Share

Hampir

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-03 12:29:07

“Kau hampir membuatku ketahuan.”

Barbara menjatuhkan bokong ke pinggir ranjang sambil memijit keningnya lembut. Kekehan Samuel, seolah pria itu menggemari tantangan. Andai Samuel merasakan langsung kejutan dari rasa penasaran Abihirt, rasanya Barbara ingin tahu apakah pria itu masih cukup berani tertawa lepas di seberang sana atau tidak.

“Sudah bercanda-nya, Sam. Katakan, kenapa kau menghubungiku?” tanyanya hingga gelak tawa Samuel beranjak samar – samar.

[Masalah kantor. Kerja sama antara aku dan Mr. Halland tidak berakhir baik. Proyek kami disabotase. Keparat kaya itu meminta ganti rugi. Perusahaanku hampir mangkrak, bagaimana aku bisa membayar dengan harga yang fantastis?]

Helaan kasar dari Samuel membuat Barbara mengangkat sebelah alis tinggi. “Jadi, apa yang bisa kubantu?” tanyanya hati – hati, sesekali akan melirik pintu kamar mandi.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
aku masih penasaran knap Abi mau kawin sama Barbara si lampir yg udah tuir itu,ya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Curiga

    Abihirt seharusnya tidak mengatakan Moreau bersamanya. Tuntutan pasti membuat pertanyaan Barbara terdahulu harus dilewati lebih cerdik. Kebiasaan wanita itu sudah dikenali sangat baik. Selalu menguji sesuatu yang telah diketahui. Ya, setidaknya semacam suatu tindakan yang diyakini adalah kebutuhan mererai sesuatu. “Dia bersamamu tadi. Bagaimana mungkin kau tidak tahu?” “Karena aku hanya menjemputnya. Kami pergi memperbaiki jaket yang kau rusak. Setelah itu Moreau tidak memintaku untuk mengantarnya pulang.” “Benarkah? Kalau begitu, ke mana Moreau pergi?” “Aku tidak tahu.” Kening Barbara yang mengernyit terungkap jelas di hadapan Abihirt. Itu tidak menjadi bagian paling berpengaruh. Mata kelabunya segera melirik ke layar ponsel sendiri. Sebuah pesan masuk membayangi pengetahuan yang telah berakhir sampai di ujung. [Permintaan Anda sudah saya kerjakan, Mr. Lincoln. Seluruh tanggung jawab akan dialihtangankan terhadap Sam Cooperation. Semua berjalan sangat baik dengan mereka te

    Last Updated : 2024-10-03
  • Perjanjian Terlarang   Gelang

    “Kau tidur sangat nyenyak.” Kali pertama ayah sambungnya memberi komentar. Moreau dapat merasakan wajah yang hampir memanas. Bertanya – tanya apakah Abihirt sejak tadi memandanginya saat masih tertidur? Itu seharusnya tidak terjadi. Dia menyakinkan sebuah kenyataan ... malu. Tindakan Abihirt bukan sesuatu yang termasuk ke daftar pantas, mungkin tidak akan dibiarkan terulang. “Mengapa kau ada di sini?” Dengan petunjuk yang akan hilang, Moreau mengambil keputusan penuh tekad mengajukan pertanyaan. Dia menunggu. Berikut, hal mendatang justru Abihirt menyerahkan sesuatu yang diambil dari saku jas ke hadapannya. Sebuah kartu yang tidak pernah asing setelah malam terlarang itu. Kartu yang pernah diserahkan kepadanya begitu terburu - buru. Namun, Moreau menolak untuk menerima. “Apa ini?” Dia bertanya sambil setengah bangun diliputi sebelah lengan yang menekuk di atas ranjang. “Untuk berjaga – jaga jika kau masih tak ingin pulang.”

    Last Updated : 2024-10-03
  • Perjanjian Terlarang   Berpisah

    “Aku harus pergi. Emma akan datang menemui sebentar lagi.” Tidak ada yang sanggup Moreau raih. Dia tak bisa menendang kebisuan, apa lagi hanya terpaku menatap bahu ayah sambungnya telah menjauh. Abihirt nyata – nyata sedang terburu dari cara membuka pintu kamar, yang kemudian dirapatkan kembali. Hanya perlu waktu seperkian detik, maka secara bergilir ... seorang wanita paruh baya masuk menyerahkan senyum ramah, dan membuat Moreau menyimpulkan pertanyaan di benaknya. “Selamat pagi, Nona. Saya Emma. Tuan Abi ingin Anda menikmati sarapan di sini.” Tidak salah lagi. Moreau sedikit gugup menatap wanita paruh baya di hadapannya, tetapi dia tak menolak saat Emma datang mendekat sambil membawa sarapan pagi di atas nampan, lengkap diliputi tindakan hati – hati saat menyerahkan sepiring roti panggang dengan tomat dan serrano ham. Sebuah hindangan yang tampaknya lezat. Moreau hampir lupa bagaimana cara mengalihkan pandangan. Dia mengerjap, lalu mema

