Share

Mengorek Isi Hati

last update Last Updated: 2025-04-28 09:00:55

Sopir yang menunggu langsung membuka pintu saat melihat Raynar menggendong Arunika. Dia menatap cemas karena takut terjadi sesuatu dengan majikannya itu.

“Nyonya kenapa, Tuan?”

“Sedikit mabuk,” jawab Raynar lalu memasukkan Arunika ke dalam mobil dengan perlahan.

Setelah memastikan Arunika duduk dengan benar, Raynar segera masuk lalu merangkul pundak Arunika untuk menyeimbangkan tubuh istrinya dan tidak terantuk sesuatu jika mobil melaju tak lancar.

Mobil itu melaju meninggalkan tempat pesta. Raynar terus merangkul pundak Arunika sambil sesekali menatap wajah istrinya itu.

Saat masih dalam perjalanan, Arunika memeluk erat pinggang Raynar, bahkan dia terus merangsek ke leher suaminya, hingga hidungnya me

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Attar Muntaz
udah mulai nih pak ray... lanjut ya kalo aru lagi ga mabok
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
kan udin tadi, Kak. terus kesempatan lagi deh pas istrinya ga sadar, kan masih gengsi, wkwkwk
goodnovel comment avatar
Adeena
hmmmmm Ray jangan keseringan nanti nagih minta lebih jangan dulu Aru LG mabuk nanti ga nikmat....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Ingat

    Keesokan harinya. Arunika masih tidur pulas dengan satu tangan menjuntai ke lantai karena posisi tidurnya yang tengkurap.Matahari pagi itu mulai meninggi, perlahan cahayanya masuk melalui celah jendela yang gordennya sudah terbuka, mengusik tidur lelap Arunika.Arunika mengerutkan alis. Dia mengangkat satu tangan untuk menghalau cahaya matahari yang menyilaukan matanya.“Kepalaku pusing,” keluh Arunika sambil menekan kepalanya kuat-kuat.Arunika mencoba bangun meski kelopak matanya belum terbuka sempurna. Dia ingat semalam pusing setelah minum, sepertinya dia salah minum lagi sampai membuatnya merasa pusing seperti waktu itu.“Aku mabuk lagi,” gumam Arunika dengan posisi duduk di atas ranjang.Dia menggaruk kepalanya sampai membuat rambutnya semakin berantakan.Arunika mengamati pakaiannya yang sudah diganti. Dia tidak terkejut seperti sebelumnya dan berpikir kalau Sarah yang membantunya ganti baju seperti malam itu.Saat Arunika sedang mengumpulkan sisa kesadaran yang masih berada d

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Film Horor

    Raynar membiarkan Arunika menangis sampai puas, setelahnya dia datang lagi membawa sarapan untuk Arunika.Raynar melihat Arunika yang sedang mengusap ingus dengan tisu. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang sambil mengulurkan piring berisi sandwich.“Makanlah, kamu pasti lapar, hm ….” Raynar bicara masih dengan menyodorkan piring itu.Arunika menatap pada Raynar. Dia menyadari tatapan suaminya ini sangat lembut padanya, bahkan dia melihat senyum samar di wajah Raynar.“Apa benar-benar bukan Pak Ray yang mengganti bajuku?” tanya Arunika memastikan.“Bukan,” jawab Raynar lalu meminta Arunika menerima piring yang disodorkannya. “Kalau kamu tidak percaya, tanya saja pada Bibi S

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mengencani Anak SD

    Setelah menonton film. Raynar mengajak Arunika pergi makan di fine dinning yang terdapat di mall itu.Mereka sudah duduk berdua, makanan juga sudah dihidangkan tinggal santap.Raynar menatap pada Arunika yang bersiap makan. Istrinya itu jadi pendiam setelah menonton film tadi.“A--” Raynar ingin mengatakan sesuatu, tetapi Arunika memotong cepat.“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku benar-benar tidak tahu kalau fim tadi ada adegan begituan,” ucap Arunika cepat, “kalau tahu, aku lebih baik mengajak nonton film animasi saja,” ucap Arunika dengan cepat.Melihat Raynar yang terkejut karena dia membahas soal film lagi, Arunika buru-buru memasukkan kentang goreng ke mulut, lalu pandangannya turun tertuju ke piring makanannya.Raynar terus menatap begitu dalam pada Arunika, lalu akhirnya melanjutkan apa yang hendak dikatakannya tadi.“Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan kejadian semalam?” tanya Raynar akhirnya memiliki kesempatan untuk bicara.Arunika kembali menatap pada Raynar. Melihat tat

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Malam Pertama Dengan Pria Tua?

