Share

Chapter 67

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sebuah ruang gedung mewah yang disulap sedemikian rupa.

Menggantung lampu hias yang begitu cantik.

Tatanan bunga dan meja kursi yang begitu rapi.

Di sisi lain ada satu perempuan yang baru saja sampai.

Aluna menghela nafas panjang sebelum masuk.

Dress yang diberikan Ethan begitu tertutup. Sekali lagi, Aluna tidak boleh membantah.

“Hei tunggu!” Bobby dari belakang menyusul Aluna.

Aluna menoleh sebentar. “Kau sendirian?” tanyanya.

Bobby menggeleng. “Kan aku bersamamu.” Dengan senyum menggoda.

“Hih!” jijik Aluna.

“Aku disuruh Ethan menjagamu.” Bobby memberikan jarinya yang membentuk love.

“Apa?” Aluna menggeleng. “Tidak mungkin.”

“Kau tidak percaya?” Bobby mengeluarkan ponselnya.

Menunjukkan pesan dari Ethan yang berbunyi. [Awasi Aluna, jangan sampai didekati pria lain]

Aluna berdecak. “Bukan menjagaku, tapi memata-mataiku.”

“Sama saja. Intinya aku disuruh menjagamu. Apalagi di sini banyak pria yang datang menebar jaring.”

“Maksudmu?” tanya Aluna bingung.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 68

    “Aluna!” panggil seseorang. Grace mendekati Aluna yang sibuk membersihkan dressnya. “Hai..” Aluna tersenyum canggung. Grace menatap dress Aluna. “Kenapa kau tidak menggunakan dress dariku?” tanyanya terdengar kesal. “Kau malah menggunakan putih sepertiku!” Grace menginjakkan kakinya kesal. “Tapi untunglah dressmu terkena minuman. Jadi kau harus berganti.” Aluna melongo. “Apa?” Aluna sempat melirik seorang pria yang menatapnya dari kejauhan. Tentu saja Ethan. Pria itu nampa mengamatinya dari jauh dengan mata elangnya. Aluna merasa gugup hanya ditatap begitu. Seolah aura gelap Ethan sampai mengenainya yang berjarak beberapa meter. “Pakai ini saja.” Bobby menyerahkan jasnya untuk menutupi rok Aluna yang terkena noda. “Gunakan saja dressku.” Grace tersenyum. “Dress apa?” Grace tersenyum. “Aku punya dress dan sepertinya sangat cocok denganmu.” Belum sempat menjawab, Aluna lebih dulu diseret Grace keluar dari gedung. “Grace..” panggil Aluna. Grace tidak men

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 69

    Aluna menghela nafas. “Aku juga terpaksa. Grace memaksaku menggunakan dress ini.” “Aku akan pulang saja.” Aluna berbalik—tapi entah kenapa. Heelsnya terasa licin dan ujung dress yang ia gunakan tersangkut dalam heelsnya. Pada akhirnya membuatnya terjatuh. Sialnya, di hadapannya sebuah kue yang begitu tinggi. Braaak! Kue itu jatuh! Aluna pun jatuh tersungkur! Semua orang kini melihatnya. Semua mata—semua orang yang sudah hadir dalam acara tersebut. Padahal kue itu akan digunakan untuk inti acara tersebut, tapi karena ulah Aluna. Kue itu hancur begitu saja. Aluna menunduk—ketika kepalanya terangkat. Tatapan jijik, muak, rendah… itu semua ditunjukkan padanya. “Aluna apa yang terjadi?” Grace mendekat. “Kau bisa bangun?” Grace baru saja akan mengulurkan tangannya. “Jangan Grace!” Margaret. “Jangan buang tenagamu untuk mengurusi orang kampungan.” Aluna bangkit dibantu Bobby yang berada di belakangnya. “Maafkan saya.” Aluna menunduk tanpa berani berbicara. Margare

