Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Niat Terselubung

Share

Niat Terselubung

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-10-04 13:57:16

“Ibumu tahu kau punya pacar?” tanya wanita itu setelah menemukan angka, kemudian mencatatnya di atas lembaran kosong.

“Tidak.”

Barbara akan cukup sanksi mengenai apa pun yang Moreau ambil sebagai keputusan hidup. Dia lebih senang melakukan segala sesuatu di belakang ibunya. Bukan karena Abihirt adalah pria terlarang dari sudut pandang mana pun, tetapi itulah yang selalu Moreau hadapi. Dia bahkan tak berniat memperkenalkan Froy, terutama saat Barbara akan tahu hubungan seperti apa antara Abihirt dan mantan kekasihnya.

“Wanita berang – berang itu pasti akan marah kalau tahu kau berpacaran. Tadinya kupikir hubunganmu dan Juan, yang sebatas sahabat adalah peluang untukku menjodohkanmu dengan putraku. Tapi ternyata kau sudah punya pria lain.”

Moreau tidak mengerti ke mana arah pembicaraan Mrs. Smift. Mereka membutuhkan dimensi bra dan harus melakukan pengukuran di bawah payudara. Itu sedang dikerjakan ketika Moreau mencari jawaban yang tepat.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Violetta
kapan ketauannya sihh mereka??? pengen banget cepet ketauan biar si maklampir kejang2 wkkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Jangan Bercanda

    “Aku pikir kau sudah lupa arah jalan pulang.” Moreau baru menginjakan kaki di ruang tamu, tetapi dia harus mendapati ibunya di sana, sedang menunggu seolah waktu yang wanita itu miliki hanya didedikasikan untuk satu hal. “Ke mana saja kau tadi malam?” Kali ini pertanyaan langsung dibiarkan ngambang di sekitar udara. Moreau tidak tahu apakah perlu memastikan kapan saat – saat yang tepat mengatakan jawaban. Barangkali dia tidak akan pernah mendapat kesempatan jika mengabaikan segala hal di sini. “Ke mana saja, yang penting menjadi tempat untukku tidur dengan nyaman.” Keberanian di balik suara Moreau sepertinya mengatur reaksi Barbara dengan telak. Wanita itu segera bangun dan melipat tangan di depan dada. “Kau tinggal mengatakan secara spesifik ke mana kau semalam. Aku tahu kau tidak pergi ke kediaman Juan, bukan berarti harus membiarkanku berpikir terlalu jauh,” ucap wanita itu. Ekspresi wajah masam yang kentara terungkap sangat jelas, semacam per

    Last Updated : 2024-10-05
  • Perjanjian Terlarang   Menolak

    Moreau bisa menebak yang sebenarnya. Sebuah korelasi antara Samuel dan Barbara. Rasa penasaran mendadak muncul; dia setengah memikirkan siapa yang paling penting untuk disalahkan. Ibunya jelas – jelas memiliki hubungan terselubung dengan Samuel. Apakah pria itu juga orang yang sama dilihatnya di ponsel Abihirt? Masuk akal jika pemikiran tersebut nyatanya menghadapi pendekatan nyaris tak berjarak. Moreau menggeleng samar ... begitulah yang harus dia katakan. “Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan, Mom. Tapi kau tidak becanda, kan?” Sudut bibir Barbara berkedut tipis, tepatnya hampir berdecih, tetapi masih sedikit menahan diri. “Tidak. Aku tak sedang becanda. Jika kau setuju, aku akan mengatur jadwal pertemuan kalian.” “Kau tak perlu repot – repot mengatur jadwal kami. Aku tak akan pernah setuju,” bantah Moreau tegas. Ini yang ingin Barbaca bicarakan, dan tidak baginya. Andai Moreau tahu akan ada permintaan lagi, alih – alih wanita

    Last Updated : 2024-10-05
  • Perjanjian Terlarang   Pengetahuan Baru

    Suara pintu kamar terbuka mengingatkan Moreau bahwa dia sedang tidak sendirian dengan pikiran yang berkecamuk. Tubuhnya segera bergeser waspada setelah diliputi posisi menelungkup dan memeluk bantal sembari memainkan ponsel tanpa minat. Mengungkit – ungkit bukan suatu tindakan yang Moreau masukkan ke dalam daftar kebiasaan, tetapi Barbara telah membiarkannya melakukan tersebut. Ntah hal apa lagi yang wanita itu lakukan, sehingga secara mengejutkan Abihirt muncul; berhenti sekian jengkal jarak sekadar memandanginya di atas ranjang. Terserah jika pria itu akan terjebak di sana. Moreau tak berniat mengatakan sesuatu. Belakangan dia cukup mengenal ayah sambungnya untuk mengetahui kebutuhan pria itu akan cukup signifikan. Abihirt tidak mungkin datang tanpa tujuan. “Ibumu memintamu ke dapur untuk makan malam.” Sesuatu yang lain mengambil alih. Ini hampir tidak pernah menjadi bagian dari sepetak sikap ibunya. Gagasan Barbara mengenai makan malam usai segala sesuatu yang selalu membuat m