    “Apa kamu akan melakukannya sekarang?” Arunika memberanikan diri menatap pada pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Arunika menelan ludah susah payah seraya meremat gaun yang melekat di tubuhnya. Pria yang sedang menatapnya sekarang ini adalah suaminya dari pernikahan yang diatur bibinya. Arunika Renjana harus menikah dengan Raynar Mahendra, seorang presiden direktur perusahaan multinasional yang tersebar di berbagai negara, demi biaya pengobatan ibunya. Sebelum menikah, Arunika tidak pernah tahu tentang Raynar. Arunika hanya diberitahu soal rumor yang beredar bahwa pria yang akan menikahinya adalah pria tua yang tak kenal belas kasih, dan tidak pernah tertarik pada wanita. Meski begitu, Arunika akui kalau pria itu ternyata tidak tua dan memiliki wajah yang tampan, tetapi tatapan pria itu tetap bisa membuat seluruh otot di tubuhnya menegang. “Pak Ray,” panggil Arunika takut-takut. Dia tetap memandang suaminya meski pria itu tidak berbicara sejak tadi. Kediaman Raynar membua

    Last Updated : 2025-02-11
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Tertarik Pada Wanita?

    Arunika menahan napasnya ketika Raynar hanya menatapnya tanpa ekspresi hingga Arunika tidak bisa menebak pikiran pria itu.Apa seharusnya Arunika tidak bertindak gegabah seperti tadi, ya?“Bukankah kamu sudah tahu soal rumor itu. Lalu, apa yang kamu harapkan?” tanya Raynar datar.Arunika gelagapan ketika Raynar justru melangkah perlahan, mengikis jarak di antara dirinya dengan Raynar.“Wanita bukan prioritas utamaku,” kata Raynar pelan.Arunika tertegun. Tatapan mata pria itu mengisyaratkan sesuatu, tetapi kenapa seperti tak sejalan dengan sikap dan cara bicaranya?Dia meremat jemarinya dengan bola mata bergerak ke kanan dan kiri tak beraturan, mencoba mencari kalimat yang tepat untuk membalas perkataan Raynar.Arunika benar-benar tidak bisa menebak sebenarnya apa yang Raynar pikirkan tentang dirinya?Akan tetapi, Arunika tidak boleh ceroboh! Dia harus hati-hati, karena satu kalimat yang menyinggung bisa membuat nyawa ibunya melayang. Arunika juga menguatkan sikap, dia tidak boleh terl

    Last Updated : 2025-02-11
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pelayan Kurang Ajar

    Keesokan harinya.Arunika dan Raynar sudah berada di mobil untuk meninggalkan hotel. Mereka kini sedang dalam perjalanan menuju ke mansion yang ditinggali Raynar.Arunika memperhatikan jalanan yang mereka lewati. Dia melirik pada Raynar yang hanya diam sejak mereka keluar dari hotel, atau lebih tepatnya sejak mereka masih di kamar.Arunika tidak tahu kapan Raynar kembali ke kamar. Semalam setelah Raynar pergi, Arunika bergegas beristirahat karena sangat lelah.Saat bangun di pagi hari, Arunika terkejut melihat Reynar sudah kembali ke kamar itu dan sedang berkemas, pria itu lalu memintanya segera bersiap saat melihat Arunika sudah bangun.Perjalanan itu lumayan lama bagi Arunika, apalagi tidak ada perbincangan sama sekali di antara Arunika dan Raynar. Semuanya terasa begitu canggung, meski mereka suami-istri, tetapi mereka tak mengenal satu sama lain. Ya, memang begitu juga kondisinya.Mereka baru saling mengenal satu hari sebelum pernikahan.Arunika menghela napas kasar, saat itu dia

    Last Updated : 2025-02-11
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Merasa Dilindungi

