Share

Film Horor

last update Last Updated: 2025-04-29 08:00:10

Raynar membiarkan Arunika menangis sampai puas, setelahnya dia datang lagi membawa sarapan untuk Arunika.

Raynar melihat Arunika yang sedang mengusap ingus dengan tisu. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang sambil mengulurkan piring berisi sandwich.

“Makanlah, kamu pasti lapar, hm ….” Raynar bicara masih dengan menyodorkan piring itu.

Arunika menatap pada Raynar. Dia menyadari tatapan suaminya ini sangat lembut padanya, bahkan dia melihat senyum samar di wajah Raynar.

“Apa benar-benar bukan Pak Ray yang mengganti bajuku?” tanya Arunika memastikan.

“Bukan,” jawab Raynar lalu meminta Arunika menerima piring yang disodorkannya. “Kalau kamu tidak percaya, tanya saja pada Bibi S

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
harusnya nonton animasi ya, Kak. wkwkwkkw
goodnovel comment avatar
Attar Muntaz
salah nonton si Aru
goodnovel comment avatar
Aililea (din din)
yang satu agak telat ya, Kak. mungkin malaman
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mengencani Anak SD

    Setelah menonton film. Raynar mengajak Arunika pergi makan di fine dinning yang terdapat di mall itu.Mereka sudah duduk berdua, makanan juga sudah dihidangkan tinggal santap.Raynar menatap pada Arunika yang bersiap makan. Istrinya itu jadi pendiam setelah menonton film tadi.“A--” Raynar ingin mengatakan sesuatu, tetapi Arunika memotong cepat.“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku benar-benar tidak tahu kalau fim tadi ada adegan begituan,” ucap Arunika cepat, “kalau tahu, aku lebih baik mengajak nonton film animasi saja,” ucap Arunika dengan cepat.Melihat Raynar yang terkejut karena dia membahas soal film lagi, Arunika buru-buru memasukkan kentang goreng ke mulut, lalu pandangannya turun tertuju ke piring makanannya.Raynar terus menatap begitu dalam pada Arunika, lalu akhirnya melanjutkan apa yang hendak dikatakannya tadi.“Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan kejadian semalam?” tanya Raynar akhirnya memiliki kesempatan untuk bicara.Arunika kembali menatap pada Raynar. Melihat tat

    Last Updated : 2025-04-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sengaja

    Arunika duduk di mobil sambil memainkan telunjuk. Dia benar-benar salah tingkah dan malu setelah mengingat apa yang dilakukannya ketika mabuk. Arunika benar-benar merasa canggung. “Kamu mau pergi ke mana lagi?” Arunika terkejut sampai langsung berkata, “Aku tidak bermaksud menyinggungmu dengan semua ucapan dan tingkahku saat mabuk, Pak Ray.” Raynar menoleh dan menatap datar pada Arunika yang baru saja memanggilnya ‘Pak’ lagi. Arunika melipat bibir, dia melihat ekspresi tak senang di wajah Raynar. Apalagi suaminya itu langsung kembali fokus ke jalanan dengan ekspresi wajah masam. “Maksudku, kamu tidak tersinggung … Ray?” Arunika meralat panggilannya pada Raynar meski masih terasa canggung. “Aku tidak tersinggung,” jawab Raynar, “lagi pula bukankah itu wajar karena kamu istriku. Apa kamu salah dengan mengatakan itu semua?” Arunika benar-benar merasa bodoh dan tak punya muka. Bagaimana bisa dia bicara dengan sangat bar-bar mengagumi suaminya sangat tampan dan memesona. Arunika m

    Last Updated : 2025-04-30
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Bisa Tidur

    “Dia menganggapku saingan.”Arunika memutar posisi duduk karena Raynar sudah selesai mengeringkan rambutnya. Lalu dia menatap pada Raynar yang sedang meletakkan hairdryer di meja rias.“Paman tidak akan membiarkanku menikah begitu saja apalagi memiliki anak karena itu akan membuat posisinya terancam,” ujar Raynar menjelaskan.Arunika mulai sedikit paham, lalu bertanya, “Karena itu kamu tidak memberitahu paman dan bibimu saat kita menikah? Bahkan Nenek yang sudah tahu pun tidak datang.”“Ya, hanya untuk antisipasi dia mencoba menggagalkan pernikahan kita,” jawab Raynar.Arunika mengangguk-angguk mengerti.Raynar menyisir rambut Arunika dengan jemari sambil berkata, “Karena itu, saat ada di depan paman dan bibiku, jangan pernah memperlihatkan kalau hubungan kita serius.”Dahi Arunika berkerut samar, detik berikutnya dia langsung paham.“Apa agar mereka tetap mengira kalau kamu gay?” tanya Arunika memastikan.Raynar mengangguk pelan. “Ya.”“Tapi semua orang tahu kita suami-istri dan deka