    Last Updated : 2024-10-03
  • Perjanjian Terlarang   Perencanaan

    Jadwal latihan terduga sedikit berbeda dari semestinya, karena secara mendadak Anitta mengatakan mereka akan pergi melakukan pengukuran pakaian. Moreau dan Juan butuh balutan yang pas di tubuh, maupun mengenai sesuatu yang relavan terhadap konsep yang mereka bawa ke turnamen. Awalnya pelatih mereka meminta pendapat, bahkan menawarkan Barbara sebagai pilihan paling pertama dari daftar beberapa designer, yang jelas – jelas sulit Moreau terima. Dia tahu ibunya. Andai pertengkaran seperti kemarin kembali terjadi di kemudian hari, maka dapat dipastikan selalu muncul ancaman dari mulut wanita itu. Moreau tidak ingin ditempatkan pada risiko riskan, dan pada akhirnya menyerahkan Mrs. Smift sebagai pengajuan alternatif. Cukup lega ternyata Anitta tak menolak. Sebelumnya, semua kesepakatan harus dibicarakan kepada pihak manajemen. Tidak sebegitu rumit kali ini, karena izin segera dikantongi untuk berada di sini. Moreau yang kali antusias disambut Mrs. Smift. Kemarin dia b

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Chat Menantang

    Benaknya cukup penasaran bagaimana jika dia membuat pernyataan menantang; atau yang tak benar – benar akan dilakukan? Akankah menemukan Abihirt mengutarakan reaksi spesifik. Barangkali yang paling dasar adalah sedikit merasa terancam seperti saat – saat pria itu tak pernah menunjukkan secara terang – terangan? [Bagaimana jika kukatakan kepada ibuku kalau aku bersamamu untuk beberapa waktu dan tidur di kamar-mu semalaman?] Pesan itu tidak dapat diundur ketika secara ajaib Abihirt telah membacanya. Terlalu singkat, andai mereka berusaha tidak terlihat mencolok. Namun, ini sudah dilakukan supaya profil tetap terjaga aman. [Itu akan menjadi urusanmu.] Tampaknya Moreau yang mulai merasa tertantang dari serangkaian kalimat singkat Abihirt. Dia nyaris menambahkan balasan ... seketika tersadar oles beberapa pasang mata menatap ke arahnya. Wajah Mrs. Smift paling signifikan, menyimpan rasa ingin tahu yang membludak terhadap apa yang Moreau lakukan dengan ponselnya. B

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Seperti Ketahuan

    Demi Tuhan: seperti ada sesuatu yang Moreau lupakan. Dia tak yakin mengenai apa yang dilalui semalam: nyaris tak menatap dirinya terlalu lama di depan cermin, selain hanya menyisir rambut dan melangkah pergi ketika mobil Juan menunggu di halaman depan gedung mentereng ayah sambungnya. Abihirt terduga meninggalkan banyak bekas kemerahan. Namun, ajakan Anitta juga terlalu tiba – tiba. Moreau tidak bisa mengendalikan yang tersisa, kecuali dia mengajukan perhatian yang gugup supaya tidak melakukan apa pun. Mrs. Smift terus menatap ke arahnya dengan ekspresi wajah menunggu yang panjang, hingga bicara diliputi decakan samar. “Aku tidak akan mendapat ukuran yang pas jika kau masih mengenakan pakaian ini.” Moreau langsung menunduk mengamati kain di tubuhnya. Pakaian panjang ini beserta kerah leher yang tinggi merupakan pemberian Abihirt. Dia tidak tahu dari mana pria itu mendapat inisiatif memberikan pakaian serba tertutup. Tidak cukup ketat,