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 70

    Di dalam gedung. Ethan bukannya mengusir, Aluna. Ia hanya berusaha agar Aluna tidak terlibat semakin jauh dengan keluarganya ataupun keluarga Grace. “Aluna..” Grace bergumam di samping Ethan. “Bukankah Aluna berlebihan? Dia menggunakan dress yang terlalu seksi datang ke acara seperti ini.” Grace menoleh. Menunggu reaksi Ethan seperti apa. “Terserah.” Grace mendengus. “Dia asistenmu. Bagaimana jika dia menggodamu saat di kantor?” Ethan menghela nafas sebelum mengambil gelas yang berisi air. Jika saja mereka berada di luar ruangan ini. Sudah dipastikan, Ethan akan pergi meninggalkan Grace begitu saja. “Ethan,” panggil Grace yang merasa diacuhkan oleh Ethan. “Aku berbicara denganmu, Ethan. Bagaimana jika Aluna menggodamu di kantor? Apa kau akan menanggapinya?” Ethan menaruh tangannya di dalam saku. “Tergantung..” “Tergantung?” “Tergantung bagaimana dia menggodaku. Jika menarik boleh juga..” dengan senyum miring yang jahat. “Memangnya aku peduli?” jawabnya y

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 71

    Sampai di Apartemen juga. Aluna menatap telapak kakinya yang lecet. Itu karena ia memang nekat berjalan kaki dari gedung tempat acara sampai ke rumah. Aluna mengusap telapak tangannya yang ternyata sedikit berdarah. Tiba-tiba air matanya menetes. “Jangan menangis Aluna. Jangan!” Aluna menggeleng. Namun air matanya memang tidak bisa dibendung. Terlalu banyak kejadian menyakitkan hari ini. Aluna mengambil tisu. Diusapnya air matanya yang semakin deras. Tidak ada orang yang tahu penderitaannya seperti apa. Ibunya, keluarganya. Aluna tidak mungkin memberitahukan keadaannya yang sebenarnya pada mereka. Aluna selalu sendirian. Menanggung semua masalah dan bebannya di pundaknya sendiri. Tanpa mau memberitahukan siapapun. Aluna menghela nafas—saat tangisnya mulai reda. Ponselnya berbunyi—ia kira dari Bobby atau Ethan. Ternyata dari anaknya. Apa ini? Apa Gio tahu dirinya sedang tidak baik-baik saja? “Halo Gio… anak Mama…” Sapa Aluna dengan ceria. Gio terdiam se

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 72

    Aluna meminta ijin liburnya selama 3 hari oleh Ethan. Untungnya tanpa berdebatan yang alot Ethan menyetujuinya. Pria itu mengijinkan Aluna pulang kampung selama 3 hari. Tapi sebenarnya bukan itu yang akan Aluna lakukan, melainkan membawa Gio ke kota. Biar saja, yang terpenting nanti jangan sampai Gio bertemu dengan Ethan. Lagipula semenjak kejadian di acara perusahaan, Aluna belum bertemu dengan Ethan. Sekarang Aluna berada di bandara. Menjemput putranya yang datang dari kampung. “Gio….” Aluna langsung memeluk Gio yang baru saja muncul. “Mama!” memeluk mamanya tidak kalah erat. Aluna menangis. Ia takut sekali terjadi sesuatu pada anak itu, karena Gio datang sendiri. “Kamu baik-baik saja?” menangkup wajah putranya. Gio mengangguk. “Gio baik, Mama. Kakak pramugarinya baik sekali..” “Syukurlah.” Aluna mengecup kedua pipi putranya. “Mama senang sekali kamu di sini.” kembali memeluk Gio. “Bagaimana keadaan kamu?” tanya Aluna begitu kawatir. Ia menyentuh dada Gio

