Share

Bab 448

Baru saja melontarkan sebuah kata, tiba-tiba tangan putih ramping Winda menarik ujung piyama Hengky.

Hengky terdiam. Kalimat yang baru saja ingin dia ucapkan seketika terhenti. Hengky mengerutkan dahi.

Winda mengangkat wajah kecilnya, kemudian memandang Hengky dengan tatapan penuh harap. Winda kemudian berkata, "Aku boleh nggak tidur di sini?”

"Nggak …,” Baru saja Hengky mengucapkan satu kata penolakannya, Winda segera duduk dan bertatapan mata dengannya, "Aku nggak akan ganggu kamu tidur, kok. Aku boleh di sini, ya.”

Sambil mengatakan kalimat tersebut, Winda menghela nafas dan memasang ekspresi gelisah. Dia melanjutkan, "Hari ini menemui kejadian kayak tadi, aku takut Aku hanya akan bisa tenang kalau ada di samping kamu.”

Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Winda, Hengky melebarkan matanya menatap Winda.

Dalam pikiran Hengky, "Sudah sampai level ini, kenapa wanita Ini masih saja berakting? Aku sungguh ingin tahu, mau ngapain lagi dia.”

Hengky melemparkan handuknya ke meja, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status