Share

Bab 420

“Apa pendapat Pak Hengky tentang aku?” Rachel tersenyum menawan. Jarinya bergerak ke atas sedikit demi sedikit, ingin menyentuh jakun pria itu, “Apakah aku memenuhi syarat untuk menjadi Nyonya Pranoto?”

Wajah Hengky menjadi semakin dingin. Rasa jijik yang kuat terpancar di matanya. Tepat ketika dia hendak mendorong Rachel menjauh, pintu kantornya tiba-tiba terbuka.

“Bu Winda, Pak Hengky sedang ada ....”

Kata terakhir “tamu” tersangkut di tenggorokan Santo. Dia menatap pemandangan “ambigu” di depannya dengan mata terbelalak lebar. Wajahnya seketika menjadi pucat karena ketakutan.

Santo jelas tidak menyangka akan menghadapi situasi seperti ini. Dia menyesal karena masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dia segera mengangkat kepala dan menatap wajah Hengky.

Pada detik pandangan Hengky jatuh ke arah Winda, dia cepat-cepat mengambil tindakan karena nalurinya. Dia pun bergegas mendorong tangan Rachel.

Wajah Hengky menjadi muram, tubuhnya memancarkan aura dingin yang kuat. Kemudian, dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status