Share

Chapter 262

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

2 minggu terlewati.

Gaby menatap cermin.

Ia menatap pantulan dirinya sendiri yang begitu cantik dengan balutan gaun berwarna putih.

Gaby mengusap air matanya yang tidak bisa berhenti mengalir.

Apakah pernikahan ini yang ia inginkan?

Apakah pernikahan seperti ini yang ia dambakan.

Lantas apakah pernikahan ini bisa membawanya sampai tua.

Pertanyaan dan keraguan itu akan terus berputar di otak Gaby.

Sialnya ia tidak bisa mengabaikan prasangka buruk itu dari dirinya sendiri.

Gaby menghela nafas. ia menoleh ketika pintu terketuk.

Sampai akhirnya ibunya masuk. Aluna tersenyum.

Ibunya itu cantik dengan menggunakan sebuah gaun berwarna hijau.

Aluna diusianya yang tidak muda lagi terlihat begitu cantik.

Wajar saja jika Gaby juga cantik, Gio tampan.

Karena bibit unggul keluarga mereka.

“Ma..” Gaby mengerucutkan bibirnya.

“Kamu akan menikah Gaby…” Aluna merangkul putrinya. “Jangan bersedih. Ini sudah menjadi pilihan yang terbaik. Kalian saling menyukai dan mencint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 263

    Semua ruangan nampak begitu indah. Dihias dengan bunga putih yang melambangkan kesucian. Gaby masih tidak percaya bahwa hari ini akan datang juga. Ia menggandeng tangan ayahnya. Gaun putih yang digunakannya mempunyai ekor yang panjang. Sampai terkena lantai. Gaby menghela nafas berkali-kali untuk mengurangi kegugupannya. “Tenang saja..” Ethan mengusap punggung tangan anaknya. Pintu dibuka. Semua yang berada di dalam menyorot kedatangan Gaby. Gaby memasang senyum seindah mungkin di wajahnya. Ia berjalan pelan bersama ayahnya. Melihat orang-orang yang duduk di samping kanan dan kirinya. Orang tuanya, kakaknya, temannya dan rekan kantornya. Semua nampak tersenyum bahagia untuknya. Sampai akhirnya berhenti karena calon suaminya menunggunya. Calon suaminya yang menggunakan setelan jas dengan rapi. Pria itu tersenyum. Seakan kebahagian yang terpancar jelas dari wajah pria itu. “Kau cantik,” lirihnya pelan. kemudian mengulurkan tangannya. Akhirnya Gaby mendonga

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 264

    Setelah acara pernikahan. Mereka berada di dalam hotel. Gaby duduk dengan canggung. ia menghela nafas berkali-kali dengan gaun putih yang masih membungkus dirinya. Ketika Haven masuk ke dalam kamar. Ia langsung bangkit. “Kau yakin dengan pernikahan ini?” tanya Gaby langsung to the point. Haven menunduk. “Kau tidak yakin?” Gaby mengerjap. “Tentu saja aku tidak yakin. kita melakukan pernikahan atas dasdar perjanjian.” Haven tersenyum. “Kau pikir aku melakukannya semata-mata karena perjanjian? Itulah caraku untuk mendapatkanmu kembali.” “Ada atau tidaknya perjanjian itu kau sudah menikah denganku. Kau tidak bisa lariku dariku.” Haven menatap Gaby. “Yang terpenting, aku tidak akan membiarkanmu pergi lagi.” #Flashback on 2 minggu yang lalu. Gaby tentu saja sangat bingung untuk memecahkan teka-teki ini sendirian. Setelah mendapatkan pengakuan dari Firly. Ia sudah mengatongi beberapa bukti untuk membuktikan kejahatan pria itu. Namun, Gaby takut untuk melangkah ka