    “Meski aku tidak tahu, tapi makanan buatanku tidak akan mencelakainya.” Arunika mencoba membela diri. Dia tidak seperti yang para pelayan itu pikirkan.Lagi pula siapa yang mau mencelakai seseorang yang akan menolong ibunya. Arunika juga tidak bodoh.Pelayan yang ada di depan Arunika tersenyum miring, mengejek.“Siapa yang tahu. Lagi pula siapa yang pernah makan masakanmu? Tidak ada yang akan percaya kalau masakanmu itu aman.”Arunika terkesiap seraya menatap tak percaya. Mengapa pelayan ini benar-benar sangat tak sopan padanya?Bukannya Arunika ingin dihormati karena sudah menikah dengan Raynar, tetapi sebagai sesama manusia bukannya bisa saling menghargai dan menghormati?“Apa yang sedang kalian lakukan?”Suara berat dan dingin menginterupsi mereka, membuat Arunika dan semua pelayan menoleh bersamaan ke arah sumber suara.Raynar menatap tajam satu persatu para pelayan yang kini menunduk saat melihatnya datang. Tatapannya lalu tertuju pada Arunika yang ekspresi wajahnya terlihat jela

    Last Updated : 2025-02-11
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pria Lain

    Setelah mendapat izin dari Raynar, Arunika siap-siap untuk kembali bekerja sebagai pelayan kerja paruh waktu di sebuah kafe.Arunika lega karena ternyata Raynar tidak menghalanginya untuk tetap bekerja. Sebelum menikah dengan Raynar, Arunika telah melakukan banyak pekerjaan paruh waktu untuk membiayai pengobatan ibunya.Dia belum bisa memiliki pekerjaan tetap karena dirinya baru lulus kuliah, dia tidak memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan jurusannya. Lagi pula keinginannya sebagai pengacara juga sulit untuk ditempuh.Sekarang, meskipun ia telah menikah dengan Raynar dan biaya pengobatan ibunya telah ditanggung Raynar, tetapi masa depan tidak ada yang tahu. Memikirkan itu, Arunika tahu bahwa dia harus tetap memiliki penghasilan sendiri.Selain itu, Arunika juga menyukai pekerjaan paruh waktu di sini karena dia menyukai kopi.Teman-teman Arunika di kafe tidak ada yang tahu kalau dia baru saja menikah, sehingga Arunika tetap bekerja seperti biasa dengan tenang. “Ini untuk meja

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mengencani Anak SD

    Setelah menonton film. Raynar mengajak Arunika pergi makan di fine dinning yang terdapat di mall itu.Mereka sudah duduk berdua, makanan juga sudah dihidangkan tinggal santap.Raynar menatap pada Arunika yang bersiap makan. Istrinya itu jadi pendiam setelah menonton film tadi.“A--” Raynar ingin mengatakan sesuatu, tetapi Arunika memotong cepat.“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku benar-benar tidak tahu kalau fim tadi ada adegan begituan,” ucap Arunika cepat, “kalau tahu, aku lebih baik mengajak nonton film animasi saja,” ucap Arunika dengan cepat.Melihat Raynar yang terkejut karena dia membahas soal film lagi, Arunika buru-buru memasukkan kentang goreng ke mulut, lalu pandangannya turun tertuju ke piring makanannya.Raynar terus menatap begitu dalam pada Arunika, lalu akhirnya melanjutkan apa yang hendak dikatakannya tadi.“Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan kejadian semalam?” tanya Raynar akhirnya memiliki kesempatan untuk bicara.Arunika kembali menatap pada Raynar. Melihat tat

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Film Horor

    Raynar membiarkan Arunika menangis sampai puas, setelahnya dia datang lagi membawa sarapan untuk Arunika.Raynar melihat Arunika yang sedang mengusap ingus dengan tisu. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang sambil mengulurkan piring berisi sandwich.“Makanlah, kamu pasti lapar, hm ….” Raynar bicara masih dengan menyodorkan piring itu.Arunika menatap pada Raynar. Dia menyadari tatapan suaminya ini sangat lembut padanya, bahkan dia melihat senyum samar di wajah Raynar.“Apa benar-benar bukan Pak Ray yang mengganti bajuku?” tanya Arunika memastikan.“Bukan,” jawab Raynar lalu meminta Arunika menerima piring yang disodorkannya. “Kalau kamu tidak percaya, tanya saja pada Bibi S