    Last Updated : 2024-10-06
  • Perjanjian Terlarang   Muak

    “Benarkah? Aku rasa tadi kau terkejut.” Moreau mendengkus. Mereka benar – benar tidak pernah akur sehingga tak perlu memikirkannya terlalu jauh. Biarkan Barbara bicara dan dia tidak akan memasukkannya sebagai kata – kata yang menyinggung, meski tahu bahwa sebenarnya Barbara sedang menyindir: bahwa sesuatu yang Moreau pikir spesial, ternyata tidak seistimewa yang dibayangkan. Dia hanya pilihan ketika ibunya selalu menjadi yang utama. “Abi bilang dia tidak punya maksud apa – apa saat memilih gelang itu untukmu.” Itu pula yang Abihirt katakan. Moreau mengerti ... ibunya tak perlu bersusah payah merunut lebih jelas. Tidak. Walau secara mengejutkan Abihirt mulai bersuara. “Sudahlah, Barbara.” “Kenapa? Moreau juga harus tahu.” “Kita sedang di meja makan. Bisakah kau tutup mulutmu dan gunakan itu untuk menyelesaikan makanan di sana?” Rasanya sudah cukup. Moreau tak ingin mendenga

    Last Updated : 2024-10-06
  • Perjanjian Terlarang   Penolakan

    [Jika dia tidak mau melakukannya. Artinya aku harus membayar kerugian besar. Aku tidak punya uang sebesar yang ditagihkan kuasa hukum Mr. Halland sebagai itikad baik.] Sebuah pesan dari Samuel usai beberapa saat Barbara memberitahukan hal paling penting bagi mereka. Moreau jelas – jelas sudah menolak untuk apa pun yang dia perintahkan. Tidak ada hal yang bisa dijadikan senjata untuk memerangi putrinya. Keberanian penuh tekad di mata Moreau sudah mengatakan semua dengan jelas. Barbara tidak ingin mengambil risiko besar jika dia sampai membiarkan Moreau mengambil tempat dan melibatkan Abihirt untuk benar – benar mengendalikannya. Dia secara tentatif menjatuhkan perhatian pada pria yang terlihat serius berurusan dengan laptop di pangkuan. Abihirt sedang mengerjakan sesuatu, dan bagian mengejutkan ... Barbara tidak memiliki uang yang cukup untuk dipinjamkan kepada Samuel. Hanya Abihirt kunci terakhir, tetapi dia menatap suaminya sangat bingung. Tidak yakin apakah Abihirt akan setuju m

    Last Updated : 2024-10-06
  • Perjanjian Terlarang   Mencarinya

    “Caroline, apa kau tahu di mana Moreau? Dia tidak terlihat sejak tadi.” Barbara telah menyiapkan diri untuk melakukan perjalanan ke kantor. Pandangannya berpendar ke seluruh halaman rumah. Garasi juga tidak menunjukkan letak keberadaan mobil Moreau terparkir. Hal tersebut cukup ganjil sekadar menarik langkah yang menghentak keras meninggalkan teras depan. Hanya ada satu tujuan. Dia terburu menaiki undakan tangga. Sudah berjuang keras tidak terpengaruh, tetapi pintu kamar Moreau yang menutup terkadang seperti melepas hormon kecurigaan. Itu benar – benar membuat Barbara menyimpan satu keyakinan pasti dengan langsung menekan ganggang pintu. Ruang kosong yang hening langsung menyapa wajahnya. Tidak ada siapa pun. Barbara mendelik serius diliputi ekspresi wajah masam. Caroline menyusul di belakang dan mungkin sedikit mendapat reaksi yang sama saat tidak menemukan petunjuk di sana. “Sepertinya Nona Moreau tidak ada di rumah, Nyonya. Dia pasti sudah pergi

