Share

Penolakan

Author: Susi_miu
last update Huling Na-update: 2024-10-06 12:31:11
[Jika dia tidak mau melakukannya. Artinya aku harus membayar kerugian besar. Aku tidak punya uang sebesar yang ditagihkan kuasa hukum Mr. Halland sebagai itikad baik.]

Sebuah pesan dari Samuel usai beberapa saat Barbara memberitahukan hal paling penting bagi mereka. Moreau jelas – jelas sudah menolak untuk apa pun yang dia perintahkan. Tidak ada hal yang bisa dijadikan senjata untuk memerangi putrinya. Keberanian penuh tekad di mata Moreau sudah mengatakan semua dengan jelas. Barbara tidak ingin mengambil risiko besar jika dia sampai membiarkan Moreau mengambil tempat dan melibatkan Abihirt untuk benar – benar mengendalikannya.

Dia secara tentatif menjatuhkan perhatian pada pria yang terlihat serius berurusan dengan laptop di pangkuan. Abihirt sedang mengerjakan sesuatu, dan bagian mengejutkan ... Barbara tidak memiliki uang yang cukup untuk dipinjamkan kepada Samuel. Hanya Abihirt kunci terakhir, tetapi dia menatap suaminya sangat bingung. Tidak yakin apakah Abihirt akan setuju m
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (8)
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Mak mak seksoy dia itu....
goodnovel comment avatar
Susi_miu
Wkwk. Kan dipanggil mom. Jadi, ya emaknya...
goodnovel comment avatar
Fransiska
mendingan moreau keluar dr rumah aja lah,dr pd makan ati sm emaknya moreau tu anak kandungnya Barbara bukan sih Thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Mencarinya

    “Caroline, apa kau tahu di mana Moreau? Dia tidak terlihat sejak tadi.” Barbara telah menyiapkan diri untuk melakukan perjalanan ke kantor. Pandangannya berpendar ke seluruh halaman rumah. Garasi juga tidak menunjukkan letak keberadaan mobil Moreau terparkir. Hal tersebut cukup ganjil sekadar menarik langkah yang menghentak keras meninggalkan teras depan. Hanya ada satu tujuan. Dia terburu menaiki undakan tangga. Sudah berjuang keras tidak terpengaruh, tetapi pintu kamar Moreau yang menutup terkadang seperti melepas hormon kecurigaan. Itu benar – benar membuat Barbara menyimpan satu keyakinan pasti dengan langsung menekan ganggang pintu. Ruang kosong yang hening langsung menyapa wajahnya. Tidak ada siapa pun. Barbara mendelik serius diliputi ekspresi wajah masam. Caroline menyusul di belakang dan mungkin sedikit mendapat reaksi yang sama saat tidak menemukan petunjuk di sana. “Sepertinya Nona Moreau tidak ada di rumah, Nyonya. Dia pasti sudah pergi

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Perjanjian Terlarang   Mengetahui

    Kebutuhan paling nyata harus segera dia selesaikan hari ini adalah latihan. Tournamen sudah begitu dekat dan Anitta selalu mengingatkan supaya benar – benar serius. Semua tim ingin menang, demikian pula mereka, tetapi Moreau masih harus menunggu beberapa saat untuk meninggalkan kamar hotel. Satu atau dua—kurang dari jam tersebut barangkali. Dia masih menunggu kapan Abihirt akan menghentikan sambungan telepon, menatap lurus – lurus pada benda pipih di atas ranjang. Pada akhirnya ... tidak ada lagi getar, meski Moreau harus mendapati sebuah pesan muncul di layar. [Aku ingin bicara.] Moreau diam – diam menggeleng samar atas penolakan yang dia tahu Abihirt tak akan pernah melihatnya. Hanya karena pria itu tampan dan berperan sebagai seorang ayah sambung, bukan berarti hak istimewa dalam belenggu jiwa Moreau akan selalu patuh. Dia bukan gadis seperti itu. Tidak ingin berubah terhadap situasi tertentu. [Urus saja istrimu yang cerewet.]