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Ingat

    Keesokan harinya. Arunika masih tidur pulas dengan satu tangan menjuntai ke lantai karena posisi tidurnya yang tengkurap.Matahari pagi itu mulai meninggi, perlahan cahayanya masuk melalui celah jendela yang gordennya sudah terbuka, mengusik tidur lelap Arunika.Arunika mengerutkan alis. Dia mengangkat satu tangan untuk menghalau cahaya matahari yang menyilaukan matanya.“Kepalaku pusing,” keluh Arunika sambil menekan kepalanya kuat-kuat.Arunika mencoba bangun meski kelopak matanya belum terbuka sempurna. Dia ingat semalam pusing setelah minum, sepertinya dia salah minum lagi sampai membuatnya merasa pusing seperti waktu itu.“Aku mabuk lagi,” gumam Arunika dengan posisi duduk di atas ranjang.Dia menggaruk kepalanya sampai membuat rambutnya semakin berantakan.Arunika mengamati pakaiannya yang sudah diganti. Dia tidak terkejut seperti sebelumnya dan berpikir kalau Sarah yang membantunya ganti baju seperti malam itu.Saat Arunika sedang mengumpulkan sisa kesadaran yang masih berada d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mengorek Isi Hati

    Sopir yang menunggu langsung membuka pintu saat melihat Raynar menggendong Arunika. Dia menatap cemas karena takut terjadi sesuatu dengan majikannya itu.“Nyonya kenapa, Tuan?”“Sedikit mabuk,” jawab Raynar lalu memasukkan Arunika ke dalam mobil dengan perlahan.Setelah memastikan Arunika duduk dengan benar, Raynar segera masuk lalu merangkul pundak Arunika untuk menyeimbangkan tubuh istrinya dan tidak terantuk sesuatu jika mobil melaju tak lancar.Mobil itu melaju meninggalkan tempat pesta. Raynar terus merangkul pundak Arunika sambil sesekali menatap wajah istrinya itu.Saat masih dalam perjalanan, Arunika memeluk erat pinggang Raynar, bahkan dia terus merangsek ke leher suaminya, hingga hidungnya me

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tetaplah Bersamaku

    Arunika meneguk ludah kasar, apakah Raynar marah padanya? Dia melihat suaminya tersenyum dengan tatapan tertuju pada pria yang mengajaknya bicara. Senyum Raynar sangat berbeda. “Apa kamu ada perlu dengan istriku?” tanya Raynar dengan tatapan berubah dingin, bahkan senyum Raynar memudar perlahan. Pria itu melirik pada Arunika. “Maaf, saya hanya mengajaknya bicara sedikit,” balas pria itu, “kalau begitu permisi,” ucapnya kemudian. Begitu pria tadi pergi. Raynar menggandeng tangan Arunika, lalu mengajak Arunika ke sisi ruangan yang tidak terlalu banyak orang berkerumun. Arunika benar-benar panik dan takut, cara Raynar menggenggam tangannya sedikit kasar dan ekspresi wajah suaminya sekarang ini sangat menakutkan. Begitu sampai di sisi ruang pesta, Raynar melepas tangan Arunika lalu menyudutkan istrinya itu di dinding. Arunika menelan ludah saat menatap wajah suaminya. “Kamu terlihat sangat dekat dengan pria itu, apa kamu mengenalnya?” tanya Raynar sedikit menunduk untuk bis

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sayang

    Arunika tersentak mendengar ucapan salah satu rekan bisnis Raynar itu. Bagaimana bisa orang-orang ini berpikiran pendek seperti itu?“Maaf, tapi saya tidak hamil duluan,” kata Arunika menyanggah pertanyaan rekan bisnis Raynar. “Sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam berucap,” ucap Raynar memperingatkan karena pertanyaan itu jelas menyinggung perasaan istrinya.“Jika bukan karena itu, sepertinya memang benar informasi kalau Pak Raynar menikahi anak-anak. Dan itu terlihat jelas sekarang,” ucap rekan bisnis Raynar lalu mengalihkan pandangan dan menatap pada Arunika yang memang terlihat sangat muda, “dan mungkin ini alasan Pak Raynar akhirnya memilih tidak mengundang siapa pun ke pernikahan kalian,” imbuh rekan bisnis itu lagi, “saya juga mendengar kalau paman Anda pun tidak tahu kapan Anda menikah?”Tatapan Raynar menajam. Dia tidak menyangka sang paman akan menyebar rumor seperti itu. Pandangan Raynar beralih pada sang paman yang berdiri tak jauh darinya, terlihat jelas Hendry yang te

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Hamil Duluan?

