Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 105. Rindu Kampung Halaman

Share

105. Rindu Kampung Halaman

Cakra tiba di penginapan sudah hampir pagi. Ia mendengar kabar dari Rangkuti kalau Minarti pergi tadi malam menyusulnya.

"Tuan Muda tidak bertemu dengannya?" tanya Rangkuti.

"Hutan Gerimis adalah sepertiga wilayah kerajaan, bagaimana kami bisa bertemu?"

"Ia kelihatan sangat gelisah. Barangkali ia mengkhawatirkan Tuan."

"Ia mengkhawatirkan kakaknya, gara-gara kalian membangun opini tidak benar."

"Bukti-bukti menjurus ke saudagar bangkrut itu, Tuan."

"Karena kalian mengarahkannya. Tapi sudahlah. Mana bosmu? Aku mau pamit."

Saat itu Indragiri turun dari lantai atas, dan menyapanya, "Selamat pagi, Tuan Muda."

"Kebetulan kau muncul," kata Cakra. "Pagi ini aku akan melanjutkan perjalanan ke istana. Berapa semuanya?"

"Tuan kan tidak menginap. Jadi tidak ada biaya yang dikeluarkan."

"Makan malamku gratis?"

"Sudah dibayar pemilik Puri Mentari."

"Kalau begitu aku permisi. Sungguh menyenangkan singgah di penginapan ini."

"Tunggu sebentar, Tuan."

Indragiri mengeluarkan kantong uang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status