Peri Houri masih berusaha menenangkan hatinya yang berdebar kencang melihat turunnya wujud baru Rawindra. Keringat dingin juga membanjiri tubuhnya ... wajahnya pucat pasi dan peri ini terdiam tanpa mampu bergerak sama sekali."Iblis Tanpa Batas! Bukankah kau sudah punah ribuan tahun yang lalu? Kenapa kau bisa bangkit kembali? Apa keinginanmu?" tanya Peri Houri memberanikan dirinya.Penampilan Rawindra memang sangat menakutkan. Tubuhnya berubah kekar dengan seluruh rambutnya terangkat ke atas bagaikan batu tajam yang keras. Bola mata birunya mengandung energi kilatan petir yang terlihat di dalam bola matanya ini. Seluruh tubuh Rawindra dikelilingi oleh kilatan petir. Wajah Pendekar Tangan Satu ini tanpa ekspresi sama sekali sehingga Peri Houri tidak bisa menebak sikap Rawindra selanjutnya."Hahaha ... Tubuh pemuda ini sangat kuat dan menyimpan energi yang kubutuhkan untuk bangkit kembali! Aku akan menguasai tubuh pemuda tangan satu ini kemudian menguasai seluruh Alam Lelembut! Bukan ka
"Apa ini! Kenapa tanganku tiba-tiba berhenti!" teriak Iblis Tanpa Batas. Suatu kejadian aneh terlihat saat Iblis Tanpa Batas yang mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghabisi Peri Houri tapi tangannya tertahan di tengah-tengah antara dirinya dengan Peri Houri. "Bagaimana, Houri? Kesempatan terakhir untukmu! Kalau kamu memilih kematian maka aku akan biarkan Iblis Tanpa Batas untuk menghabisimu, tapi kalau kamu memilih ikut bersamaku dalam perjalanan ini maka aku akan mengurung kembali Iblis Tanpa Batas!" Peri Houri baru menyadari kalau kekuatan pemilik tubuh asli yang merupakan Sang Terpilih ini jauh berada di atas kekuatan Iblis Tanpa batas yang menurutnya sudah hebat ini. Pemilik tubuh asli ini menawarinya sebagai rekanan dan bukan bawahan seperti yang ditawarkan oleh Iblis Tanpa batas. Tidak ada salahnya dia mencoba setia terhadap Sang Terpilih. Apalagi memang sudah diramalkan dari dahulu kala kalau Sang Terpilih akan datang menyatukan Alam Lelembut, kemudian mnyatukan Alam Lel
Alam Roh merupakan salah satu alam yang turut menyokong Alam Lelembut. Roh-roh yang berada di alam ini hidup damai tanpa adanya rasa pertentangan dan persaingan untuk mencapai kekuasaan tertinggi.Alam Roh hampir sama dengan Alam Manusia yang memiliki kehidupan tersendiri. Hanya saja di Alam Roh terbagi dua bagian yaitu Alam Roh Surgawi dan Alam Roh Neraka.Menurut peri Ela, Kitab Rahasia Pendekar ada di Alam Roh ini tapi dia tidak tahu pasti apakah kitab ini ada di Alam Roh Surgawi atau di Alam Roh Neraka. Demikian juga dengan Sagara dan Adista yang menurut keterangan dari Peri Ela berada di Alam Roh ini. Peri Ela menyarankan Rawindra untuk menemui Roh Athalia, yang menurutnya bisa memberikan petunjuk yang lebih jelas.Alam Roh Surgawi berisi roh-roh yang baik hati dan penolong tanpa ada unsur negatif sedikitpun yang mempengaruhi sifat mereka. Kondisi di Alam Roh Surgawi persis sama dengan Alam Manusia di Bumi Andalas tanpa ada perbedaan, hanya penghuninya saja yang berbeda.Di Alam
"Siapa yang bertanya?' ucap roh yang cantik jelita ini."Rawindra ... aku hanya ingin meminta informasi tentang keberadaan Kitab Rahasia Pendekar dan juga kedua sahabatku yang katanya sedang berada di Alam Roh ini!""Kata siapa aku tahu tentang Kitab Rahasia Pendekar? Memangnya kamu lihat kalau aku ini sumber informasi?" ucap roh cantik ini dengan ketus."Bukan itu maksudku ... aku ingin segera mengakhiri perjalananku di Alam Lelembut ini. Aku harus berhasil menuntaskan tugas dari guruku untuk menemukan Kitab rahasia Pendekar!""Kalau ingin tahu lebih jelas mengenai Kitab rahasia Pendekar, baiknya kamu temu Roh Shivya. Dia itu roh dewi yang bisa melacak keberadaan Kitab Rahasia Pendekar! Kalau tentang kedua sahabatmu, aku pernah menemui mereka tapi sudah lama sekali! Apa kamu tidak salah cari orang?" tanya roh cantik ini."Apa kamu ini Roh Athalia?" tanya Rawindra penasaran."Benar! Kalau ingin tahu lebih jelas mengenai Kitab Rahasia Pendekar, temui saja Roh Shivya di Pulau Roh Abadi.
