Share

Bab 1914

Author: Anggur
Saat ini sudah waktunya pulang kerja. Ada begitu banyak orang yang keluar masuk perusahaan. Begitu Rika melihat lautan bunga yang disiapkan Ricky, dia benar-benar merasa tidak bisa menghindar lagi.

Rika benar-benar tidak menyangka dalam waktu semalam, Ricky akan melancarkan serangan padanya seperti kerasukan hantu.

Ricky ingin mengejarnya? Sekarang Rika berpenampilan sebagai pria. Ricky mengejarnya secara terbuka seperti ini, bukankah sama saja dengan memberitahu seluruh dunia kalau Ricky seorang gay?

“Pak Riko, Pak Ricky mendatangkan banyak orang. Takutnya nggak enak hancurkan bunganya dengan begitu saja,” kata si sekretaris yang merasa serba salah.

Apalagi Ricky bukanlah orang biasa. Ricky adalah putra ketiga keluarga Adhitama, sekaligus penanggung jawab Blanche Hotel. Meskipun Kota Cianter bukan wilayah kekuasaan keluarga Adhitama, mereka masih memiliki pengaruh di kota ini.

“Banyak orang yang lewat sedang mengambil foto.”

Raut wajah Rika menjadi muram, dia pun berkata dengan dingin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1915

    Sesaat kemudian, ketua tim satpam Aurora Group keluar bersama sekelompok satpam untuk menghancurkan bunga. Tentu saja, orang-orang suruhan Ricky segera menghentikan mereka.Suasana seketika menjadi ribut. Namun, Ricky tidak tergesa-gesa. Dia masih sempat memotret hasil “kerja kerasnya” dengan kamera ponselnya. Setelah mengambil beberapa foto, dia tidak sengaja melihat Ronald di tengah kerumunan. Dia pun berjalan ke arah Ronald.Sementara itu, Ronald berjongkok dan mengambil sekuntum bunga dari lautan bunga di depannya. Pada saat Ricky mendekat, dia langsung menyerahkan bunga itu kepada Ricky. Seulas senyum tipis merekah di wajahnya. “Kalau Pak Ricky suka pria, kenapa nggak kejar aku saja? Aku rasa aku lebih cocok untuk Pak Ricky. Kakakku nggak cocok untuk Pak Ricky. Kakakku seorang pria normal, dia nggak akan suka sama Pak Ricky,” kata Ricky.Ricky mengapit bunga itu dengan kedua jarinya. Kemudian, dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium bunga itu. “Baunya segar,” katanya.Seg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1916

    Rika, “....”Seandainya Rika tahu Ricky begitu sulit untuk dihadapi dan akan membuat keributan sebesar ini, dia pasti menerima buket bunga yang pria itu berikan padanya, lalu membuangnya ke tempat sampah setelah Ricky pergi. Mungkin saja tidak akan terjadi keributan besar seperti ini.“Pak Riko sudah pulang kerja, kan?”Ricky mendongak dan menatap matahari di langit yang tinggi. Sinar matahari yang menyilaukan membuatnya tidak bisa membuka matanya. Dia pun segera menundukkan kepalanya dan berkata pada Rika, “Pak Riko, aku traktir kamu makan. Mau, nggak?”“Maaf, siang ini aku sudah ada janji, nggak ada waktu.” Rika langsung menolak.Ricky tersenyum dan berkata, “Nggak apa-apa. Hari ini Pak Riko nggak ada waktu, di hari lain pasti ada waktu luang. Aku akan datang ke sini setiap hari untuk traktir kamu makan, buat lautan bunga di depan perusahaanmu ini, sampai kamu setuju untuk makan bareng aku.”Rika benar-benar dibuat emosi oleh pria di depannya ini. Untung saja didikan keluarganya sang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1917

    Rika tidak mengatakan apa pun. Dia terus berjalan ke mobilnya. Ronald memberi isyarat kepada sekretaris kakaknya untuk tidak mengikuti mereka lagi. Setelah itu, Ronald ikut kakaknya ke mobil.Segera, Rika masuk ke dalam mobil. Ronald juga masuk ke dalam mobil mewah kakaknya. Sopir menatap Ronald sebentar, lalu menyalakan mesin mobil tanpa berkata apa-apa.“Kak, tadi aku tanya sama Ricky, dia juga sudah mengaku. Dia manfaatkan kamu untuk menghindari desakan keluarganya.”Rika menatap adiknya dengan dingin, “Kamu percaya dengan apa yang dia katakan?”Ronald langsung terdiam. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Berdasarkan penyelidikan yang aku lakukan terhadap dia dan informasi yang kita miliki, aku percaya padanya. Apa mungkin dia benar-benar gay? Sekalipun dia benar-benar gay, dia juga nggak mungkin langsung terang-terangan kejar kamu setelah beberapa kali ketemu.”Kali ini giliran Rika yang terdiam. Dia tidak percaya kalau Ricky hanya memanfaatkannya untuk membuat skandal. Akan tetapi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1918