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Perjanjian Terlarang   Berdebat

    Ekspresi datar dan terkadang terlalu dingin sekadar dimengerti menjadi satu – satunya hal paling menarik saat ini. Sumbu yang terbakar di benak Barbara mendadak seperti padam, tertiup oleh perbudakan cinta yang terlalu besar. Tidak. Dia masih menyimpan segenap pertanyaan yang harus Abihirt jawab. Di sini akan menjadi momen yang tepat. Bebebrapa saat Barbara menunggu Abihirt akan mengatakan sesuatu, walau akhirnya dia harus memulai lebih dulu ketika seorang pelayan restoran datang menghampiri pria itu. “Kau sudah baca berita, Abi?" Kali pertama Barbara mengajukan pertanyaan tersebut setelah hanya tersisa mereka berdua. Alis yang tumbuh tebal dan rapi terangkat, semacam suatu itikad baik agar dia menyatakan lebih jelas. “Maksudku, mengapa kau tidak bilang kalau ternyata kau akan membawa Moreau menemui si Smift itu?” Api seperti membara di balik suara Barbara. Dia merasa gersang, seolah telah terlalap habis dan mencoba

    Huling Na-update : 2024-10-07
  • Perjanjian Terlarang   Berdebat

    “Tidak juga, tapi ya ... model pria-nya sangat mirip dengan bentuk tubuhmu.” Ada semacam respons istimewa yang Barbara dapati. Dia tidak tahu apakah Abihirt akan tersenyum sebagai seringai samar saat itu: sesuatu yang benar – benar tidak pernah terjadi, atau hanya sebuah reaksi murni bahwa seharusnya Barbara tidak terlalu yakin. Tak ada penyangkalan seolah tidak terungkap bagian spesifik tentang Abihirt akan merasa gugup, yang bahkan sebenarnya ... tidak sama sekali. “Aku tidak ingat kapan terakhir kali kau mau diajak foto bersama,” ucap Barbara sekadar mencari celah di antara mereka. Bersikap pura - pura, maka dia dapat menjebak sang suami ke dalam perangkap pengakuan untuk menebus rasa curiganya. “Bahkan foto pernikahan kita tidak banyak. Kalaupun ada, kau memintaku untuk tidak mempublikasikan.” Barbara menambahkan dengan sedikit pernyataan agresif. Mungkin memang bukan bersama suaminya dia bisa meninggikan ekspektasi. Sedang berusaha ti

    Huling Na-update : 2024-10-08
  • Perjanjian Terlarang   Kesimpulan

    Kurang lebih seperti itu, seperti yang Samuel katakan dan Barbara hampir tidak bisa membayangkan bagaimana dia saat ini menghadapi Abihirt yang tiba – tiba diam cukup lama dan mendelik ke arahnya seolah sedang menahan sesuatu. “Terlalu besar. Aku tidak bisa.” Napas Barbara tercekat dalam keputusasaan yang besar. Rasanya dia tak bisa terima mendapati Abihirt seakan ingin melanjutkan adegan makan setelah penolakan yang pria itu berikan. “Kau bisa membayar biaya sewa panda, tapi kenapa tidak mau berikan uang kepadaku?” “Sejauh yang kutahu, kau tidak berniat buka cabang. Tiga juta euro seperti tunjangan membayar hutang. Aku merasa kau berusaha membohongiku." Seketika ... perasaan Barbara berada pada lingkaran terburuk. Dia seperti terjebak, tetapi juga berusaha mencari jalan keluar. Mencoba membayangkan bahwa Abihirt hanya mengatakan hal tersebut secara asal. Suaminya begitu kontradi

    Huling Na-update : 2024-10-08
  • Perjanjian Terlarang   Boneka Panda

    Selangkah, dua langkah, Moreau melewati undakan tangga dengan terburu, lalu berbelok ketikungan yang berlawanan arah dari kamar ibu dan ayah sambungnya. Gagang tembaga terasa licin ketika telapak tangan Moreau perlahan berpegangan erat di sana. Dia mendorong pintu secara perlahan diliputi firasat tertentu ... berusaha menyergap di antara puncak kebisingan yang hening—dan berdentum di kepala. Tidak tahu petunjuk seperti apa itu, Moreau harap dia tak berpikir terlalu jauh sekadar meyakini akan dihadapkan sesuatu yang besar. Bibirnya menipis tanpa sadar memastikan peristiwa nyaris tergantung di udara itu, segera dilakukan. Ya .... Moreau segera melenggang masuk. Tiba – tiba keberadaan Barbara secara mengejutkan seperti membawanya pada terapi kejut listrik, tetapi tanpa reaksi memuaskan. Dia setengah waspada menelusuri apa yang dilakukan wanita tersebut, dengan pintu lemari pakaian yang terbuka, dan sebentuk boneka panda kecil sedang berada di genggaman tangan.