Roh Shivya yang terkenal di Alam Roh sebagai roh yang baik hati dan penolong bagi semua roh terutama yang berdiam di Alam Roh Surgawi ternyata memiliki maksud jahat untuk menguasai Alam Roh. Ternyata Roh Shivya aslinya berasal dari Alam Roh Neraka. Dia berhasil menekan aura roh jahatnya yang berbau bus*k sehingga tidak tercium oleh penghuni Alam Roh Surgawi termasuk Roh Athalia.Roh Shivya sengaja memilih Pulau Roh Abadi untuk menetap agar kejahatannya tidak tercium oleh roh-roh lainnya. Tapi, kedatangan Roh Athalia secara tiba-tiba ke Pulau Roh Abadi ini di luar dugaannya. Roh dewi ini belum sempat menghilangkan aroma bus*k dari Alam Roh Neraka tempatnya berasal sehingga tercium oleeh Roh Athalia."Kamu harus berhati-hati, Rawindra!' kata Roh Athalia memperingatkan Pendekar Tangan Satu ini."Ada apa, Athalia? Kenapa aku harus berhati-hati?" tanya Rawindra dengan rasa penasaran.Ssst ....!Roh Athalia mendekatkan jari telunjuknya menempel ke bibirnya untuk isyarat agar Rawindra tidak
"Jurus yang hebat! Apa kamu ini Sang Naga yang ditakdirkan untuk mempersatukan seluruh alam di Alam Lelembut? Hahaha ... Sang penyelamat ternyata hanyalah pemuda bertangan satu! Sungguh sangat disayangkan!" hina Roh Shivya sambil merapal jurus berikutnya untuk mennagkis serangan Rawindra."Bangsat kau, Shivya! Tidak perlu menghina pemuda ini! Seharusnya kamu takluk terhadap Sang Naga yang akan menyelamatkan kita semua!' ujar Putri Athalia."Cuih! Penyelamat apa? Tapak Kelabang Hitam!"Roh Shivya mengeluarkan serangan beracun untuk mengatasi serangan naga emasdari Rawindra. Racun Kelabang Hitam sangat hebat dan tiada penawarnya. Apabila terkena racun kelabang hitam, seluruh pembuluh darah akan pecah dan mengeluarkan darah hitam yang sudah mengandung racun."Jurus yang keji! Aku sudah tidak mengenalimu lagi, Shivya! dahulu Kau begitu baik terhadap kami ... kenaapa sekarang kamu tersesat seperti ini?" tanya Roh Athalia yang tidak habis pikir dengan perubahan pada diri Roh Shivya ini."Su
Kota Roh Suci merupakan kota yang sangat penting bagi Alam Roh karena di kota inilah Pusaka Roh tersimpan di kedalaman kota untuk menyangga Alam Roh ini agar tidak hancur.Master Raiyu merupakan Roh yang selalu menjaga Pusaka Roh agar selalu stabil dan tetap berada di tempatnya. Roh Athalia ingin mengabarkan kejahatan yang akan dilakukan oleh Roh Shivya yang saat ini menuju Pegunungan Roh Iblis untuk bergabung dengan Roh Cakara yang merupakan roh legenda di masa lalu.Kota Roh Suci mirip sekali dengan Kota Pendekar di Alam Iblis yang terdiri dari beberapa distrik, namun perbedaannya di Kota Roh Suci bebas dimasuki oleh pendatang dari mana saja. Ada pendeteksi khusus yang bisa mendeteksi pendatang yang berniat baik dan yang berniat jahat. Roh Cakara bisa menghancurkan pendeteksi Kota Roh Suci ini sehingga bisa dimasuki oleh mereka.Tujuan Roh Shivya adalah mencuri Pusaka Roh agar lam Roh mengalami kejatuhan dan hilang dari lam Lelembut. Roh Cakara bisa menerobos kedalaman Kota Roh Suc
"Maksudmu apa, Athalia? Aku tidak mengerti," ujar Rawindra yang masih menyimpan kekesalannya."Aku suka sama kamu, bagaimana pendapatmu? Apa kamu juga suka sama aku?" tanya Roh Athalia.Rawindra memandang Roh Athalia dengan wajah bingungnya. "Apa tidak bisa menunggu urusan kita selesai dahulu di sini?" tanyanya."Tidak bisa! Aku harus tahu apa kamu bisa dipercaya atau tidak!" sahut Roh Athalia."Hufh! Baiklah! Aku juga suka sama kamu!" jawab Rawindra tapi masih penuh tanda tanya."Nah! apa sulitnya ... sekarang kita bisa masuk ke dalam!" Roh Athalia langsung menembus tembok kemudian membuka pintu belakang yang diselot dari dalam untuk masuknya Rawindra."Kenapa tidak dari tadi saja kamu masuk ke dalam?" tanya Rawindra lagi."Sudah dibilang kalau aku harus percaya dahulu sama kamu baru aku bisa masuk ke dalam! Kita ke bangunan utama dahulu ... aku yakin kalau Master Raiyu ada di sana!" ujar Roh Athalia.Penjagaan di halaman tidak seketat di bangunan utama, jadi kemungkinan besar Master