    Last Updated : 2025-04-30
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mood Bagus

    Arunika dan Raynar berangkat ke perusahaan seperti biasa. Hari itu Arunika tampak lebih riang, dia terus tersenyum saat bekerja bahkan saat menyapa teman-teman kerjanya. Nichole memerhatikan Arunika. Dia senang bisa menjadi atasan sekaligus melindungi Arunika seperti putrinya sendiri setelah mengetahui siapa Arunika. “Sepertinya hari ini ada yang berbeda, hm?” Nichole bicara sambil memandang Arunika yang sedang meletakkan berkas di meja. “Berbeda apa, Pak?” tanya Arunika masih dengan senyum di bibirnya. Nichole tersenyum, lalu bertanya, “Apa yang membuatmu sangat bahagia?” Arunika terkejut mendengar pertanyaan Nichole, tetapi dia kembali tersenyum sambil menyelipkan helaian rambut di belakang telinga. “Biasanya saya juga seperti ini,” balas Arunika. “Tidak, tidak, ada yang berbeda,” sanggah Nichole. Arunika hanya tersenyum-senyum. “Sepertinya aku tahu,” kata Nichole menebak. Arunika dan Raynar adalah pengantin baru, pasti keduanya baru saja menghabiskan hari dan malam yang pan

    Last Updated : 2025-04-30
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Dua Orang Tak Diharapkan

    Siang hari. Arunika pergi bersama Nichole pergi mengajukan surat izin pembangunan lahan ke kantor terkait. Arunika sekarang sedang duduk di ruang tunggu karena Nichole ada urusan dengan temannya yang bekerja di sana.Arunika menunggu sambil bermain ponsel, saat dia baru saja membalas pesan Raynar yang mengatakan kalau akan datang ke sana, tiba-tiba ada yang menyapanya.Arunika mendongak, dia terkejut bertemu Nathan di sana.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Nathan dengan senyum manis di wajahnya.Arunika langsung berdiri, dia menengok ke kanan dan kiri lalu memandang pada Nathan lagi. Dia terkejut karena tak menyangka bertemu Nathan di sana, tetapi Arunika bersikap biasa.“Aku sedang menemani atasanku mengurus berkas,” jawab Arunika.Nathan mengangguk-angguk.Saat itu, Nichole datang dan langsung berdiri di samping Arunika.“Siapa?” tanya Nichole.Nathan dan Arunika sama-sama menoleh pada Nichole.“Ini seniorku di kampus, Pak.” Arunika langsung memperkenalkan Nathan.Nathan mempe

    Last Updated : 2025-05-01
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Syarat Terakhir

    “Kamu tahu, wanita miskin itu semakin hari, semakin menyebalkan,” gerutu Laras saat melihat suaminya yang baru saja pulang bekerja.Hendry langsung menatap pada Laras, istrinya itu duduk di depan cermin sambil menggerutu.“Ada masalah apa lagi?” tanya Hendry sambil melepas jas dan dasi.Laras sedang membersihkan wajahnya. Dia mengusap wajah dengan kapas, ekspresi wajahnya benar-benar menunjukkan rasa tak senang.“Siang tadi aku bertemu Raynar yang mau makan bersama wanita miskin itu. Aku benar-benar tidak bisa terima, karena kehadiran wanita itu, Stella jadi diasingkan. Semuanya berantakan,” gerutu Laras lalu meletakkan kapas bekas di atas meja.Laras memutar posisi duduk, lalu memandang pada Hendry yang duduk di sofa.“Apa kamu akan diam saja begini? Kamu tahu sendiri, putri kita menderita di luar negeri sana. Apalagi Raynar yang memilihkan negara tempat Stella diasingkan dan Stella tidak betah.” Laras mengeluarkan semua kekesalannya pada sang suami.Hendry terlihat emosi tetapi beru

    Last Updated : 2025-05-01
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Berita di Pagi Hari