    Last Updated : 2024-10-07
  • Perjanjian Terlarang   Mengetahui

    Kebutuhan paling nyata harus segera dia selesaikan hari ini adalah latihan. Tournamen sudah begitu dekat dan Anitta selalu mengingatkan supaya benar – benar serius. Semua tim ingin menang, demikian pula mereka, tetapi Moreau masih harus menunggu beberapa saat untuk meninggalkan kamar hotel. Satu atau dua—kurang dari jam tersebut barangkali. Dia masih menunggu kapan Abihirt akan menghentikan sambungan telepon, menatap lurus – lurus pada benda pipih di atas ranjang. Pada akhirnya ... tidak ada lagi getar, meski Moreau harus mendapati sebuah pesan muncul di layar. [Aku ingin bicara.] Moreau diam – diam menggeleng samar atas penolakan yang dia tahu Abihirt tak akan pernah melihatnya. Hanya karena pria itu tampan dan berperan sebagai seorang ayah sambung, bukan berarti hak istimewa dalam belenggu jiwa Moreau akan selalu patuh. Dia bukan gadis seperti itu. Tidak ingin berubah terhadap situasi tertentu. [Urus saja istrimu yang cerewet.]

    Last Updated : 2024-10-07
  • Perjanjian Terlarang   Berdebat

    Ekspresi datar dan terkadang terlalu dingin sekadar dimengerti menjadi satu – satunya hal paling menarik saat ini. Sumbu yang terbakar di benak Barbara mendadak seperti padam, tertiup oleh perbudakan cinta yang terlalu besar. Tidak. Dia masih menyimpan segenap pertanyaan yang harus Abihirt jawab. Di sini akan menjadi momen yang tepat. Bebebrapa saat Barbara menunggu Abihirt akan mengatakan sesuatu, walau akhirnya dia harus memulai lebih dulu ketika seorang pelayan restoran datang menghampiri pria itu. “Kau sudah baca berita, Abi?" Kali pertama Barbara mengajukan pertanyaan tersebut setelah hanya tersisa mereka berdua. Alis yang tumbuh tebal dan rapi terangkat, semacam suatu itikad baik agar dia menyatakan lebih jelas. “Maksudku, mengapa kau tidak bilang kalau ternyata kau akan membawa Moreau menemui si Smift itu?” Api seperti membara di balik suara Barbara. Dia merasa gersang, seolah telah terlalap habis dan mencoba

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Angkara Murka

    Mereka sudah menghabiskan waktu hampir satu setengah jam untuk sarapan pagi dan melakukan sisa – sisa perjalanan lain, tetapi Moreau tidak memahami motivasi ayah sambungnya terhadap apa pun yang telah berlalu tadi. Abihirt tidak banyak bicara. Tidak dimungkiri bahwa mereka sempat berkeliling hanya untuk mencarikan sesuatu, membeli perlengkapan yang Moreau yakin adalah kegemaran ibunya. Ya, seharusnya beberapa bagian tersebut akan cukup jelas. Dia hanya merasa masih terlalu ambigu, apalagi ketika sampai pada agenda pulang, Abihirt tidak bersikap seakan ada prospek spesifik mengenai apa yang akan terjadi. Meminta supaya mereka tetap di sini, terjebak sesaat di tengah gemuruh keheningan, sementara waktu terus memburu dan beranjak terlalu jauh. Dia tidak menginginkan itu. “Sekarang kita akan masuk?” Moreau tidak bisa menahan diri sekadar diam. Terlalu lama di mobil tidak membuat situasi terasa lebih baik. Ada begitu banyak keabsahan. Mereka tidak bisa meninggalkan bagi

  • Perjanjian Terlarang   Pembicaraan

    Udara dari celah bibir Barbara berembus kasar. Dia menatap Samuel setengah enggan, tetapi merasa pria itu mungkin akan memberi solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi. Samuel biasanya cukup cakap. Ntah apa yang mungkin akan pria itu katakan. Hanya sedikit tidak siap jika ternyata muncul serentatan kalimat tak menyenangkan dan makin membuat dia didesak ketakutan. “Bukannya tadi kau dan suamimu baik – baik saja? Kenapa tiba – tiba kau ingin pulang dan mengatakan kalau Froy benar tentang hubungan rahasia suamimu bersama anak gadismu?” Bagaimanapun, Samuel menginginkan rangkaian cerita lebih runut. Membuat Barbara ntah harus kali ke berapa menekan segerombol perasaan tidak tenang. Dia masih sangat memikirkan pelbagai kemungkinan buruk. Ditambahkan sikap Abihirt yang dia tahu tidak akan mudah dipoles. Suaminya bahkan tidak menunjukkan itikad baik sekadar menjelaskan segala bentuk hal yang sedang menjadi permasalahan mereka. “Aku mendengar suara Moreau di telep

