Share

Chapter 100

Aluna senang bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya.

Ibu dan neneknya terlihat menikmati masakannya.

“Panggil Gio,” ucap Linda. “Anak itu kalau sudah belajar tidak mau makan.”

“Gio makan dulu!” teriak Aluna.

Akhirnya Gio keluar dari kamarnya. Bocah itu nampak malas saat di suruh makan oleh ibunya.

“Jangan belajar terus. Kamu juga butuh istirahat.” Aluna mengambilkan nasi dan lauk ayam untuk putranya.

Gio menuruti keinginan ibunya untuk makan.

“Nah seperti itu kan pintar.” Aluna tersenyum.

Kalau ada penghargaan untuk murid yang paling rajin, Gio pasti akan selalu mendapatkannya.

Bocah itu begitu rajin belajar dan mengerjakan PR. Walaupun masih duduk dibangku SD kelas 1 Gio sudah begitu mahir matematika.

Otaknya yang cerdas mampu mengusai rumus-rumus sederhana yang diajarkan di kelas.

Hal itu membuat Aluna bangga. Dirinya pintar, tentu saja anaknya juga pintar.

Apalagi kalau dipikir, Gio mempunyai darah orang tua yang sama-sama pintar.

Aluna selalu mendapatk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status