    “Dengar-dengar bahkan orang tuanya juga nggak tahu.”Rika berkata dengan suara berat, “Stefan pasti tahu. Ricky dan saudara-saudaranya yang lain sangat menghormati Stefan. Mereka selalu mengutamakan Stefan dalam segala hal, ada masalah apa pun juga akan beritahu Stefan. Mereka belum tentu beritahu orang tua mereka, tapi mereka pasti akan beritahu Stefan.”“Hanya saja, mulut Stefan sangat rapat, belum tentu bisa dapat informasi darinya. Kamu bisa cari tahu dari Olivia. Olivia adalah segalanya bagi Stefan. Pada dasarnya Olivia tahu apa yang Stefan ketahui.”Ronald berkata, “Bukannya Bu Sarah dan Olivia sedang pergi jalan-jalan? Takutnya susah untuk temui dia sekarang.”Rika terdiam lagi. Sesaat kemudian, dia baru berkata, “Aku nggak suruh kamu harus cari tahu dalam satu hari. Kamu hanya perlu ingat-ingat hal ini. Tentu saja, lebih baik kalau kamu bisa cari tahu secepat mungkin.”“Bagaimana kalau aku nggak dapatkan informasi apa pun?” tanya Ronald.Wajah Rika seketika menjadi muram, soro

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1919

    Sepuluh menit kemudian.“Den Riko.”Sopir tiba-tiba menoleh dan berkata, “Den, Pak Ricky sedang menunggu di depan pintu masuk hotel. Dia juga bawa buket bunga.”Ricky tidak berada di Blanche Hotel, melainkan pergi ke hotel di bawah naungan Aurora Group di seberang jalan. Pria itu memegang buket mawar besar dan berdiri di depan pintu masuk hotel menunggu kedatangan Rika.Rika bilang kalau dia ada janji makan siang. Dia biasa makan bersama kliennya di hotel milik Aurora Group. Begitu Rika mendengar Ricky lagi-lagi mengejarnya, bahkan sampai di hotel dulu dan menunggunya, raut wajah Rika seketika menjadi muram.“Saat kita pergi, dia masih ada di depan perusahaan. Kenapa dia bisa lebih cepat dari kita?” tanya Rika yang kebingungan.“Mungkin Pak Ricky ambil jalan pintas,” jawab si sopir.“Kalau begitu kenapa kamu nggak ambil jalan pintas?” tukas Ronald kepada sopir.Sopir, “....”Si sopir mana tahu kalau Ricky akan mengejar mereka sampai ke sini, bahkan pria itu tiba lebih dulu.Rika menari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1920

    Sayangnya, pria tampan seperti itu malah tidak tahu malu. Pada detik berikutnya, Rika mengambil buket bunga dita tangan Ricky dengan sekuat tenaga, lalu melemparkannya ke tanah langsung di depan Ricky. Kemudian, Rika mengangkat kakinya dan menginjak buket itu beberapa kali. Selepas itu, dia berjalan melewati Ricky.“Bunganya sudah aku terima. Pak Ricky boleh pergi sekarang,” kata Rika dengan dingin.Ricky melihat buket bunga yang tergeletak di tanah, hancur diinjak-injak Rika. Setelah itu, dia juga melihat punggung Rika yang telah pergi menjauh. Ricky tertawa pelan dan bergumam, “Menarik, aku sedikit tertarik.”Awalnya, Ricky sama sekali tidak tertarik pada Rika. Akan tetapi, waktu yang diberikan neneknya akan segera berakhir. Ricky mau tidak mau harus mengambil tindakan.Hanya saja, Ricky masih tidak tertarik pada Rika. Sekarang dia telah mulai mengejar Rika, reaksi Rika justru membuat Ricky merasa hal ini sangat menarik. Akhirnya dia telah menemukan sedikit perasaan.Sementara itu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1921

