Share

Chaptee 139

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-20 11:16:40

Pintu terbuka.

Gaun putih yang memanjuntai indah. Aluna tersenyum dibalik tudung yang digunakan.

Gaun putih itu melekat sempurna di tubuhnya. Aluna menatap Ethan yang tengah menunggunya sembari tidak berhenti menatapnya.

Bagi Ethan, dari banyaknya hari yang dilalui bersama Aluna.

Hari ini adalah hari yang paling membahagiaakan.

Apalagi Aluna menggunakan dress putih itu—seperti seorang bidadari yang sedang berjalan ke arahnya.

Seperti ada satu sorot lampu yang hanya menyinari mereka berdua.

Ethan hanya fokus pada Aluna yang saat ini semakin dekat dengannya.

Aluna berhenti ketika ia berada di hadapan Ethan. “Jangan menangis Ethan..” lirih Aluna.

Ethan mengerjap. “Aku tidak menangis..” melotot, tidak terima dikatakan menangis.

Padahal Cuma berkaca-kaca saja..

Ethan mengulurkan tangannya.

Aluna menyambutnya dan mereka berhadapan dengan pendeta.

Aluna dan Ethan saling memandang saatnya mengucapkan janji pernikahan mereka.

“I Ethan Winston, take you Aluna Freya,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 140

    21++ Setelah ucapa pernikahan mereka. Ethan dan Aluna seharusnya berada di kamar hotel untuk dirias. Persiapan acara resepsi yang akan dilakukan nanti malam. mereka hanya mempunya waktu beberapa jam sampai acara mulai. Tapi Ethan malah menariknya ke sebuah ruang yang sepertinya digunakan untuk menyimpan berbagai alat kebersihan. “Ethan kamu gila—” ucapan Aluna terpotong saat Ethan telah menarik tengkuknya. Menciumnya dengan rakus. Ethan bahkan tidak membiarkan Aluna bernafas dengan benar. Aluna mengalunkan tangannya di leher Ethan. jujur saja susah untuk menolak permianan suaminya itu. Ethan mengangkat tubuh Aluna ke atas meja yang sedikit reot itu. “Aku merindukanmu..” Ethan mengecup leher Aluna. Memberi tanda kepemilikan di sana.. “Ah!” Aluna mendongak. mengusap kepala Ethan sebagai pelampiasannya. “Pelankan suaramu babe,” ucap Ethan. Ia mengusap bibir Aluna menggunakan jari jempolnya. Sedangkan bibirnya turun membelai dada Aluna yang begitu seksi. “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 141

    Ada satu gedung yang digunakan acara resepsi. Resepsi hanya dihadiri oleh kerabat, rekan bisnis Winston. Aluna yang begitu cantik menggunakan dress berwarna maroon. Rambutnya disanggul begitu cantik. Mereka menyapa para tamu sebelum acara inti resepsi ini dimulai. “Sudah lelah?” tanya Ethan. Aluna mengangguk. “Bukan hanya lelah, tapi aku mengantuk. Kamu menyiksaku tadi saing.” Ethan tertawa. “Bukan menyiksamu. Kamu menikmati sekali kok..” “Ih!” Aluna memukul pelan bahu Ethan. Sampai mereka terdiam karena orang tua Ethan mendekat sembari membawa seorang perempuan bersama mereka. Aluna yakin perempuan itu adik tiri Ethan yang sudah dibicarakan oleh Ethan sendiri. Aluan menatap Ethan yang ternyata hanya diam dan menatap orang tuanya dengan datar. Aluna menggandeng lengan Ethan. Ia mengusap lengan Ethan pelan untuk menenangkan Ethan yang sepertinya tidak begitu suka. “Ethan..” panggil Peter. “Ini adik kamu, Ellya. Dia baru sampai tadi sore sehingga tidak bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-20
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 142

    “Siapa? Aku tidak pernah melihatmu?” mengulurkan tangan. Namun baru saja Ellya ingin menjabat tangan Bobby, Ethan lebih dulu menepis tangan Bobby. “Hei kau!” Bobby yang tidak terima acara perkenalannya dihancurkan oleh Ethan begitu saja. “Jangan dekat-dekat… jangan sembarangan.” Ethan sembari menatap tajam Bobby. “Aku hanya ingin berkenalan dengan gadis cantik ini..” Bobby menggeleng frustasi dan menepuk dadanya sendiri. “Apa salahku hah..” “Dia adikku. Jangan sembarangan kau.” Jika saja tidak berada di acaranya, Ethan pasti sudah menendang kaki temannya ini untuk diam dan jangan menggangu Ellya. “Adik?” heran Bobby. Bobby menatap Ellya dan Ethan bergantian. Mirip sih! Tapi masa adik? Dari mana? Tapi setelah berpikir lebih jauh.. ia baru sadar. Adik Ethan yang tidak pernah muncul. Bahkan keberadaannya antara ada dan tiada karena selalu diasingkan ke luar negeri. “Oh kau adik Ethan…” Bobby mengambil tangan Ellya lancang dan mencium punggung tangan mulus itu. “H