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 73

    [Jangan menghubungiku. 3 HARI LIBUR!] Ethan berdecih pelan. [Sombong amat!] Aluna hanya melihatnya. Tidak ada tanda-tanda mengetik apalagi membalas pesannya. Ethan melempar ponselnya begitu saja. Prak! “Santai bro!” Wiliam menggeleng pelan. Seperti biasa, tempat mereka nongkrong memang di klub. Ditemani beberapa perempuan cantik di sekeliling mereka. Sayangnya dari banyaknya perempuan cantik, tidak ada yang bisa menarik perhatian Ethan. Pria itu malah dibuat uring-uringan oleh seorang perempuan yang entah di mana keberadaannya. “Pawangnya hilang bro!” Bobby meminum vodkanya dengan santai. “Di mana si selingkuhanmu itu?” tanya Wiliam dengan senyum miring. “Kau sudah bosan dengannya?” Ethan menatap Wiliam tajam. Wiliam tertawa. “Kalau bosan, bisa berikan saja padaku. Lumayan buat mainanku, aku sedang bosan—” Duk! Bobby menendang kaki Wiliam yang berada di hadapannya. Memincingkan mata, sebagai kode agar diam saja. “Berani bayar berapa?” tanya Ethan pada Wil

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 74

    Pagi hari, Aluna dan Gio sudah bersiap-siap akan pergi ke taman hiburan. Aluna dan Gio menatap cermin. Gio mengusap rambutnya ke belakang. Aluna malah teringat dengan Ethan. Ketika pria itu menghadap kaca, pasti melakukan hal yang sama. Mengusap rambut dan menatap kaca dengan wajah yang datar. “Sudah siap?” tanya Aluna. Gio mengangguk. “Siap lets go!” “Minum obat dulu…” Aluna membawa obat yang harus diminum oleh Gio. “MAMA…..” rengek Gio yang enggan meminum obat. Aluna mengusap pipi putranya. “Minum ya, nanti kalau enggak minum takut Gio sakit pas main. Oke? minum dulu.” Akhirnya setelah dibujuk mau juga minum obat. Aluna juga tidak ingin anaknya terus meminum obat. Tapi mau bagaimana lagi, untuk kesehatan putranya sendiri. Jarak dari apartemen ke taman hiburan tidak terlalu jauh. Aluna berangkat menggunakan taksi hanya membutuhkan waktu satu jam saja. Sampai di sana. Mereka turun di depan. “Mama tunggu.” Gio menghentikan Aluna. “Beli itu ya Ma?” menun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 75

    “Mau main apa?” tanya Aluna. Mereka sudah masuk ke dalam taman bermain. Aluna masih teringat dirinya yang bermain di sini dengan Ethan. “Kuda-kuda itu mama!” menunjuk sebuah wahana bernama Turangga rangga. Turangga rangga adalah sebuah komedi putar yang dilengkapi dengan 40 kuda tunggangan serta dihiasi ribuan lampu yang membuat meriah. Wahana ini boleh dinaiki semua usia dan akan berputar beberapa kali. “Gio naik sendiri Mama!” Gio yang kekeh naik sendiri tanpa bantuan Aluna. “Mama naik sendiri.” Gio mengusir Aluna yang ingin naik ke kuda yang sama dengannya. Aluna mencebikkan bibirnya. Namun ia menuruti keinginan anaknya. Mereka tertawa dengan riang. Aluna tidak berhenti memotret Gio yang berada di belakangnya. Tidak lupa merekam mereka berdua. Berganti. Namun sebelum itu, Aluna meminta agar istirahat dahulu sebelum ke permainan selanjutnya. “Tunggu ya, istirahat dulu kamu.” Aluna mengambil sebuah bangku dan menyuruh anaknya duduk. “Es krim mama!” menunjuk es

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 470

    “maaf nona. Hal seperti ini saya pasti tidak akan terulang lagi.” satu bodyguard maju menghadap Agatha. Ada dua mobil yang dicoba dijalankan. Hanya satu yang remnya blong. Mobil yang selalu digunakan oleh Agatha. Agatha berkacak pinggang. ia tidak ingin menghabiskan energinya untuk hal tidak masuk akal seperti ini. Tapi semua ini menyangkut nyawanya. “Sebagai ketua. Kau harus mencari tahu siapa anak buahmu yang berhianat. Aku memberimu waktu sampai jam istirahat makan siang. jika kau tidak bisa menemukan penghianat itu.” Agatha menghela napas. “Ganti semua bodyguard yang mengawalku.” Akhirnya Agatha masuk ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, Agatha tidak berhenti cemas. Untuk siapapun yang berusaha membunuhnya. Agatha pastikan akan segera menangkap orang itu. Hidupnya tidak bisa tenang dan dihantui oleh kematian. Akhirnya mobil sampai juga di kantor. Dengan selamat! Agatha masuk ke dalam ruang—disambut oleh sekretarisnya. “Rapat akan dilaksanakan pukul 1