    Keesokan harinya. Raynar masih tidur memeluk Arunika dari belakang. Dia tidur begitu lelap dan nyaman, tak pernah dia mendapatkan kualitas tidur yang sangat baik seperti ini sebelumnya.Sampai suara ponselnya membuat kelopak mata Raynar berkerut karena terganggu, membuyarkan mimpi dan kenyamanan tidur yang sedang didapatnya.“Ponselmu terus berdering,” ucap Arunika dengan suara serak. Dia membuka mata, lalu melirik ke belakang untuk melihat apakah suaminya sudah bangun atau belum.Raynar terlihat kesal karena masih sangat mengantuk. Dia melepas pelukannya dari Arunika, lalu bergeser ke sisi ranjangnya dan meraih ponsel.Raynar melihat nama Erik terpampang di layar, membuat Raynar segera menjawab panggilan itu.“Kupotong gajimu kalau menghubungiku hanya untuk membahas hal tak penting yang sudah mengganggu tidurku,” ancam Raynar sambil memijat kening.“Ada hal penting yang harus kusampaikan, Pak … ini tentang ….”Raynar langsung bangun mendengar suara Erik. Dia duduk di tepian ranjang l

    Last Updated : 2025-05-01
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Malam Pertama Dengan Pria Tua?

    “Apa kamu akan melakukannya sekarang?” Arunika memberanikan diri menatap pada pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Arunika menelan ludah susah payah seraya meremat gaun yang melekat di tubuhnya. Pria yang sedang menatapnya sekarang ini adalah suaminya dari pernikahan yang diatur bibinya. Arunika Renjana harus menikah dengan Raynar Mahendra, seorang presiden direktur perusahaan multinasional yang tersebar di berbagai negara, demi biaya pengobatan ibunya. Sebelum menikah, Arunika tidak pernah tahu tentang Raynar. Arunika hanya diberitahu soal rumor yang beredar bahwa pria yang akan menikahinya adalah pria tua yang tak kenal belas kasih, dan tidak pernah tertarik pada wanita. Meski begitu, Arunika akui kalau pria itu ternyata tidak tua dan memiliki wajah yang tampan, tetapi tatapan pria itu tetap bisa membuat seluruh otot di tubuhnya menegang. “Pak Ray,” panggil Arunika takut-takut. Dia tetap memandang suaminya meski pria itu tidak berbicara sejak tadi. Kediaman Raynar membua

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Berita di Pagi Hari

    Keesokan harinya. Raynar masih tidur memeluk Arunika dari belakang. Dia tidur begitu lelap dan nyaman, tak pernah dia mendapatkan kualitas tidur yang sangat baik seperti ini sebelumnya.Sampai suara ponselnya membuat kelopak mata Raynar berkerut karena terganggu, membuyarkan mimpi dan kenyamanan tidur yang sedang didapatnya.“Ponselmu terus berdering,” ucap Arunika dengan suara serak. Dia membuka mata, lalu melirik ke belakang untuk melihat apakah suaminya sudah bangun atau belum.Raynar terlihat kesal karena masih sangat mengantuk. Dia melepas pelukannya dari Arunika, lalu bergeser ke sisi ranjangnya dan meraih ponsel.Raynar melihat nama Erik terpampang di layar, membuat Raynar segera menjawab panggilan itu.“Kupotong gajimu kalau menghubungiku hanya untuk membahas hal tak penting yang sudah mengganggu tidurku,” ancam Raynar sambil memijat kening.“Ada hal penting yang harus kusampaikan, Pak … ini tentang ….”Raynar langsung bangun mendengar suara Erik. Dia duduk di tepian ranjang l

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Syarat Terakhir

    “Kamu tahu, wanita miskin itu semakin hari, semakin menyebalkan,” gerutu Laras saat melihat suaminya yang baru saja pulang bekerja.Hendry langsung menatap pada Laras, istrinya itu duduk di depan cermin sambil menggerutu.“Ada masalah apa lagi?” tanya Hendry sambil melepas jas dan dasi.Laras sedang membersihkan wajahnya. Dia mengusap wajah dengan kapas, ekspresi wajahnya benar-benar menunjukkan rasa tak senang.“Siang tadi aku bertemu Raynar yang mau makan bersama wanita miskin itu. Aku benar-benar tidak bisa terima, karena kehadiran wanita itu, Stella jadi diasingkan. Semuanya berantakan,” gerutu Laras lalu meletakkan kapas bekas di atas meja.Laras memutar posisi duduk, lalu memandang pada Hendry yang duduk di sofa.“Apa kamu akan diam saja begini? Kamu tahu sendiri, putri kita menderita di luar negeri sana. Apalagi Raynar yang memilihkan negara tempat Stella diasingkan dan Stella tidak betah.” Laras mengeluarkan semua kekesalannya pada sang suami.Hendry terlihat emosi tetapi beru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Dua Orang Tak Diharapkan