    Rika terdiam sejenak, lalu berkata dengan suara berat, “Ricky secara terang-terangan bilang mau kejar aku, terus ganggu aku. Tapi aku seorang pria. Aku rasa Pak Stefan juga nggak mau lihat adikmu jadi gay, kan. Pak Stefan harus turun tangan tangani hal ini.”“Ricky terang-terangan bilang ingin kejar kamu? Dia sudah ambil tindakan? Atau hanya ngomong saja?”Stefan jelas telah mendapat gosip eksklusif, tapi dia tetap pura-pura tidak tahu apa-apa dan bertanya pada Rika.“Hari ini dia mulai kejar aku. Dia kasih aku bunga, bahkan menuliskan sebaris kata dengan banyak mawar di depan perusahaanku, sampai menarik banyak perhatian orang. Sekarang orang-orang di Kota Cianter pasti sedang membicarakan hubunganku dengannya.”“Pak Stefan, setahu aku Ricky masih normal saat berada di Kota Mambera. Aku nggak pernah dia memiliki kecenderungan homoseksual. Mumpung sekarang dia baru jadi seperti ini, Pak Stefan harus segera hentikan dia. Jangan biarkan dia begini terus.”“Yang paling penting, aku nggak

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1922

    Setelah mengakhiri telepon dengan Stefan, Stefan yang berada di sisi lainnya langsung menelepon Ricky. Ricky pun segera mengangkat telepon.“Halo, Kak.”“Kamu cepat juga, ya. Baru saja semalam telepon minta bantuan, hari ini kamu langsung kejar dengan gila-gilaan, sampai buat dia ketakutan.”Ricky telah meninggalkan hotel milik Aurora Group dan kembali ke Blanche Hotel. Yang penting tujuannya telah tercapai. Sisa setengah hari dia berikan kepada Rika untuk membiasakan diri.Di malam hari, Rika akan menghadiri sebuah perjamuan makan. Kebetulan, Ricky juga akan menghadiri perjamuan tersebut. Di perjamuan nanti, dia akan mengejar Rika lagi. Ricky ingin melihat berapa lama lagi Rika dapat mempertahankan identitasnya sebagai seorang pria.“Kak Calvin dan Kak Olivia yang sarankan aku untuk lakukan hal ini. Aku rasa perkataan mereka masuk akal juga. Waktu yang Nenek berikan tinggal sebentar lagi. Masih ada beberapa bulan lagi. Kalau aku nggak gencar, Tahun Baru tahun ini, Nenek bakal tendang

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3364

    Mereka sangat menyayangi Fani, dan itu tulus. Setelah pewaris yang sebenarnya kembali, mereka tetap tidak bisa menerimanya, selalu merasa Felicia adalah penyusup yang merebut semua yang seharusnya milik Fani.  Di hati mereka, ada rasa benci terhadap Felicia. Karena sejak kecil dia hidup di lingkungan yang keras tanpa kasih sayang, Felicia tidak pernah berharap bahwa orang tua kandung atau saudara laki-lakinya akan memperlakukannya dengan baik, sebagaimana dia sendiri juga tidak memiliki banyak rasa terhadap mereka. Hubungan kasih sayang antara orang tua dan anak, saudara laki-laki dan perempuan, memang perlu dipupuk. Karena dia tidak tumbuh besar di sisi orang tua kandung atau saudara laki-lakinya, tidak ada hubungan emosional yang terbentuk. Meskipun sudah kembali ke sisi orang tua kandung selama dua tahun, tetapi itu tidak ada apa-apanya dibandingkan Fani yang tumbuh besar bersama keluarga Gatara sejak kecil. Sekarang, setelah Fani tiada, ayah dan tiga saudara laki-lakinya hanya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3363

    “Felicia, sekarang kamu ada waktu?” tanya Odelina.Felicia menjawab, “Selama kamu membutuhkan bantuan, aku selalu punya waktu.” “Kalau begitu, mari kita tentukan tempat untuk bertemu.” “Kamu yang pilih tempatnya.” Felicia mengangguk, lalu bertanya lagi, “Ada apa?” “Aku baru saja keluar dari Blanche Hotel, dan hampir saja tertabrak dua mobil di depan hotel. Pengemudinya bilang mereka gugup karena melihat banyak orang, lalu salah injak gas. Tapi ada kejanggalan, dan aku rasa ini bukan kecelakaan.” Felicia segera paham. Dia berkata, “Kamu curiga ini ulah mamaku yang menyuruh orang untuk menabrakmu? Mamaku sedang bepergian jauh, seharusnya bukan dia, 'kan?” Meski tahu ibunya bukan orang baik, Felicia tetap berharap ibunya tidak melakukan hal seperti itu. Odelina berkata, “Aku rasa ini bukan mamamu. Mamamu itu licik, kalau dia memang ingin aku mati, dia nggak akan menggunakan trik sepele seperti ini yang mudah ketahuan.” Sebelumnya, Waktu Ricky, dan Rika pergi ke pesta keluarga Gata