  • Perjanjian Terlarang   Segera

    [Abi, boleh aku pinjam ponselmu untuk mengirim foto – fotoku yang ada di padang pasir ....] Rasanya sekujur tubuh Barbara mendidih membayangkan apa yang sedang logikanya uraikan. Abihirt berkata jika pria itu masih Dubai; akan segera pulang, tetapi sangat mengejutkan mengetahui suara Moreau menyelinap masuk di tengah pembicaraan mereka. Ini tidak dapat disesali. Betapa pun Barbara mencoba sekadar menyangkal. Dia telah menyaring segala sesuatu yang terjadi di sana, dengan jelas ... dengan sangat jelas bahwa Moreau butuh foto – foto di padang pasir untuk dikirim ke ponsel gadis itu. Barangkali juga tidak diharapkan penjelasan lebih tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sialnya, Barbara bahkan belum mengucapkan apa – apa dan menuntut Abihirt membicarakan semua yang telah suaminya sembunyikan, termasuk saat Abihirt mengaku tidak mengetahui keberadaan Moreau di kali terakhir dia menghubungi pria itu sambil membicarakan keberadaan putrinya yang tidak berkabar. Namun, pa

  • Perjanjian Terlarang   Ketahuan?

    Namun, untuk beberapa saat Moreau menoleh ke arah ayah sambungnya ketika menyentuh gagang pintu. Abihirt terduga merenggut ponsel pria itu di atas nakas. Mungkin ada kesibukan penting, yang secara tidak langsung mengingatkan Moreau bahwa ada satu hal—lupa dia katakan kepada ayah sambungnya. Ini tidak akan lama. Dia hanya akan membasuh wajah dengan percikan air, kemudian kembali kepada pria itu. Memang tidak lama. Ketika Moreau menatap pantulan wajah di depan cermin, tindakan kali pertama dilakukan adalah menarik napas dalam – dalam. Semua perangkat di sini hanya milik Abihirt. Dia akan menggosok gigi, nanti, di rumah. Sekarang sebaiknya menghampiri pria itu di atas ranjang. Mendadak ledakan dalam diri Moreau menjadi antusias. Dia memang tidak sabar ingin mengirim foto – foto di padang pasir hari itu, setelah mulai mengoperasikan ponsel baru pemberian ayah sambungnya. Berharap Abihirt tidak keberatan saat dia mengatakan tujuan yang sedang berkecamuk liar. Mo

  • Perjanjian Terlarang   Terbangun

    Walau ternyata tidak .... Moreau merasakan sesuatu yang berat menindih di sekitar tubuhnya. Dia mengerjap beberapa kali untuk menyadari bahwa biasan cahaya dari jendela berusaha menembus masuk melalui tirai yang menjuntai. Sudah pagi. Sepertinya permintaan tidur semalam membuat dia terlelap nyenyak. Moreau tidak akan berkomentar apa – apa tentang hal tersebut. Semua sudah berlalu dan tidak perlu mengingat kembali sesuatu yang pada akhirnya selalu berujung tidak pasti. Sambil mencoba bergeser, dia menghirup udara sebanyak mungkin, sedikit ingin meregangkan tulang – tulang yang terasa kaku, tetapi segera menyadari jika hampir tidak ada ruang sekadar bergerak. Seseorang seperti membuatnya terperangkap; menghirup aroma maskulin yang menyerbu deras, hingga tanpa sengaja Moreau menyentuh helai rambut—terasa halus, dan dia tetap menyapukan telapak tangan dengan lembut di sana. Ini seperti meninggalkan sensasi tertentu, tidak tahu mengapa secara naluriah sudut bibi