    Huling Na-update : 2024-10-08
  • Perjanjian Terlarang   Sidang Dadakan

    “Model pria yang bersamamu Abi, kan?” Tepat seperti itu. Pada akhirnya ketakutan Moreau terjadi. Dia tahu ibunya tak bodoh untuk tidak mengenali bentuk lengan Abihirt, tetapi antisipasi sudah berada dalam rancangan utuh. Moreau menyadari ternyata dia akan belajar cara menjadi seperti ini. “Abi? Suami-mu?” tanyanya nyaris sengaja bersikap takjub. Percikan istimewa di benak Barbara perlu diyakinkan. Moreau sedang mencoba. Berharap tidak tersisip perjalanan rumit dan sesuatu yang mungkin akan terbakar mengenaskan. “Kau mengenal ibu-mu sendiri, Moreau.” Moreau menarik napas dalam, kemudian mengembuskan secara perlahan. “Itu sebabnya aku sedikit tak mengerti, kenapa kau membawa nama Abi di sini? Dia suami-mu. Seharusnya kau lebih mengenalnya, Mom,” ucapnya lambat. Sadar atau tidak, Barbara membuka bibir nyaris begitu samar. Suatu tindakan naluriah, barangkali. Moreau tidak bisa menebak dengan tepat apa yang sedang wanita itu pikirkan

    Huling Na-update : 2024-10-09
  • Perjanjian Terlarang   Pencuri

    “Bisakah serahkan kembali boneka itu kepadaku, Mom?” tanya Moreau sedikit hati – hati. Butuh terapis murni supaya mengetahui niat Barbara yang lainnya. Suatu kebiasaan yang tak dapat diubah terkadang menjadi permasalahan terbesar. Moreau harap kali ini dia tak menebak dengan tepat. Tidak ketika dia merasa berat hati menyaksikan Barbara merekatkan bulu – bulu boneka panda yang lembut pada sebelah wajah, bahkan bergiliran menyalurkan perasaan gemas di sana. “Mom, aku ingin kau letakkan kembali bonekaku ke tempatnya.” Moreau menyatakan sebuah hak serius, berpikir Barbara akan memahaminya, tetapi tidak. Wanita itu malah meninggalkan senyum dengan kesan mengerikan, yang secara khusus melibatkan kesan membujuk instan. Boneka panda tersebut akan berpindah kepemilikan. Sudah begitu jelas .... Moreau menggeleng tidak setuju. Dia ingin langsung merenggut. Hampir ... ya, pada akhirnya Barbara lebih dulu menyingkir. “Ini akan menj

    Huling Na-update : 2024-10-09

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Ketakutan Barbara

    Kali pertama mendengar pernyataan Abihirt, kelopak mata Barbara mengerjap cepat. Hampir tidak menyangka tentang hal yang telah mereka lewatkan. Dia tahu suaminya jauh lebih sering menghabiskan waktu bersama Moreau—dan itu sungguh meninggalkan banyak kecemburuan tidak tertahankan. Cukup puas bahwa dia bisa melewati saat – saat di mana mengendalikan diri dari kebutuhan melampiaskan amarah. Sungguh, sampai mati pun, Barbara tidak akan menyerahkan Abihirt kepada Moreau. Dia tidak akan pernah mengalah. Kemenangan harus selalu berada di tangan. Persetan dengan mengorbankan yang lainnya. “Baiklah. Ke mana kau akan membawaku?” tanya Barbara sembari mengikuti langkah Abihirt menuju mobil. Mereka datang terpisah. Miliknya sendiri sedang terparkir di sisi halaman lain, tetapi mereka bisa mengatur situasi. Bukan masalah besar meminta Gabriel menyelesaikan tugas tertunda. Abihirt tidak mengatakan apa – apa sepanjang perjalanan, tetapi Barbara mengenali setiap detil tempat yang

  • Perjanjian Terlarang   Melupakannya

    “Pelacur kecil itu sudah tidak mau denganmu. Apa yang kau harapkan lagi darinya?” Sejak awal, tujuan Barbara adalah menghancurkan kehidupan Moreau dan membuat hubungan gadis itu bersama suaminya retak. Dia mengambil langkah yang tepat setelah meyakinkan Moreau bahwa Abihirt terlibat dalam keputusan ini. Tadi, betapa tatapan itu penuh luka. Moreau telah meninggalkan mereka. Sekarang konflik terhadap hubungan yang seharusnya baik – baik saja terus beterbangan. Paling tidak, Barbara cukup puas, walau segala sesuatu yang dia rencanakan tidak sepenuhnya lancar. Ada hasrat untuk membuat Moreau benar – benar mendapat pelajaran berharga. Dia ingin orang – orang melempari gadis itu dengan apa pun sebagai kemungkinan terburuk—anggap saja suatu penghinaan hebat. Sungguh, kemunculan Abihirt sangat tidak tepat. Mereka sedang dihadapkan badai tensi yang meningkat. Barbara tahu cepat atau lambat Abihirt akan menjadikannya target utama. Sial. Dia sama sekali tidak tahu kal