    Siang hari. Arunika pergi bersama Nichole pergi mengajukan surat izin pembangunan lahan ke kantor terkait. Arunika sekarang sedang duduk di ruang tunggu karena Nichole ada urusan dengan temannya yang bekerja di sana.Arunika menunggu sambil bermain ponsel, saat dia baru saja membalas pesan Raynar yang mengatakan kalau akan datang ke sana, tiba-tiba ada yang menyapanya.Arunika mendongak, dia terkejut bertemu Nathan di sana.“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Nathan dengan senyum manis di wajahnya.Arunika langsung berdiri, dia menengok ke kanan dan kiri lalu memandang pada Nathan lagi. Dia terkejut karena tak menyangka bertemu Nathan di sana, tetapi Arunika bersikap biasa.“Aku sedang menemani atasanku mengurus berkas,” jawab Arunika.Nathan mengangguk-angguk.Saat itu, Nichole datang dan langsung berdiri di samping Arunika.“Siapa?” tanya Nichole.Nathan dan Arunika sama-sama menoleh pada Nichole.“Ini seniorku di kampus, Pak.” Arunika langsung memperkenalkan Nathan.Nathan mempe

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mood Bagus

    Arunika dan Raynar berangkat ke perusahaan seperti biasa. Hari itu Arunika tampak lebih riang, dia terus tersenyum saat bekerja bahkan saat menyapa teman-teman kerjanya. Nichole memerhatikan Arunika. Dia senang bisa menjadi atasan sekaligus melindungi Arunika seperti putrinya sendiri setelah mengetahui siapa Arunika. “Sepertinya hari ini ada yang berbeda, hm?” Nichole bicara sambil memandang Arunika yang sedang meletakkan berkas di meja. “Berbeda apa, Pak?” tanya Arunika masih dengan senyum di bibirnya. Nichole tersenyum, lalu bertanya, “Apa yang membuatmu sangat bahagia?” Arunika terkejut mendengar pertanyaan Nichole, tetapi dia kembali tersenyum sambil menyelipkan helaian rambut di belakang telinga. “Biasanya saya juga seperti ini,” balas Arunika. “Tidak, tidak, ada yang berbeda,” sanggah Nichole. Arunika hanya tersenyum-senyum. “Sepertinya aku tahu,” kata Nichole menebak. Arunika dan Raynar adalah pengantin baru, pasti keduanya baru saja menghabiskan hari dan malam yang pan

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Bisa Tidur

    “Dia menganggapku saingan.”Arunika memutar posisi duduk karena Raynar sudah selesai mengeringkan rambutnya. Lalu dia menatap pada Raynar yang sedang meletakkan hairdryer di meja rias.“Paman tidak akan membiarkanku menikah begitu saja apalagi memiliki anak karena itu akan membuat posisinya terancam,” ujar Raynar menjelaskan.Arunika mulai sedikit paham, lalu bertanya, “Karena itu kamu tidak memberitahu paman dan bibimu saat kita menikah? Bahkan Nenek yang sudah tahu pun tidak datang.”“Ya, hanya untuk antisipasi dia mencoba menggagalkan pernikahan kita,” jawab Raynar.Arunika mengangguk-angguk mengerti.Raynar menyisir rambut Arunika dengan jemari sambil berkata, “Karena itu, saat ada di depan paman dan bibiku, jangan pernah memperlihatkan kalau hubungan kita serius.”Dahi Arunika berkerut samar, detik berikutnya dia langsung paham.“Apa agar mereka tetap mengira kalau kamu gay?” tanya Arunika memastikan.Raynar mengangguk pelan. “Ya.”“Tapi semua orang tahu kita suami-istri dan deka

