Share

Bab 341

Kalimat awal perempuan itu hanyalah tebakan saja, tapi kalimat akhirnya adalah sebuah pernyataan.

Waktu itu dirinya dan Jefri sedang berada di koridor, kalau Hengky sedang makan di dalam restoran, wajar saja dia bisa melihat mereka berdua dengan jelas. Hanya saja Winda tidak tahu, apa yang dilihat oleh Hengky hingga membuatnya marah seperti itu.

Jelas-jelas tadi pagi mereka berdua masih saling menyayangi satu sama lain, sekarang tiba-tiba seperti berubah total.

Perempuan itu menatap mata Hengky yang dingin, tersenyum tipis lalu mencondongkan wajahnya hingga ke samping telinga pria itu. “Pak Hengky, apakah Bapak sedang meragukan kesetiaanku?” bisik Winda.

“Setia?” Hengky tertawa dengan dingin, sorot matanya seperti tidak ada kehangatan sedikit pun yang tersisa, “Memangnya kamu punya ….”

Belum selesai bicara, Winda sudah mencium pria itu, membuat kata-kata kasar yang belum sempat diucapkannya tidak sempat keluar.

Raut wajah Hengky menjadi lebih gelap, pria itu menggenggam kedua lengan Wi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status