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Niat Terselubung

    “Ibumu tahu kau punya pacar?” tanya wanita itu setelah menemukan angka, kemudian mencatatnya di atas lembaran kosong. “Tidak.” Barbara akan cukup sanksi mengenai apa pun yang Moreau ambil sebagai keputusan hidup. Dia lebih senang melakukan segala sesuatu di belakang ibunya. Bukan karena Abihirt adalah pria terlarang dari sudut pandang mana pun, tetapi itulah yang selalu Moreau hadapi. Dia bahkan tak berniat memperkenalkan Froy, terutama saat Barbara akan tahu hubungan seperti apa antara Abihirt dan mantan kekasihnya. “Wanita berang – berang itu pasti akan marah kalau tahu kau berpacaran. Tadinya kupikir hubunganmu dan Juan, yang sebatas sahabat adalah peluang untukku menjodohkanmu dengan putraku. Tapi ternyata kau sudah punya pria lain.” Moreau tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Mrs. Smift. Mereka membutuhkan dimensi bra dan harus melakukan pengukuran di bawah payudara. Itu sedang dikerjakan ketika Moreau mencari jawaban yang tepat.

    Last Updated : 2024-10-04
  • Perjanjian Terlarang   Jangan Bercanda

    “Aku pikir kau sudah lupa arah jalan pulang.” Moreau baru menginjakan kaki di ruang tamu, tetapi dia harus mendapati ibunya di sana, sedang menunggu seolah waktu yang wanita itu miliki hanya didedikasikan untuk satu hal. “Ke mana saja kau tadi malam?” Kali ini pertanyaan langsung dibiarkan ngambang di sekitar udara. Moreau tidak tahu apakah perlu memastikan kapan saat – saat yang tepat mengatakan jawaban. Barangkali dia tidak akan pernah mendapat kesempatan jika mengabaikan segala hal di sini. “Ke mana saja, yang penting menjadi tempat untukku tidur dengan nyaman.” Keberanian di balik suara Moreau sepertinya mengatur reaksi Barbara dengan telak. Wanita itu segera bangun dan melipat tangan di depan dada. “Kau tinggal mengatakan secara spesifik ke mana kau semalam. Aku tahu kau tidak pergi ke kediaman Juan, bukan berarti harus membiarkanku berpikir terlalu jauh,” ucap wanita itu. Ekspresi wajah masam yang kentara terungkap sangat jelas, semacam per

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Menguping

    [Cepatlah, Amiga. Aku sudah menunggumu sejak tadi.] Pesan sarat ekspresi tidak sabar dari Juan terus mendesak Moreau saat dia sedang menyiapkan kebutuhan tersisa. Ponsel, tas dan botol minum. Ketiga hal tersebut tidak boleh dilupakan. Juan akan mengatakan segala sesuatu lebih panjang ketika pria itu mendapati ketidaksengajaan yang lantas bermula di antara mereka. Pada akhirnya, mereka harus mengakui bahwa Anitta tidak memberi izin libur, tidak peduli sebenarnya Juan telah mengatakan Moreau mengalami masalah kesehatan—seperti yang malam itu pria tersebut katakan. Semua selesai dalam waktu singkat. Selebihanya, dia hanya perlu dengan cepat mengambil langkah meninggalkan kamar. Harusnya tidak sulit menuju ambang pintu, tetapi keberadaan seseorang di belakang, secara tidak langsung membuat tubuh Moreau terdorong mundur. Dia terkejut. Lantas mengangkat wajah—nyaris tak begitu siap mendapati Abihirt menjulang tinggi diliputi tatapan tajam. Seperti ada kemarahan di dalam

  • Perjanjian Terlarang   Permohonan Kecil

    “Mom, ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu.” Setelah memikirkan pelbagai rencana yang akan dia ambil sepanjang malam. Moreau akhirnya sampai pada keputusan akhir. Keluar dari rumah ini adalah pilihan yang tepat. Mereka tidak akan menghadapi masalah lebih rumit. Tidak akan ada kecemburuan lebih buruk atau membayangkan bagaimana posisinya mengalami kemerosotan tidak adil. “Apa yang ingin kau bicarakan?” Pertanyaan sinis dari Barbara mencuak ke permukaan. Ibunya terdengar tidak dalam suasana hati yang bagus. Namun, bagaimanapun Moreau tidak bisa menunggu lebih lama. Ini desakan darurat dan kebetulan Abihirt tidak terlihat di mana pun di sekitar dapur. Barangkali pria itu sedang disibukkan oleh kegiatan sendiri. “Aku berencana tinggal sendiri.” “Maksudmu kau ingin mengangkat kakimu dari rumah ini?” “Ya.” “Mengapa begitu tiba – tiba?” “Tidak tiba – tiba. Aku merasa sudah cukup besar dan sudah saatnya aku membangun kehidupanku sendiri.”