  • Perjanjian Terlarang   Professional

    “Kenapa kau terus menghimpitku seperti ini?” Butuh keberanian penuh tekad dan Moreau akhirnya mengajukan pertanyaan diliputi suara nyaris setengah berbisik. Ingin menoleh ke belakang, tetapi jelas keberadaan wajah Abihirt justru membuat pipi mereka bersentuhan. Pria itu dapat dipastikan tidak akan mengatakan apa – apa. Moreau secara naluriah mengembuskan napas kasar; membiarkan Abihirt mengatur posisi lebih baik dan sekarang wajah pria itu nyaris terperangkap di ceruk lehernya. Abihirt tidak tidur. Demikian yang setidaknya dapat Moreau rasakan. Mungkin juga tidak akan secepatnya terlelap, walau pria itu mengakui sendiri untuk tidak melakukan apa pun setelah mereka melakukan perjalanan jauh. Lagi pula, ada sisa hal di antara mereka yang tidak coba Moreau ungkap begitu saja. Masih tentang Froy dan dia akan mencoba mencari petunjuk. “Aku memikirkan sesuatu.” Mula – mula memulai dengan rasa waspada meningkat deras di benaknya. Ketika Abihirt masuk ke dala

  • Perjanjian Terlarang   Berbeda

    Menyenangkan menggoda Abihirt. Demikian yang Moreau rasakan. Kali ini dia benar – benar berani. Benar – benar akan bersikap menantang ayah sambungnya dan secara tentatif merenggut kain yang dikenakan hingga menyisakan dalaman berenda yang kontras. Membiarkan jeda terjadi beberapa saat, kemudian ragu – ragu melirik Abihirt ketika harus dengan hati – hati menutup beberapa bagian tubuhnya di hadapan pria itu. Dia yang berusaha memancing sesuatu meledak dalam diri Abihirt, tetapi tidak ingin suami ibunya menjadi brutal dan tidak terselamatkan. Sekarang, begitu perlahan memasukkan tangan ke dalam bolongan kain—mengenakan kaus pemberian pria itu dengan tepat. Selesai. Tubuh Moreau terbungkus. Dia seperti tenggelam. Segera menunduk dan menyaksikan bagaimana ujung kain sungguh secara pasti menyentuh di pahanya. Abihirt menebak dengan tepat untuk tidak menambahkan celana. Cukup dengan dalaman satin tipis dan itu membuat Moreau merasa nyaman. “Aku akan tidur sekarang,

  • Perjanjian Terlarang   Mungkin Kau Sering?

    Moreau menunduk; tersadar bahwa perlu melakukan hal serupa, tetapi koper dan seluruh pakaian barunya—yang dipersiapkan ketika mereka hendak menuju Dubai, masih di mobil. Abihirt tidak memberikan petunjuk tentang barang – barang yang tertinggal di luar. Barangkali pria itu akan menyiapkan nanti, saat mereka telah begitu siap dan Moreau hanya perlu menunggu ayah sambungnya menyelesaikan bagian tersisa. Dia tidak akan diam begitu saja, segera menyusul bangun dan menerapkan perhatian pada kali terakhir bahu kokoh milik suami Barbara masih terlihat membelakanginya. Mungkin terlalu lancang. Ya. Namun, itu lebih baik daripada tidak pernah. Setiap detil tindakan Abihirt begitu tak terduga. Pria itu dalam sekejap telah berpakaian rapi di sana. Paling tidak, hal tersebut perlu digaris bawahi. Tidak ada yang perlu disesali, meski Moreau merasa sangat gugup saat mata kelabu itu menatap ke arahnya lamat. “Kau bilang masih mengantuk. Kenapa tidak tidur?” Suara serak dan dalam A

  • Perjanjian Terlarang   Di Rumahnya

    “Aku sangat mengantuk dan malas berjalan, bisa kau menggendongku saja?” Moreau tidak ingin menganggap ini berlebihan ketika dia hampir tidak bisa mengajukan protes kepada ayah sambungnya; mengenai keputusan pria itu untuk berada di sini, di halaman mansion mewah, alih – alih kembali ke rumah tempat mereka tinggal. Mungkin ini akan cukup pantas memberi pemahaman. Abihirt juga tidak menunjukkan sikap enggan sekadar menuruti apa yang baru saja coba dia mulai di antara mereka, yang diam – diam membuat Moreau melekukkan bibir tipis setelah mendeteksi bagaimana cara pria itu turun dari mobil, lalu mengambil sikap mengambil tubuhnya—mendekap erat dengan kedua tangan melekat penuh di sana. Moreau secara naluriah berpegangan di leher ayah sambungnya. Dia menengadah. Mengagumi setiap detil hal di wajah pria itu. Nyaris tidak ada yang bisa dilewatkan. Rasanya menyenangkan membayangkan seperti berkencan dan Abihirt sebagai kekasih baik, menuruti apa yang diinginkan. Wa

DMCA.com Protection Status