Share

Bab 280

Hengky menatap Willy selama beberapa detik dengan ekspresi muram. Kemudian, dia membuka pintu kantor dan masuk tanpa berkata apa-apa.

Willy ikut masuk ke dalam kantor lalu menutup pintu. Belum sempat dia duduk, Hengky sudah bertanya padanya, “Bagaimana dengan kondisi tubuhnya? Ada masalah apa, nggak?”

“Nggak apa-apa, kok.” Willy menatapnya dengan heran dan berkata, “Demamnya sudah reda, biasa-biasa saja.”

Setelah melihat ekspresi Hengky yang aneh, Willy mendengus dan berkata, “Masa, sih? Cuma demam saja sudah buat kamu begitu khawatir?”

Hengky mengerutkan bibir tipisnya dan berkata dengan acuh tak acuh, “Nggak, mungkin aku yang terlalu berprasangka.”

Jelas-jelas waktu kembali dari rumah kakek, Winda masih baik-baik saja. Hari ini tiba-tiba dia demam ....

Willy mengangkat alisnya dan tertawa pelan, lalu berkata, “Aku rasa kamu sudah jatuh ke tangannya.”

Hengky mengerutkan bibirnya tanpa mengatakan apa pun.

“Kalau nggak ada apa-apa lagi, aku pergi dulu,” kata Willy sambil tersenyum.

“Sat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status