Share

Bab 27

"Tidak ada alasan, dia memang pantas dipukul."

Tiba-tiba Ayana berbicara, dia menunjuk ke gadis yang terbaring di tempat tidur, wajahnya gelap seperti yang belum pernah aku lihat sebelumnya, "Kalau aku melihatmu lagi, aku akan memukulmu lagi."

Keseluruhan situasi menjadi semakin kacau.

Ketika Gavin masuk, dia segera meraih Ayana yang kulindungi di belakangku. Aku tiba-tiba merasakan dorongan dari belakang dan kemudian menerima tamparan dari wanita itu.

Pikiranku kosong sejenak, telingaku berdengung karena pukulan itu. Aku merasakan pipi kananku membengkak dengan cepat.

Aku melihat Gavin menarik Ayana ke dalam pelukannya dengan khawatir karena takut Ayana terluka. Waktu terasa seolah-olah berhenti, aku mendengar detak jantungku ditekan.

Ayana menangis dengan sedih, menyembunyikan wajahnya di dada Gavin, "Kakak, gadis itu menempati tempat tidurku, aku bilang aku ingin pindah kembali ke asrama, tapi dia tidak mau pindah."

Ayana terisak-isak, "Kakak, aku tidak bisa pulang ke rumah, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status