Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 40. Bukan Untuk Makelar Bercinta

Share

40. Bukan Untuk Makelar Bercinta

"Kenapa aku tidak dapat membuka tabir mimpiku, Kek?" tanya Cakra penasaran.

"Mimpi adalah dimensi roh," jawab Ki Gendeng Sejagat. "Kau bisa membuka tabir mimpi kalau sudah jadi roh."

Cakra ingat sesuatu. "Eh, bukankah kau berjuluk manusia separuh roh, selain ksatria bayangan? Kau berarti bisa membuka tabir mimpiku."

"Itu kan julukan, anak muda. Nyatanya aku bukan roh."

"Padahal jadi roh saja sekalian."

"Sialan kau!"

"Mereka seharusnya jangan menjuluki manusia separuh roh, tapi setengah edan!"

"Brengsek!"

"Kau minta makanan apa sebelum aku tirakat, Kek?"

"Tirakat untuk apa?"

"Aku ingin mengetahui nasib temanku dengan ilmu Tembus Pandang."

"Tirakat adalah melatih kepekaan panca indera untuk menerima getaran negatif dan positif dari sekitar."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Kau duduk tafakur, pusatkan titik pandang dalam kegelapan, pikiran fokus pada apa yang kau inginkan."

Cakra duduk bersila di atas batu ceper, dan mulai memusatkan perhatian dengan mata terpejam. Ia ingin mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hari Sepi
terlalu d buat² malah gasik atau ga lucu kesanya,, kurang memuaskan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status