  • Perjanjian Terlarang   Menggantung

    Barbara bertanggung jawab atas situasi yang sedang mereka hadapi, tetapi yang tidak Moreau mengerti; mengapa? Bukankah Abihirt juga terlibat? Apa lagi yang diinginkan sehingga pria itu bersikap seakan sedang didesak kebutuhan menuntut Barbara. Mungkin ibunya berusaha menjebak suami sendiri karena seharusnya mutahil bagi Abihirt bersedia membuka aib perselingkuhan ini? Yang juga akan mempengaruhi reputasi di masa mendatang. “Aku tahu kau datang untuk menghadiri program ulang tahun mendiang ibumu. Tapi, nanti. Setelah aku menyelesaikan pelacur kecil ini. Bukankah kau sendiri juga sudah setuju?” Sesuatu yang keras seperti berusaha mencecoki tenggorokan Moreau. Dia mengira masih ada sedikit harapan, tetapi reaksi Abihirt yang tampak tidak akan langsung menyangkal, seakan memberinya banyak petunjuk. Pria itu hanya ... melirik ke arah Gabriel, kemudian berkata, “Bubarkan tamu undangan.” Sudah cukup. Moreau merasa muak jika harus mempertahankan kepercayaan dalam dirinya k

  • Perjanjian Terlarang   Runyam

    “Jika ayahmu masih di sini, Moreau. Kurasa, dia akan mendapat serangan jantung mendadak karena menerima informasi seperti ini, bahwa putri kesayangannya, putri kecil yang selalu dimanjakan olehnya, sanggup menjual diri demi seorang pria beristri. Kurasa, arwahnya pun tidak akan tenang selama menyaksikan apa yang kau lakukan di muka bumi ini.” Sial. Belum ada satu pun hal sanggup Moreau katakan, tetapi kesalahan Barbara sangat tidak bisa dimengerti kali ketika wanita itu melibatkan ayahnya. “Jika ayahku masih ada di sini. Kau tidak akan mungkin menikahi lagi, Mom. Atau kau mungkin ingin bermain api di belakangnya, sama seperti yang kau lakukan di belakang Abi?” “Tutup mulut sialanmu!” Tamparan keras lainnya, membuat wajah Moreau benar – benar berpaling dengan kasar. Saraf – saraf di sekitar pipi terasa kebas. Dia membeku di tempat. Namun, semua yang dia katakan memang benar. Perselingkuhan ini tidak akan terjadi, andai wanita itu juga bisa menjaga diri dari h

  • Perjanjian Terlarang   Bukti

    Barbara tidak akan berhenti. Itu masalahnya. Betapa wanita itu tampak dilingkupi pelbagai antusiasme meluap – luap, seolah masih begitu banyak hal tidak terungkapkan, sementara Moreau merasa dia tidak akan bisa menerima peristiwa seperti ini lebih lama. Semua akan berakhir jauh lebih kacau, tetapi bagaimana dia bisa menghentikan ibunya terhadap kebutuhan untuk mengungkapkan kebenaran di hadapan banyak orang? Sikap konfrontasi dalam dirinya seketika menjadi tumpul. Tidak ada suara penyangkalan yang bisa digunakan sekadar tidak menjebak kondisi sendiri menjadi lebih rumit. Tidak dimungkiri, Moreau cukup takut menyaksikan begitu banyak tatapan kemarahan nyaris di seluruh penjuru gedung. “Kalian semua mungkin tidak percaya terhadap apa yang kukatakan di sini.” Lagi. Suara Barbara kembali mencuak ke permukaan. Senyum wanita itu tampak begitu puas; seperti telah memastikan kalau – kalau kemenangan sudah berada di tangan. “Aku punya bukti.” Kembali meneruskan. Waj