  • Perjanjian Terlarang   Cara yang Berbeda

    “Kau tidak mencintaiku.” Hanya itu yang Moreau katakan sebagai bentuk antisipasi. Dia tidak ingin terlalu jatuh dan akhirnya terjerembab pada jurang tak bertepi. “Aku mencintamu.” Lagi. Ungkapan Abihirt merupakan bagian dari sikap ingin membantah. Moreau tidak percaya. Dia tak akan pernah bisa percaya setelah semua yang mereka hadapi. Semua terlalu mendadak membayangkan jika ternyata tiba – tiba pria itu akan mengatakan semuanya. “Tidak. Kau mencintai ibuku, Abi. Kau tidak bisa membohongi perasaanmu.” Supaya mereka tetap waras. Moreau mengingatkan ayah sambungnya. Melihat sejauh mana pria itu akan bereaksi. Hampir tidak ada apa pun, sesuatu yang mungkin dapat memberi pengaruh. Ketenangan Abihirt semacam luas samudra—tidak dapat dibelah, sebaliknya dia akan tenggelam tanpa pernah bisa mencapai dasar. “Aku justru membohongi perasaanku sendiri, jika tidak pernah mengatakan ini kepadamu. Kau sangat berarti, Moreau. Maaf, kalau apa pun yang telah kulakukan,

  • Perjanjian Terlarang   Pengakuan

    “Abi, keluarlah.” Moreu tidak ingin menunggu lebih lama. Sudah cukup rasa muak mengadili ketakutan di dalam dirinya. Seseorang berusaha tidak mendengar apa pun, sementara dia sendirian—mati – matian, mendambakan akan ada hasil dari sesuatu yang telah membentuk sebongkah reaksi lelah. Persetan! Moreau tidak peduli. Tindakan yang dia lakukan tidak lagi menyentuh pergelangan tangan Abihirt, tetapi beralih mendorong tubuh pria itu dari belakang. Perlu usaha sangat keras hingga ... setidaknya, ada prospek bagus di mana dia merasakan satu kaki ayah sambungnya mulai terangkat dan sulur – sulur pria tersebut menggeram tidak setuju. Itu bagus. Moreau kembali melakukan pelbagai usaha agar jarak mereka terduga lebih dekat dengan ambang pintu balkon. Dia terlalu memaksa. Barangkali menjadi alasan utama, mengapa sisi berbeda dari diri Abihirt segera mengambil andil. Tidak tahu kemarahan lainnya—yang berasal dari mana, yang akhirnya memenangkan pertempuran. Tubuh Moreau n

  • Perjanjian Terlarang   Tak Pernah Percaya

    “Kau sudah tahu?” Suara serak dan dalam pria itu terdengar lambat, seakan – akan ingin memastikan. “Kenapa? Kau berharap aku tidak pernah tahu. Jadi, kau bisa melakukan segala sesuatu tanpa perlu berpikir bahwa aku akan menolak? Aku bukan mainan-mu, kau tahu itu. Apa yang kau pikirkan, huh? Kau pikir aku masih bersedia menjadi submisif-mu setelah ini? Kau jahat, Abi ....” Nada bicara Moreau diakhiri proses yang mencekat. Dia mengembuskan napas, kemudian mengusap wajah dengan kasar. Abihirt tidak terlihat terpengaruh oleh apa pun. Apakah sungguh tidak terdapat sedikipun penyesalan setelah apa yang telah pria itu lakukan? Moreau merasa sangat bodoh kali ketika dia berharap ayah sambungnya, paling tidak, akan berusaha menawarkan kehangatan. “Aku lepas kendali.” Demikian yang pria itu katakan. Semacam menyiratkan kenyataan bahwa ‘lepas kendali' adalah sesuatu yang perlu dimaklumi. Saat dia masih begitu buta melihat kebenaran. Moreau mungkin akan menc

