Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 82. Keputusan Terlambat

Share

82. Keputusan Terlambat

Kedatangan kereta pedati raksasa disambut penduduk dengan antusias. Mereka berdiri di sepanjang jalan melambaikan tangan kepada puteri mahkota yang muncul di jendela.

Rombongan kerajaan memutuskan untuk tidak menyamar setelah mengetahui kampung di tepi Hutan Gerimis dalam situasi kurang aman. Kehadiran puteri mahkota menghibur rakyat sehingga termotivasi untuk menggalang kekuatan menghadapi para pengacau.

Warga kampung sebenarnya kecewa tidak menemukan Cakra dalam rombongan. Pendekar Lembah Cemara telah mengharumkan nama kampung dengan mengangkat Gentong Ketawa jadi penguasa tertinggi di kerajaan Timur.

"Kita bermalam di kampung ini," kata Mahameru. "Kuda penarik kereta buruh istirahat setelah seharian melakukan perjalanan."

"Ya," sahut Dewi Anjani singkat."

"Patik sudah menghubungi penginapan terbaik di kampung ini, sebentar lagi kita sampai."

"Aku memilih beristirahat di pedati raksasa untuk memudahkan penjagaan."

Mahameru terpaksa menyewa perlengkapan tidur dari penginapan. P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status