  • Perjanjian Terlarang   Dimulai Dari Sini

    Moreau dapat merasakan bagaimana Juan memegangi kakinya dengan erat, sementara dia berada pada posisi cukup tinggi di udara. Kedua lengan lentik Moreau bergerak diikuti irama musik. Semua berjalan seperti yang mereka rencanakan. Seharusnya .... Seharusnya tidak lama lagi menuju tari penutupan, tetapi tiba – tiba bayangan tubuh Barbara naik ke atas panggung membingungkan siapa pun yang menyadarinya. Wanita itu membersihkan tenggorokan di depan mic, seperti memang sengaja, kemudian lagu berhenti berputar. Demikian pula, gerakan Moreau dan Juan kompak berhenti di tempat. Sedikit yang dia tahu, proses acara Abihirt tidak berjalan seperti ini. Tidak ada riwayat agenda di mana Barbara tampil di atas panggung diliputi kebutuhan bicara di sana, seolah ada hal yang telah wanita itu rencanakan dan mereka sama sekali tidak mendapat petunjuk tentang apa pun itu. “Aku tahu kalian semua pasti bingung dengan keberadaanku di sini, terutama karena aku baru saja menghentikan para atli

  • Perjanjian Terlarang   Program Acara

    Ini waktu – waktu yang ditunggu. Moreau berulang kali mengendalikan ketegangan dalam dirinya. Sedikit tidak menyangka jika Abihirt akan membuat program acara yang terlihat luar biasa penuh persiapan. Mungkin—memang, keberadaan dia dan Juan di sini tergolong bukan kali pertama. Di saat – saat terakhir latihan, mereka lebih sering menghabiskan waktu di lapangan secara langsung; melakukan gladi bersih dan kotor. Semua selalu dalam pengawasan Anitta. Pun ... terkadang Abihirt melibatkan diri ketika pria itu memiliki waktu luang. Ya, tidak dimungkiri mereka jarang terlibat dalam pertemuan langsung. Sepertinya Abihirt terlalu sibuk, sehingga mereka cenderung melakukan kontak lewat sambungan telepon. Moreau juga tidak terlalu memikirkan karena dia benar – benar serius dengan beberapa urusan penting; ujian masuk perguruan tinggi masih menjadi desakan krusial yang dilakukan Barbara. Namun, juga tak menyangkal ada keganjilan spesifik dari sikap ibunya. Ntahlah. Barangkali dia m

  • Perjanjian Terlarang   Kamera Tersembunyi

    “Aku tidak mau,” Moreau berkata dengan nada tegas, sementara respons Abihirt di balik pintu, membuat antisipasi dalam dirinya meningkat pesat. Pria itu sungguh akan membuat celah lebih besar dan dia harus mati – matian menahan diri. “Sepertinya aku lebih senang kau bersikap kaku dan dingin, Daddy.” Napas Moreau pendek – pendek ketika menambahkan komentar terhadap sikap Abihirt. Pintu semakin didorong dan dia hampir tidak memiliki kemampuan khusus mempertahankan apa yang seharusnya. Mengalah. Itu terdengar lebih adil daripada membiarkan semua berakhir dengan sangat buruk. Senyum begitu samar di wajah Abihirt ketika pria itu melangkahkan kaki masuk, lalu mengunci pintu dari luar; sangat meninggalkan sesuatu untuk Moreau sesali. Kali ini, dia tidak akan terpukau. Percuma. Lekuk bibir pria itu hanya seperkian detik, bahkan nyaris tidak ada kesempatan sekadar mengaguminya. “Abi, lepaskan aku!” Moreau berteriak keras ketika Abihirt mengangkat tubuhnya menuju ba

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Puas

    Abihirt bergerak tentatif. Itu meninggalkan banyak sensasi tak terjabarkan. Moreau merasa inti tubuhnya terisi penuh. Dia bahkan mengeratkan cengkeraman saat tempo pinggul ayah sambungnya semakin cepat. Tumbukkan Abihirt benar – benar nikmat. Moreau bisa mendengar sendiri bagaimana suaranya nyaris mendekati desahan panjang, tetapi Abihirt seperti menginginkannya mengeluarkan respons lebih banyak. Tangan pria itu dengan mantap meremas payudara yang terlempar ke pelbagai arah, membuat wajah Moreau segera terangkat. Abihirt memainkan beberapa bagian sensitif di tubuhnya dengan baik dan pria itu tahu kapan harus berhenti maupun tidak, seperti ingin menguji sejauh mana dia bisa menahan diri untuk tidak memohon kepada ayah sambungnya. “Engh—Abi ....” Kelopak mata Moreau memejam, menikmati saat – saat luapan kenikmatan akan meledak. Dia membiarkan kedua kaki mengapit pinggul seksi pria itu. Abihirt masih bergerak. Kali ini ditambahkan ciuman yang mendarat di bibirnya.

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status