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Sengaja

    Arunika duduk di mobil sambil memainkan telunjuk. Dia benar-benar salah tingkah dan malu setelah mengingat apa yang dilakukannya ketika mabuk. Arunika benar-benar merasa canggung. “Kamu mau pergi ke mana lagi?” Arunika terkejut sampai langsung berkata, “Aku tidak bermaksud menyinggungmu dengan semua ucapan dan tingkahku saat mabuk, Pak Ray.” Raynar menoleh dan menatap datar pada Arunika yang baru saja memanggilnya ‘Pak’ lagi. Arunika melipat bibir, dia melihat ekspresi tak senang di wajah Raynar. Apalagi suaminya itu langsung kembali fokus ke jalanan dengan ekspresi wajah masam. “Maksudku, kamu tidak tersinggung … Ray?” Arunika meralat panggilannya pada Raynar meski masih terasa canggung. “Aku tidak tersinggung,” jawab Raynar, “lagi pula bukankah itu wajar karena kamu istriku. Apa kamu salah dengan mengatakan itu semua?” Arunika benar-benar merasa bodoh dan tak punya muka. Bagaimana bisa dia bicara dengan sangat bar-bar mengagumi suaminya sangat tampan dan memesona. Arunika m

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mengencani Anak SD

    Setelah menonton film. Raynar mengajak Arunika pergi makan di fine dinning yang terdapat di mall itu.Mereka sudah duduk berdua, makanan juga sudah dihidangkan tinggal santap.Raynar menatap pada Arunika yang bersiap makan. Istrinya itu jadi pendiam setelah menonton film tadi.“A--” Raynar ingin mengatakan sesuatu, tetapi Arunika memotong cepat.“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku benar-benar tidak tahu kalau fim tadi ada adegan begituan,” ucap Arunika cepat, “kalau tahu, aku lebih baik mengajak nonton film animasi saja,” ucap Arunika dengan cepat.Melihat Raynar yang terkejut karena dia membahas soal film lagi, Arunika buru-buru memasukkan kentang goreng ke mulut, lalu pandangannya turun tertuju ke piring makanannya.Raynar terus menatap begitu dalam pada Arunika, lalu akhirnya melanjutkan apa yang hendak dikatakannya tadi.“Apa kamu benar-benar tidak ingat dengan kejadian semalam?” tanya Raynar akhirnya memiliki kesempatan untuk bicara.Arunika kembali menatap pada Raynar. Melihat tat

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Film Horor

    Raynar membiarkan Arunika menangis sampai puas, setelahnya dia datang lagi membawa sarapan untuk Arunika.Raynar melihat Arunika yang sedang mengusap ingus dengan tisu. Dia mendekat lalu duduk di tepian ranjang sambil mengulurkan piring berisi sandwich.“Makanlah, kamu pasti lapar, hm ….” Raynar bicara masih dengan menyodorkan piring itu.Arunika menatap pada Raynar. Dia menyadari tatapan suaminya ini sangat lembut padanya, bahkan dia melihat senyum samar di wajah Raynar.“Apa benar-benar bukan Pak Ray yang mengganti bajuku?” tanya Arunika memastikan.“Bukan,” jawab Raynar lalu meminta Arunika menerima piring yang disodorkannya. “Kalau kamu tidak percaya, tanya saja pada Bibi S

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Ingat

    Keesokan harinya. Arunika masih tidur pulas dengan satu tangan menjuntai ke lantai karena posisi tidurnya yang tengkurap.Matahari pagi itu mulai meninggi, perlahan cahayanya masuk melalui celah jendela yang gordennya sudah terbuka, mengusik tidur lelap Arunika.Arunika mengerutkan alis. Dia mengangkat satu tangan untuk menghalau cahaya matahari yang menyilaukan matanya.“Kepalaku pusing,” keluh Arunika sambil menekan kepalanya kuat-kuat.Arunika mencoba bangun meski kelopak matanya belum terbuka sempurna. Dia ingat semalam pusing setelah minum, sepertinya dia salah minum lagi sampai membuatnya merasa pusing seperti waktu itu.“Aku mabuk lagi,” gumam Arunika dengan posisi duduk di atas ranjang.Dia menggaruk kepalanya sampai membuat rambutnya semakin berantakan.Arunika mengamati pakaiannya yang sudah diganti. Dia tidak terkejut seperti sebelumnya dan berpikir kalau Sarah yang membantunya ganti baju seperti malam itu.Saat Arunika sedang mengumpulkan sisa kesadaran yang masih berada d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status