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 143

    Acara dimulai. Dengan memotong kue bersama sampai berdansa di tengah. Aluna menoleh pada ibunya yang membawa Gio pergi. Syukurlah Gio harus segera istirahat. Jangan sampai kelelahan dan sakit. “Gio sudah aman. Aku menghubungi dokter untuk berjaga-jaga. Dokter itu akan segera ke sini saat kondisi Gio melemah..” Ethan memeluk pinggang Aluna. Tubuh mereka saling menempel. “Hm. Aku sangat kawatir dengan Gio..” “Aku takut tubuhnya semakin melemah.” “Kita akan segera mendapatkan pendonor jantung untuk Gio.” Aluna mengangguk. “Semoga.” Ethan memutar tubuh Aluna. Tangannya terangkat hingga Aluna berputar sendiri. Sampai tubuh mereka saling mendekat kembali. Dan lebih erat dari sebelumnya. Ethan menyatukan dahi mereka. Ethan melirik mama papanya yang berada di samping mereka. “Mereka tidak mau kalah. semakin tua semakin romantis,” ucap Ethan sembari menyatukan dahinya dengan dahi Aluna. “Adik kamu…” Aluna menyipitkan mata melihat Ellya yang berdansa dengan Bobby.

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 144

    21++ Aluna menurunkan dressnya sepenuhnya. Kini tubuhnya hanya menggunakan dalaman berwarna merah menyala. Sangat kontras dengan tubuhnya yang berwarna putih pucat. Ethan berdecih pelan. Senyum smirk melihat keberanian Aluna. Tangannya hanya berpegang pada pagar di belakangnya. Sedangkan tangannya yang satunya lagi masih menjepit rokok. Ethan menghembuskan asap rokoknya dengan santai. “Goda aku sampai aku ingin menerjangmu…” Ethan tersenyum miring. Aluna berdecih pelan… “Kalau aku berhasil. Apa yang akan aku dapatkan?” “Semuanya. Aku akan memberikanmu apapun.” Aluna menatap Ethan dengan tatapan memuja. Bibirnya terbuka—bibir wanita itu berwarna merah karena lipstik. “Aku tidak menginginkan apapun..” lirih Aluna. “Karena aku hanya ingin memberimu hadiah….” Aluna mendekat… Ethan tahu. Ethan tahu sekali sebenarnya Aluna gugup. Hanya saja Aluna memang berusaha membuatnya tergoda. Gila! Ethan bahkan ingin segera menerjang Aluna yang begitu menggoda. Kali

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 145

    Masih 21++ Yang gak bisa baca, bisa skip aja. Seperti yang sudah dikatakan Aluna, malam ini miliknya. Dia ia yang akan memuaskan suaminya. Aluna mengecup perut bawah Ethan. Menjilat 6 pahatan sempurna milik pria itu. Sixpack yang terbentuk dari olahraga itu, selalu membuat Aluna tergila-gila. Tubuh suaminya yang begitu sempurna. Aluna bergerak berdiri perlahan dengan bibir yang melakukan tugasnya. Suara kecupan itu terdengar—tidak peduli hawa dingin yang menerpa mereka di balkon ini. Mereka benar-benar sudah diliputi oleh gairah yang sudah tidak terbendung. Ethan frustasi—namun juga tergila-gila. Ia tidak bisa mendominasi permainan ini. Tapi di sisi lain ia juga menikmati permainan Aluna. Perempuan amatir tapi membuatnya begitu tergila-gila. Aluna mengecup dan menjilat puncak dada Ethan. Ethan mendongak—tangannya akhirnya terulur hanya untuk mengusap puncak kepala Aluna. “Sayang..” desah Ethan. “Kamu belajar dari mana?” Aluna tersenyum—tanpa menjawab ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-21
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 146