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 469

    “Sial.” Agatha tidak berhenti mengumpat setelah keluar dari ruang penyidikan. “Aku yakin ada yang menyuruhnya untuk membunuhku.” Agatha mengatakannya pada polisi. Namun polisi itu menghela napas dan terlihat lelah. “Kami sudah menyelidikinya. Kami sudah datang ke tempat tinggalnya. Tidak ada tanda-tanda disuruh orang….” “Tidak mungkin.” Agatha menggeleng. “Pasti ada petunjuk… Aku sering diteror. Tidak mungkin kalau dia hanya menyukaiku. aku yakin dia memang punya niat buruk dan disuruh orang lain.” “Tenanglah..” polisi itu hanya menepuh pelan bahu Agatha. Agatha ingin melayangkan protes tapi ia ditarik oleh seseorang. Pengacara Gio. Akhirnya Agatha dan pengacara Gio berada di dalam mobil untuk berbicara. “tidak ada gunanya berbicara pada polisi. Bukti tidak ada. Mereka juga tidak akan menggap kasus ini serius.” Pengacara Gio memberikan dokumen pada Agatha. Agatha membukanya. Melihat isinya sembari dijelaskan. “Pria itu sudah 2 tahun belakangan mengincar wanita c

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 468

    Agatha pulang. Berjalan gontai masuk ke dalam penthouse. Tadi.. di rumah sakit. Karena dirinya semuanya malah bertengkar. Orang tua Gio memang berpihak padanya. tapi tidak dengan nenek Gio yang begitu membencinya. Tadi di rumah sakit…. “Jangan lakukan hal itu, Mom.” Aluna lagi-lagi menarik margaret agar menjauh dari Agatha. “Gio bukan anak kecil. Dia dewasa dan dia bisa menentukan apa yang dia inginkan. Dia ingin melindungi Agatha. aku sebagai orang tua tidak bisa mencegahnya dan akan mendukungnya.” “Kamu gila? setelah melihat anakmuu sekarat kamu mengatakan hal ini?” tanya Margaret memegang lengan Aluna. “Sadarlah Aluna, Gio ditusuk pria yang mengincar wanita itu.” margaret menatap Agatha begitu benci. Aluna memijjit keningnya. “Jangan membahas hal ini lebih dulu. Kita tunggu Gio..” “Gio tahu apa yang harus dilakukannya.” Margaret menatap Ethan. “Apa yang kamu lakukan?” “Semua keputusan ada di tangan Gio. Aku sebagai orang tua tidak bisa memaksanya. Begitupun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 465

    21++ Memborgol kaki Agatha dengan sisi ranjang. Hingga kedua kaki Agatha terbuka dengan lebar. Agatha benar-benar tidak bisa bergerak. Matanya juga tertutup semuanya gelap. Namun ia menunggu apa yang akan dilakukan pria itu. Gio memasukkan jemarinya ke dalam milik Agatha. menekannya hingga membuat Agatha bergerak gelisah… “Ahh!” Agatha membuka bibirnya. Gio tersenyum miring. “Kau suka?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku suka..” lirihnya. Gio menggerakkan jarinya maju mundur—menggoda milik Agatha. Agatha tidak bisa menahannya lagi—sampai pelepasannya datang juga. “Ahh!” desah Agatha ketika milik Gio mulai memenuhi miliknya. “Gio ahh!” Gio bergerak menghujam agatha lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Agatha… Memasukkan jemarinya ke dalam bibir wanita itu. Gio terus bergerak menghujam Agatha. memenuhi milik wanita itu dengan miliknya terus menerus. Sampai ia menarik borgol di kaki Agatha. Ia mengangkat satu kaki Agatha dan kembali menghujam milik wanita i

