Share

Mencari Ranti

1992

"Kau di mana? Ini hari minggu. Tak mungkin kau ada di kantor, kan?"

Sekar tengah menelepon Haris.

"Aku ada urusan dengan Tomi. Ada apa?"

"Kau.. sedang mencari Ranti lagi?"

"Bukan urusanmu."

"Tentu saja urusanku. Kau suamiku!"

"Sudah aku katakan sejak awal, kan? Sekalipun kita terikat dalam pernikahan.. aku tidak bisa berperan menjadi suamimu."

"Sebenarnya, ada apa kau meneleponku?"

Sekar menghela napas panjang.

"Aku ingin makan mi pedas yang ada di dekat kantormu. Kata orang-orang ini yang di sebut ngidam."

"Bilang Pak Doni. Biar dia mengantarmu."

"Tapi, aku ingin makan denganmu."

"Jangan manja! Biar aku hubungi Pak Doni."

"Manja? Bukan aku yang ingin itu sebenarnya. Tapi, anakmu."

"Kau baru hamil 4 bulan. Bahkan, perutmu saja belum membesar. Sudah! Aku sibuk!"

Haris memutus telepon. Meninggalkan Sekar yang termenung, dengan tangan kanan masih memegang telepon yang berbentuk seperti kalkulator, namun lebih ramping. Dengan antena ujung hitam, yang dapat ditarik memanjang. Layar ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status