Share

Bab 151

Marina melihat keduanya hanya menatap TV tanpa bicara, dia pun mengambil remote di atas meja dan mematikan TV.

Jefri langsung tersadar, dia spontan melihat ke arah Luna dan berkata dengan suara yang berat, “Kakakmu sudah nggak menyukai aku lagi. Sekalipun kita bersama, dia juga nggak akan ganggu kamu lagi.”

Jefri menatap Luna dengan lekat, berharap menemukan sesuatu dari ekspresinya yang tipis. Benar saja, dalam sekejap, Jefri melihat ada rasa muak di mata Luna.

“Kak Jefri, bisa nggak kita nggak bicarakan hal ini dulu?” Luna menggigit bibirnya dan mendongakkan kepalanya sedikit untuk menatap Jefri. Di dalam mata perempuan itu penuh dengan rasa serba salah dan kesepian.

Biasanya, Jefri pasti sudah melunak. Namun, entah kenapa hari ini dia menginginkan sebuah jawaban pasti. Bagaimanapun, dia telah menunggu selama bertahun-tahun. Hanya saja, Luna selalu mengabaikannya. Sekarang ibunya telah membicarakan hal ini, maka Jefri harus menanyakan hal ini sampai jelas.

Jefri menatap Marina dan be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status