Share

Bab 274

Winda merasa pergelangan tangannya seperti nyaris remuk. Keringat dingin mengalir dengan deras karena menahan rasa sakit tersebut.

“Sa-sakit ….” Winda merintih sambil menatap mata menyeramkan milik lelaki itu. Winda bisa merasakan kalau lelaki itu sedang marah pada dirinya. Winda senang karena setidaknya Hengky masih peduli dengan dirinya. Jika tidak, lelaki itu tidak akan peduli dengan Jefri yang datang ke rumah.

Hengky tidak melonggarkan cengkeramannya karena mendengar rintihan perempuan itu. Akan tetapi dia tidak menambah kekuatannya juga. Dia mengeluarkan semua emosinya di balik kegelapan agar tidak dapat diketahui oleh Winda.

Winda melebarkan matanya untuk melihat raut wajah lelaki itu lebih jelas. Akan tetapi karena cahaya kamar yang sangat minim, dia tidak bisa melihat dengan jelas.

“Sayang, kamu cemburu?” tanya Winda penuh harap serta gugup.

Hengky memicing tanpa bicara. Winda anggap itu sebagai sebuah kebenaran dan lanjut berkata, “Kalau kamu beneran cemburu, aku sungguh bahag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status