanya benar-benar menerimanya. Sejak saat itu, dia benar-benar merasa dalam dunia bisnis, semuanya lancar. Ibu mertuanya sangat menyayangi Amelia, karena kepribadian gadis itu cukup mirip dengan neneknya. "Bu Yuna terlalu rendah hati. Anda benar-benar mewarisi kemampuan Bu Reni. Di mana pun Anda berada, Anda pasti bisa bersinar," kata Setya dengan nada penuh kebanggaan. Itu adalah kebanggaan seorang yang menganggap "anaknya" sebagai yang terbaik. Yuna membantu Setya keluar dari kamar. Perempuan itu tersenyum dan berkata, "Saya tidak ada status sebagai penerus keluarga Gatara. Kalau saya nggak memulai bisnis sendiri, maka di mana pun saya bekerja, saya tetap membutuhkan seseorang yang bisa mengenali bakat saya. Seorang pekerja nggak bisa menentukan nasibnya sendiri." Selanjutnya, dia juga memiliki perusahaan sendiri. Setelah putranya mengambil alih bisnis keluarga, dia juga menyerahkan perusahaannya kepada putranya un
Setya berbicara tentang masa lalu Sarah, lalu melirik ke arah Rudy. "Om Setya, saya juga selalu mendengarkan istri saya," kata Rudy dengan segera, memahami makna dari tatapan Setya. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya juga adalah pria yang mencintai istrinya. Lelaki itu tersenyum puas dan menjawab, "Terlihat jelas bahwa kamu sangat memanjakan Bu Yuna." Di dalam hati Yuna terasa hangat. Setya seperti keluarga dari pihak ibunya. Jika kedua orang tuanya masih hidup, dengan status serta kasih sayang Setya terhadap dia dan adiknya, dia benar-benar bisa dianggap sebagai keluarga dari pihak ibunya. Baik ayah maupun ibunya selalu berkata bahwa Setya adalah orang yang paling setia, tidak perlu khawatir bahwa dia akan berkhianat. Setya sering membantu ibunya menyelesaikan berbagai urusan. Terkadang mereka berdiskusi berdua, dan ayahnya tidak pernah merasa cemburu atau khawatir. Dalam ingatan Yuna, ibunya memiliki kesehatan yang buruk dan sering beristirahat di tempat tidur. Ayahnya adalah o
Ingatan tentang Yuna yang dulu masih kecil, kini sudah menjadi seorang nenek. Sudah tua, semuanya sudah tua. Cucu-cucu dari Reni pun sudah menikah dan memiliki anak. Jika kepala keluarga masih hidup, pasti akan sangat bahagia melihat tiga cucu perempuannya yang luar biasa. Tidak perlu khawatir tentang penerus keluarga. Siapa pun dari cucu perempuan itu yang dipilih untuk memikul tanggung jawab, tidak akan ada yang perlu dikhawatirkan. Sayangnya, kepala keluarga tidak bisa melihat pencapaian keturunannya. Saat Setya terbangun dan menyadari bahwa ini bukan mimpi, bahwa semuanya nyata, bahwa dia benar-benar bertemu dengan Yuna, air matanya pun jatuh. Dia teringat pada kepala keluarga dan merasa tidak adil untuknya. Kakak perempuan Patricia membesarkannya dengan penuh kasih saying selayaknya seperti seorang ibu. Namun, pada akhirnya justru hancur di tangan Patricia. Reni menganggap Patricia sebagai adik, bahkan seperti putrinya sendiri, sangat mencintai dan sangat memercayainya. Satu-
Cakra menatap tajam putra sulungnya dan berkata, "Kalau kalian kasih tahu mamamu, lalu dia melarang kalian kasih uang saku ke aku, apakah kalian benar-benar nggak akan kasih lagi?" "Tentu saja nggak. Kami akan berusaha mendapatkan sejumlah uang saku untuk Papa, asalkan Papa bisa menjamin nggak akan..." Ivan tiba-tiba teringat bahwa ayahnya sudah tidak bisa lagi melakukan hal itu, jadi dia tidak melanjutkan kata-katanya. Wajah Cakra menjadi muram. Dia tahu bahwa putra sulungnya berkata yang sebenarnya. Setelah menghela napas, dia pun berkata, "Terserah kalian, kalau mau bilang, silakan. Aku ini papa kalian. Sekarang aku sudah tua dan nggak punya penghasilan, apa salahnya kalian kasih aku uang saku? Apakah Patricia masih berniat untuk melarangnya?" Karena kesal terhadap Patricia, Cakra kini langsung menyebut nama istrinya begitu saja tanpa embel-embel. "Papa, aku yakin Mama nggak akan melarangnya." "Papa, sudahlah, jangan membahas hal ini lagi. Ayo, kita makan. Malam ini, kita haru
Lelaki yang benar-benar dicintai oleh Patricia lebih tua darinya sekitar belasan hingga dua puluh tahun, dan dia adalah asisten dari kakak perempuannya. Namun, lelaki itu hanya setia kepada majikannya saja, sementara perasaan Patricia hanyalah cinta sepihak. Mungkin karena cinta yang bertepuk sebelah tangan itulah, Patricia akhirnya membunuh kakaknya karena rasa benci yang lahir dari cinta. Cakra memang tidak memiliki bukti bahwa Patricia membunuh kakaknya, tetapi sebagai suaminya selama puluhan tahun, dia sangat memahami sifat kejam perempuan itu. Ditambah lagi, dia pernah mendengar bisik-bisik orang-orang di dalam keluarga besar mereka. Seperti kata pepatah, tidak ada asap jika tidak ada api. Bisa jadi, Patricia memang naik ke posisi penguasa dengan cara membunuh kakaknya. Dengan karakter seperti itu, apalagi yang tidak bisa dia lakukan? Kalau pria yang benar-benar dicintai oleh Patricia masih hidup sampai sekarang, pasti dia sudah menemukannya. Namun, besar kemungkinan pria itu
