"Jurus yang hebat! Apa kamu ini Sang Naga yang ditakdirkan untuk mempersatukan seluruh alam di Alam Lelembut? Hahaha ... Sang penyelamat ternyata hanyalah pemuda bertangan satu! Sungguh sangat disayangkan!" hina Roh Shivya sambil merapal jurus berikutnya untuk mennagkis serangan Rawindra."Bangsat kau, Shivya! Tidak perlu menghina pemuda ini! Seharusnya kamu takluk terhadap Sang Naga yang akan menyelamatkan kita semua!' ujar Putri Athalia."Cuih! Penyelamat apa? Tapak Kelabang Hitam!"Roh Shivya mengeluarkan serangan beracun untuk mengatasi serangan naga emasdari Rawindra. Racun Kelabang Hitam sangat hebat dan tiada penawarnya. Apabila terkena racun kelabang hitam, seluruh pembuluh darah akan pecah dan mengeluarkan darah hitam yang sudah mengandung racun."Jurus yang keji! Aku sudah tidak mengenalimu lagi, Shivya! dahulu Kau begitu baik terhadap kami ... kenaapa sekarang kamu tersesat seperti ini?" tanya Roh Athalia yang tidak habis pikir dengan perubahan pada diri Roh Shivya ini."Su
Kota Roh Suci merupakan kota yang sangat penting bagi Alam Roh karena di kota inilah Pusaka Roh tersimpan di kedalaman kota untuk menyangga Alam Roh ini agar tidak hancur.Master Raiyu merupakan Roh yang selalu menjaga Pusaka Roh agar selalu stabil dan tetap berada di tempatnya. Roh Athalia ingin mengabarkan kejahatan yang akan dilakukan oleh Roh Shivya yang saat ini menuju Pegunungan Roh Iblis untuk bergabung dengan Roh Cakara yang merupakan roh legenda di masa lalu.Kota Roh Suci mirip sekali dengan Kota Pendekar di Alam Iblis yang terdiri dari beberapa distrik, namun perbedaannya di Kota Roh Suci bebas dimasuki oleh pendatang dari mana saja. Ada pendeteksi khusus yang bisa mendeteksi pendatang yang berniat baik dan yang berniat jahat. Roh Cakara bisa menghancurkan pendeteksi Kota Roh Suci ini sehingga bisa dimasuki oleh mereka.Tujuan Roh Shivya adalah mencuri Pusaka Roh agar lam Roh mengalami kejatuhan dan hilang dari lam Lelembut. Roh Cakara bisa menerobos kedalaman Kota Roh Suc
"Maksudmu apa, Athalia? Aku tidak mengerti," ujar Rawindra yang masih menyimpan kekesalannya."Aku suka sama kamu, bagaimana pendapatmu? Apa kamu juga suka sama aku?" tanya Roh Athalia.Rawindra memandang Roh Athalia dengan wajah bingungnya. "Apa tidak bisa menunggu urusan kita selesai dahulu di sini?" tanyanya."Tidak bisa! Aku harus tahu apa kamu bisa dipercaya atau tidak!" sahut Roh Athalia."Hufh! Baiklah! Aku juga suka sama kamu!" jawab Rawindra tapi masih penuh tanda tanya."Nah! apa sulitnya ... sekarang kita bisa masuk ke dalam!" Roh Athalia langsung menembus tembok kemudian membuka pintu belakang yang diselot dari dalam untuk masuknya Rawindra."Kenapa tidak dari tadi saja kamu masuk ke dalam?" tanya Rawindra lagi."Sudah dibilang kalau aku harus percaya dahulu sama kamu baru aku bisa masuk ke dalam! Kita ke bangunan utama dahulu ... aku yakin kalau Master Raiyu ada di sana!" ujar Roh Athalia.Penjagaan di halaman tidak seketat di bangunan utama, jadi kemungkinan besar Master
"Persekutuan Shivya, Cakara, dan Bodhisatva sudah sangat berbahaya, Master! Kita harus segera mengatasi mereka sebelum terlambat. Hanya rahasia ilmu bela diri dari Kitab Rahasia Pendekar yang mampu memberi petunjuk untuk mengalahkan mereka terutama Bodhisatva yang sudah mencapai kesempurnaan abadi!' ujar Roh Athalia saat mereka sedang berembuk di bangunan utama setelah seluruh anak buah Dewabrata dilumpuhkan."Kitab Rahasia Pendekar? Sepertinya aku pernah mendengarnya!" "Apa Master tahu ada di mana sekarang Kitab Rahasia Pendekar?" tanya Roh Athalia.Master Raiyu menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu! Tapi, aku bisa membawamu ke roh legenda yang paling mengetahui tentang Kitab Rahasia Pendekar!" Roh Athalia memandang tidak percaya atas ucapan Master Raiyu. "Memangnya ada roh legenda yang masih hidup?" "Ada! Sakyamuni adalah roh legenda yang paling mengetahui semua kejadian di Alam Roh! Kalau Kitab Rahasia Pendekar ada di Alam Roh ini maka beliau pasti mengetahuinya!""Memangnya