    Malam acara pesta tiba. Arunika sedang berdandan untuk menemani Raynar ke pesta.Arunika memakai gaun pilihan Raynar. Gaun berwarna peach dengan renda di bagian pinggang dan bahu yang tertutup. Arunika menggerai rambut panjangnya, sisi kanan dia jepit sedikit agar terlihat lebih rapi.“Sudah sempurna,” gumam Arunika memuji penampilannya sendiri.Arunika keluar dari ruang ganti dan melihat Raynar yang sedang mengancingkan ujung lengan kemeja, lalu dia menghampiri.“Biar kurapikan dasinya,” ucap Arunika lalu mengulurkan kedua tangan untuk meraih dasi Raynar.Raynar mengalihkan pandangan dari ujung lengan ke Arunika yang sudah berdiri di depannya. Dia tertegun melihat penampilan Arunika yang sangat berbeda malam ini.Cantik dan memesona meski hanya memakai make up tipis.Arunika tidak menyadari kalau suaminya terus memandang wajahnya. Dia sibuk merapikan dasi, lalu beralih ke kancing di ujung lengan kanan yang belum dipasang dengan sempurna.“Sudah,” ucap Arunika sambil mengangkat pandan

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Aru Cemburu?

    Raynar tersenyum kecil mendengar Arunika menyebutnya suami, dia diam dengan satu tangan masuk ke saku celana seraya memerhatikan Arunika yang sedang menatap tajam pada pelayan. Pelayan itu melirik pada Raynar saat ditegur Arunika, lalu mulai menjelaskan. “Saya hanya sedang menjalankan SOP sebagai pelayan butik pada pelanggan yang datang,” ucap pelayan itu dengan suara dibuat lemah lembut. Arunika melipat kedua tangan di depan dada dengan tatapan jutek pada pelayan di depannya. “SOP dari mana? Apa iya pelayan memakai baju saja tidak sopan? Lihat, bahkan kancing bagian atasmu terbuka lalu kamu terus memandang dan tersenyum centil ke suamiku,” balas Arunika ketus. “Apa kamu berharap suamiku melirik dadamu?” Arunika menatap tajam untuk menunjukkan kepemilikannya terhadap Raynar. Detik berikutnya Arunika melirik ke dadanya, dia semakin kesal karena ternyata dadanya lebih kecil dari milik pelayan centil ini. Pelayan itu menurunkan pandangan karena malu beberapa pengunjung yang datang

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tugas Aru Sekarang

    Keesokan harinya. Arunika sudah berpakaian rapi siap ke kantor. Pikiran negatif yang berputar di kepalanya semalam tak terbukti, Arunika bisa tidur dengan nyenyak sampai pagi.Arunika melihat Raynar yang sedang mengikat dasi, lalu dia mendekati Raynar dan kini berdiri di belakang suaminya.“Mau kubantu ikatkan?” tanya Arunika menawarkan diri padahal biasanya hanya merapikan.Raynar menoleh pada Arunika, lalu dia memutar tubuh hingga berhadapan dengan istrinya itu. Raynar melepas dasi yang belum jadi dia ikat, lalu memberikannya pada Arunika.Arunika melebarkan senyum, lalu dia mengambil dasi dari tangan Raynar. Arunika mengalungkan dasi di kerah kemeja Raynar, lalu mulai mengikatnya dengan hati-hati.Raynar menatap lekat wajah Arunika yang kini sedang serius mengikat dasinya.“Dari mana kamu belajar mengikat dasi?” tanya Raynar.Arunika melirik sedikit ke wajah Raynar, lalu menjawab, “Dari Papa, aku suka membantunya mengikat dasi kalau Mama sedang sibuk.”Menyebut nama sang papa, eksp

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status