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 265

    “Aku tidak akan pernah menikah denganmu!” teriak Gaby. Damian tersenyum miring. “Aku akan tetap membuat kita menikah.” Tangannya merobek semua berkas-berkas bukti itu. “Apa yang kau incar dariku?” tanya Gaby frustasi. “Kau mengincar harta bukan? Kau mengincar koneksi keluargaku? Kau mengincar semua kekayaah keluargaku?” “Kalau iya?” tanya Damian. “Lagipula orang tuamu juga sudah setuju. Mereka bahkan dengan senang hati menyerahkan perusahaanny padaku.” “Bagaimana Gab? Bukankah aku memang menantu yang ideal meskipun aku sedikit brengsek?” tanya Damian. “Kau gila.” desis Gaby penuh kemarahan. Ingin sekali tangannya menonjok pria itu sampai babak belur. Gaby menggeleng. “Aku tidak akan memaafkan semuanya.” “Aku tidak peduli. Tapi kau harus tetap menikah denganku.” “BERANINYA KAU BILANG SEPERTI ITU PADAHAL ADA ANAK PEREMPUAN YANG SELALU MENUNGGUMU!” teriak Gaby begitu keras. “Bagaimana kau bisa bilang seperti itu saat ada wanita yang mengandung anakmu tapi kau justru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 266

    Gaby terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa. Kepalanya terasa begitu berat. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Semuanya gelap. Apalagi seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan.Kedua kaki dan tangannya terikat di kasur. Mulutnya dilakban. Gaby menatap langit-langit kamarnya. Dosa apa yang ia berbuat sampai ia diperlakukan seperti ini?Gaby tidak pasrah begitu saja. ia berusaha menarik tangannya, namun saat ditarik. Yang ada hanyalah rasa sakit. Gaby tidak mungkin berteriak karena mulutnya dilakban. Lantas ia harus mencari benda tajam untuk menggores tali itu sampai putus. Berusaha menemukan barang. Tapi yang ada hanyalah sebuah cermin di atas nakas yang cukup jauh darinya. Gaby berusaha meraihnya dengan jari tangannya. Ia mendapatkannya. Namun di saat ia baru saja ingin memecahkannya—bunyi suara pintu terbuka. Krieeet. Gaby langsung menutup matanya kembali. Dengan kegelapan ini. Gaby merasakan tangan Damian yang mengusap dahinya. “Terus tertidurlah, sayang.” Damian ter

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 267

    #flasshback masih on Ketika pintu terbuka. Gaby langsung memukul pria itu sampai jatuh tersungkur. Tidak ada waktu untuk mengajar pria itiu. Gaby berusaha berlari ke arah pintu. Namun ternyata pintu tersebut juga dikunci. Gaby menoleh ke belakang. “Kau tidak akan bisa lari dariku.” Damian tersenyum miring. Raut wajahnya mengerikan. Seperti seorang psikopat yang merindukan mangsanya. “Ke sinilah sayang sebelum aku marah sayang.” Gaby memegang dahinya. Mulai pusing kembali. “Kau membiusku lagi?” tanya Gaby. Ia merasa rasa kantuknya yang sekarang bukanlah hal yang wajar. Apalagi ia yakin sudah tertidur cukup lama setelah dipukul Damian tadi sore. Damian mendekat. Ia berusaha mendekati Gaby. Namun Gaby masih berusaha menghindar. “JANGAN DEKATI AKU BRENGSEK!” “Andaikan kau wanita yang penurut. Aku tidak akan bersusah payah membiusmu.” Damian masih berkacak pinggang di hadapan Gaby. Menunggu mangsanya lemah sebelum meringkusnya. Begitulah cara satu-satunya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 268

