Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 106. Bangsawan Pelancong

Share

106. Bangsawan Pelancong

Cakra melanjutkan perjalanan selesai makan siang. Ia tidak membeli perbekalan untuk di perjalanan. Restoran dan kedai mudah ditemukan di sepanjang jalan sehingga tidak perlu kuatir kelaparan.

Perbincangan ketiga bangsawan di rumah makan tadi adalah informasi penting baginya. Ia jadi memiliki gambaran tentang situasi di istana. Ratu Nusa Kencana rupanya sakit hati pada keluarganya, dan ia akan memupuk rasa itu agar mudah untuk meninggalkan istana.

Jadi situasinya sangat mendukung. Baginda ratu ingin segera mengadakan acara ritual penyatuan sekedar memenuhi perjanjian leluhur, sementara Cakra sekedar memenuhi permintaan gurunya.

"Sejujurnya aku tidak peduli dengan kekacauan yang terjadi di Bukit Penamburan," kata Cakra. "Tapi aku mesti tirakat di tujuh air terjun yang dikuasai mereka, berarti dalam tujuh purnama aku mesti membereskan Tapak Mega dan antek-anteknya."

"Mereka telah memicu ketegangan antara Nusa Kencana dan kerajaan Bunian," sahut si Gemblung. "Penculikan perempuan Buni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status