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 464

    21++ “Sayang ahh ohhh!” Gio menekan miliknya ke dalam mulut Agatha. Membuat Agatha terdorong sampai membentur pantry. Tapi untungnya telapak tangannya bergerak dengan cepat melindungi belakang kepala Agatha. Agatha melakukan tugasnya—membuat Gio semakin tergila-gila dengannya. Agatha pastikan, Gio akan semakin menyukainya. “babe..” Gio menggerakkan pinggulnya maju mundur. “Ahh babe… kau nikmat ohh!” Gio menarik Agatha kemudian menyatukan miliknya ke dalam milik Agatha. Menarik satu kaki Agatha—membawanya ke atas. Kemudian pelan-pelan menghujam milik Agatha. Tubuh Agatha terguncang.. kedua dadanya bergerak dengan pergerakan pria itu. Agatha hanya bertopang pada meja pantry sementara Gio yang terus menghujamnya. Gio menarik pinggangnya dan memutar tubuhnya. kembali menghujamnya dari belakang. Salah satu tangannya di bawa ke belakang. Gio memang mengendalikan permainan ini. Tidak berhenti sebelum dirinya puas. Meskipun Agatha kelelahan. Tapi Agatha merutuk or

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 463

    21++ “Kau ingin kita menjadi apa?” tanya Gio. Agatha mengedikkan bahu. Dasar tidak peka. Agatha menggerutu dalam hati. “Lupakan saja.” Agatha mengalunkan tangannya di leher Gio. “Tapi aku berterima kasih karena kau mau melakukan hal sebanyak itu. Aku hanya tidak menyangka kau melakukannya untukku.” Gio mengusap pinggang Agatha pelan. “Jika kau menurut, aku akan melakukan apapun…” Jemarinya mengusap bibir bawah Agatha. “Menurut padaku… kau akan mendapatkan keuntungan lebih banyak.” Agatha mengernyit. “Aku sudah menurut…” Gio tersenyum miring. “Tidak sepenuhnya.” Agatha berpikir lebih dalam. Ia sudah menuruti keinginan Gio. Semuanya…. Lalu apa yang diminta oleh pria itu. Agatha pun tidak tahu apa arti kata menurut itu di bagi Gio. Agatha mengedikkan bahu. “Aku merasa, aku sudah menurut dan melakukan apapun yang kau mau.” “Itu menurutku tapi tidak bagiku.” Gio benar-benar membuatnya bingung. Agatha perlahan naik ke atas pangkuan pria itu. Kemudian memiri

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 462

    Ketika masuk ke dalam penthouse. Agatha disambut oleh bau masakan. Ketika melhat dapur—ia melihat pria yang tampan sedang memasak. Dengan lengan kemeja yang dilipat sampai siku. Pria itu terlihat fokus memasak. Entah apa yang dimasak. Gio hanya menatap Agatha sekilas dan kembali memasak. “Kau sudah pulang?” tanyanya. Agatha mengangguk. Gio mengacuhkannya. Agatha mendekat dan memeluk pria itu dari belakang. Memeluk pinggang pria itu dengan kedua tangannya. Agatha menyandarkan kepalanya di bahu pria itu. “Jangan menggangguku. Aku akan menyelesaikannya dahulu.” Alhasil Agatha diam—tapi dia masih memeluk pria itu. Jadi, Gio memasak dengan Agatha yang selalu mengekorinya. Mengaduk masakannya—sampai menyajikan masakannya. Agatha masih menempel padanya. setelah itu barulah Gio memutar tubuhnya. “Ada apa?” tanya Gio. “Tapi sebelum kau berbicara, lebih baik makan dulu. aku yakin ada banyak yang ingin kau bicarakan.” Agatha menyipitkan mata. Kemudian mengambil duduk

DMCA.com Protection Status