    Sudah hampir 10 bulan pernikahan Ethan dan Aluna. Dan saat ini Aluna sedang mengandung 8 bulan anak kedua mereka. Tidak ada yang aneh mengenai Aluna. Tapi yang aneh malah Ethan. Ethan yang sering mutah di bulan pertama Aluna hamil. Ethan yang tiba-tiba suka makanan yang dulu dibenci. Tiba-tiba sensitif dengan bau. Sedangkan Aluna? Biasa saja. “Semua gejala dan sakit orang hamil ada di kamu. Aku tidak merasakannya sama sekali..” Aluna menyandarkan kepalanya di dada Ethan. “Biar saja…” lirih Ethan sembari membaca buku. “Mungkin semuanya memang dilimpahkan padaku karena dulu aku tidak bersama kalian..” balas Ethan sembari mengusap puncak kepala Aluna pelan. “Bisa jadi. Tapi kamu keberatan seperti ibu hamil?” tanya Aluna. “Tidak.” Ethan menaruh bukunya ke samping. “Aku tidak masalah selama kamu tidak menderita… Aku malah sedih kalau kamu yang merasakannya.” Ethan mengusap perut Aluna dari belakang. “Yang terpenting dia sehat..” Aluna mengangguk. menoleh ke sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 147

    Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit. Aluna tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya. “Aduh..” keluh Ethan karena Aluna tidak berhenti menjambak rambutnya. Ia menyesal tidak memotong rambutnya pendek sebelum Aluna melahirkan. Dari sekian banyaknya anggotan tubuhnya—kenapa harus rambutnya yang menjadi pelampiasan istrinya. “Akhh!” “Sakit!!” Aluna menarik lebih keras rambut Ethan. Pasrah. Ethan membiarkan Aluna. Sampai di rumah sakit, segera di bawa ke ruang persalinan. Ethan tidak melepaskan genggaman tangannya di tangan Aluna. Ia menemani Aluna berjuang melahirkan anak mereka. “Kamu harus kuat.” Ethan mengecup kening Aluna yang berkeringat. Setelah berjuang beberapa lama di ruang persalinan. Akhirnya terdengar suara tangisan. “Selamat tuan dan nyonya. Bayi anda berjenis perempuan.” Dokter itu menggendong tubuh seorang bayi yang begitu kecil. Ethan mengusap sudut matanya yang berair. Tidak bisa membendung kebahagiannya. Akhirnya Ethan memberanikan diri u

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-22

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 622

    “Puas membuat kawatir orang tua? Puas bermain-main dengan acara penting?” tanya Gio pada Aiden. Aiden berhenti. pada langkah yang ketiga di tangga. Laki-laki itu berhenti dan menghadap ayahnya. “Bagaimana rasanya?” tanya Aiden sembari tersenyum. “Kalian tidak pernah datang ke acara pentingku. Jadi aku ingin melakukannya juga…” “Bagaimana rasanya?” tanyanya. “Aiden!” Gio memijit keningnya yang terasa pusing. “Kami melakukannya karena ada alasannya.” “Aku juga punya alasan untuk tidak datang ke acara itu.” Aiden memutar tubuhnya. berjalan—sampai Gio memanggilnya lagi. “Acara balapan yang kamu maksud?” tanyanya. “Balapan tidak jelas seperti itu? jika ingin balapan di sirkuit bukan di jalan raya. Kamu membahayakan orang lain. kamu juga membahayakan diri kamu sendiri.” “Aiden kamu jangan melakukan hal seperti ini lagi ya..” Agatha menatap putranya. “Mom dan Dad tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.” “Kalau kamu mau balapan, kamu bisa mengajak kamu ke sir

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 621

    Di sinilah… Raini pergi ke atap gedung. Sendirian di tengah gelap yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang bersinar dengan terang. Raini membiarkan rambutnya tertiup angin ke sana ke mari. Kedua tangannya bersandar pada dinding pembatas. Tempatnya memang di sini. Jelas dirinya dan Aiden sangat berbeda. Aiden memang lebih cocok dengan perempuan bernama Talia itu. Tadi, Raini melihat mereka dari kejauhan. Talia pasti dari keluarga yang memiliki perusahaan besar juga. Mereka memang cocok. Lantas… Kenapa hatinya sedikit tidak rela ya? Apa mungkin ia tidak rela jika Aiden bersama perempuan lain? Tidak! Sampai kapanpun Raini tidak boleh mendambakan apa yang tidak boleh didambakan. Tempatnya di sini… Menyingkir lalu tidak terlihat oleh siapapun. “Jadi seperti ini ya pemandangan kota dari atas gedung tinggi..” Raini tersenyum pelan. “Maklum orang kampung…” Raini menggeleng pelan. “Ternyata sangat bagus. pantas saja banyak orang kampung yang berbondong-b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 620

