Home / Romansa / Perjanjian Leluhur / 20. Kampung Madani

Share

20. Kampung Madani

Cakra melambatkan lari kuda ketika di kejauhan terlihat gapura kampung. Ada dua prajurit berjaga di pos. Ia mulanya mau mengambil jalan yang tidak biasa, tapi kuatir penjaga curiga karena bangsawan Asir selalu mengambil jalan umum.

Satu prajurit berbadan kekar keluar dari dalam pos sambil membawa tombak ketika Jaka memasuki gapura. Ia membentangkan tombak menghalangi jalan.

Cakra menghentikan kuda, kemudian memberi hormat dengan menganggukkan kepala sedikit.

"Aku adalah pengembara muda dari klan bangsawan Asir."

"Tolong tunjukkan tanda pengenal tuan," pinta prajurit ramah.

Cakra mengeluarkan pataka emas dari balik baju. Keping pengenal itu diperoleh dari Iblis Cinta.

Prajurit memeriksa lambang khusus pada pataka emas, lalu dikembalikan ke pemiliknya sambil berkata, "Silakan tuan lanjutkan perjalanan."

"Kalau boleh aku tahu, kampung apa ini namanya?" tanya Cakra sopan.

Padahal di atas gapura tertulis besar-besar nama kampung ini dengan aksara kuno, tapi Cakra tidak mengerti. U
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status