    #flashback masih on Ketika pintu terbuka. Haven mengepalkan tangan melihat Gaby yang sudah menutup mata berada di pelukan Damian. “Lepaskan!” ucap salah satu polisi yang berada di samping Haven. Damia menggerutu. Ia tidak bisa melakukan apapun selain mengangkat tangannya. Melihat situasi yang tidak akan menguntungkannya. Jika ia melawan, keadaan akan semakin menjadi sulit. Haven mendekat tanpa ampun ia menghajar Damian. “Harusnya aku membunuhmu lebih awal!” teriak Haven. Bugh! Bugh! Hingga polisi memisahkan Haven dari Damian. Haven menunduk. Ia mengangkat kepala Gaby, ditaruhnya di atas paha. “Gabriella…” lirihnya. “Gaby bangun…” lirihnya lagi sembari menepuk pelan pipi Gaby. Haven mengecup pelan dahi Gaby. “Ayo bangun babe..” Tak lama Gaby terbangun samar. Kedua matanya mengernyit. Ia tidak bisa sepenuhnya bangun karena efek bius sialan itu. Gaby mengernyit. ia tersenyum melihat Haven yang sudah berada di hadapannya. Tandanya ia selamat. “Bertahanla

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 269

    Setelah mendengar ucapan Haven, Ethan terdiam sesaat. Kemudian menghela nafas pelan. “Kamu dua kali menyelamatkan nyawa anak saya. Apa yang kamu inginkan?” “Saya mencintai Gabriella dan ingin bersamanya. saya ingin menikahi Gaby.” Ethan dan Aluna saling berpandang. Ethan bersindekap. “Dengan pernikahan kalian. Nama perusahaan akan terselamatkan. Tapi.. kamu harus bicara lebih dahulu dengan Gaby.” “Karena yang terpenting bukanlah tentang perusahaan, tapi tentang anakku sendiri.” Haven mengangguk paham. ~~Entah sudah berapa lama Gaby tertidur. Perlahan ia mulai membuka matanya. Melihat sekeliling yang gelap. Terdengar suara nafas seseorang. Ketika ia menoleh. ia mendapati seorang pria yang tengah menunduk di samping ranjangnya. “Haven…” lirihnya. Haven mengangkat kepalanya ketika mendengar suara Gaby. “Kamu sudah bangun.” Haven menatap Gaby. “Ada yang sakit?” Gaby menggeleng kecil. “Tidak..” “Orang tuamu pulang sebentar. Mereka akan kembali ke sini nanti. Jadi aku yang

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 270

    “Tidak masalah jika kau tidak mau.” Haven mengedikkan bahu. “Dia akan dipenjara beberapa bulan atau satu tahun saja.” Gaby mengernyit. “Secepat itu?” Haven mengangguk. “Untuk kasus yang pertama. Dia memang punya anak, tapi dia bertanggung jawab secara materi. Jadi tidak terlalu dipermasalahkan. Yang kedua, dia menghamili pegawainya. Tapi dia tidak terbukti menekan pegawainya untuk mengaborsi. Yang melakukan siapa? si perempuan sendiri bukan?” tanya Haven. “Bukti yang kamu kumpulkan juga bisa membuat boomerang bagi teman kamu.” Kenapa Gaby tidak bisa berpikir sejauh itu ya. Ternyata Haven bisa berpikir sejauh dan serumit itu. Padahal ia sudah memikirkan dengan matang untuk membuat Damian dipenjara. Ternyata masih ada skenario yang lebih bagus untuk menghukum pria itu. “Ada rencana yang lebih baik untuk membuatnya hancur.” Haven tersenyum miring. “Apa?” tanya Gaby. “Menikahlah denganku.” Haven mendekat. menatap wajah Gaby lekat. “Menikahlah denganku dan semuanya

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 474

    Agatha keluar dari rumah sakit. Setelah memastikan Gio beristirahat dengan tenang. Agatha berhenti pada sebuah cermin. Menatap lehernya yang memerah. Merogoh sebuah syal yang berada di tasnya. Kemudian melingkarnnya di lehernya. Bibirnya mengembangkan senyuman. Masih tergambar dengan jelas ciuman mereka tadi. Saling memangut dan meluapkan rasa rindu. Agatha kembali berjalan dan menaiki mobil untuk pulang. Di sepanjang perjalanan Agatha tidak berhenti melamun. Ada banyak yang ia pikirkan. Meski ia sudah menjadi pemimpin…. Ada banyak hal yang belum ia selesaikan. Mencari pelaku yang membunuh ayah dan kakaknya. Mencari pelaku sebenarnya yang menyerang Gio. Mencari pelaku yang berusaha membunuhnya juga. Lalu… Pikirannya juga penuh memikirkan hubungannya dengan Gio setelah ini. Ia hampir mencapai tujuannya. Yang artinya perjanjian mereka akan segera berakhir. Lantas, jika berakhir. apakah hubungannya dengan Gio juga akan berakhir begitu saja. Seharusnya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 473