Saat membahas soal memberi uang kepada ayah mereka, Ivan dan kedua adiknya hanya tersenyum dan segera mengganti topik pembicaraan, lalu mereka mengapit ayah mereka kembali ke dalam rumah. Setelah pengalaman sebelumnya, mana berani mereka diam-diam memberikan uang kepada ayah mereka? Jika ayah mereka butuh sesuatu, mereka bisa membelikannya. Namun, jika langsung memberi uang, mereka benar-benar tidak berani. Bagaimana kalau ayah mereka menggunakan uang itu untuk melakukan sesuatu yang akan mengkhianati ibu mereka lagi? Mereka bahkan tidak berani membayangkan akibatnya. Cakra sangat memahami pemikiran anak-anaknya. Wajahnya langsung berubah muram, merasa tidak senang. Setelah masuk ke dalam rumah, lelaki itu langsung berjalan ke sofa, duduk, lalu mengambil sebungkus rokok di atas meja. Dia mengeluarkan satu batang, menyalakannya, dan bersandar sambil mengisap rokok dengan wajah penuh kekesalan. Dia merasa dirinya benar-benar gagal dalam menjalani hidup. Sebagai seorang suami, dia tid
Di depan publik, yang membuat Fani bunuh diri adalah ibu kandung dan kakak kandungnya, tetapi sebenarnya, yang memaksanya hingga mati adalah Patricia dan mereka semua. Cakra sangat memahami hal itu, tetapi dia tidak punya cara untuk menuntut keadilan bagi Fani. Dia sendiri tidak memiliki kekuatan atas apa pun jika dihadapan dengan Patricia.“Bukan hanya mamamu yang memanfaatkan Fani, tapi mereka juga yang memaksanya mati. Mamamu, Felicia, dan juga Odelina, ditambah istri-istri kalian... Mereka semua nggak ingin lihat ani hidup bahagia.” “Mereka membunuh putriku...” Cakra terisak. “Papa...” Ivan juga ikut merasa sedih. Perasaannya terhadap Fani cukup rumit. Dulu, dia mencintai Fani sebagai seorang kakak terhadap adiknya, tetapi kemudian, perasaan itu berubah menjadi cinta seorang pria terhadap wanita. “Papa, jangan seperti ini. Kalau ada yang memotret dan mengirimkan ke Mama, kita semua akan mendapat masalah.” Meskipun vila ini atas nama Ivan, dia juga tidak bisa menjamin bahwa t
Ivan menjawab, “Belum, aku minta Felicia telepon Mama. Dia sudah tanya, tapi Mama belum kasih kami jawaban, sepertinya belum akan kembali secepat itu.” Mendengar bahwa istrinya belum akan segera kembali, ekspresi Cakra menjadi lebih rileks. Tinggal di rumah putranya, dia tetap mengkhawatirkan istrinya, takut wanita kejam dan tanpa ampun itu datang mencarinya untuk membuat masalah dan tidak membiarkannya hidup dengan tenang. Cakra sendiri juga sudah tua. Dia bahkan lebih tua beberapa tahun dari Patricia. “Kita nggak bisa mengatur apa yang mamamu lakukan. Kapan dia akan kembali, kalau dia mau kita tahu, dia pasti akan kasih tahu kita. Kalau dia nggak mau kita tahu, kita pun nggak akan bisa mengetahuinya. Lebih baik jangan cari tahu. Kalau nggak, dia akan curiga ada sesuatu yang kita sembunyikan.” Cakra menghela napas dan berkata, “Aku dan mamamu sudah menikah selama puluhan tahun, tapi pada akhirnya aku jadi seperti ini. Untungnya, kami punya kalian bertiga. Mamamu mungkin nggak pern
Lift membawa Felicia dan Odelina ke lantai pertama. Setelah keduanya keluar dari lift, mereka mengganti topik pembicaraan ke topik yang lebih ringan. Mereka berjalan ke luar sambil mengobrol dan tertawa.Felicia berhenti di pintu masuk gedung kantor sambil melihat Odelina masuk ke mobil dan pergi. Setelah Odelina pergi, dia pun masuk ke mobilnya sendiri dan pergi. Tidak ada yang tahu apa yang mereka bicarakan. Hanya tahu kalau keduanya mengobrol dengan seru.Di musim dingin, hari lebih cepat gelap. Lampu di setiap rumah sudah menyala. Tempat yang tidak ada cahaya lampu begitu gelap gulita. Felicia langsung memacu mobilnya kembali ke kota, tapi tidak pulang ke rumah. Dia pergi menemui klien sesuai jadwal malamnya. Mengenai kepulangan ibunya yang tiba-tiba, dia tidak ambil pusing. Dia pura-pura tidak tahu apa pun tentang hal itu.Patricia suka melakukan serangan mendadak. Felicia pun membiarkannya saja. Toh, Felicia tidak melakukan kesalahan apa pun. Jadi dia tidak perlu takut dengan ser