    Seorang pemuda dengan setelan kemeja dan jas rapi baru saja turun dari mobil. Langkahnya mantap—kemudian disusul oleh perempuan yang berada di belakangnya. Perempuan cantik yang menggunakan dress berwarna putih. Nampak sangat cantik dengan rambut panjang yang digerai… Aiden menyodorkan lengannya. Raini tersenyum manis dan menggandeng tangan Aiden. Tahukah permintaan Aiden? Ya, membawa Raini untuk pergi ke pesta bersamanya. Lantas, Raini harus menuruti permintaan lelaki itu jika ingin lelaki itu hadir di pesta. Raini tidak pernah berhadapan dengan orang segila Aiden. Tapi mari imbangi kegilaan Raini. Bersikap seperti apa kemuan Aiden saja. Raini berjalan dengan hati-hati. di luar ternyata banyak sekali kamera wartawan yang menyorot dirinya. Pasti mereka akan membuat berita dan bertanya-tanya tentang identitasnya. Raini bersumpah… Pasti setelah ini, kehidupan sekolahnya kian rumit. Pasti akan muncul rumor aneh tentan dirinya dan Aiden. Aiden dan Raini b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 619

    “Dia di mana?” Agatha berkacak pinggang sembari mondar-mandir. Ia sudah berdandan rapi namun Aiden malah belum pulang… Gio menggenggam tangan Agatha. “Kali ini aku tidak bisa mentolerir perbuatannya..” “Tunggu sebentar. dia pasti pulang.” Agatha mengeluarkan ponselnya.. Melakukan panggilan berkali-kali namun satupun tidak dijawab. “Ayo kita berangkat..” nampak wajah Gio begitu dingin. Hanya berjalan beberapa langkah saja.. “Bagaimana kalau kita menunggu sedikit lebih lama..” Agatha mendongak. “Aku yakin dia akan segera pulang.” Gio menatap jam tangannya. “Kalaupun pulang dia butuh berganti pakaian segala macam. Kita tidak ada waktu sayang.” Agatha akhirnya mengangguk. menyetujui untuk berangkat. Akhirnya dengan berat hati Agatha dan Gio berangkat tanpa anak mereka. Entah, Gio tidak mau tahu keberadaan anaknya. Di sisi lain, Raini yang melihat mereka merasa ini tidak benar. Ia harus mencari Aiden dan membuat laki-laki itu datang ke pesta ulang tahun Winston.

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 618

    Raini menjadi semakin panik ketika tubuh mereka terasa benar-benar menempel. “Cepat ambil,” lirih Raini. Aiden tersenyum. menunduk dan mendekatkan bibirnya pada telinga kanan perempuan itu. “Cepat ambil, aku tidak akan melihatmu,” ucap Raini. “Lantas kenapa wajahmu memerah seperti itu?” Raini mengerjap karena kesal akhirnya ia berbalik—namun kakinya tidak bisa berpijak dengan benar alhasil… Braak! Raini memejamkan mata—bersiap menerima kerasnya lantai. Tapi yang ia dapatkan adalah pelukan dari tangan seseorang. Raini membuka mata—wajah Aiden yang sudah begitu dekat di hadapannya. Kenapa… Jantungnya berdetak sangat cepat. Juga, suhu tubuhnya yang tiba-tiba memanas sampai membuat pipinya begitu panas seperti terbakar. Raini baru menyadari jika Aiden masih bertelanjang dada… “Bu-bu buahnya jatuh!” Raini melepaskan diri dari Aiden. Buru-buru mengambil buah itu dengan cepat. “Aku tidak makan buah yang sudah jatuh.” Aiden mengamati Raini yang begitu gugup memungut

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 617

    “Apa aunty tahu kau menggunakan motor ke sekolah?” tanya Raini yang baru memarkirkan sepeda listriknya di halaman mansion. Aiden melepas helmnya. Pertama kalinya ia membawa motornya ke rumah. “Belum.” Aiden menggeleng. “Sekarang akan tahu.” Raini mendekati Aiden. “Bukankah bahaya?” tanyanya. “Kau belum memiliki sim juga.” “Bukan urusanmu.” Aiden menyipitkan mata. Aiden pergi begitu saja ke dalam mansion. Meninggalkan Raini yang ngomel-ngomel. Aiden pergi ke dalam rumah. disambut oleh ibunya yang selalu berada di rumah menunggunya pulang. “Kamu sudah pulang..” Agatha mendekat. “Di luar itu motor kamu?” tanya Agatha. Aiden mengangguk. Agatha berhenti sejenak. “Mom marah?” tanya Aiden. Agahta menggeleng. “Itu hobi baru kamu kan?” Agatha mengusap pelan bahu Aiden. “Asalkan kamu menaikinya dengan hati-hati, jangan sampai terluka. Mom tidak masalah.” “Mom dulu juga bisa tahu naik motor. Tapi sekarang lupa caranya..” Agatha terkekeh pelan. “Mom bisa?” Agatha men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status