    “Bagaiamana keadaanmu.” Agatha menatap Gio. “Aku baik-baik saja. tapi aku harus kembali ke rumah sakit.” Gio mengambil tangan Agatha dan menggenggamnya. “Kau ikut denganku.” Agatha berhenti. “Aku tidak bisa bersamamu dulu.” “Aku tidak bisa menerimanya.” Gio tetap menggandeng tangan Agatha. Tapi Agatha tetap kekeh dengan ucapannya yang ia katakan pada keluarga Gio. “Tidak, Gio. Aku tidak bisa…” Agatha mendongak. “Aku akan menemuimu sampai keadaan benar-benar aman.” Gio menghela napas. “Sampai kapan?” “Besok? Lusa? Bulan depan?” tanya Gio. Agatha terdiam. karena dirinya sendiri juga tidak tahu. Tapi setidaknya sampai kekuasaan benar berada di dalam genggamannya. Sampai orang-orang yang mencelekainya ditangkap. “Aduh…” Gio memegang perutnya. “Bagaimana ini… perutku..” Gio menyipitkan mata. “Anda harus ke rumah sakit segera Sir..” dokter mendekat. ia juga khawatir dengan keadaan Gio. Namun diam-diam Gio memberi petunjuk bahwa ia sedang berpura-pura. “Adu duh..”

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 472

    Beberapa hari yang lalu. Gio tersadar dari komanya. Pertama kali orang yang ia cari adalah Agatha. Ibunya bilang, Agatha pulang. Agatha berjanji tidak akan menemuinya sampai keadaan benar-benar aman. Marah. Tentu saja, neneknya yang membuat Agatha pergi. Gio masih membutuhkan perawatan intensif. Untuk bergerak saja ia tidak bisa. Untuk itu ia mengerahkan orang-orangnya untuk membantunya. Dari pada seperti ini, sudah terlanjur. Maka ia akan meneruskannya saja. Ia akan berpura-pura tidak berhubungan dengan Agatha dahulu sampai Rapat itu dimulai. Pada awalnya ia akan datang awal rapat. Tapi sekali lagi keadaannya tidak memungkinkan. Perutnya masih terasa keram. Alhasil ia datang terlambat—namun masih melihat perkembangan rapat itu lewat kamera kecil. Kamera itu terpasang di pakaian orang yang mewakilinya di sana. “Banyak orang yang menghianatiku juga.” Gio berada di dalam mobil. Melihat orang-orang yang tidak mengangkat tangan untuk Agatha. Orang-orang yang tela

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 471

    “Tapi Agatha Ethelind Harper baru saja terjun ke dunia bisnis. kinerjanya di dalam perusahaan baru mencapai tahun pertama.” Agatha tersenyum sinis. Menggunakan pengalamannya yang baru sebentar untuk menjatuhkannya. Agatha masih menahan senyumnya—ingin tertawa padahal. Kekurangannya yang diumbar di depan banyak investor. Sedangkan kekuarangan Levin disembunyikan. Agatha menjadi satu-satunya wanita yang berada di dalam ruangan ini. “Siapa yang mendukung Agatha Harper Ethelind menjadi pemimpin sementara?” Satu persatu orang-orang yang mendukung Agatha mengangkat tangan. Sekitar 3… Lalu satu orang mengangkat tangannya… Ternyata Pak Beni… Pak Beni tersenyum sembari mengangguk pada Agatha. Sedangkan pak Robert? Jangan tanya. Pria itu bahkan tidak berani menatap Agatha. seolah tidak mengenal. Tidak seperti tadi… Ternyata… si Mafia itu tidak mendukungnya. Memang, di dalam dunia bisnis tidak bisa ditebak mana yang benar-benar teman. Dan mana yang musuh. Setidaknya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 470