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3362

    “Itu yang buat orang curiga.” Dimas berkata, “Mereka kemungkinan besar memang menargetkanmu.” “Aku sedang berpikir, apakah ini perbuatan tanteku atau putranya?” Odelina menganalisis, “Aku rasa bibi nenekku nggak akan buat kesalahan sepele seperti ini. Kalau dia yang mengatur, mereka pasti akan mempercepat mobil saat benar-benar mendekatiku, sehingga aku hampir nggak punya kesempatan untuk menghindar.”“Felicia juga nggak mungkin. Kami cukup dekat.” Meski dalam bisnis mereka adalah saingan, terkadang Odelina merebut pelanggan Felicia, kadang sebaliknya. Di luar itu, mereka bisa berbincang dengan dengan baik. Jika Felicia bukan pewaris utama keluarga Gatara, mungkin mereka bisa menjadi teman baik. Odelina sangat menyukai sifat perempuan itu."Ketiga putra keluarga Gatara mungkin memang ingin membunuhku, terutama Ivan. Aku pernah kirim foto dia dan Fani ke istrinya. Dia pasti bisa menebak itu aku.” “Sekarang Fani sudah meninggal. Mungkin dia ingin membalas dendam untuk Fani.“Bibi ne

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3361

    “Maaf, saya melihat ada banyak orang berdiri di depan hotel, saya langsung panik dan, meskipun berniat menginjak rem, saya malah menginjak gas.” Setelah memarkir mobilnya, pengemudi mobil kedua turun dari mobil sambil terus-menerus meminta maaf. Dia adalah seorang gadis muda, dan tampaknya dia benar-benar panik.Tatapannya melewati kerumunan orang dan jatuh pada Odelina, yang sedang dibantu berdiri. Dengan nada penuh perhatian dan penyesalan, dia bertanya,"Kamu nggak apa-apa? Maaf, benar-benar maaf, aku baru dapat SIM setengah bulan yang lalu, ini pertama kali aku mengemudi keluar rumah. Kalau lihat banyak orang, aku masih nggak bisa menahan diri untuk merasa gugup." Pengemudi mobil pertama sudah membawa mobilnya masuk ke tempat parkir bawah tanah dan menghilang. Odelina melihat gadis muda itu yang terlihat sangat gugup. Wajar gugup kalau dia baru mendapatkan SIM-nya. Karena Odelina tidak mengalami apa-apa, dia berkata,"Aku nggak apa-apa, tapi kamu harus lebih hati-hati. Sebaiknya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3360

    Mobil berhenti di depan Blanche Hotel.Dia mengambil dua tisu untuk mengusap hidungnya yang baru saja bersin, lalu membuang tisu itu ke tempat sampah di pintu hotel. Setelah itu, dia turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam hotel bersama sekretaris dan beberapa anggota tim manajer untuk bertemu dengan klien."Bu Odelina."Para staf Blanche Hotel menyapa Odelina dengan hormat saat melihatnya.Meskipun perempuan itu belum sepenuhnya masuk dalam dunia bisnis di Cianter, tetapi karena dia adalah kakak dari Olivia maka para staf hotel memperlakukannya dengan sangat hormat. Bahkan Ricky yang ada di sini juga bersikap hormat pada perempuan itu.Odelina membalas dengan senyuman tanpa menghentikan langkah kakina. Perempuan itu langsung menuju ruang rapat bersama timnya. Dia sudah mengatur pertemuan dengan klien, tetapi klien belum tiba.Klien tersebut sudah menelepon sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka akan tiba dalam beberapa belas menit. Karena Odelina yang ingin bekerja sama dengan or

