Share

Bab 22

Aku merasa seperti melayang di awan, angin terasa lebih lembut, napasku terasa lebih lancar daripada di dalam ruangan tadi.

Saat aku sedang nyenyak tidur, tiba-tiba kepalaku dengan keras menabrak sesuatu, meskipun tidak terasa sakit, itu cukup membuatku sedikit sadar.

Namun hanya sedikit, aku segera menutup mata lagi, namun ada seseorang yang mencubit pipiku.

Aku menggerakkan tangan lembutku, tanpa sadar bergumam, "Kenzo ... Kenzo ... kumohon ... kerja."

Tiba-tiba wajahku terasa sakit, tubuhku merasakan dingin yang menusuk, membuatku menggigil.

"Chelsea, buka matamu dan lihat siapa aku!"

Aku membuka mata, Gavin tiba-tiba muncul di depanku, matanya yang hitam tajam menatapku, tenang namun penuh dengan kehangatan, seperti di dalam mimpi.

"Sayang?" Aku meraih lehernya, memanggilnya berulang kali, "Sayang, Kenzo sangat jahat, bantu aku pukul dia, pukul dia!"

Aku merangkak ke lehernya, hampir menangis, "Kenapa kamu tidak meresponsku?"

Matanya penuh dengan penilaian, dia menatapku dengan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status