    “maaf nona. Hal seperti ini saya pasti tidak akan terulang lagi.” satu bodyguard maju menghadap Agatha. Ada dua mobil yang dicoba dijalankan. Hanya satu yang remnya blong. Mobil yang selalu digunakan oleh Agatha. Agatha berkacak pinggang. ia tidak ingin menghabiskan energinya untuk hal tidak masuk akal seperti ini. Tapi semua ini menyangkut nyawanya. “Sebagai ketua. Kau harus mencari tahu siapa anak buahmu yang berhianat. Aku memberimu waktu sampai jam istirahat makan siang. jika kau tidak bisa menemukan penghianat itu.” Agatha menghela napas. “Ganti semua bodyguard yang mengawalku.” Akhirnya Agatha masuk ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, Agatha tidak berhenti cemas. Untuk siapapun yang berusaha membunuhnya. Agatha pastikan akan segera menangkap orang itu. Hidupnya tidak bisa tenang dan dihantui oleh kematian. Akhirnya mobil sampai juga di kantor. Dengan selamat! Agatha masuk ke dalam ruang—disambut oleh sekretarisnya. “Rapat akan dilaksanakan pukul 1

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 469

    “Sial.” Agatha tidak berhenti mengumpat setelah keluar dari ruang penyidikan. “Aku yakin ada yang menyuruhnya untuk membunuhku.” Agatha mengatakannya pada polisi. Namun polisi itu menghela napas dan terlihat lelah. “Kami sudah menyelidikinya. Kami sudah datang ke tempat tinggalnya. Tidak ada tanda-tanda disuruh orang….” “Tidak mungkin.” Agatha menggeleng. “Pasti ada petunjuk… Aku sering diteror. Tidak mungkin kalau dia hanya menyukaiku. aku yakin dia memang punya niat buruk dan disuruh orang lain.” “Tenanglah..” polisi itu hanya menepuh pelan bahu Agatha. Agatha ingin melayangkan protes tapi ia ditarik oleh seseorang. Pengacara Gio. Akhirnya Agatha dan pengacara Gio berada di dalam mobil untuk berbicara. “tidak ada gunanya berbicara pada polisi. Bukti tidak ada. Mereka juga tidak akan menggap kasus ini serius.” Pengacara Gio memberikan dokumen pada Agatha. Agatha membukanya. Melihat isinya sembari dijelaskan. “Pria itu sudah 2 tahun belakangan mengincar wanita c

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 468

    Agatha pulang. Berjalan gontai masuk ke dalam penthouse. Tadi.. di rumah sakit. Karena dirinya semuanya malah bertengkar. Orang tua Gio memang berpihak padanya. tapi tidak dengan nenek Gio yang begitu membencinya. Tadi di rumah sakit…. “Jangan lakukan hal itu, Mom.” Aluna lagi-lagi menarik margaret agar menjauh dari Agatha. “Gio bukan anak kecil. Dia dewasa dan dia bisa menentukan apa yang dia inginkan. Dia ingin melindungi Agatha. aku sebagai orang tua tidak bisa mencegahnya dan akan mendukungnya.” “Kamu gila? setelah melihat anakmuu sekarat kamu mengatakan hal ini?” tanya Margaret memegang lengan Aluna. “Sadarlah Aluna, Gio ditusuk pria yang mengincar wanita itu.” margaret menatap Agatha begitu benci. Aluna memijjit keningnya. “Jangan membahas hal ini lebih dulu. Kita tunggu Gio..” “Gio tahu apa yang harus dilakukannya.” Margaret menatap Ethan. “Apa yang kamu lakukan?” “Semua keputusan ada di tangan Gio. Aku sebagai orang tua tidak bisa memaksanya. Begitupun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

DMCA.com Protection Status