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3359

    Daniel terdiam sejenak. Setelah membuka pembicaraan, Erik melanjutkan, “Selain itu, kita semua tahu alasan sebenarnya Odelina pergi ke Cianter. Sekarang sudah pasti bahwa mereka adalah keturunan keluarga Gatara. Kalau benar dia mengikuti rencana bibinya untuk menjatuhkan kepala keluarga saat ini dan menggantikannya, maka dia akan menjadi kepala keluarga Gatara.” “Kalau begitu, kamu harus bersiap masuk ke keluarga Gatara. Hal ini juga perlu kamu pertimbangkan. Kakak tahu kamu rela melakukannya demi Odelina, tapi Papa dan Mama mungkin nggak akan mudah menerima hal ini.” Daniel menjawab, “Kak, aku sudah memikirkannya. Aku nggak peduli selama aku bisa bersama Odelina. Bagaimanapun keadaannya, aku terima. Mengenai Papa dan mama, mungkin awalnya mereka akan menolak, tapi aku akan perlahan-lahan membujuk mereka sampai mereka bisa memahami dan menerima.” Erik terdiam sejenak sebelum berkata, “Kalau kamu sudah memikirkan semuanya, Kakak nggak ada lagi yang perlu dikatakan.” “Meski begitu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3358

    Daniel membayangkan pernikahannya dengan Odelina membuat matanya bersinar penuh harapan. Erik tersenyum dan berkata, “Tentu saja, pernikahan kamu nggak boleh kalah dengan dua sahabatmu itu.” “Nggak perlu tunggu sampai pulang ke rumah malam ini untuk bilang sama Papa dan Mama. Bilang sama mereka saja di grup keluarga.” “Oke,” jawab Daniel. “Odelina di Cianter baik-baik saja, 'kan? Kalau dia butuh bantuan, suruh dia jangan ragu untuk mengatakannya. Meskipun kita berjauhan, kita tetap bisa membantunya kalau dia butuh.” Sejak Daniel mengalami kecelakaan dan Odelina datang merawatnya, keluarga Lumanto mulai menganggap Odelina sebagai menantu mereka. Jika Odelina membutuhkan bantuan di sana, keluarga Lumanto tidak akan tinggal diam. “Untuk saat ini, dia belum butuh bantuan. Bahkan kalau ada masalah, dia pasti akan cari cara untuk selesaikan sendiri,” kata Daniel sambil bersandar di kursi.“Melihat dia perlahan-lahan jadi lebih kuat dan terus berkembang, rasanya sangat berbeda. Setelah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3357

    "Apa yang barusan membuatmu tertawa?" tanya Erik lagi.Daniel dengan jujur menjawab, "Baru saja telepon Odelina. Aku memikirkan bahwa kami akan segera menikah, jadi aku nggak bisa menahan senyum." "Kamu sudah melamarnya?" tanya Erik."Sudah, tapi dulu saat aku melamar, dia nggak menerimanya. Kak, aku nggak tidak akan membiarkannya merasa direndahkan.""Aku akan melamarnya lagi nanti saat dia kembali ke Mambera. Aku akan mengatur semuanya di luar, mendekorasi tempat lamaran dengan baik, dan aku mau melamarnya di depan umum. Aku ingin menunjukkan ke Roni dan keluarganya bahwa melepaskan Odelina adalah kerugian terbesar mereka." "Roni memang nggak pantas untuk Odelina." Daniel memendam tekad untuk membuat keluarganya Roni menyesal. Erik tertawa dan berkata, "Mereka sudah lama menyesal, tapi penyesalan itu nggak ada gunanya sekarang." "Benar, setelah mengalami satu pernikahan yang gagal, dia pasti ada trauma. Kalau bukan karena ketulusanmu, keteguhan hatimu, dan fakta bahwa dia melihat

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3356

    Mereka akan terlebih dahulu mendaftarkan pernikahan mereka, tetapi tidak akan segera mengadakan upacara pernikahan. Setelah dia bisa berjalan seperti orang normal, barulah mereka akan mengadakan resepsi pernikahan. “Kalau begitu, sampai jumpa akhir pekan.” “Iya, sampai jumpa akhir pekan.” Dengan penuh rasa enggan, Daniel berkata, “Kamu lanjut bekerja dulu, aku juga akan bekerja. Aku nggak akan menyita waktumu, tapi ingatlah untuk menjaga kesehatan. Kesehatan adalah yang terpenting.” “Uang nggak akan pernah habis untuk dicari, dan kestabilan perusahaan juga bukan sesuatu yang bisa dicapai dalam satu hari. Itu memerlukan waktu dan usaha.” Daniel khawatir Odelina akan terlalu terburu-buru sehingga melelahkan dirinya sendiri. Perempuan itu mengangguk dan menjawab, “Aku tahu, aku akan menjaga kesehatanku. Kamu juga, ya. Kalau begitu, kita lanjut bicara nanti malam.” Setelah menutup telepon, Daniel masih enggan meletakkan ponselnya. Dia memandangi ponselnya sambil tersenyum, membayangk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status