Share

188. Duka di Kota Buddhis

"Kanda ... aku titipkan Kitab Tapak Dewa Pengemis dan Kitab Tongkat Pengemis Sakti padamu ya! Jaga baik-baik karena ini pusaka dari guruku, Dewa Pengemis Sakti!" ujar Kalista kemudan pergi sebelum Rawindra sempat mengatakan apapun kepadanya.

Pendekar Tangan Satu ini tentu saja bingung dengan sikap Kalista yang menitipkan Kitab Pusaka Bela Diri kepada dirinya begitu saja.

Kalista maju ke arah Bodhisatva untuk berhadapan dengan dewa sakti dari selatan ini.

"Aku bukan musuhmu, Kalista! Aku dan ayahmu bekerja sama!' seru Bodhisatva begitu Kalista hendak bertarung dengannya.

"Omong kosong! Ayahku tidak mungkin bekerja sama dengan dewa picik dan licik seperti dirimu, Bodhisatva! Kamu terkenal sebagai dewa yang santun, ternyata kelakuanmu sangat berbeda dengan yang dikira selama ini!" sahut Kalista.

"Mana Dewabrata? Kenapa dia tidak muncul? Apa hubunganmu dengan Pendekar Tangan Satu?" tanya Bodhisatva.

"Kamu tidak tahu? Pendekar Tangan Satu adalah menantu Dewabrata! Puas kamu sekarang?" sah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status