"Aku tidak mengetahui sama sekali mengenai teknik roh untuk menguasai enam elemental yang ada di semesta Alam Roh!" ujar Rawindra."Berarti kamu bukanlah Sang Naga! " sahut Sakyamuni."Tidak penting bagiku Sang Naga atau bukan, aku hanya berharap bantuan Master Sakyamuni agar aku bisa menguasai teknik roh untuk mengendalikan enam elemental di Alam Lelembut ini! Aku harus segera menemukan Kitab Rahasia Pendekar!" kata Rawindra "Apa Master mengetahui keberadaan Kitab Rahasia Pendekar?" tanya Roh Athalia."Aku tidak bisa mengajarimu teknik roh karena kamu bukanlah Roh tapi aku akan beritahukan keberadaan Kitab Rahasia Pendekar ... saat ini Kitab Rahasia Pendekar ada di Kota Roh Suci! Kalian akan menemukannya apabila belum terlambat untuk menuju ke sana!" ujar Sakyamuni."Kota Roh Suci? Kami barusan dari sana dan tidak ada tanda-tanda keberadaan Kitab Rahasia Pendekar!" kata Rawindra dengan wajah bingung."Tadinya belum ada tapi sekarang kitab itu sudah ada di Kota Roh Suci! Kalian akan
Pegunungan Roh Api terletak di ujung perbatasan antara Alam Roh dengan Alam Naga. Sebagian wilayah Pegunungan Roh Api masuk ke dalam wilayah Alam Naga yang terpisah dari Alam Lelembut. Sebagian pegunungan yang berada di Alam Naga ini dinamakan Pegunungan Naga Api.Penghuni Pegunungan Roh Api adalah Naga Skatar yaitu naga berwarna merah menyala dengan kedua tanduk merahnya yang tajam dan berkilau. Naga Skatar menjaga Api Abadi yang konon berasal semburan api Naga Legenda yang menjadi nenek moyang naga yang sekarang menghuni Alam Naga.Tidak heran kalau Naga Skatar akan membakar siapa saja yang hendak masuk ke dalam Pegunungan Roh Api untuk mengambil Api Abadi."Bagaimana cara mengambil api abadi ini kalau Naga Skatar tidak memperbolehkan kita masuk? Apa kamu tadi tanya ke Master Raiyu bagaimana caranya, Athalia?" tanya Rawindra kepada Roh Athalia yang berada di belakangnya. Saat ini mereka berdua berada di atas punggung Dragon Elf untuk mengantar mereka lebih cepat tiba di Pegunungan
"Drago ... segera keluar dari goa ini!" seru Rawindra saat dia bersama Roh Athalia berhasil menyalakan kembali Pusaka Roh serta menemukan Kitab RPendekar.Dragon Elf masih bertarung dengan Naga Skatar yang menyebabkan goa ini akan runtuh tidak lama lagi. Belum kelihatan siapa yang lebih unggul sehingga pertarungan akan berlangsung lama.Rawindra dan Roh Athalia melesat melewati Naga Skatar, tapi naga merah ini tidak membiarkan mereka lewat dengan mudah."Pergilah! Biar aku yang menahan Skatar di sini!" ujar Dragon Elf."Kamu bisa mati di sini, Drago!" sahut Rawindra yang bersikeras tidak akan meninggalkan Dragon Elf.GWAAARR!Naga Skatar berusaha menyemburkan api ke arah Rawindra dan Roh Athalia tapi dihadang oleh Dragon Elf."Pergilah! Jangan sia-siakan pengorbananku, Ryder! Semoga aku bisa selamat dan menemui Ryder lagi di luar goa!" seru Dragon Elf yang membentangkan sayap lebarnya untuk membuka jalan bagi Rawindra dan Roh Athalia keluar melewati Naga Skatar.Tapi, Naga Skatar lebi
Rawindra yang awalnya hendak kembali ke Kota Roh Suci mendadak berubah pikiran. "Aku hendak menyusul Naga Skatar untuk menghadang Shivya dan Bodhisatva agar kalian berdua aman dari kejaran mereka. Bukan kalian yang mereka cari tapi diriku! Ara. kamu ikut Athalia ke Kota Roh Suci untuk meletakkan kembali Pusaka roh ke tempatnya semula ... aku janji akan kembali tapi apabila aku gagal, aku ingin kalian pergi ke Alam Manusia untuk menemui kakekku Ki Bratajaya. Apa kalian bisa melakukannya?" Amara terkejut mendengar ucapan Rawindra. Mereka baru ketemu setelah sekian lama tapi sekarang harus berpisah kembali? Iblis cantik ini menolak mentah-mentah permintaan Rawindra."Aku akan ikut denganmu! Biar Athalia saja yang membawa Pusaka Roh kembali ke tempatnya di Kota Roh Suci! Aku tidak akan berpisah lagi denganmu!" tegas Amara.Rawindra tahu kalau ucapan Amara sudah bulat dan tidak bisa dibantah lagi. "Baiklah! Athalia,, kamu segera bawa Pusaka Roh ini kembali ke Kota Roh Suci agar Alam Roh b