  • Perjanjian Terlarang   Pantang Menyerah

    “Aku tidak peduli ibuku sudah tidur atau tidak. Sekarang pergilah,” Moreau melanjutkan tanpa mencoba menatap wajah ayah sambungnya. Biarkan Abihirt mengerti. Pria itu akan segera mengerti saat merasakan sesuatu yang ganjil. Mereka telah diadili kenyataan menyakitkan. Sudah cukup membiarkan efek samping melewati ruang bercelah dan hampir menjadikannya tiada. “Suster mengatakan kau baik – baik saja. Bagaimana dengan sekarang?” Suara serak dan dalam Abihirt terdengar tak yakin. Tidak biasanya. Secara naluriah Moreau mendengkus. Dia tidak akan pernah mengerti terhadap apa pun yang berkaitan dengan pria itu. Terlalu membingungkan dan sejak kapan Abihirt akan bersikap ragu – ragu terhadap dirinya? Apa yang sebenarnya sedang pria itu takutkan? Seharusnya tidak ada. Semua tidak mudah dipahami. Bahkan gagasan paling sungkar dimengerti sekalipun, tidak akan memiliki peran terburuk untuk membuat seseorang terus terjebak pada situasi tidak memungkinkan. “Apanya yang bagaimana d

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Menyerah

    Tidak ada perangkat apa pun yang dapat digunakan sebagai bahan penunjang. Barangkali karena lantai dua dan jalur dinding berlikuk dari desain dinding luar rumah menjadi petunjuk utuh? Itu cukup masuk akal. Tubuh tinggi Abihirt tidak akan sulit meraih celah kecil yang seharusnya membantu pria tersebut memanjat. Celakalah. Ini jelas sesuatu yang berbahaya. Moreau segera menyalakan lampu ruangan, tidak ingin kesan temaram membuat situasi terasa lebih mengerikan. Dia harus benar – benar waspada. Abihirt terlalu serius saat pria itu berharap dapat mengendalikan situasi; seperti saat mereka dituntut bicara, maka seharusnya mereka harus segera bicara. “Moreau, buka pintunya. Aku ingin tahu bagaimana kondisimu.” Dorongan dalam diri Moreau spontan membayangkan ungkapan tersebut sebagai kebohongan besar. Abihirt tidak pernah peduli kepadanya. Tidak pernah. Andai pria itu memiliki sedikit simpatisan, mungkin tidak akan pernah adegan penyiksaan yang bersembunyi di balik k

  • Perjanjian Terlarang   Mengedor

    “Buka pintunya, Moreau. Aku tahu kau ada di dalam.” Moreau merasakan sayatan begitu dahsyat di dadanya saat sulur – sulur bisikan Abihirt menyelinap dari luar kamar. Sudah larut malam. Dia tahu pria itu mencari waktu yang tepat untuk memulai aksi. Tidak. Moreau tidak akan membiarkan kesalahan kembali terulang ketika mereka bertemu. Rasa sakit telah bertumpuk dan menjadikan begitu banyak hal menyimpang di antara mereka. Dia akan lebih bersuka cita jika terdapat pengalihan serius dari sebuah cinta, lalu berakhir sebagai episode kebencian yang panjang. Barangkali itu akan terjadi saat mereka bertatap muka, membuat dia mengingat kembali setiap detil peristiwa paling buruk yang sengaja ayah sambungnya mulai. Moreau secara naluriah memejam, mencoba untuk melupakan perlakuan jahat tersebut. Dia sangat ingin meluapkan segala bentuk amarah kepada Abihirt. Ya, sangat. Hanya merasa belum cukup siap digulung oleh situasi mencekam di antara mereka. Sesuatu dalam dirinya bah

  • Perjanjian Terlarang   Informasi Mengejutkan—Rasa Sakit

    Senyum puas menjadi selimut tebal kali pertama Barbara mendapati kebingungan di wajahnya. Moreau mengerti, dia mungkin akan menerima sebuah ledakan dahsyat. Berharap sanggup menyiapkan kejutan di dalam dirinya, tetapi tidak pernah menyangka bahwa ternyata itu benar – benar begitu menyakitkan. “Kau akan menjadi seorang kakak.” Moreau mengerjap berulang kali. Tahu betapa konyol sikapnya di sini. Dia akan menjadi seorang kakak .... Salahkah jika sesuatu dalam dirinya berharap itu adalah gagasan sungkar dimengerti? Dia harap tidak pernah mengerti maksud dari menjadi seorang kakak. Ironi, kenyataan berkata sangat jahat. Moreau jelas sangat memahami maksud yang begitu terselubung di balik pernyataan ibunya. Wanita itu sedang mengandung, dan celaka ... dia juga dihinggapi bentuk kebenaran terburuk. Mereka mengandung bayi dari pria yang sama. Apa yang bisa dikatakan? Moreau berusaha menelan kenyataan pahit dengan tenang. Sekarang suasana menyedihkan semakin mantap membuj

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status